Bagaimana jadinya jika seorang muslimah bertemu dengan mafia yang memiliki banyak sisi gelap?
Ketika dua hati berbeda warna dan bertemu, maka akan terjadi bentrokan. Sama seperti iman suci wanita muslimah asal Indonesia dengan keburukan hati dari monster mafia asal Las Vegas. Pertemuannya dengan Nisa membawa ancaman ke dunia gelap Dom Torricelli.
Apakah warna putih bisa menutupi noda hitam? Atau noda hitam lah yang akan mengotori warna putih tersebut? Begitulah keadaan Nisa saat dia harus menjadi sandera Dom Torricelli atas kesaksiannya yang tidak sengaja melihat pembunuhan yang para monster mafia itu lakukan.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LiBaW — BAB 16
MENIKAHI SEORANG MUSLIMAH?
Brakk! pintu mobil baru saja ditutup saat Ada keluar dan langsung menghampiri keberadaan putra bungsunya, Jones Vesper (30th).
“Senang bisa melihat mu Ibu! Aku pikir kau akan melupakan ku.” Ucap Jones tersenyum miring usai memeluk ibunya.
Sementara Ada yang kini memakai dress seperti biasa dengan mantel berbulu, wanita paruh baya berambut pirang sebahu, tersenyum tipis menatap Jones.
“Aku selalu menunggumu dan mengawasi mu! Sebaiknya kita kembali ke mansion.”
“Di mana ayah?” tanya pria dengan kaos putih polos dan kemeja hitam tadi menatap heran ke ibunya saat tidak melihat keluarga lainnya yang menyambut kedatangannya.
Seketika Ada terlihat malas dan hanya mengangkat satu alisnya saja. “Mereka sibuk dengan urusan lain. Biarkan saja, ayo!” balas Ada yang berjalan lebih dulu ke mobil.
...***...
Mansion Dominic — Las Vegas, AS
Menyadari akan Dom yang hendak menghampiri nya, Nisa langsung berbalik arah untuk menghindari pria itu dengan langkah terburu-buru. Entahlah, saat pria itu menjauh, dia malah mencairnya dan ketika pria itu yang mendekat, maka Nisa akan menjauhi nya.
Brugh! Langkah Nisa terhenti mendadak saat dia menabrak dada bidang Dom dan hampir terpental.
“Ada apa? Kenapa kau mencariku?” tanya Dom yang sudah menebak bahwa wanita itu tenang mencarinya.
“Ak-aku tidak mencarimu.” Tegas Nisa menatap kesal dan berbalik pergi, sementara Dom yang masih berdiam diri, pria itu menatap lekat ke punggung Nisa sampai akhirnya Nisa mengentikan langkahnya dan kembali menghampiri nya.
“Ya. Aku mencarimu. Soal ponsel, pakaian dan perlengkapan sholat ku! Kau sudah menghancurkannya, sekarang aku meminta nya kepadamu karena aku membutuhkan nya.” Ucap Nisa tanpa malu ataupun basa-basi. Dom yang membakar koper, peralatan sholat dan merusak ponselnya, seharusnya pria itu bertanggung jawab.
“Apa yang aku dapat jika aku memberikan semua itu?” goda Dom dengan sengaja memancing emosi, padahal dialah penyebab semuanya.
Sebisa mungkin Nisa menahan emosinya dengan terus beristighfar.
“Seharusnya kau yang malu Mr. Dominic! Kau yang membakar dan merusak barang ku, sekarang kau harus menggantinya!” kesal Nisa yang malah membuat Dom menatap tegas ke arahnya, namun pria itu sangat menyukai amarah dari wanita berhijab di depannya saat ini.
Dom berjalan maju, sorot matanya masih menatap tajam bak tak ingin kalah dari siapapun.
“Akan aku ganti, setelah aku mendapatkan apa yang ku mau. Dom! Panggil aku Dom!” balas pria bermata silver tadi membuat Nisa geram sendiri.
