Pertemuan Jingga dengan seorang lelaki bernama Syahrul Ibrahim banyak merubah kehidupannya, yang semula ia pikir akan selama nya MENDUNG ternyata Allah memberikan pelangi yang begitu indah. Tak pernah Jingga merencanakan harus menikah dengan lelaki seperti apa Dan usianya BERAPA, yang ia Tau bahwa jingga membutuhkan seseorang yang dapat melindungi kehormatan dan kesucian dirinya. Kegigihan Arul mengejar Jingga karena ia Tau bahwa jingga layak untuk diperjuangkan, begitu pula dengan Jingga. Ia hanya mau BERJUANG dengan orang yang telah memperjuangkan DIRINYA, Jingga yaqin Arul jodoh yang dipilih untuk dirinya Dari Langit.
Arul sangat BAIK memperlakukan Jingga, walaupun ia seorang Duda. Tidak pernah sekalipun meminta sesuatu yang mengarah pada Hal yang MELECEHKAN Jingga, karena niat Arul adalah membawa Jingga kedalam ikatan suci yang penuh keridhaan-Nya.
Arul Tidak menawarkan CINTA yang sekadar kamuflase atau retorika, setelah mengatakannya selesai tanpa bukti. Arul terus membuktikan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Istrinya nyaman. Kenyamanan istrinya sangat penting baginya, mengingatkan sang istri gemar membaca dan menulis. Untuk menciptakan mood yang BAIK dan menumbuhkan aura positive didalamnya.
Mereka semua masuk kedalam rumah kakaknya, ketiga adiknya takjub melihat tempat tinggal kakaknya.
"MASYA ALLAH... Bagus sekali tempat tinggalmu kaa" ujar adik kembar nya, Aidil hanya mengelus kepala kedua adiknya.
"Alhamdulillah dee... Kalian boleh tinggal disini, ka Arul udah izinkan kok..." Jawab Jingga sambil menaruh buah-buah Dan susu kedalam kulkas. Arul duduk bersama Aidil, melanjutkan pembicaraan mereka tentang beasiswa. Arul sudah mendapatkan info Dari orang yayasan, ternyata Aidil mendapatkan beasiswa atas prestasinya. Sesekali melihat istrinya dan adik kembar iparnya dengan senyum, mendengar celoteh adik-adiknya kembar istrinya. Usia sikembar baru 10 tahun, yang buat Arul kagum pada sikembar. Mereka diusia seperti itu sudah sangat Mandiri, Arul pun menyayangi adik-adik istrinya.
"Ga ka... CUKUP kami nginap aja beberapa hari disini, kami libur selama sepekan ka...Udah bisa melepas kangen sama ka ungge... Ga BAIK ada orang selain kalian berdua ada didalam rumah tangga kalian ka...maaf bukan aku mengajari" Jawab Umar
"Iyaa ka benar kata Umar... Pesan aku jangan memasukan orang ketiga dalam rumah tinggal kakak, itu tak BAIK bagi hubungan kakak dan ka Arul... Sekalipun itu keluarga kakak sendiri" Seriusnya Uzaifa berkata, mata jingga mengarah Sang suami. Ternyata suaminya pun melihat ke arahnya dengan tersenyum, lalu berkata...
"BERSYUKUR sekali saya punya adik-adik ipar seperti kalian, insya Allah Nasihat kalian kakak ingat selalu. Terimakasih banyak udah ingatkan kami" Arul menangkup Kan kedua tangannya kepada adik-adiknya. Aidil pun turut berkata...
