NovelToon NovelToon
My Wife Is Arumi

My Wife Is Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Pengantin Pengganti / Keluarga / Romansa / Mantan
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Mungkin berat bagi wanita lain menjalankan peran yang tidak ia inginkan. Tetapi tidak dengan Arumi yang berusaha menerima segala sesuatunya dengan keikhlasan. Awalnya seperti itu sebelum badai menerjang rumah tangga yang coba ia jalani dengan mencurahkan ketulusan di dalamnya. Namun setelah ujian dan cobaan datang bertubi-tubi, Arumi pun sampai pada batasnya untuk menyerah.

Sayangnya tidak mudah baginya untuk mencoba melupakan dan menjalani lagi kehidupan dengan hati yang mulai terisi oleh seseorang. Perdebatan dan permusuhan pun tak dapat di hindari dan pada akhirnya memaksa seseorang untuk memilih diantara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Pengungkapan

Bab 16. Pengungkapan

Hari-hari berikutnya, berjalan seperti biasanya. Namun pekerjaan Arumi jauh lebih ringan setelah kehadiran ART yang sudah berkerja selama lebih dari seminggu di sana.

Selalu ada sebab dan akibat di setiap pengambilan keputusan. Dan akibat yang di alami Arumi adalah, rasa jenuh dan bosan karena tidak memiliki kegiatan.

Arumi duduk menatap balkon. Mengamati rintik hujan dengan awan abu-abu yang menyelimuti langit menenggelamkan warna ciri khas kebiruannya. Sesekali ia menghela napas. Mencoba melihat sekitar apa yang menarik perhatiannya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Arumi tersentak, sedikit terkejut tiba-tiba Dimas ada di belakangnya.

"Aku... hanya melihat hujan."

"Kau suka hujan?" Tanya Dimas sembari duduk di sofa tidak jauh dari Arumi.

Arumi membenarkan posisi duduknya karena merasa canggung.

"Suka kalau pas tidur. Tidur ku jadi lebih nyenyak. Tapi kalau mau berpergian, hujan rasanya menghambat rencanaku." Jawab Arumi apa adanya.

Setelah itu, keheningan pun tercipta di antara mereka.

"Emm...apa kamu mau minum teh panas? Makan camilan di hari hujan begini juga enak." Ujar Arumi untuk menghilangkan rasa kikunya.

"Boleh."

"Baiklah, tunggu sebentar." Ujar Arumi dan hendak beranjak bangun dari duduknya.

"Duduk saja."

Arumi terhenti.

"Kenapa?"

"Biar Bibi saja yang mengerjakannya."

"Tidak apa-apa, aku bisa kok. Aku juga tidak ngapa-ngapain."

"Bibi saja."

Kalimat terakhir yang di ucapkan Dimas bagai perintah yang harus taati Arumi. Ia kembali duduk canggung, karena tidak biasanya ia dan Dimas duduk bersantai berdua selama ini.

"Baiklah. Aku akan meminta Bibi untuk membuatkannya."

"Ah...."

Dimas mendesah pelan. Ia baru teringat kalau ART di rumahnya tidak berada di dekat mereka sehingga Arumi tetap harus beranjak dari duduknya untuk memberitahukan perintahnya kepada ART mereka.

"Kau saja yang buat."

Pada akhirnya, ia pun meminta Arumi yang membuatkan karena wanita itu terlanjur berdiri dan hendak mencari keberadaan si Bibi.

Lah, dasar plin plan. Batin Arumi

"Baiklah."

Arumi pun bergegas menuju dapur dan membuatkan dua cangkir teh panas untuk Dimas dan dirinya. Lalu setoples biskuit beraroma kelapa yang cocok di padukan dengan teh panas tersebut. Dan kemudian membawanya untuk ia nikmati bersama suaminya.

"Paling enak di minum saat hujan begini." Ujar Arumi sembari meletakkan nampan yang berisi teh dan biskuit tadi.

Tanpa sungkan Arumi mengambil teh miliknya. Lalu mengambil potongan biskuit dan mencelupkannya ke dalam teh hangat sesaat sebelum di masukan ke mulutnya.

Adegan itu terus di lakukan Arumi berulang kali tanpa ia sadari. Karena kebiasaannya sejak ia masih gadis, Arumi begitu menikmati teh dan biskuit secara bersamaan seperti itu.

Pemandangan itu pun tak luput dari perhatian Dimas. Dimas yang sejak tadi mencuri pandang apa yang Arumi lakukan pun ragu-ragu mencoba hal yang sama karena rasa penasarannya.

Hmm...

