NovelToon NovelToon
RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: AUTHORSESAD

RINJANI (Cinta sejati yang menemukannya)

jani seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang berantakan, dirinya berubah menjadi sosok pendiam. berbanding terbalik dari sikap aslinya yang ceria dan penuh tawa.

hingga jani bertemu dengan seorang pria yang merubah hidupnya, jani di perkenalkan dengan dunia yang sama sekali belum pernah jani ketahui,jani juga menjalin sebuah hubungan yang sangat toxic dengan pria itu.

Dapatkah Jani terlepas dari hubungan toxic yang dia jalani? atau Jani akan selamanya terjebak dalam hubungan toxic nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AUTHORSESAD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HANCUR

Sial..... tubuh Jani malah menyenggol sebuah vas bunga yang berada di atas meja, hingga kedua orang di dalam kamar itu keluar.

Nafas Jani memburu melihat sosok pria yang berdiri menatap dirinya tajam di ambang pintu.

"Jani" Ucap Ezra dengan suara lirih.

Rinjani gugup melihat tatapan Ezra padanya, terlebih lagi sosok Giselle yang berada di belakang Ezra.

"T–tadi G–gue, maksudnya aku mau nyariin kamu" Ucap Jani sedikit terbatas.

Ezra masih diam di tempatnya dengan tatapan dingin mengarah pada Jani.

"Kamu denger semuanya?" Ucap Ezra dengan wajah dinginnya.

Jani diam, bingung entah harus jawab apa. Dia bukan hanya mendengar pembicaraan Ezra dan Giselle tapi Jani juga melihat bagaimana Ezra dan Giselle berciuman dengan sangat panas.

"Jawab jani?!" Suara Ezra datar.

Saat ini Ezra tidak marah tapi juga tidak nampak bahagia, wajahnya datar dengan tatapan tajam, suaranya tenang namun terdengar dingin. Rinjani menunduk sembari mengangguk lemah, saat ini Jani sendiri merasa suaranya tercekik di tenggorokan.

"Lo denger semuanya?" Imbuh Giselle yang kini sudah berada di samping Ezra.

Kembali Jani mengangguk, namun sedetik kemudian dia memberanikan diri menatap Ezra dan juga Giselle. Nampak rasa kecewa dari sorot mata Jani pada Ezra, meski baru sebentar mereka menjadi sepasang kekasih, namun kenyataan jika Ezra dan Giselle mengkhianati nya sungguh membuat Jani kecewa.

"Beneran lo hamil anak Ezra?" Jani melihat pada Giselle yang menatap nya sedikit gugup

Giselle diam, dia juga bingung harus bagaimana. Jika dia berbohong Jani sudah mendengar semuanya, tapi–untuk mengatakan hal yang sebenarnya Giselle tidak bisa mengatakan apapun.

"Jan—Aku bisa jelasin" Ezra maju satu langkah mendekati Jani.

Namun saat Ezra maju satu langkah Jani memilih mundur dua langkah, Jani membuat jarak antara dirinya dan Ezra, Jani masih belum bisa percaya dengan apa yang baru saja dia dengar dan dia lihat, apa memang kehidupannya selucu ini? Bahkan saat dirinya baru ingin memulai sebuah hubungan harus di patahkan. Dan—yang lebih menyebalkan saat dirinya menyukai seseorang tapi orang itu juga malah mengkhianati dirinya.

"Jadi bener lo hamil anak Ezra" Suara Jani bergetar menahan tangis.

Entah kenapa hari ini Jani sangat mudah sekali ingin menangis.

"Jan–" Ezra berusaha meraih tangan Jani.

"Sejak kapan?" Jani menatap wajah Ezra dengan tatapan penuh kekecewaan. "Sejak kapan kalian berhubungan?"

"Jani–" Ezra mendekat pada Jani.

Namun semakin Ezra berusaha mendekati Jani, Jani semakin membuat jarak padanya. Kesabaran Ezra semakin terkikis namun Ezra tidak mau semakin membuat Jani jauh darinya.

"Sorry jan, tapi gue sama Ezra udah berhubungan jauh sebelum lo sama Ezra jadian"

Giselle yang sedari tadi diam kini membuka suaranya, mendengar ucapan Giselle Jani semakin terkejut dan merasa sangat bodoh, jadi selama ini dirinya yang menjadi selingkuhan, bahkan dari dua cowok sekaligus.

