Arsenio Elvarendra, mafia kejam yang dihianati orang kepercayaannya, terlahir kembali di sebuah singgasana yang sangat megah sebagai Kaisar Iblis. Di dunia barunya, ia bertemu seorang wanita cantik—Dia seorang dewi yang menyembunyikan identitasnya.
Bisakah Arsenio mengungkap jati diri sang Dewi? Akankah cinta mereka mengubah jalan takdir di antara kegelapan dan cahaya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membangun Kembali dan Janji Baru
Lucifer Morningstar, Kaisar Iblis, telah bangkit kembali dari ambang kematian. Dan dia siap untuk menghadapi apa pun yang akan dilemparkan neraka kepadanya.
"Sistem," kata Lucifer, "tampilkan status kerajaanku saat ini."
Seketika, sebuah jendela hologram muncul di hadapannya, menampilkan informasi tentang kerajaannya.
[Status Kerajaan Iblis]
- Populasi: 75% (Penurunan karena pertempuran baru-baru ini)
- Sumber Daya: Menipis (Perlu diisi ulang)
- Kekuatan Militer: 80% (Perlu pelatihan dan peralatan baru)
- Stabilitas: Tidak Stabil (Perlu konsolidasi)
- Aliansi dengan Kerajaan Penyihir: Aktif (Perlu diperkuat)
Lucifer mengerutkan kening. "Kita punya banyak pekerjaan yang harus dilakukan," gumamnya.
"Sistem, berikan aku daftar prioritas untuk mengkonsolidasikan kekuatanku."
[Prioritas Konsolidasi Kekuatan]
1. Stabilisasi Wilayah Baru: Membangun benteng dan pos-pos militer di wilayah Kerajaan Vampir yang baru ditaklukkan.
2. Pemulihan Sumber Daya: Mengamankan sumber daya baru dan membangun jalur perdagangan.
3. Pelatihan Militer: Melatih pasukan baru dan meningkatkan kemampuan pasukan yang ada.
4. Memperkuat Aliansi: Membangun hubungan yang lebih kuat dengan Kerajaan Penyihir dan mencari sekutu baru.
"Baiklah," kata Lucifer. "Zarthus akan mengurus stabilisasi wilayah baru dan pemulihan sumber daya. Aku akan fokus pada pelatihan militer dan memperkuat aliansi."
Tiba-tiba, sebuah suara memotong percakapan mereka.
"Lucifer?"
Lucifer berbalik dan melihat Ezra berdiri di pintu masuk.
"Ezra," kata Lucifer, sedikit terkejut. "Apa yang kau lakukan di sini?"
"Aku datang untuk melihat bagaimana keadaanmu," jawab Ezra, berjalan ke arah Lucifer. "Aku mendengar tentang pertempuranmu dengan Ratu Vampir. Aku khawatir."
"Aku baik-baik saja, Ezra," kata Lucifer. "Sistem menyelamatkanku."
Ezra mengangguk. "Aku senang mendengarnya. Tapi aku masih khawatir. Pertempuran ini menunjukkan betapa berbahayanya neraka ini. Kita perlu memperkuat aliansi kita jika kita ingin bertahan hidup."
"Aku setuju," kata Lucifer. "Aku punya beberapa ide. Bagaimana kalau kita berbagi teknologi dan pengetahuan sihir kita? Kita bisa belajar banyak dari satu sama lain."
Ezra tersenyum. "Itu ide yang bagus, Lucifer. Aku akan senang untuk bekerja sama denganmu."
"Bagus," kata Lucifer. "Aku juga berpikir bahwa kita harus mencari sekutu baru. Ada banyak kerajaan kecil di neraka yang membutuhkan perlindungan. Kita bisa menawarkan perlindungan kepada mereka sebagai imbalan atas kesetiaan mereka."
Ezra mengangguk. "Itu juga ide yang bagus. Tapi kita harus berhati-hati. Tidak semua orang di neraka bisa dipercaya."
"Aku tahu," kata Lucifer. "Itulah mengapa kita harus selektif. Kita hanya akan bersekutu dengan kerajaan yang memiliki nilai dan prinsip yang sama dengan kita."
"Kedengarannya seperti rencana," kata Ezra. "Aku siap untuk bekerja sama denganmu, Lucifer. Bersama-sama, kita bisa membangun kerajaan yang kuat dan makmur."