Ada rasa sensasi yang berbeda ketika biskuit di makan demikian. Dimas tidak bisa menjabarkannya. Tetapi ia terus mencoba kedua dan ketiga kalinya karena rasanya yang bikin ketagihan.

Sampai tiba-tiba ia harus berhenti karena Arumi memandangnya sesaat. Tak ingin Arumi tahu apa yang ia lakukan, Dimas pun segera memasukan biskuit ke mulutnya tanpa mencelupkannya ke dalam teh seperti yang ia tirukan dari Arumi.

"Apa biskuitnya tidak enak? Maaf, aku tidak tahu selera camilanmu. Tapi bagi ku, ini enak di padukan dengan teh panas ini." Ujar Arumi.

Dimas hanya diam mendengarkan tanpa melihat ke arah Arumi.

"Apa kau bosan hanya tinggal dalam rumah?"

Arumi termangu sejenak. Sebelum akhirnya tersenyum sembari menggeleng pelan.

"Mendapat pahala bagiku, itu sudah lebih dari cukup. Bila suamiku tidak mengijinkan aku kemana-mana, maka diam di rumah adalah yang terbaik bagiku."

Dimas terdiam sesaat, mencerna ucapan Arumi dengan makna yang ia simpulkan sendiri.

"Suamiku..."Gumam Dimas pelan mengulang ucapan Arumi.

"Ya?"

"Tidak."

Sesaat hening kembali melanda di antara mereka.

"Apa kau tidak terpaksa dengan pernikahan ini?"

Arumi tertegun sesaat menatap Dimas. Tidak menyangka Dimas akan bertanya akan hal yang sudah berjalan memasuki usia pernikahan 3 bulan ini.

"Kenapa?" Tanya Dimas lagi karena Arumi belum lagi menjawab pertanyaannya.

Arumi menghela napas panjang, lalu tersenyum sembari menunduk yang masih bisa terlihat oleh Dimas.

"Awalnya iya. Tapi aku berusaha untuk menerima takdir ku. Dan juga, menaati apa yang sudah orang tua ku ajarkan kepada ku. Jadi, aku menerima pernikahan ini untuk di jalani dengan sungguh-sungguh dan tulus. Karena kita menikah di hadapan penghulu dan sah secara agama maupun negara." Ungkap Arumi.

Dimas diam tanpa kata.

"Apapun hasil akhirnya, aku akan menerima dengan ikhlas. Karena hati manusia, tidak juga bisa di paksakan untuk bisa menerima. Namun penting bagiku untuk tetap menjadi istri yang mencari ridho dan pahala dari suamiku."

Dimas tertohok atas ucapan Arumi. Selama tinggal bersama selama beberapa bulan, Dimas akui ia nyaman dengan Arumi. Namun hatinya sulit untuk memberikan cintanya kepada Arumi. Apalagi status Arumi sebelumnya yang terus mengganjal dalam benaknya.

Dimas sempat berpikir untuk menjalani pernikahan politik yang hanya dijalani tanpa rasa cinta walau sampai memiliki keturunan seperti dalam cerita novel maupun drama yang sudah sering ia dengar. Namun lagi-lagi, status janda yang pernah singgah di kehidupan Arumi membuatnya urung atas niatnya.

"Ya, aku memang berencana menceraikanmu tahun depan. Aku bukan suami yang baik untukmu." Ucap Dimas datar.

Arumi menegakkan duduknya. Awalnya ia cukup terkejut atas apa yang baru saja ia dengar. Namun beberapa detik kemudian ia terdengar menghela napas berat sambil tersenyum yang di paksakan. Ia sudah memperkirakan ucapan itu akan keluar juga dari mulut Dimas entah kapan. Tapi hari ini, ucapan itu terdengar menyakitkan bagai palu menghantam dada.

Lagi-lagi pernikahan yang ia jalani tidak berlangsung lama. Bahkan pergantian tahun sudah kurang dari 4 bulan lagi.

Arumi hanya bisa pasrah menerima keputusan Dimas nantinya. Meskipun demikian, ia akan tetap menjalani perannya sebagai istri walau pun waktunya tidak lama lagi.

"Ya. Jika memang itu yang terbaik untukmu."

Bohong kalau Arumi baik-baik saja. Bahkan saat ini ia Ingin berlari masuk ke dalam kamarnya. Rasa sedih tiba-tiba menyeruak di dalam relung hatinya. Meski ia menjawab dengan santai, hatinya terasa berat untuk berpisah lagi, Apalagi dalam waktu dekat ini karena ia sudah mulai nyaman dengan keadaan.

Arumi sendiri sudah menikmati perannya sebagai seorang istri meski Dimas dingin kepadanya. Namun bagi Arumi Dimas seribu lebih baik dari pada mantan suaminya terdahulu yang hampir setiap hari membuatnya menjatuhkan air mata.

