Seorang wanita yang bernama kiyara bernasib malang. ia hidup sebatang kara karena kedua orang tuanya meninggal. ia harus berjuang hidup sendiri melawan kerasnya dunia.
suatu saat, ia sedang membutuhkan uang untuk biaya kuliahnya. kiyara menemui sahabatnya regina untuk membantunya mencari pekerjaan. regina pun membantunya untuk bekerja di sebuah club malam sebagai pelayan.
kiyara bertemu dengan Adrian seorang akak kelas yang pernah ia sukai saat duduk di bangku SMP. pertemuannya dengan Adrian akan membuat takdir kehidupan kiyara semakin lebih berwarna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon PenaJenaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Efek Mabuknya Kiyara
Di kamar Adrian, Kiyara mulai mengigau tak karuan. Ia ingin sekali membuka pakaiannya.
"sepertinya efek wine nya sudah menjalar ke seluruh tubuhnya." ucap lirih Adrian.
Pak Toha dan Bu Sri pun ikut khawatir dengan Kiyara.
"siaapkan air hangat Bu Sri." pinta Adrian.
"iya tuan muda." ucap Bu Sri yang kemudian pergi meninggalkan kamar Adrian.
"tuan muda, apa sebaiknya di panggilkan dokter saja?" tanya Pak Toha.
"percuma pak Toha. Sudah nggak papa. Kita tunggu saja." jawab Pak Toha.
Pak Toha pun menurut saja dengan apa yang di katakan oleh Adrian.
"ooohh.. Panas!! Aku ingin melepaskan semuanya.! Tolong aku Adrian!!!" teriak Kiyara.
Tak lama Bu Sri pun datang dengan membawa sebuah wadah yang berisi air hangat.
"ini tuan." ucap Bu Sri dengan menyodorkan wadah Yaang berisi air hangat.
Adrian dengan telaten menyeka badan Kiyara Yang masih terbalut pakaiannya. Karena merasa tubuhnya ada yang menyentuh, Kiyara pun menarik paksa tangan Adrian hingga jatuh memeluknya.
Pak Toha dan Bu Sri pun kaget. Mereka pun dengan cepat meminta izin untuk keluar dari kamar Adrian dan buru buru menutup pintunya.
"pak, sepertinya tuan muda sudah menemukan cintanya." ucap Bu Sri.
"iya buk. Sangat terlihat sekali." balas pak Toha.
Pasangan paruh baya itu pun cekikikan bersama. Sementara Kiyara, ia semakin menggulat tubuh Adrian. Hal itu membuat Adrian sedikit terpancing. Namun akal sehatnya masih bekerja. Ia pun dengan kuat memisahkan diri dari pelukan Kiyara.
"Adrian, jangan tinggalkan aku. panas! Lepaskan segala yang menempel di tubuhku ini!" teriak Kiyara.
"bertahanlah sebentar lagi, efeknya akan hilang." ucap Adrian.
"tidak! Aku sudah tidak tahan lagi! Tolong aku!" teriak Kiyara.
"sabarlah! biarkan aku membantu meredahkan hasratmu itu" ucap Adrian kembali.
"kemarilah! Peluk aku Adrian! Aroma tubuhmu benar benar membuatku terpikat!" Ucap Kiyara yang sukses membuat Adrian salah tingkah.
"emmm.. Tidak ki.. aku akan membantu untuk menyeka tubuhmu. tunggu sebentar lagi." ucap Adrian.
Kiyara merengek untuk meminta Adrian melepaskan pakaiannya. Karena tak tahan, Kiyara pun akhirnya melepas seluruh pakaiannya satu persatu. Adrian pun membalikkan badannya. Sejujurnya imannya tak sekuat itu. Dia tetap lelaki normal.
"Tahan Adrian! Tahan!" ucap lirih Adrian.
satu menit ..
dua menit..
tiga menit..
Adrian memutuskan untuk membalikkan tubuhnya dan melihat Kiyara yang hanya memakai sport bra dan celana pendek. Adrian pun dengan penuh gairah mendekati Kiyara lalu mencium bibirnya dengan membabi buta. Kiyara pun tak melawan. Ia justru membalas ciuman Adrian dengan tak kalah gairah.
Setelah beberapa menit berlalu, Adrian menghentikan ciumannya karena akal sehatnya telah bekerja kembali.
"oh no!" ucap lirih Adrian.
Efek wine tersebut juga sudah mulai menurun dengan seiring lemasnya tubuh Kiyara. Tak lama setelah Adrian mencoba untuk mengontrol emosinya, kiyara pun pingsan.
"Kiyara?!" teriak Adrian yang kaget melihat Kiyara pingsan.
Ia pun dengan cepat membopong kiiyara keatas kasur. setelah selesai, Adrian memandangi wajah Kiyara yang penuh cantik dan indah.
Puas memandangi wajah Kiyara, Adrian pun memutuskan untuk mandi. tubuh kiyara hanya diselimuti selimut tebal. Adrian pun mandi meninggalkan kiyara yang pingsan.
Selama tiga puluh menit berlalu, Adrian meminta Bu Sri untuk memakaikan pakaian untuk Kiyara. Bu Sri yang melihat bahwa kiyara hanya memakai baju dalam kaget sekaligus menahan tertawanya.
