NovelToon NovelToon
In The Shadow Of Goodbye

In The Shadow Of Goodbye

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Nikah Kontrak / Cerai / Angst
Popularitas:542
Nilai: 5
Nama Author: Cataleya Chrisantary

Salma dan Rafa terjebak dalam sebuah pernikahan yang bermula dari ide gila Rafa. Keduanya sekarang menikah akan tetapi Salma tidak pernah menginginkan Rafa.
"Kenapa harus gue sih, Fa?" kata Salma penuh kesedihan di pelaminan yang nampak dihiasi bunga-bunga.
Di sisi lain Salma memiliki pacar bernama Narendra yang ia cintai. Satu-satunya yang Salma cintai adalah Rendra. Bahkan saking cintanya dengan Rendra, Salma nekat membawa Rendra ke rumah yang ia dan Rafa tinggali.
"Pernikahan kita cuma pura-pura. Sejak awal kita punya perjanjian kita hidup masing-masing. Jadi, aku bebas bawa siapapun ke sini, ke rumah ini," kata Salma ketika Rafa baru saja pulang bekerja.
"Tapi ini rumah aku, Salma!" jawab Rafa.
Keduanya berencana bercerai setelah pernikahannya satu tahun. Tapi, alasan seperti apa yang akan mereka katakan pada orang tuanya ketika keduanya memilih bercerai nanti.
Ikuti petualangan si keras kepala Salma dan si padang savana Rafa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cataleya Chrisantary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perkelahian Salma

16

              Salma pulang dari tempatnya makan siang dalam keadaan kesal. Karena Rafa bisa-bisanya membatalkan pertemuannya itu padahal Rafa sendiri yang mengatakan ingin ketemu tapi tiba-tiba saja Rafa berkata jika ia ada urusan mendadak.

“Ya, mungkin dia belum nemu pengacara yang bagus,” kata Salma masih positif thinking.

              Salma lalu berjalan keluar namun, rupanya Rhea yang bekerja di tempat Salma tidak pernah memberikan Salma kehidupan yang tentram. Meskipun Salma tergolong lebih lama dan bisa dibilang atasannya Rhea, namun perempuan tersebut nampaknya tidak peduli.

“Ups, sorry,” kata Rhea. “Nggak sengaja bu Salma,” katanya dengan wajah tanpa dosa.

              Salma tahu itu adalah sebuah kesengajaan. Karena tidak mungkin tiba-tiba saja Rhea menabrak Salma dengan minuman yang ia beli.

“Kalau jalan itu pake mata makanya,” kata Salma dengan kesal karena americano yang Rhea pesan tumpah semuanya ke baju yang dipakai oleh Salma. Dan kebetulan saat itu Salma memakai baju berwarna putih.

“Ya ampun, bu,” kata Rhea sedikit berteriak lalu perempuan itu menangis. “Sayakan udah minta maaf kenapa ibu kasar banget sama saya? Saya kan tidak sengaja, bu. Ya sudah saya akan berlutut seperti permintaan bu Salma.”

              Rhea pada saat itu langsung berlutut di hadapan Salma. Dan hal itu sungguh membuat Salma tidak nyaman. Setiap harinya selalu ada saja drama yang dimainkan oleh Rhea setelah anak tersebut masuk ke perusahaan tempat Salma bekerjan.

              Sialnya, kinerja Rhea itu bagus jadi, Kalani yang berada langsung dibawah Rhea tidak bisa melakukan apapun selain berkata pada Salma untuk bersabar.

“Gue kurang sabar apalagi, Kal. Liat baju gue jadi coklat. Mana si Rafa gak jadi ketemu lagi tadi tuh.”

“Kenapa?” tanya Kalani.

“Tau deh, mungkin dia belum nemu pengacara bagus.”

“Yaelah elo mikirnya cerai mulu.”

              Padahal yang sebenarnya Rafa di telepon lagi oleh ibunya karena Vania menangis meraung-raung di tengah rumah. Ia mengatakan tidak mengambil uang milik ibunya dari Rafa. Vania juga mengatakan jika ia tidak memaksa Salma untuk belanja tapi Salma yang memang inisiatif ingin membeli keperluan.