Sedingin-dinginnya Dimas masih bertanggung jawab atas dirinya. Dimas memberikan tempat tinggal yang nyaman dan kebutuhan yang selalu tercukupi, serta masih mau berkomunikasi dengan baik walau sesekali.

Dibandingkan dengan mantan suami yang selalu menyiksa fisik dan batinnya. Menyuruhnya melayani semua permintaan selingkuhannya dan menyaksikan kemesraan mereka di depan mata.

Belum lagi Arumi harus mengisi perutnya dengan hasil keringatnya sendiri. Bahkan pernah Arumi di tuduh mencuri padahal uang itu ia dapatkan dari upah gaji sebulan bekerja.

Andai semua itu bisa ia ceritakan kepada Dimas, betapa dirinya jauh lebih baik dari mantan suaminya. Namun apalah daya, mungkin suaminya tidak akan pernah tertarik akan kisahnya mengingat bagaimana dengan tegasnya Dimas mengatakan akan menceraikan dirinya tahun depan.

"Kita berkunjung malam ini ke rumah orang tua mu."

"Ya? Ah...aww!"

Tanpa sengaja Arumi menyenggol gelas berisikan teh panas tadi dan tumpah mengenai kakinya. Cipratan air panas membuat kulitnya terasa terbakar sehingga ia meringis kesakitan.

"Kamu tidak apa-apa?"

Refleks Dimas segera mendekati Arumi dan melihat bagian tubuh Arumi yang terkena teh panas. Ia segera memegang kaki Arumi dan memeriksa dengan serius luka yang di timbulkan oleh teh panas tersebut.

Bersambung...

Jangan lupa dukung Author dengan like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
dahh langsung aja laporin sama DImas pal
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
ku tepok juga ginjalmu sini/Smug//Smug/
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
mana ada waktu pendekatan lgi klo waktu buat dinas trs
Liana CyNx Lutfi
Sungguh rumit ditmbh dimas tidak perduli dngn arumi,...klu tdak kuaat lepaskan dimas rumi trs pergi yg jauh bawa kedua orang tuamu pergi yg jauuhhhh
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
anak sama bapaknya sama" edaaaannn😤😤😤
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
harusnya pak hasan memberi inpo pada dimas
💜Bening🍆
inginku menjambak org🙄 tutor dong jambak online tokoh dlm novel😏
hari ini apes bener arumi.. bertemu org2 ##$$@## dpt tlp dr pamannya yg juga sama2 ##$@##$🙄
suka dgn gaya rumi yg tdk mudah memperlihatkan kelemahannya pd lawan bicara yg pd nyebelin itu..meski dlm hatinya remuk redam... pasti berat bagi rumi dlm situasi yg spt ini.. semangat arumi... semoga semua masalah cpt berlalu n kamu bisa hidup dgn lbh baik kedepannya
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalo takdirnya justru dimas tak dgn keduanya bagaimana?
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
merebut..?? bahkan kalian yg memberi kesempatan utk masuk dn ada diposisi arumi ini sekarang
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
lah kamu sendiri yg memberi kan posisi itu pada Rumi,jadi jangan harap Kemabli🙄
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kirim pesan aja Arumi,biar rindu mu terobati
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kenapa gak ajak saja arumi
Md. Wulan 𝐙⃝🦜ᵇᵃˢᵉ
kamu pantas rum bersama Dimas
Liana CyNx Lutfi
Apakah dimas memang sengaja dibkin sibuk sama ayahnya biar gk ketemu arumi
🏘⃝Aⁿᵘ🍒⃞⃟🦅ᴳᴿ🐅.🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦Kᵝ⃟ᴸ
emangnya posisi kursi yg bisa disingkirkan 😤
ㅤ ✰͜͡v᭄ᵗⁱⁿₜₐʰᵢᵗᵃᵐ𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ.ᵒⁿ
udh mulai ada ancaman nih dari Renata,,,
💜Bening🍆
susah ini... dah lg dimas sibuk sampe lupa kabar2.. arumi lg kondisi ngedown minder dgn posisinya sbg istri dimas eh nongol si renata...
💜Bening🍆
boleh slepet si renata gak🙄🙄
kamu yg ninggalin dimas... tp sekarang malah gk tau malu minta balikan... maksudmu piye? jgn takut arumi lawan aja itu si renata.. bkn kamu yg salah.. dia yg ninggalin dimas jd jgn kepengaruh sama renata...
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalopun harus mengingat, kamu duluan yg ninggalin dimas
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
kalimantan belum ya, mana tau mampir rumah othor
LaQuin On/Off🦋: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!