NovelToon NovelToon
Kanvas Hati

Kanvas Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Romantis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lia Ramadhan

Berawal dari seorang Pelukis jalanan yang mengagumi diam-diam objek lukisannya, adalah seorang perempuan cantik yang ternyata memiliki kisah cinta yang rumit, dan pernah dinodai oleh mantan tunangannya hingga dia depresi dan nyaris bunuh diri.
Takdir mendekatkan keduanya, hingga Fandy Radistra memutuskan menikahi Cyra Ramanda.
Akankah pernikahan kilat mereka menumbuhkan benih cinta di antara keduanya? Ikuti kelanjutan cerita dua pribadi yang saling bertolak belakang ini!.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lia Ramadhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16.

Hari berganti hari waktu cepat berlalu, tak terasa Cyra harus kembali berutinitas kerja di kantor. Padahal, baru sebentar saja dia merasakan indahnya pernikahan.

Honeymoon pun baru sekadar wacana, tapi dirinya harus kembali bekerja. Meninggalkan sementara kenyamanan dan bermanja-manja dalam pelukan suami tampannya.

Cyra sudah terlihat cantik dengan riasan wajahnya yang tidak mencolok, lipstik warna peach membingkai indah bibir tipisnya, ditambah berpakaian rapi khas pekerja kantoran. 

Rok warna krem selutut dengan blus soft pink dibalut blazer warna senada dengan roknya. Membuat dirinya tampak anggun dan cantik maksimal. Cyra melangkah pasti seperti foto model.

Fandy yang sudah lebih dulu duduk di meja makan menatap istrinya yang turun dari tangga seolah terhipnotis. “Ya Tuhan, Cyra cantik sekali hari ini,” batinnya memuji.

“Pagi semua,” sapa lembut Cyra pada semuanya saat duduk di meja makan.

Papa, mama dan juga Fandy menjawab kompak. “Pagi juga.”

Cyra sontak tertawa mendengar ketiganya sama menjawab. “Kompak banget kalian.”

Ketiganya hanya tersenyum tak ingin membalas. Cyra lalu mengambil sandwich dan segelas jus jeruk untuk sarapannya. Lalu semuanya menikmati sarapannya dengan tenang.

“Cyra, setelah ini aku pulang ke rumahku dulu ya,” ucap Fandy memecah keheningan.

Cyra langsung cemberut seolah tidak menerima jika Fandy pulang ke rumahnya lagi. 

“Mau ngapain Bang?” tanya Cyra sambil meminum jusnya.

“Mau rapikan beberapa sketsa, terus aku pindahkan ke kanvas dan diwarnai setelahnya,” jawabnya sambil menatap istrinya.

“Terus pulang ke sini lagi kapan?”

Fandy menggeleng, “Aku belum tau. Kalau lagi melukis ulang ke kanvas agak lama dan cukup menyita waktu.”

“Besok atau lusanya aku baru ke lapak,” tambahnya lagi.

Cyra menghela napas seakan ada beban dalam dadanya mendengar penjelasan suaminya. “Abang gak ingat udah punya istri ya?” ketusnya.

“Ingat kok, sementara aja ya. Aku usahakan pulang ke sini jika selesai. Kita juga udah bahas ini sebelumnya, kan?”

Mata Cyra berkaca-kaca, berusaha menahan tangis di depan orang tuanya. “Tapi janji ya, kamu usahakan pulang ke sini,” pintanya lirih.

Fandy mengangguk dan menggenggam erat kedua tangan Cyra, “Iya aku janji, nanti kita tetap berkabar lewat ponsel.”

“Hanya sebentar aja itu Fandy pulangnya, kamu jangan lebay gitu deh,” sindir Papa.

“Iya sayang, biarkan dia kembali dengan kegiatannya juga,” sambung Mama.

Cyra berusaha mengerti, tapi entah mengapa jauh dari Fandy saat ini rasanya sangat sulit. Dia sudah menemukan kehangatan dan rasa aman saat bersama suaminya.

“Tenang aja, nanti mobilmu aku ikuti dari belakang. Kutemani kamu sampai di Lobby ya,” kata Fandy seolah menenangkan.

Cyra hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Lalu semuanya pun lanjut menghabiskan sarapannya.