“Halah, akting, tuh,” bisik Sari ke Filah.

“Bu Vania kalau jadi artis udah pantes yah,” sahut Filah yang tengah menonton drama Vania.

              Vania tengah menangis sambil meminta maaf ke Rafa. Ia berkata jika bukan Salma lah  yang sebenarnya mengatakan untuk tidak berbelanjan saja.

“Salma yang bilang ke mbak kalau mbak gak usah belanja, Fa. Salma yang bilang ke mbak buat pake dulu aja uangnya karena waktu itu mbak curhat kalau uang renov rumah dikit lagi dan gak akan cukup.”

“Ya terus kenapa mbak maksain renovasi rumah kalau uangnya gak cukup. Aku gak percaya,” kata Rafa. “Aku tahu Salma itu gimana, aku kenal dia sudah lama.”

“Jadi kamu lebih milih percaya dia dibangingkan kakak kamu. Dibandingkan saudara kandung kamu sendiri, Fa?” kata suami Vania.

“Bukan gitu, “ jawab Rafa ke Effendi.  “Masalahnya Salma itu gak akan mungkin main mengizinkan sesuatu tanpa persetujuan aku, apalagi ini mengenai uang.”

              Keributan cukup sengit saat itu. Vania tetap berkata jika Salma lah yang menawarkan segalanya termasuk memakai dulu uang. Tapi Rafa tetap bilang tidak percaya. Sementara itu, di sisi lain Mama Nanda sebenarnya lebih percaya pada Salma dibandingkan anaknya sendiri.

              Mama Nanda lebih tahu tindak tanduk ketiga anaknya itu seperti apa. Termasuk sifat Vania yang terkadang memang licik dan sering sekali memtuar balikan fakta. Itu makanya, Vinia saja terkadang selalu menjaga jarak dengan Vania meskipun secara halus.

              Dan Salma orang yang sedari tadi menjadi diperdebatkan tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di rumah. Tidak ada pesan singkat apapun dari Vania karena Vania tahu jika ia mengirimkan pesan pada Salma maka Rafa pasti akan membacanya.

              Jam menunjukan pukul setengah lima sore. Salma sudah turun dan nampak terdiam di lobby sembari menunggu Rafa datang. Dan lagi-lagi Rhea sempat menyenggol Salma dan kali ini ponsel Salma sampai terjatuh hingga retak.

“Kamu ini ada malasah apa sih sama saya?”

“Masalah? Apa saya gak punya masalah. Barusan Cuma gak sengaja aja kesenggol.”

              Kali ini kesabaran Salma sudah habis. Secara brutalnya Salma menyerang Rhea. Ia menjambak rambut Rhea. Mereka berkelahi saling jambak dan saling pukul.

              Rafa yang baru saja tiba agak sedikit ke distrak melihat keribukan di sana. namun, Rafa baru menyadari jika yang berkelahi di sana adalah istrinya. Dan Kalani juga ada mencoba ikut memisahkan mereka.

“Ya ampun, Salma.”

              Rafa berlari. Memisahkan keduanya. Dengan satu tarikan Rafa bisa menarik tubuh Salma menjauh dari Rhea yang pada saat itu Rafa tidak tahu jika Rhea adalah adik kandung Rendra.

“Dasar wanita gak tahu diri, sini kamu aaarggh!”

“Ya ampun Salma, tenang. Tenang, oke tenang udah jangan berkelahi lagi malu.”

“Gak bisa aku gak bisa tenang. Anak itu terlalu kurang ajar. Dia pernah nyiram aku pakai air sabun cuci tangan saat di toilet. Dia sering menyenggol aku ketika papasan. Dia usil, bahkan hari ini dia menumpahkan kopi di baju aku dan nyenggol aku sampe hape aku jatuh,” teriak Salma kesal bukan main.

“Apa? Itu gak sengaja, perempuan gatel. Aku bilang gak sengaja. Dasar perempuan gila! Dasar perempuan matrealistis. Untung aja kamu gak jadi nikah sama kakak aku. dasar perempuan toxic!”