Setelah selesai, Bu Sri pun keluar dari kamar Adrian. sementara Adrian duduk di sofa miliknya sambil bermain ponsel. Menunggu Kiyara terbangun dari tidurnya.
Sebuah panggilan masuk di ponsel Adrian. Matanya membulat melihat siapa yang menelfonnya.
"aduh, kenapa sih mama pakai telfon segala!" gerutu Adrian.
Adrian dengan sengaja membiarkan ponselnya berdering. namun bukannya berhenti, ponselnya tiba tiba menerima seribu pesan masuk dari sang mama. melihat itu, Adrian pun tak tahan. Ia kemudian menelfon mamanya itu.
"halo ma? Ada apa?" tanya Adrian sedikit ketus.
"mama mau video call." balas mama Adrian.
belum sempat Adrian menjawab, panggilan video itupun berlangsung. Adrian pun berusaha untuk menyembunyikan Kiyara.
"bisaa gawat! " batin Adrian.
sang mamah pun melihat wajah tampan sang anak. tiba tiba sang mama ingin melihat keadaan rumah itu.
"apaan sih maa.. Tumben banget." ucap Adrian.
"udah.. tinggal balik kameranya aja loh padahal." dalih mama Adrian.
"enggak enggak ah maa.. Udah dulu maa, Adrian mau tidur. Dadah bye.." ucap Adrian dengan cepat cepat mematikan panggilan video nya.
"padahal ini udah malam, tumben banget mama telfon." ucap Adrian pelan.
Tak bisa di pungkiri bahwa sebenarnya Adrian ingin sekali mendekat melihat wajah kiyara saat tidur. Namun ia tak berani untuk mendekatinya. Ia pun memutuskan untuk tidur di sofa saja.
Keesokan harinya, Kiyara bangun. Ia kemudian mengangkat kedua tangannya dan sedikit meliukkan tubuhnya sambil menguap. Saat ia membuka mata, Kiyara pun kaget melihat bahwa dirinya sedang tidak berada di kamarnya. Ia pun Reflek melihat ke arah pakaian yang melekat di tubuhnya.
"aaaaaaaaaahhhh.." teriak Kiyara yang sukses membuat Adrian terbangun." tuturr Adrian.
"apa yang kamu lakukan padaku? tidak tidak! Kamu tidak bisa seperti itu Adrian!" teriak Kiyara.
" aku tidak melakukan apapun kepadamu Ki.." tutur Adrian yang berusaha menjelaskan.
"kenapa aku berada di kamar kamu?apa yang terjadi?" tanya Kiyara.
Adrian kemudian menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi kepada kiyara. kiyara arpun mengerucutkan keningnya. kemudian Adrian memanggil Pak Toha dan Bu Sri melalui telfon genggam yang ada di samping tempat
tidurnya.
Dengan cepat Pak Toha dan Bu Sri pun sampai di kamar Adrian. Mereka berdua tanpa diminta pun menjelaskan apa yang sudah terjadi kepada Kiyara.
Setelah mendengar penjelasan dari Pak Toha dan Bu Sri, kiyara merasa bersalah dengan Adrian.
"maafkan aku." ucap lirih Kiyara.
"hmmm.." jawab cuek Adrian yang membuat suasana pun menjadi kikuk.
"Tuan, nona, barangkali ingin sarapan saya sudah menyiapkan beberapa menu di ruang makan." celetuk Bu Sri.
"baik." jawab Cuek Adrian.
Pak Toha dan Bu Sri pun pergi dari kamar Adrian.
"kayaknya ini nggak bakalan lama deh pak. Tuan muda saja kayak gitu." ujar Bu Sri.
"entah lah buk. berdoa saja lah yang terbaik buat tuan muda." balas Pak Toha.
sementara di dalam kamar, Kiyara berdiri dan berjalan menuju Adrian.
"maafkan aku kak." ucap Kiyara yang menundukkan kepalanya.
"hmm.." jawab Acuh Adrian.
Mereka pun saling diam. Tak berkata apapun. "baaa.." ternyata Adrian sengaja mengerjai Kiyara.
"iiihh.. Nyebelin banget deh!" ucap Kiyara dengan memukul lengan Adrian.
Adrian pun tertawa dengan kencang.
"tapi kakak nggak ngapa-ngapain aku kan?" tanya Kiyara dengan serius.
"iyalah. aku juga bukan cowo gampangan tau!" ucap Adrian.
"yaudah aku kembali ke kamar dulu ya." ucap Kiyara.
"iya! kamu mandi sekalian deh! Habis ini kita sarapan." ujar Adrian.
Kiyara pun keluar dari kamar Adrian. sesampainya di kamarnya sendiri, ia berkali kali memukul kepalanya dan berjalan mondar mandir.
"kalau tadi malam aku mabuk, aku sudah pasti berbicara yang aneh aneh.! Oh no!! ya ampun! Malu banget!"
sementara Adrian, ia tak bisa menahan tertawanya ketika mengingat kiyara yang mengigau ingin disentuh olehnya.
"ini benar benar asik." ucapnyaa lirih.