NovelToon NovelToon
Bahagia Untuk Kanaya

Bahagia Untuk Kanaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Mengubah Takdir / Keluarga
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Kisah seorang gadis bernama Kanaya, yang baru mengetahui jika dirinya bukanlah anak kandung di keluarga nya saat umurnya yang ke- 13 tahun, kehadiran Aria-- sang anak kandung telah memporak-porandakan segalanya yang ia anggap rumah. Bisakah ia mendapatkan kebahagiaannya kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BUK- 16 : Kekecewaan Kanaya untuk kesekian kalinya

Hari ini sekolah berjalan seperti biasanya, untuk anak baru seperti Kanaya memang perlu penyesuaian dahulu, entah itu tentang sistem sekolah, peraturan, cara guru mengajar dan pelajaran yang di ajarkan. Namun Kanaya bisa dengan cepat belajar, dia juga menjawab mata pelajaran terakhir yaitu fisika dan bisa pulang dengan cepat dari anak lain. Guru- guru terkesan dengan kecerdasan otaknya, meski anak baru Kanaya bisa langsung menyerap pelajaran meski tertinggal. Kini waktu nya pulang, Kanaya menggunakan kembali sepeda yang di berikan mbak Ratmi padanya.

Di rumah, hanya ada Aria yang pulang, sementara Javier dan Jendra berlatih sepak bola. Aria sedang berada di meja makan dengan ponsel di tangannya, gadis itu habis membuat milkshake dan roti panggang, melihat Kanaya yang baru saja lewat, dia tersenyum.

"Bagaimana hari pertama mu di sekolah, upik abu? " dia tersenyum mengejek. Di rumah sedang tak ada siapapun selain mereka. Nyonya Tania sedang menghadiri acara arisan dengan ibu- ibu komplek. Di saat inilah Aria baru berani menunjukkan taringnya.

"Lo... yang cerita sama temen lo soal asal- usul gue kan? " tebak Kanaya, berdiri tak jauh dari tempat Aria duduk.

Sedangkan gadis itu hanya memandang acuh tak acuh sambil menggidikkan bahunya. "Tanpa gue kasih tau pun, Orang-orang pasti akan tahu kalau lo tuh cuma anak pungut di keluarga arkatama. "

Kanaya mengepalkan tangannya, emosi. "Gue gak pernah nyenggol lo, tapi lo selalu nyari masalah sama gue. Sebenarnya apa masalah lo sama gue? " di keluarkan nya unek-unek nya selama empat tahun ini, yang selalu ia simpan rapat. Awalnya ia menaruh iba pada Aria, sebab dia yang baru bertemu dengan keluarga aslinya di saat hendak beranjak dewasa, Kanaya pun ingin menjalin ikatan persaudaraan dengan gadis itu. Namun karena sifatnya yang manipulatif inilah yang membuat Kanaya muak duluan.

Aria yang awalnya sedang mengoleskan selai pada rotinya, sejenak menatap Kanaya lalu beranjak dari duduknya, berjalan dengan gaya angkuh.

"Apa kesalahan lo? eh, andai aja gak pernah ada lo, gue bakal jadi tuan putri sepenuhnya di keluarga ini. Kesalahan lo adalah, lo yang udah nempatin posisi gue selama tiga belas tahun ini. Lo pikir enak nerima kenyataan lo harus tinggal di keluarga miskin tapi sebenarnya lo anak orang kaya?"

"Jadi lo nganggep, apa yang terjadi sama lo selama ini, itu kesalahan gue? "

"Ya! " mata Aria melotot garang, dia benar-benar menunjukkan sisi aslinya yang sebenarnya. "Andai waktu di rumah sakit kita gak ketaker, gue gak akan nerima nasib buruk ini! semua itu gara- gara lo! "

Aria meluapkan amarahnya seraya menodong- nodong kan tangannya ke dada Kanaya, mencoba membuat nya jatuh. Namun saat melihat bayangan di depan pintu, Aria membelalakkan matanya lalu dia malah menjatuhkan dirinya sendiri ke lantai.

Kanaya sontak mengernyit heran dengan aksi tiba-tiba gadis itu, dan setelah itu terdengar lah suara meringis Aria yang sengaja di buat- buat bersamaan dengan itu seseorang menarik tangannya dari belakang dengan cepat.

"Apa yang kamu lakukan Kanaya? " pria itu langsung menuding. Ternyata Areksa sudah berada di belakang nya sebelum Kanaya menyadari kehadiran nya.

Kanaya lalu melirik ke arah Aria yang sedang berpura-pura kesakitan. Ia memutar bola matanya, malas. Permainan kotor ini lagi, ia sudah muak.

"Kak Reksa, tolong jangan salahkan kak Naya kak. Ini kesalahan ku, tadi tak melihat- lihat hingga jatuh tersandung. Kebetulan ada kak Naya di sini, jika tidak, aku mungkin sudah jatuh mengenai tembok. " tutur gadis itu sambil berpura-pura lemah dan rapuh.

