NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Ke Dalam Tubuh Putri Buangan

Reinkarnasi Ke Dalam Tubuh Putri Buangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nfzx25r

Seorang gadis muda yang memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan terjun ke dalam laut lepas. Tetapi, alih-alih meninggal dengan damai, dia malah bereinkarnasi ke dalam tubuh putri buangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nfzx25r, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dimana Kamu?

Setelah cukup lama berbincang, kantuk perlahan mulai menguasai keduanya.

"Hoaaam..." Mei menguap kecil sambil menutup mulutnya sopan. Tak lama kemudian, ia pamit undur diri dan menutup pintu kamar dengan rapat.

Begitu keheningan menyelimuti ruangan, Putri Minghua menyadari sesuatu, Sanghyun sudah tak ada di tempatnya. Tidak ada bayangannya di sudut ruangan, tidak ada kehadiran yang diam-diam selalu mengawasinya.

Dengan tubuh yang masih lemah, ia berusaha bangkit dari tempat tidur. Langkahnya tertatih, namun ia tetap memaksakan diri berjalan menuju pintu.

Siluman kecil itu setia mengikutinya dari belakang, diam-diam tanpa suara seperti bayangan. Namun, bagi Putri Minghua, kehadirannya justru membawa ketenangan, bukan gangguan.

"Sanghyun..." panggilnya lirih saat ia membuka pintu dan melangkah keluar, mencoba mencari sosok itu meski tubuhnya masih jauh dari kata pulih.

Akhirnya, siluman kecil itu mengeluarkan suaranya yang lembut dan jernih, sedikit serak namun sangat menggemaskan.

"Sepertinya... dia tadi sangat marah dan memutuskan untuk pergi dari sini," ucapnya polos.

Putri Minghua menoleh dan menatapnya dengan senyum tipis. Ia membelai kepala siluman kecil itu dengan lembut, penuh kasih.

"Terima kasih, ya..." bisiknya tulus.

Mendengar jawaban itu, Putri Minghua seketika menyadari bahwa kesalahan memang ada padanya. Ia terlalu asyik berbicara dengan Mei hingga mengabaikan keberadaan Sanghyun yang diam-diam memperhatikannya sejak awal.

Dengan perasaan bersalah, ia menutup pintu perlahan dan kembali merebahkan diri di atas ranjang. Namun tak lama kemudian, terdengar suara gaduh dari luar kamarnya.

Takut sesuatu yang buruk terjadi, Putri Minghua hanya berani mengintip dari balik jendela. Pemandangan di luar cukup mengejutkannya, para penjaga dan pelayan tampak berlarian ke sana kemari, suasananya begitu panik dan kacau.

Rasa penasarannya pun muncul. Ia menajamkan pendengaran, mencoba menangkap percakapan mereka.

“Bagaimana kita bisa menjelaskan ini pada Yang Mulia Kaisar?” bisik salah satu pelayan kepada temannya, suaranya terdengar gemetar.

Mereka tampak begitu panik, seperti sedang mencari sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang mungkin berkaitan langsung dengan Kaisar sendiri.

Putri Minghua mengerutkan dahi, mencoba menebak siapa atau apa yang mereka bicarakan. Hingga tiba-tiba sebuah nama muncul di benaknya… Xiaolan.

Matanya membulat, tubuhnya menegang seketika. Tak percaya rasanya jika benar yang hilang adalah Xiaolan.

Namun, kondisi tubuhnya yang masih lemah tak mengizinkannya untuk berbuat banyak. Dengan napas berat, ia kembali membaringkan diri di tempat tidur.

Di sisinya, siluman kecil itu tetap setia menemaninya. Meskipun tubuhnya masih terasa lemah, pikirannya terus dipenuhi kecemasan. Ia hanya bisa berdoa dalam hati… semoga dugaannya salah, dan Xiaolan baik-baik saja.

Keesokan harinya...

Putri Minghua perlahan membuka matanya, membiarkan sinar matahari pagi menyusup melalui celah jendela dan menghangatkan tubuhnya yang masih terasa lemah. Kehangatan itu menyelimuti tubuhnya dengan lembut, menghadirkan kenyamanan yang membuatnya ingin tersenyum.

Tak lama kemudian, Mei datang membawa semangkuk sup hangat dan beberapa makanan sehat lainnya. Dengan langkah hati-hati, ia mendekat dan membungkuk sedikit.

“Selamat pagi, Nona. Silakan makan terlebih dahulu,” ucapnya lembut sembari meletakkan hidangan di atas meja kecil di samping ranjang.

Putri Minghua mengangguk pelan, kemudian menoleh pada siluman kecil yang masih tertidur pulas di dekatnya. Tatapannya penuh kasih.

“Mei, tolong siapkan makanan juga untuk si kecil ini, ya. Sepertinya dia akan lapar begitu bangun,” pintanya lembut.

