NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ratu Mandul

Transmigrasi Ratu Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Mengubah sejarah / Romansa
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rica Ricu

Apa jadinya jika mika seorang remaja 17 tahun masuk ke dalam tubuh ratu di masalalu , ratu yang di musuhi oleh seluruh penghuni istana karena tak bisa memberikan keturunan pada sang raja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rica Ricu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Meminta maaf

"Anya?" Alaric berjongkok didepan Anya yang terdiam menatap kosong ke arah depan , wanita ini sama sekali tak memiliki semangat hidup setelah semalam mereka berhubungan.

"Pergilah, tolong tinggalkan aku sendiri" Pintanya.

"Maafkan aku, aku merasa sangat marah semalam" Sesal Alaric.

"Kenapa hidupmu sangat sulit Anya, apa yang harus aku lakukan?" Mika bertanya pada dirinya sendiri.

"Alaric!" Sofya memanggil dengan tidak sabar, wanita itu bersama amber masuk tanpa permisi ke dalam kamar Anya.

"Ibu? Ada apa?" Tanya Alaric mulai berdiri menghadap sang ibu.

"Apanya yang ada apa? Siapa menurutmu yang sedang sakit? Viviene lah yang tenggelam dan kau memilih menemani wanita tak berguna ini?!" Marahnya menunjuk Anya.

"Tolong jangan memanggilku wanita tak berguna, yang mulia" Sahut Anya.

Anya mulai berdiri dan menghadap kedua wanita paruh baya yang sedang menatapnya sengit itu.

"Aku tidak seburuk itu, aku hanya tidak bisa hamil itu saja"

Sofya tampak terkekeh remeh dengan perkataan Anya, "Kau memang mandul, dan satu lagi kau memiliki sikap yang buruk Anya! Bagaimana bisa kau lupa kejadian semalam saat kau mencoba mencelakai Viviene dan bayinya!" Marah Sofya.

"Aku dengan tegas tidak melakukannya, Calon ratu masa depan itu sudah gila, dia tidak waras dan mempunyai hati yang busuk, maka aku berikan tahta ratu utama padanya mulai hari ini" Kata anya.

"Anya apa yang kau lakukan!? Aku lah yang mengambil keputusan"

"Aku ingin bangsa ini hancur dengan pimpinan orang semacam kalian, Viviene akan semakin melengkapinya!"

"Beraninya kau berbicara seperti itu padaku hah?!" Sofya mengangkat tangannya ke atas bertujuan untuk menampar wajah Anya namun Alaric dengan gesit menahan tangan sang ibu.

"Ibu tenanglah!" Lerainya.

Tadinya, air mata Anya sudah mengering, meninggalkan sisa sisa sembab di wajah cantiknya saja, namun belum sempat ia merasa tenang tekanan lain datang dan menyerangnya bertubi tubi.

"Biarkan ibumu menamparku, lakukan saja"

Sofya menurunkan tangannya pada genggaman alaric dengan kasar, ia masih saja menatap nyalang Anya didepan sana.

"Bawa dia untuk meminta maaf pada viviene, dan jangan mengacau!" Katanya sembari pergi meninggalkan ruangan.

"Anya? Apa yang-"

Belum sempat ia melanjutkan kalimatnya Anya sudah lebih dahulu berjalan meninggalkan ruangan.

"Wanita ular itu menantangku!"

...****************...

"Dengar? Maafkan aku Anya, sekarang bicaralah yang baik baik dan minta maaf pada viviene, aku memohon padamu" Kata alaric lirih.

"Buka pintunya!" Perintah Anya pada penjaga kamar.

pintu kayu setinggi 2 meter itu bergeser dan menampilkan Viviene diatas ranjangnya.

"Yang mulia raja! hiks hiks" Viviene memanggil Alaric dan mulai terisak tak karuan.

"Viviene apa kau baik baik saja?" Alaric tampak mendekat dan duduk di ranjang Viviene untuk memastikan keadaan wanita itu.

"Aku baik yang mulia, aku sama sekali tidak memikirkan tentang bayiku, hiks bagaiamana kalau bayiku kenapa Napa" Isaknya.

"Hebat, dimasa depan orang ini akan jadi aktor film terbaik karena aktingnya" Kata Anya dalam hati.

"Tidak apa apa, asal kau baik baik saja" Kata Alaric.

"Laki laki ini juga sangat bodoh , mudah di manipulasi, baiklah ini giliranku!"

"Dimana Air mataku?" Anya mendongak dengan mata yang berkedip kedip untuk menciptakan air mata palsu.

"Ohh Viviene?!" Histerisnya, Anya menarik Alaric menjauh dari Viviene dan duduk tepat di hadapan wanita itu.