Tak lama kemudian, Cyra dan Fandy berpamitan ke mama dan papa. Keduanya mencium tangan mereka dengan takzim, papa dan mama bergantian mencium kening Cyra seperti biasanya.

Sebelum memasuki mobilnya Cyra menghampiri Fandy. “Peluk dulu Bang,” pintanya tiba-tiba.

“Manja banget,” ledek Papa.

“Biarin aja, sama suami sendiri ini. Papa peluk mama aja sana,” sewotnya saat sudah dipeluk Fandy dengan eratnya.

“Sini Ma... aku peluk biar gak kalah sama mereka,” kata Papa sambil meraih tubuh mama dan dipeluknya dengan erat.

Mama memukul pelan punggung papa saat dipeluk, “Tidak mau kalah saing banget sih Pa sama anak sendiri.”

“Iya dong harus itu, mereka bisa kita juga bisa... hehehe,” mama langsung tertawa karena ulah papa.

Fandy hanya tersenyum dan mengusap lembut punggung istrinya, tak lupa dia kecup kening Cyra agak lama, “Semangat ya kerjanya, jangan lupa makan pas jam istirahat.”

Cyra mengangguk patuh. “Iya Bang,” jawabnya singkat.

Fandy bersyukur masuk ke dalam keluarga ini, ada kehangatan dan kenyamanan yang tak pernah dia rasakan lagi sejak orang tuanya wafat. Kini dia merasakannya lagi.

“Kami pamit ya Pa, Ma,” ucap Fandy mewakili keduanya.

Papa dan mama mengangguk sambil tersenyum. “Hati-hati di jalan kalian, tetap saling komunikasi ya,” pesan papa Rio.

“Fandy, kalau Cyra kumat manjanya terus dia minta kamu pulang tolong turuti saja ya,” tambah mama.

“Iya Ma, aku usahakan,” jawabnya sambil mengangguk.

Cyra lalu masuk ke dalam mobilnya dan perlahan mobil BMW merah itu melaju meninggalkan rumahnya. Fandy sudah duduk manis di Vario kesayangannya dan mengikuti mobil Cyra dari belakang.

Setelah anak dan menantunya pergi, papa dan mama sudah berada di dalam rumah. “Papa ke kantor gak hari ini?” tanya mama saat mereka sudah duduk berdua di ruang keluarga.

“Iya Ma, tapi mungkin agak siangan. Sudah ada yang handle semua kerjaan Papa, jadi aman kalau misalnya jarang hadir ke kantor," ujar papa seolah santai kini.

“Oh gitu Pa, sayang banget ya sebenarnya. Seandainya Cyra mau meneruskan bisnis Papa sekarang, aku yakin kamu bisa lebih santai lagi.”

Papa hanya tersenyum, “Saat ini mungkin belum mau Ma, tapi siapa tau ke depannya anak kita itu berubah pikiran.”

“Semoga aja ya Pa, itu bisnis keluarga Papa turun temurun. Alangkah baiknya jika Cyra yang meneruskannya.

“Iya Ma benar, kita doakan saja yang terbaik. Biarkan Cyra bekerja sesuai minatnya dan cari pengalaman. Jika nanti dia minat di kantor Papa, sudah ada tim yang akan membantunya kelak.”

“Iya Papa, aku selalu mendoakan untukmu, Cyra dan Fandy. Keluarga kita juga tetap utuh dan rukun, bahagia hingga ke cucu dan cicit… Aamiin.”

“Aamiin Ma, semoga doa kita dikabulkan Tuhan Yang Maha Esa.” Papa dan mama tulus berdoa untuk keluarga ini.

Sementara itu, Cyra sudah sampai di kantornya. Kini dia akan menuju Lobby PT Gilvy Indonesia, ditemani sang suami melangkah dengan anggunnya.

“Selamat pagi Bu Cyra dan juga selamat atas pernikahannya dengan Pak Fandy,” sapa ramah Ria si resepsionis.

“Makasih ya Ria,” jawab Cyra dengan tersenyum ramah dan dibalas Ria dengan senyuman juga.

Cyra sudah menduga semua yang bekerja di sini telah mengetahui kabar pernikahannya dengan Fandy. Antara Nia atau papanya yang memberi info ke manajemen kantor. 

Tak lama kemudian Fandy pamit ke istrinya. “Cyra... aku pulang dulu ya. Nanti aku kabari jika sudah di rumah.”