"Jani–please dengerin gue dulu" Ezra melangkah dan meraih tangan Jani

Kali ini Jani tak lagi memberi jarak pada Ezra, rasanya kini Tulang-tulangnya terasa lepas dari tubuhnya, kenapa semesta seperti sedang mempermainkan nya, bahkan bahkan dirinya harus mendengar kenyataan jika Giselle hamil anak Ezra dan mereka berhubungan jauh sebelum Jani dan Ezra jadian.

Benar-benar sangat lawak sekali hidup Jani. Jani mengusap wajahnya, Jani tak mau menangis lagi, cukup untuk kali ini dirinya menangis karena Erlan dan kali ini jangan sampai Jani menangisi Ezra.

"Apa yang mau lo jelasin?" Jani menatap datar pada Ezra. "Giselle hamil anak lo Zra, dan gue nggak tau kalau selama ini lo sama dia ada hubungan" Jani terkekeh.

"Gue bodoh banget, karena udah Terima lo. Bahkan cuma gara-gara first kiss gue yang lo ambil"

"Jan–gue sayang beneran sama lo"

"Sayang? lo ngomong sayang sama gue, tapi lo tanam benih lo di rahim cewek lain?" Suara Jani naik satu oktaf. "Lo sakit" Imbuh Jani lirih.

"Lo harus tanggung jawab sama apa yang udah lo perbuatan, dan hubungan kita cukup sampai di sini." Ucap Jani pada Ezra.

Ezra yang mendengar kata putus dari Jani merasa tidak Terima, memang Ezra akan tanggung jawab pada Giselle tapi Ezra juga tetap akan menjadi kekasih Jani, namun semuanya jauh dari apa yang Ezra pikir krena Jani sudah mendengar dan melihat mereka.

"Lo ngomong apa?! Lo mau putus?! nggak segampang itu lo ninggalin gue" Ezra menarik kasar tangan Jani.

Jani berusaha untuk melepaskan tangannya namun, tenaga Ezra jauh lebih kuat. Giselle yang melihat hanya bisa diam, dia cukup paham sikap Ezra dan bagaimana Ezra yang jika sudah menginginkan sesuatu harus dia miliki, termasuk pada Rinjani. Giselle tau jika Ezra terobsesi pada sepupunya ini.

"Zra... " Giselle berusaha memisahkan Ezra dari Jani.

Namun tangan Giselle seketika mendadak tak memiliki tenaga saat melihat tatapan Ezra.

"Maksud gue Jani kesakitan Zra" Ucap Giselle dengan rasa takut.

"Diem" Ezra menajamkan tatapannya pada Giselle.

Ezra terus membawa Jani dengan menarik tangannya masuk ke dalam kamar, Giselle yang melihat Ezra membawa Jani masuk seketika merasa takut dan panik, dengan langkah cepat Giselle keluar untuk mencari Erlan, ya–orang yang bisa mengendalikan Ezra hanya Erlan.

Di dalam kamar Ezra melemparkan tubuh Jani ke atas kasur, matanya tajam menyorot tubuh Jani. Mendapatkan tatapan seperti itu Jani merasa takut hingga dia berusaha lari dari Ezra, Jani mendorong Ezra dan berlari ke arah pintu, namun—dengan cepat Ezra bisa menarik rambut panjang Jani.

"Sshhh...... Sakit Ezra" Rintih Jani memegangi kepalanya.

"Lo mau putus sama gue? fine, tapi kalau gue nggak bisa miliki lo maka paling nggak gue harus bisa dapet kesucian lo" Ezra menunjukan smirk yang sangat menakutkan.

"Ezra–please lepasin gue" Jani meronta dan memohon pada Ezra yang seakan menulikan pendengaran nya.

Dengan seluruh tenaga yang Jani miliki, dia berusaha untuk bisa terlepas dari kungkungan Ezra, Jani menendang Ezra hingga membuat tubuhnya sedikit mundur.

Jani berlari berusaha meraih gagang pintu, namun sial–ternyata pintunya sudah di kunci oleh Ezra, dengan langkah pelan namun begitu terlihat menakutkan Ezra mendekati Jani yang masih berdiri dan berpegangan pada gagang pintu.

"Mau ngelawan? Come on–Kamu itu tetap bakal jadi milik aku Jani, jadi–nggak usah bersikap kayak gini" Ucap Ezra dengan senyum yang terlihat sangat menakutkan.

Tubuh Jani bergetar dengan air mata yang jatuh di pipinya, rasa takut jika sampai Ezra mengambil kesuciannya dan rasa takut jika Ezra akan berbuat kasar padanya.