"Maafkan aku Viviene hiks hiks, a-aku tadinya akan mengambil ikan di kolam, sangat sial aku jadi terpeleset ke dalam , hiks maafkan aku" Sesalnya pura pura.

"I-iya yang mulia" Jawab Viviene kaku, ia tampak terdiam dan tertegun menatap Anya dengan raut takut.

"Ohh Viviene yang malang" Anya menarik tubuh wanita itu untuk memeluknya, Alaric yang melihat itu pun sangat keheranan dengan sikap yang di ambil Anya.

"Lagipula nona Viviene, jika aku benar benar ingin melakukan hal itu , daripada mendorongmu di tepi kolam sedalam tiba meter aku lebih memilih jurang yang curam agar kau tak bisa di temukan" Bisik Anya pada telinga Viviene.

Viviene semakin tertegun dengan ucapan menakutkan sang ratu.

Alaric menautkan alisnya heran Dengan apa yang sebenarnya anya bicarakan hingga Viviene tampak ketakutan,

"Hentikan!" Kata Alaric sembari menarik Anya , wanita itu terhantuk dada bidang raja dan meraba dada itu dengan gerakan sensual di depan Viviene.

"Karena masalah ini Alaric tidak bisa melepaskan aku semalam, dia terus saja ingin berhubungan tanpa henti" Ungkapnya dengan nada yang manja.

"Cukup Anya!"

"Kami bercinta di bawah sinar rembulan yang terang, merengkuh tubuh satu sama lain Untuk menyalurkan perasaan satu sama lain, dia menyentuh setiap inch--"

"Yang mulia!" Panggil Viviene sedikit kuat, wanita itu menarik napasnya dalam dalam dengan dada yang naik turun karena kesal.

"Aku ingin istirahat" Lanjut Viviene.

Anya menarik sudut bibirnya membentuk seringai tipis, pasti Viviene merasa sangat cemburu.

"Maafkan aku Viviene, aku akan membawanya pergi" Kata Alaric menarik tangan Anya , Anya mengacungkan jari tengahnya pada viviene yang masih terdiam.

"akkhh! sialan Anya!" Umpat Viviene.

...****************...

"Apa yang kau katakan tadi?!" Marah Alaric mengejar Anya yang berjalan mendahului dirinya.

"Aku bicara baik baik kau tanya saja padanya, bukankah kau sangat percaya padanya?" Sindir Anya.

"Anya kau tidak sopan, itu seharusnya....."

"Bukan aku" Potong Anya , "Aku tidak mendorong wanita itu! Saat ini aku menerima ujaran kebencian dari seluruh penghuni istana karena dia, jangan membuatku semakin membenci wanita itu saat kau kembali membelanya, sekarang pergilah!" Usir Anya.

Alaric terdiam di tempat menatap kepergian Anya didepan sana , apakah dirinya memang sangat keterlaluan? Anya terlihat begitu kecewa.

...****************...

Eric menghampiri Anya saat melihat wanita itu tengah berjalan sendiri.

"Yang mulia" Sapa Eric.

"Kenapa?" Jawab Anya tak bersemangat, Eric dapat melihatnya , ini pasti karena kejadian dengan Viviene semalam.

"Apa kau baik baik saja?" Tanya Eric.

"Bukan aku yang tenggelam, Viviene yang tenggelam kenapa kau bertanya padaku!" Jawabnya ketus.

Eric hanya diam dan membiarkan wanita itu melanjutkan ucapannya.

"Bukan aku pangeran, aku tidak menodorongnya" Cicitnya pelan.

Eric mengulas senyumnya samar mendengar Anya melakukan pembelaan.

"Aku percaya padamu yang mulia" Kata Eric.

Anya yang tadinya menunduk menatap tanah kini mulai mendogak menatap lawan bicara dengan mata yang berbinar, Eric mempercayainya.

"Kau satu satunya orang yang percaya padaku pangeran, terimakasih banyak"

"Aku selalu melakukannya yang mulia, aku tau kau bukan orang seperti itu" Katanya.

Anya mengantupkan bibirnya rapat rapat mendengar ujaran Eric yang terdengar mengharukan.

"Terimakasih pangeran" Anya berjalan satu langkah dan memeluk Eric singkat.

Eric tertegun dibuatnya, Anya baru saja bersentuhan dengannya walau singkat, itu sangatlah mengesankan.

"Kau sangat baik pangeran"

"T-terimakasih"

Seseorang menatap tak suka momen tersebut ....

1
youmeeand
Plot twist
Forta Wahyuni
diberi kesempatan kedua koq makin bodoh n alur cerita sep apa ini. hidup lg hnya makin bodoh dan tolol..
iqbal nasution
oke
youmeeand: Terimakasih atas kunjungannya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!