"Banyak kasus dalam rumah tangga dikarenakan ia selalu memprioritaskan keluarganya ka..." Aidil berjalan kearah Jingga
"Banyak ibu-ibu yang keliru mendefinisikan 'Anak lelaki milik ibunya walau sudah menikah' tetapi mereka Tidak Tau makna dari bait yang diucapkan oleh Rasulullah ka... HINGGA anak lelakinya mengabaikan hak-hak istrinya, karena merasa harta anak lelakinya milik ibunya. Langsung dech ibunya dan ipar-iparnya diboyong masuk kedalam rumah tinggal mereka, disaat itulah bencana dimulai ka..." Aidil menarik nafas
Aidil berkata lagi "Tapi aku BERSYUKUR kepada Allah, Ummi Azizah Tidak seperti mertua pada umumnya. Aku bisa melihat ketulusan Dan sayangnya ummi Azizah padamu ka...itulah keuntungan miliki mertua Dan suami yang BAIK agamanya ka... Suami yang BAIK agama, jika mencintai ia akan memuliakan, jika marah ia tak akan menghinakan..." Arul semakin kagum pada ketiga Adik iparnya, bahkan Arul merasakan merinding bulu kuduknya mendengar Penjelasan adik-adik iparnya. Diusia mereka yang Masih terbilang muda dan belia, tapi pemikiran dan tindakan mereka sangat dewasa dan begitu tenang.
"Terimakasih banyak atas nasihat kalian untuk kakak... MASYA ALLAH ternyata adik-adik ku udah dewasa" Tangis haru jingga dengan memeluk adik kembarnya. Aidil mengangguk dan tersenyum
"Owh yaa kamar ada Dua yang kosong, kalau ...." Belum selesai Jingga menjelaskan, Aidil Tau arah bicara kakaknya
"Aku bareng adik-adik aja ka, CUKUP satu kamar aja... Iyaa Kan dee?" Jawab Aidil Dan bertanya pada adik kembar nya
"Iyaa kaa satu kamar aja, kami juga kangen dengan ka Aidil...." Kembar langsung memeluk Aidil, Arul tersenyum melihat nya
"Yaa udah kalau mau kalian begitu... Yuk kekamar, biar kalian mandi terus rehat. Kakak Mau masak dulu..."
"Iyaa ka..." Jawab mereka, Arul dan Jingga mengantar adik-adiknya kekamar mereka
"MASYA ALLAH.... Bagus sekali Dan besar kamarnya ka, ini mah 10 orang juga bisa ka..." Ujar sikembar, ketiga orang dewasa itu hanya tersenyum.
"Ka Ungge sekarang urusin ka Arul, ga perlu urusin kami...kami biasa urus diri kami sendiri ka...kami Kan udah lama dipondok...yaa ka Ungge shaliha cantiq sekarang keluar dari kamar kami..." Usiran halus dari Umar sambil mendorong tubuh Jingga
"Hee...gimana bisa aku diusir...diih kamu nakal yaa dee..." Jingga mengitik pinggang adiknya, Arul dan Aidil tertawa. Arul dan Jingga pun keluar kamar...
"Sayang... Ga usah masak yaa? Izinkan mas menyenangkan adik-adik mu selama mereka disini... Owh yaa yusuf juga perjalanan kesini sayang, Yusuf ingin dekat pada adik-adik mu... Mama ternyata yang ceritakan tentang adik-adik mu" Jelas Arul pada sang istri tercinta
"Iyaa SUAMIKU sayang... Aku ikut maunya mas aja, semoga Yusuf bisa terima adik-adik ku juga yaa mas ..." Jingga merebahkan tubuh nya dan menaruh kepalanya dipaha Arul, Arul mengelus kepala istrinya dengan lembut.
"Insya Allah Yusuf bisa terima mereka, dengan kamu aja sekali lihat langsung terima...padahal dengan yang lain, Yusuf ga pernah begitu... Mas aja kaget pas lihat Yusuf bisa langsung menerima kamu sayang..."
"Emng pernah ada yang lain sebelum aku, selain ibunya Yusuf....mas?" Rasa cemburu jingga, namun ia sembunyikan
"Ada sayang... Banyak tapi mas abaikan.."
"Kenapa...?" Tanya Jingga, Arul Tau istrinya mulai cemburu
"Hemm... Kenapa yaa..? " Arul menahan Tawa
"Iihh....nyebeliin....mas!" Ngambek Dan berdiri DIDEPAN balkon kamar
Arul tertawa, lalu kembali ke mood serius "Kamu Tau Kenapa sayang....? Karena aku sedang mengejar CINTA sejatiku yaitu kamu istriku cintaku.." Arul mencium kening dan bibir istrinya.
Bersambung