Cyra mengangguk lalu meraih tangan Fandy dan menciumnya dengan takzim. “Hati-hati Bang, selalu kabari aku ya.”

Fandy tersenyum, mengelus lembut pipi kiri dan rambut Cyra lalu dikecup sesaat keningnya. “Iya istriku cantik, kerja yang rajin ya.”

Cyra merengut. “Bete ihh ditinggal Abang gini.”

“Sementara aja kok, sabar ya,” ujar Fandy masih tersenyum.

Cyra hanya bisa menggangguk pasrah dan melepaskan suaminya yang beranjak pergi dari kantor ini. 

Kemudian dia berjalan ke arah lift, masuk dan menaikinya hingga sampai di lantai 10 di mana ruangannya berada.

Saat keluar dari lift tiba-tiba Cyra terkejut bukan main. “Surprise… selamat datang pengantin baru,” seru Nia dan rekan kerjanya sangat heboh.

Bunyi terompet dan letusan balon layaknya kejutan ulang tahun untuk menyambut Cyra kembali.

Ucapan selamat dari semua rekan kerja dan pelukan hangat dari Nia juga rekan perempuannya menambah haru suasana.

“Selamat bekerja kembali dan selamat atas pernikahannya juga Cyra, semoga langgeng ya,” ucap Bos Gilang atasannya.

“Terima kasih Bos ucapan dan doanya… Aamiin," balasnya.

“Hadiah pernikahanmu dariku dan rekan-rekan yang lain sudah di mejamu ya,” tambah Bos Gilang.

“Waduh Bos dan semuanya makasih ya,” ucap Cyra penuh haru sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada.

Bos Gilang dan semua rekannya tersenyum hangat, membalasnya dengan kompak. “Sama-sama Cyra.”

Setelah itu semuanya membubarkan diri satu persatu, Cyra menuju ruangannya ditemani Nia dan bos Gilang. Di mejanya banyak bingkisan hadiah untuknya dan satu amplop besar dari bos Gilang tentunya.

“Bukalah amplopnya, kamu pasti menyukainya,” kata Bos Gilang dengan yakin.

Cyra menuruti permintaan bosnya dan membuka amplopnya perlahan-lahan. “Ya Tuhan, ini beneran buat aku Bos?” Cyra merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Beneran itu buat kamu dan suamimu. Semoga kali ini kebahagiaan selalu menyertaimu, jangan seperti masa lalumu,” pesan bijak si Bos membuat Cyra terharu.

“Terima kasih banyak Bos hadiah Honeymoonnya. Dua tiket pesawat PP plus akomodasi 3 hari 2 malam di Nusa Dua Beach Hotel dan Spa Bali berlaku minggu depan. Suka banget Bos… sumpah.”

“Terima kasih juga pesannya Bos, aku akan selalu mengingatnya,“ tambah Cyra yang tiba-tiba menangis penuh haru.

Bos Gilang berjalan mendekati Cyra dan menepuk bahunya pelan. “Sama-sama Cyra, kamu berhak bahagia jangan sakit lagi." Cyra mengangguk lalu menatap Bosnya dengan senyum.

Nia yang melihatnya ikut terharu dan memeluk Cyra dengan erat. “Bener kata bos kita, kamu harus bahagia dan sehat terus ya.”

“Iya Nia dan Bos Gilang, makasih ya sekali lagi untuk hari ini,” ujar Cyra penuh rasa syukur atas sambutan hangat juga hadiah pernikahan dari bos dan semua rekan kerjanya.

1
Syahril Salman
semangat lanjut kakak 💪😍
Syahril Salman: sama2 kak😍
total 2 replies
Mericy Setyaningrum
Romantis ceritanya ya Kak
Lia Ramadhan 😇😘: makasih banget kak untuk supportnya🙏🤗
total 3 replies
Syahril Salman
jadi tambah bagus kak covernya 😍👍
Lia Ramadhan 😇😘: terima kasih kak🙏
total 1 replies
Syahril Salman
Ceritanya bagus, simple dan mudah dimengerti. Saya suka karakter Fandy yang berkomitmen, padahal belum mengenal Cyra lebih jauh tetapi berani memutuskan akan menikahinya.
Lia Ramadhan 😇😘: terima kasih kak untuk ulasan positifnya🙏
total 1 replies
Syahril Salman
lanjutkan kk ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!