Lucifer tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Aku senang mendengarnya, Ezra. Bersama-sama, kita akan membuat neraka bertekuk lutut di hadapan kita."
Ezra membalas jabat tangan Lucifer, dan sebuah janji baru lahir - janji untuk membangun kembali, untuk memperkuat, dan untuk menaklukkan.
"Ada satu hal lagi yang ingin kubicarakan, Lucifer," kata Ezra, setelah mereka melepaskan jabat tangan.
"Apa itu, Ezra?" tanya Lucifer, sedikit penasaran.
"Tentang Tongkat Genesis," jawab Ezra. "Aku merasa tidak nyaman memilikinya sendirian. Kekuatan artefak itu terlalu besar untuk ditanggung oleh satu orang."
Lucifer mengangguk. "Aku mengerti. Apa yang ingin kau lakukan?"
"Aku berpikir untuk menyembunyikan Tongkat Genesis di tempat yang aman, tempat tidak ada yang bisa menemukannya," kata Ezra. "Itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan bahwa artefak itu tidak akan pernah jatuh ke tangan yang salah."
Lucifer terdiam sejenak, mempertimbangkan tawaran Ezra. Dia tahu bahwa Tongkat Genesis adalah artefak yang sangat kuat, dan itu bisa menjadi aset yang berharga bagi kerajaannya. Tetapi dia juga tahu bahwa artefak itu bisa berbahaya jika tidak ditangani dengan benar.
"Aku setuju," kata Lucifer akhirnya. "Itu adalah keputusan yang bijaksana, Ezra. Kita harus menyembunyikan Tongkat Genesis di tempat yang aman."
"Bagus," kata Ezra, merasa lega. "Aku sudah punya tempat dalam pikiran. Itu adalah kuil kuno yang terletak jauh di dalam hutan Kerajaan Penyihir. Kuil itu dilindungi oleh sihir yang kuat, dan tidak ada yang bisa menemukannya tanpa izinku."
"Kedengarannya sempurna," kata Lucifer. "Kapan kau ingin pergi?"
"Aku ingin pergi secepat mungkin," jawab Ezra. "Semakin cepat kita menyembunyikan Tongkat Genesis, semakin aman kita semua."
"Baiklah," kata Lucifer. "Aku akan mengirim Zarthus untuk menemanimu. Dia adalah penasihatku yang paling terpercaya, dan dia akan memastikan bahwa kau aman selama perjalananmu."
"Aku menghargai tawaranmu, Lucifer," kata Ezra. "Tapi aku lebih suka pergi sendiri. Aku tidak ingin menarik perhatian yang tidak perlu."
Lucifer mengangguk. "Aku mengerti. Tapi berjanjilah padaku bahwa kau akan berhati-hati, Ezra."
"Aku berjanji," kata Ezra. "Aku akan kembali secepat mungkin."
Ezra membungkuk dan pergi, meninggalkan Lucifer sendirian.
Lucifer menatap langit, pikirannya dipenuhi dengan pikiran. Dia tahu bahwa menyembunyikan Tongkat Genesis adalah keputusan yang tepat, tetapi dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.
"Sistem," kata Lucifer, "berikan aku informasi tentang kuil kuno yang ingin dikunjungi Ezra."
Seketika, sebuah jendela hologram muncul di hadapannya, menampilkan informasi tentang kuil itu.
[Kuil Kuno]
- Lokasi: Hutan Terlarang, Kerajaan Penyihir
- Sejarah: Dibangun oleh penyihir kuno ribuan tahun yang lalu. Dikatakan sebagai tempat yang sangat kuat dan berbahaya.
- Pertahanan: Dilindungi oleh sihir yang kuat dan makhluk mistis.
- Bahaya: Tidak Diketahui
Lucifer mengerutkan kening. "Hutan Terlarang? Kedengarannya berbahaya."
Dia merasa bahwa dia harus melakukan sesuatu untuk melindungi Ezra.
"Sistem," kata Lucifer, "kirim pesan ke Lilith. Aku ingin dia mengikuti Ezra secara diam-diam dan memastikan bahwa dia aman."
[Sistem: Pesan Terkirim.]
Lucifer menghela napas, merasa sedikit lebih tenang. Dia tahu bahwa Lilith adalah mata-mata yang terampil, dan dia akan melakukan segalanya untuk melindungi Ezra.