"Ezra.... ini nggak bener, lo harus tanggung jawab sama Giselle, nggak mungkin kita tetap bisa bersama" Ucap Jani dengan suara bergetar.

"Nonsense!!!!! Gue bisa tanggung jawab sama anak yang Giselle kandung, tapi gue nggak akan mau lepasin lo" Tangan Ezra menarik kuat tangan Jani.

Sakit... Jani merasakan seperti tangannya yang terasa remuk karena cengkraman dari Ezra, Ezra mendekatkan wajahnya pada wajah Jani. Dia berusaha mencium Jani namun dengan kuat Jani mendorong tubuh Ezra hingga tubuhnya terjatuh ke lantai. Jani merangkak mencari tempat berlindung namun kakinya sudah di tarik oleh Ezra.

"Udah gue bilang jangan ngelawan, percuma lo ngelawan gue" Ezra menarik kuat kaki Jani.

Dengan tubuhnya yang bergetar Jani menendang perut Ezra. Ezra memegangi perutnya yang di tendang oleh Jani, dengan wajah marah Ezra mendekat pada Jani yang masih duduk di lantai. Ezra menarik kuat rambut Jani hingga wajahnya mendongak, tatapan Ezra menggelap dengan rahang yang mengeras menahan emosi yang siap meledak.

"Udah gue bilang, jangan ngelawan" Ucap Ezra datar.

PLLAAAKKKKK!!!!!!!!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Jani, wajahnya tertoleh ke samping dengan ujung bibir yang pecah mengeluarkan darah.

"Kayaknya gue terlalu lembut sama lo" Ezra menarik rambut Jani kuat hingga tubuh Jani ikut berdiri.

"Sakit Ezra" Rintih Jani memegangi tangan Ezra.

"Sakit? gue bakal tunjukin rasa sakit yang sebenarnya sama lo" Ezra tersenyum miring.

Tangannya kini menarik kuat tubuh Jani dan menghempaskan nya ke atas kasur, dengan brutal dan emosi Ezra memaksa Jani dan mengambil kesuciannya.

     ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Di saat Ezra sedang merudapaksa Jani, Giselle berusaha menemukan keberadaan Erlan, namun Giselle tak juga menemukannya. Yang Giselle lihat hanyalah para anggota BLACK HUNTER yang sudah mulai Tipsy dan ada juga yang sudah Kobam. Giselle terus berusaha mencari keberadaan Erlan, bagaimana juga Giselle tidak mau jika terjadi sesuatu pada Jani, meski dirinya dan Jani tidak terlalu dekat dan malah sering kali Giselle merendahkan Jani.

"Erlan..... Lo di mana sih" Monolognya dengan mata yang terus menyusuri kerumunan anggota BLACK HUNTER.

Seperti mendapatkan angin surga mata Giselle melihat sosok Damar yang sedang berjalan menuju taman samping,jika dia belum menemukan Erlan setidaknya dia bisa meminta bantuan pada Damar.

Dengan sedikit berlari Giselle mendekat ke pada Damar yang sedang berjalan dengan membawa dua botol wiski, tangan Giselle langsung menahan lengan Damar, hingga Damar sedikit terkejut.

"Anjirr–gue kira setan lo" Ucap Damar dengan wajah kagetnya.

"Erlan.... Erlan mana Erlan" Nafas Giselle Ngos-ngosan.

"Ngapain lo nyariin dia? Bukannya tadi lo udah ya Kokop-kokopan sama Erlan." Ucap Damar sedikit julid pada Giselle.

Damar tau jika Giselle menyukai Erlan, dan Giselle akan berusaha agar terus bisa nempel pada Erlan, dan itu membuat Damar yang tau jika Erlan tidak suka pada Giselle ikut jengah dengan kelakuan Giselle yang menurutnya sangat membuat risih.

"Udah kasih tau aja di mana Erlan" Ucap Giselle dengan wajah panik.

Damar yang peka langsung tau jika Giselle mencari Erlan karena ada sesuatu yang penting, tanpa banyak bertanya lagi Damar membawa Giselle menemui Erlan yang kini sedang duduk di taman samping villa dengan Gibran dan juga Fita.

"Lan.... " Damar menepuk bahu Erlan.

Erlan menoleh dan melihat Giselle yang mengekor pada Damar, rasa jengah dan kesal terlihat di wajah Erlan. Giselle melihat tisu yang berserakan di hadapan Erlan, bahkan Giselle melihat Erlan yang sedang mengusap kasar bibirnya dengan tisu yang ada di tangannya.