Tangannya terulur membelai rambut si siluman kecil dengan penuh kehangatan. Rambutnya halus dan indah, nyaris seperti milik seorang anak manusia.

“Bangunlah, Nak. Hari sudah pagi,” bisiknya lembut, nyaris seperti seorang ibu yang membangunkan anaknya dari tidur panjang.

Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, Putri Minghua perlahan beranjak dari tempat tidurnya. Tubuhnya masih terasa lemah, namun semangatnya pagi itu terasa lebih kuat. Mei tetap setia mendampingi di sisinya, membantu dan menjaga setiap langkahnya.

Suasana makan pagi itu terasa begitu tenang. Putri Minghua menikmati setiap suapan makanannya yang hangat dan lezat. Kehangatan sup seakan memberi kekuatan baru pada tubuhnya yang masih lemah.

Namun, di balik ketenangan itu, pikirannya masih diselimuti oleh sosok Sanghyun. Diam-diam, ia terus memikirkannya. Di mana dia sekarang? Apakah dia marah? Atau justru sedang terluka?

Dengan suara pelan dan tatapan tertunduk karena rasa malu yang belum juga sirna, ia bertanya tanpa menatap Mei, “Mei… kau tahu di mana Sanghyun?”

Mei terlihat sedikit terkejut, namun segera menjawab dengan tenang, “Eum… setelah semalam, saya belum melihatnya lagi, Nona.”

Putri Minghua hanya mengangguk singkat. Hatinya mencelos. Rasa bersalah kembali menyergapnya. Ia ingat bagaimana Sanghyun terus menunggu dirinya bangun, namun ia malah tak memedulikannya dan justru lebih banyak berbicara dengan Mei.

Setelah menyelesaikan makanannya, ia perlahan kembali duduk di ranjang. Gerakannya hati-hati, tak ingin membuat tubuhnya kembali melemah.

“Nona, saya akan kembali sebentar lagi untuk membawakan air dan juga obat,” ucap Mei dengan lembut. Ia segera mengambil mangkuk dan piring kosong di atas meja, lalu melangkah pergi dengan tenang menuju dapur untuk mengambil obat dan air.

Ketika Putri Minghua hendak berdiri dari duduknya, siluman kecil yang berada di sampingnya terbangun. Ia mengucek matanya yang masih mengantuk, lalu dengan suara pelan bertanya sambil memegang ujung lengan baju Minghua, “Mau ke mana?”

Matanya yang besar dan bulat tetap terlihat mengantuk, namun tetap menatap Minghua dengan penuh rasa ingin tahu. Wajahnya yang sedikit mirip dengan Sanghyun membuat hati Putri Minghua kembali dipenuhi bayangan lelaki itu.

“Mau ikut?” tanyanya lembut, sambil membalas tatapan polos itu.

Siluman kecil itu mengangguk tanpa ragu, lalu segera berjalan mengikutinya dari belakang. Kakinya yang mungil berusaha menyamakan langkah dengan Putri Minghua, membuat gadis itu tak kuasa menahan senyum karena merasa gemas.

Tanpa pikir panjang, Putri Minghua mengangkat tubuh mungil itu dan menggendongnya. Entah mengapa, setiap kali melihat siluman kecil itu, ia merasa sedang menggendong anaknya sendiri. Mungkin karena kemiripan wajahnya dengan Sanghyun yang tak pernah bisa ia lupakan.

Senyum lembut mengembang di bibirnya. Untuk sesaat, pikirannya dipenuhi dengan angan tentang sebuah kebahagiaan sederhana bersama Sanghyun, tentang kemungkinan menjadi keluarga.

Ia melangkah perlahan dengan hati yang terasa lebih ringan. Namun karena terlalu tenggelam dalam lamunannya, ia hampir saja menabrak batang pohon besar di depan kamarnya.

Namun langkahnya tiba-tiba terhenti saat Mei berdiri tepat di depannya. “Hati-hati, Nona. Anda baru saja pulih,” ucap Mei lembut sambil sigap menarik lengan Putri Minghua agar berhenti melangkah terlalu jauh.

Putri Minghua tersadar dari lamunannya dan tertawa kecil, sedikit malu atas kelalaiannya. “Terima kasih, ya,” ujarnya dengan senyuman hangat yang memancarkan kebahagiaan dari lubuk hatinya.

Mei membalas senyuman itu dengan sopan, lalu menyerahkan sebuah nampan berisi air dan obat. “Itu memang sudah menjadi tugas saya untuk melindungi Nona. Silakan diminum dulu obatnya.”

1
Cha Sumuk
ap ga ada ingatan yg tertggl hemmm
Murni Dewita
double up thor dan tetap semangat
Nfzx25r: Iya, makasi
total 1 replies
Murni Dewita
next
Murni Dewita
nyimak
Murni Dewita
👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!