Tapi dia masih merasa khawatir. Dia tahu bahwa neraka adalah tempat yang berbahaya, dan apa pun bisa terjadi.
Dia hanya bisa berharap bahwa Ezra akan aman dan bahwa mereka akan berhasil membangun kembali kerajaan mereka dan memperkuat aliansi mereka.
"Sistem," kata Lucifer, "berikan aku laporan terbaru tentang aktivitas di perbatasan Kerajaan Iblis."
[Laporan Perbatasan Kerajaan Iblis]
- Aktivitas Vampir: Rendah (Sisa-sisa pasukan vampir melarikan diri atau bersembunyi)
- Aktivitas Iblis: Tinggi (Pasukan iblis berpatroli dan membangun benteng)
- Aktivitas Lain: Terdeteksi beberapa kelompok kecil makhluk tak dikenal yang memasuki wilayah Kerajaan Iblis. Identitas dan tujuan tidak diketahui.
Lucifer mengerutkan kening. "Makhluk tak dikenal? Apa itu?"
[Sistem: Analisis Sedang Berlangsung. Informasi Terbatas.]
"Perintahkan Zarthus untuk meningkatkan patroli di perbatasan," kata Lucifer. "Aku ingin tahu siapa makhluk-makhluk itu dan apa yang mereka inginkan."
[Sistem: Perintah Terkirim.]
Lucifer menghela napas dan berdiri dari kursinya. Dia merasa perlu untuk melakukan sesuatu, untuk mengambil tindakan.
"Sistem," kata Lucifer, "bawa aku ke ruang pelatihan militer."
[Sistem: Memindahkan ke Ruang Pelatihan Militer.]
Seketika, Lucifer dipindahkan ke ruang pelatihan militer, sebuah arena besar yang dipenuhi dengan pasukan iblis yang sedang berlatih. Dia melihat iblis-iblis itu berlatih pedang, sihir, dan taktik pertempuran lainnya. Lucifer tersenyum puas. Dia senang melihat bahwa pasukannya berdedikasi untuk meningkatkan kemampuan mereka. Dia berjalan ke tengah arena dan mengangkat tangannya. Seketika, semua aktivitas berhenti.
"Iblis-iblis!" seru Lucifer, suaranya menggelegar di seluruh arena. "Aku tahu bahwa kita baru saja memenangkan pertempuran yang sulit, tetapi perang belum berakhir. Masih banyak musuh di luar sana yang ingin menghancurkan kita. Kita harus terus berlatih dan meningkatkan kemampuan kita jika kita ingin bertahan hidup."
Para iblis itu bersorak dan mengangkat senjata mereka ke udara.
"Aku akan melatih kalian sendiri," kata Lucifer. "Aku akan menunjukkan kepada kalian cara menggunakan kekuatan kalian secara maksimal. Aku akan mengubah kalian menjadi prajurit terhebat di neraka!"
Para iblis itu bersorak lebih keras dari sebelumnya. Mereka tahu bahwa Lucifer adalah pemimpin yang kuat dan terampil, dan mereka senang untuk belajar darinya. Lucifer menghabiskan beberapa jam berikutnya untuk melatih para iblis itu. Dia menunjukkan kepada mereka teknik-teknik baru, menguji kemampuan mereka, dan mendorong mereka untuk melampaui batas mereka.
Dia merasa hidup kembali saat dia melatih pasukannya. Dia senang untuk menggunakan kekuatannya untuk membantu orang lain, dan dia senang untuk melihat para iblis itu tumbuh dan berkembang. Saat matahari mulai terbenam, Lucifer akhirnya mengakhiri sesi pelatihan.
"Kalian semua telah melakukan pekerjaan yang bagus hari ini," kata Lucifer. "Aku bangga dengan kalian. Sekarang, pergilah dan istirahatlah. Kita akan melanjutkan pelatihan kita besok."
Para iblis itu membungkuk dan pergi, meninggalkan Lucifer sendirian di arena.
Lucifer menatap langit, pikirannya dipenuhi dengan pikiran. Dia tahu bahwa dia memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan, tetapi dia siap untuk menghadapi tantangan apa pun.
Dia akan membangun kembali kerajaannya, memperkuat aliansinya, dan melindungi rakyatnya.
Dia adalah Lucifer Morningstar, Kaisar Iblis, dan dia tidak akan menyerah.