              Dan saat itu Rafa tahu jika yang berkelai dengan Salma saat ini adalah adik Rafa. Keadaan saat itu cukup chaos. Orang-orang berusha memisahkan mereka tapi pada kenyataanya mereka ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi antara Salma dan Rhea, si anak baru.

              Rafa sedikit menyeret Salma sambil berbisik “Sudah, Salma. Malu di liatin orang-orang sudah kamu masuk mobil sekarang.”

              Salma tidak banyak bicara. Ia lalu masuk ke dalam mobil dan Rafa kembali lagi untuk mengambil ponsel Salma yang tergeletak di dekat tangga dalam keadaan retak serta tas milik Salma yang di pegang Kalani. Dan, satu lagi Rafa mengambil heels Salma yang sudah ia lepas dari kakinya.

“Oh jadi kamu suaminya si perempuan toxic itu?” kata Rhea dengan berani.

“Iya, emangnya kenapa kalau saya?” Rafa sempat menatap Rhea sejenak dari atas hingga bawah. “Beruntungnya Salma menikah denganku karena ia terselamatkan dari ipar toxic seperti kamu dan-“ kara Rafa tidak ingin menjeda ucapannya. “Saya lebih bisa memberikan kepastian dan merawat Salma di bandingkan kakak kamu. Salma tidak bisa dengan lelaki yang tidak memiliki uang,” Rafa menatap Rhea yang mendadak diam. “Trauma bullshit!” tutup Rafa lalu ia pergi.

              Rhea terdiam cukup lama oleh karena ucapan Rafa barusan. Nampaknya ucapan Rafa membuat perempuan itu seketika melemah. Dan Kalani yang mendengarnya langsung tertawa puas sekaligus tidak percaya jika Rafa akan berkata demikian. Halus namun langsung menusuk hingga ke dalam.

              Salma yang sudah duduk dari tadi hanya diam sambil meneteskan air matanya. Anatara rasa kesal dan malu yang tengah ia rasakan sekarang. Mobil mewah milik Rafa segera pergi meninggalkan lobby yang penuh dengan sisa omongan orang-orang mengenai perkelahian barusan.

“Nanti aku beliin hape baru,” kata Rafa menyimpan ponsel milik Salma di dashboard mobil.

“Sialan!” kata Salma

              Lalu Salma mengeluarkan kata-kata kasar khas ida sedang marah dan kesal. Rafa sudah biasa mendengarnya jadi ia hanya bersantai mengemudikan mobil.

              Tidak lama dari itu, Salma menangis keras. Menangis kerasa mengeluarkan emosi lalu, tangisan itu perlahan berganti menjadi tangisan penuh suka cita dan kesedihan mendalam.

“Kamu dengerkan. Gara-gara ini aku di tuduh perempuan matre. Aku dituduh perempuan toxic. Aku sering di teror sama dia, Fa. Hari ini, baju aku-lihat. Lihat baju aku, dia dengan sengaja menumpahkan kopi di cafe. Lalu dia berteriak membalikan fakta hingga membuat aku malu.”

              Rafa belum berbicara karena Rafa tahu mode marah Salma seperti apa.

“Aku capek di tuduh semua orang cewek matre. Aku gak matre, aku bisa nyari uang sendiri. tapi mereka gak percaya karena kita tiba-tiba aja menikah. Aku capek hidup kayak gini, Fa. Aku pengen pergi, aku pengen lari.”

“Ikut aku ke Kanada,” ucap Rafa ketika mobil berhenti di lampu merah. “Ikut aku ke Kanada. Akan aku pastikan semua orang yang memaki kamu berhenti dan hidup kamu akan tenang di sana. Ikut aku ke Kanada, aku akan menjamin keamanan kamu serta mental kamu. Bukan hanya dari adiknya Rendra tapi dari omongan kakak aku juga.”

Bersambung

Kira-kira Salma mau gak yah diajak ke Kanada sama Rafa?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!