Istri Kedua Mafia Bos

Bella pergi dengan Matteo ke pusat perbelanjaan karena ia jenuh di rumah tentu saja Bella di kawal ketat oleh anak buah Marvel.

"Oh ya Matteo kau tahu rumah tuan Gilian Cruise?" tanya Bella setelah selesai berbelanja baju dan keperluannya.

"Tolong jangan macam-macam nyonya" kata Matteo.

"Hei ayolah, aku hanya ingin melihat seperti apa mertuaku aku tidak akan berbuat aneh-aneh aku berjanji. lagipula kalian juga mengawal dengan ketat aku tidak akan berani macam-macam"

Bella memohon pada Matteo, ia tahu jika Matteo tidaklah sekejam Marvel. paling tidak itu yang Bella lihat selama ini.

Matteo terlihat berpikir sejenak sebelum ia menuruti permintaan nyonya bos. meski Matteo tahu resikonya jika Marvel sampai marah karena Matteo sudah lancang membiarkan Bella berkunjung ke rumah tuan Gilian tanpa sepengetahuan Marvel.

Mobil melaju membelah jalanan kota menuju kediaman pribadi Giliran Cruise yang sekarang menjadi ayah mertua Bella. ia sangat ingin tahu seperti apa Gilian Cruise yang menjadi musuh bebuyutan ayah Bella sendiri yaitu Calegaro.

"Apa tuan Gilian seusia papaku?" tanya Bella pada Matteo yang sedang mengemudi.

"Mungkin sedikit lebih muda"

Bella mengangguk tidak lagi bertanya, jangan sampai ia membuat Matteo berubah pikiran.

Mobil tiba di depan pagar tinggi sebuah rumah. seorang pria berpakaian serba hitam membukakan pintu gerbang sembari memandang ke arah Matteo. pria itu sepertinya curiga dengan keberadaan Bella.

"Aku ingin bertemu tuan Gilian" kata Matteo.

Pria itu mengangguk dan memberi jalan masuk.

"Dengar nyonya jangan bicara macam-macam, membawamu kemari saja sudah sangat beresiko bagiku"

"Iya cerewet" Bella tidak peduli lagi ocehan Matteo. ia memandang sekeliling rumah mewah itu, sepi dan sunyi. hanya itu kesan yang Bella bisa simpulkan.

Bella diajak memasuki ruang utama yang luas dan bergaya modern. di dinding terpajang foto keluarga, sekarang Bella tahu wajah mertuanya dari foto itu. Bella juga mengerti dari mana Marvel dan Piere mewarisi ketampanan wajah mereka. saat Bella memperhatikan wajah ibu Marvel tiba-tiba ada suara yang mengejutkan dirinya.

"Kau siapa?" Gilian Cruise menyapa Bella.

Matteo terlihat cemas memandang Bella.

"Hai tuan Gilian, aku asisten pribadi tuan Marvel" jawab Bella.

"Asisten pribadi? seorang wanita?" Gilian curiga, sejauh ini asisten pribadi Marvel pasti seorang pria karena memiliki tugas berat ikut menangani musuh dan selalu terlibat bahaya. tapi memandang Bella sangat mencurigakan. gadis itu cantik, anggun berbeda dari gadis kebanyakan yang hidup di lingkaran mafia. melihat gerak tubuhnya Gilian juga tahu jika gadis di hadapannya pasti tidak memiliki ilmu beladiri yang mumpuni.

"Duduklah" kata Gilian sembari melirik Matteo yang berdiri tidak jauh dari mereka.

"Sejak kapan kau kerja dengan Marvel?"

"Dua minggu yang lalu, oh ya tuan namaku Bella Ca...namaku Bella" jika Gilian mendengar nama Calegaro bisa runyam. Matteo terlihat menahan napas saat Bella hampir menyebut nama belakangnya.

"Sebagai asisten pribadi, apa saja tugas mu?" tanya Gilian sembari tersenyum ramah.

"Menyiapkan keperluan tuan Marvel seperti baju dan lainnya"

"Kalau begitu kau juga tinggal satu rumah dengan Vivian? apa menantuku tidak keberatan?"

"Oh Bella tinggal di mansion tuan bukan di kediaman pribadi tuan Marvel"

"Oh begitu"

"Tuan sepertinya kaki anda sedikit bengkak?" Bella memperhatikan telapak kaki Gilian yang memakai sandal rumah.

"Oh benar, aku sedikit lelah akhir-akhir ini jadi kaki ku bengkak"

"Boleh aku melihatnya?" tanya Bella. instingnya sebagai seorang dokter ingin tahu apa yang terjadi hingga kaki tuan Gilian bengkak.

"Tentu"

Bella berjongkok mengamati telapak kaki ayah mertuanya. ia tahu Gilian pasti menderita suatu penyakit karena pola makan dan istirahat yang tidak baik.

"Anda harus check ke rumah sakit, atau panggil dokter pribadi untuk memberi anda obat jaga makan dan istirahatlah dengan baik. satu lagi, anda tidak boleh sering minum tuan Gilian. alkohol akan memperburuk kondisi kesehatan anda" .

Gilian sangat terkesan dengan Bella, ia bahkan mengajak Bella dan Matteo makan malam bersama sebelum kembali ke mansion.

Selesai makan malam Bella dan Matteo segera pamit. Matteo sudah was-was karena Marvel mulai menelponnya sejak tadi.

***

"Darimana kalian?" Marvel menatap tajam Bella dan Matteo bergantian.

"Apa pedulimu?" Bella berjalan pergi begitu saja menuju kamar. sementara Matteo harus mempertanggungjawabkan perbuatannya hari ini.

"Dari rumah tuan besar"

"Apa?! kau bawa dia ke rumah papa?! kau sudah tidak waras Matteo?!"

"Maaf tuan" Matteo menunduk.

"Besok aku akan membuat perhitungan dengan mu Matteo, kali ini aku harus menghukum gadis nakal itu dulu!"