Entah berguru pada siapa si Aria ini, hingga pintar sekali bermain dramanya. Kanaya sampai salut. Namun ia tak memiliki waktu untuk meladeni drama nya kali ini.

"Aria, kamu jangan berusaha untuk membelanya lagi. Jika dia melakukan kesalahan, katakan saja. Jangan takut, " ucap Areksa sontak membuat mereka langsung menatap pria itu.

Terutama Kanaya, yang terperangah dan tak percaya. Waowww, hebat sekali pengaruh Aria ini hingga Areksa bisa berpikir begitu, Kanaya benar-benar tak menduga nya.

Areksa lalu menatapnya dengan tajam. "Kanaya, katakan dengan jujur apa yang telah kamu lakukan pada Aria. "

Namun Kanaya benar-benar malas untuk berdebat kali ini, jadi ia memilih untuk menepis tangan Areksa yang mencengkram erat pergelangan tangannya.

"Kau sangat ingin tahu? tanyakan saja padanya! " ucap Kanaya dengan lugas dan bernada sarkastis, kali ini tak ada lagi kelembutan ataupun rasa hormat dalam nada bicara nya pada laki- laki itu.

Kanaya lalu pergi dengan membawa kekecewaan. Menyadari bahwa Areksa pun tak bisa lagi ia harapkan. Satu-satunya keinginan nya sekarang untuk pergi dari rumah ini secepatnya.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Suasana di meja makan malam ini begitu dingin. Tak ada kehangatan sama sekali yang terasa. Biasanya walaupun ada Kanaya mereka akan mengabaikan kehadiran nya dan tetap ceria seperti biasanya namun kali ini tidak. Dan setelah di cari tahu ternyata alasannya adalah sebab situasi di kantor tuan abiyasa saat ini sedang tidak baik. Lebih tepatnya ia sedang mengalami masalah internal di perusahaan nya, itu sebab nya demi menghargai nya, tak ada yang berani membuka suara.

Namun Kanaya memerlukan keterangan dari ayahnya saat ini. Ia harus bicara dengan orang tua itu agar ia bisa di pindahkan ke kelas jurusan IPA. Jika tidak sekarang tak ada kesempatan lain untuk nya agar bisa tetap mengenyam pelajaran du jurusan yang sangat ia sukai dan impikan itu.

Dan di sinilah Kanaya sekarang, di ruang kerja ayahnya. Dengan mengumpulkan keberanian yang ia punya, Kanaya menghadap pada laki-laki berwibawa yang sedang sibuk dengan tumpukan kertas di mejanya itu.

"Ada apa? papa sedang sibuk saat ini, jika ada yang ingin kau bicarakan. Bicarakan saja besok," kata tuan abiyasa tanpa mengalihkan pandangannya pada tumpukan- tumpukan kertas yang sedang dia cek.

"Tapi aku butuh bicara sekarang pah. "

Suara Kanaya yang penuh dengan tekad, membuat tuan abiyasa seketika menghentikan gerakan tangannya yang sedang membalikkan halaman dokumen.

"Ada apa? " untuk kali ini barulah tuan abiyasa menatap putrinya itu dengan serius.

"Aku ingin pindah ke kelas jurusan IPA pah. "

Tuan abiyasa mengernyit, melepaskan kacamatanya. "Memangnya kenapa dengan IPS? toh dengan begitu kau bisa sekelas dengan adik mu. "

"Tapi sejak dulu papa tahu aku minat dengan pelajaran IPA dan ingin masuk jurusan IPA. " suaranya Kanaya sedikit emosional saat mengatakan itu, mengingatkan nya lagi akan kekecewaan pada ayahnya.

Tuan abiyasa bangkit, wajahnya berubah menjadi sangat serius namun tatapannya lurus ke depan. "Jangan lebay Kanaya. Di pelajaran IPS pun kau bisa mempelajari banyak hal. Lagipula memangnya kamu bisa sepintar adik mu? "

Kanaya tertegun, bola matanya bergetar. "Maksud papa? "

"Kamu dan Aria, bukankah Aria yang lebih pintar secara akademis, sedangkan kamu tuh tahu nya hanya menggambar- menggambar saja sejak kecil. " ujar tuan abiyasa dengan nada meremahkan yang bahkan tak ia sadari telah menyakiti hati putri nya.

Kanaya terkekeh getir, wajahnya seolah menunjukkan ketidakpercayaan atas ucapan ayahnya.

"Papa... papa bahkan tidak pernah datang saat kenaikan kelas ku sejak SMP, bagaimana bisa papa mengatakan itu? "

****

1
Keyraaleyababy Keyraaleya
lanjut dong thoor bagus ceritanya
Aiyaa writer
Keren
Dancingpoem
❤❤❤❤❤
nonoyy
astaga keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya sunguh malang nasibmu naya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!