"Udah bang, mau berapa banyak tisu lagi yang lo pakai buat lap bibir lo" Ucap Gibran sedikit keras, bahkan matanya melirik pada sosok Giselle.

"Bibir lo udah bengkak dan luka itu" Damar menimpali dengan menuang wiski ke dalam gelas.

Erlan hanya diam dengan terus menggosokkan tisu pada bibirnya dengan kuat, Giselle yang melihat itu merasa tersinggung karena Erlan yang tadi berciuman dengannya malah seakan jijik dengan ciuman tadi, bahkan Erlan ingin membuang bekas ciumannya tadi.

"Ngomong, gue udah temuin lo sama Erlan" Ucap Damar yang sedang menyesap rokoknya.

Namun–bibir Giselle seakan terkunci, entah apa yang membuat Giselle malah membeku seperti patung es, namun sedetik kemudian Giselle bisa langsung mengumpulkan kesadarannya.

"Ezra..... " Giselle menjeda kalimatnya.

Erlan berhenti menggosokkan tisu ke bibirnya saat mendengar nama adiknya, begitu juga dengan Gibran, Damar dan Fita. Erlan berbalik dan berdiri di depan Giselle dengan tatapan dinginnya, seakan-akan tatapannya menyuruh Giselle untuk cepat memberitahu dirinya.

"Ezra marah dan bawa Jani masuk ke dalam kamar, Jani di tarik kasar sama Ezra. Tadi juga..... " Belum selesai Giselle menjelaskan semuanya, Erlan sudah pergi berlari meninggalkan Giselle.

Begitu juga dengan Damar, Gibran dan juga Fita. Fita yang berlari di belakang Gibran berhenti dn berbalik mendekati Giselle, dengan bersahabat Fita menarik tangan Giselle.

"Ayo.... jangan sendirian di sini" Ucap Fita lembut.

Giselle mengangguk dan ikut berlari bersama Fita.

  ━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Erlan berlari menerobos kerumunan anggota BLACK HUNTER yang sedang sibuk minum dan berjoget mengikuti alunan musik DJ, Kini pikiran Erlan hanya tertuju pada sosok Rinjani. Erlan masuk ke dalam mencari kamar yang di maksud oleh Giselle, Erlan panik dan takut jika sampai terjadi sesuatu pada Jani.

Erlan hendak naik ke lantai dua, namun langkahnya terhenti saat melihat sosok yang berjalan keluar dari dalam kamar yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

1
Citra Mandalika
kak jgn lama up next chapter, q baper sma sikap erlan 😖😖😖😖
Citra Mandalika
aakkkhh.... air mna air....
Citra Mandalika
nggak usah gengsi jani nanti nyesel loh, kalau erlan di bawa cewek-cewek
Citra Mandalika
lucu... knp smpai ke oyo sih jani
Citra Mandalika
gilak.....
Citra Mandalika
ngeselin deh ezra .... maunya gimana sih, nggak bisa nentuin sikap
Citra Mandalika
blm tau aja klo kakaknya Lisa itu cewek yg km suka Nidal
Citra Mandalika
amalan apa yg km pakai rinjani hingga, para ketua geng mtr jtuh hati sma km😖😖😖
Citra Mandalika
hilangin aja karakter ayahnya rinjani bisa kaki thor, sebel q sama orang tua kayak dia
Citra Mandalika
semangat author ku, jaga kesehatan dan jgn lupa sering upload ya..... semangat 💪
Citra Mandalika
aaakkkhhhh melting bgt 😖😖😖😖
Citra Mandalika
nggak bisa hajar, santet aja bran. 😂😂😂
Citra Mandalika
damar kyknya dewasa bgt, dan selalu jd penengah ya di geng motor ini
Citra Mandalika
kok omongan giselle kayak gimana gitu ya agak nggak suka sma giselle nich
Citra Mandalika
semudah itu km ucapkan kta maaf😭😭😭
Citra Mandalika
se santai itu kamu ezra, setelah apa yg km lakukan sm Rinjani??!!! 😡😡😡😡😡
Citra Mandalika
duh... hari ini bisa maraton nggak ya, sengaja nabung bab tapi nggak bisa nahan pengen baca semangat Thor
Mrs yoonmin: makasih.... dukungannya, 💜💜💜💜💜
total 1 replies
Citra Mandalika
what?????
Citra Mandalika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Citra Mandalika
pikiran kamu Ezra haduh....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!