Dia sendiri tak yakin apa kemauan pria itu sebenarnya? Atau Nisa hanya berpura-pura tak tahu bahwa sejak awal pria itu menawarinya sebagai wanita nya! Bukan untuk di nikahi. Tapi semuanya sudah berubah rencana.
“Kalau begitu jangan berharap lebih Tuan Dominic. Allah... Allah... ” Ucap Nisa berbalik pergi meninggalkan Dom, namun pria itu malah menahan tangannya dan membawanya ikut bersamanya.
“Apa yang kau— lepaskan aku!” pinta Nisa saat dia masih harus berjalan seiring Dom menarik tangannya hingga mereka berdua tiba di ruang tengah.
Tentu saja Nisa nampak tegang dan canggung saat harus bertemu langsung dengan keluarga Dom.
“Maaf, menunggu. Ada seseorang yang akan menjadi anggota kita!” ucap Dom yang berjalan santai saat dia masih menggandeng tangan Nisa dan membuat Christian terlihat berkerut alis.
Sementara Sarai nampak penuh tanya hingga berdiri dari duduknya. “Siapa dia?” tanya Sarai terheran menatap ke wanita cantik dan natural dengan pakaian tertutup juga hijab.
“She is my wife (Dia istriku). Nisa Toricelli.” Jawab Dom terus terang dan menyeringai licik saat ia menoleh dan saling memandang dengan Nisa yang nampak kesal.
“Benarkah! Aku tidak percaya jika seorang Dom menikah!” ujar Sarai berkacak pinggang dan tersenyum menatap ke Nisa.
“Namaku Sarai! Aku harap kita bisa akrab, meski dia sedikit menyebalkan!” ucap wanita cantik berkulit eksotis itu tersenyum ramah mengulurkan tanganya ke arah Nisa.
Nisa terlihat ragu, namun dia menerima jabatan tangan tersebut tanpa senyuman.
Tak seperti Sarai. Christian bangkit dari duduknya dan menatap tegas ke Dom saat dia mengetahui istri dari putra tirinya itu yang ternyata seorang Muslim. Yang benar saja, itu malah membuat Christian semakin terguncang.
“Aku ingin bicara denganmu Dom!” pinta Christian yang pergi begitu saja.
Sangat malas jika berurusan dengan Christian, jujur saja, Dom sendiri terkadang lepas kendali setiap kali pria paruh baya itu selalu mengajaknya debat.
Tak banyak bicara, Dom langsung pergi usai melepaskan gandengan nya dari tangan Nisa. Sementara Sarai masih menatap ke arah Nisa. “Mereka memang seperti itu! Abaikan saja.” Ucap Sarai yang ingin membuat Nisa nyaman.
Namun kenyataannya, sejak awal wanita itu sudah tidak nyaman berada di dekat Dom.
“Jadi kau seorang muslim?” tanya Jesse beranjak dari duduknya sembari mengaitkan kancing jas abu-abu nya.
Mendengar itu, Sarai menatap ke suaminya sedikit berkerut alis, sedangkan Nisa menatap datar. “Ya. Apa itu masalah?”
“Tentu tidak. Hanya sedikit terkejut saat seorang Dom Toricelli menikahi wanita tertutup seperti mu. Dia terlalu banyak bersenang-senang dengan para wanita seksi!” jelas Jesse menyeringai kecil memasukan kedua tangannya ke saku celana.
“Hentikan Jesse!” pinta Sarai menoleh ke pria itu dengan tatapan waspada.
“Ayolah Sayang! Aku hanya bercerita sedikit tentang kakak iparku.” Ucap Jesse sembari melangkah pergi namun tatapan nakalnya mengarah ke Nisa yang kini menatapnya tajam.
“Maaf, dia memang seperti itu.”
“Aku sudah tahu dengan melihat Dom! Itu sudah tidak membuat ku terkejut!” balas Nisa tersenyum tipis penuh percaya diri dan keberanian.
Sarai memandangi ketegasan Nisa, hingga dia tersenyum tipis dan mengangguk-anggukkan kepalanya. “Ya! Kau juga harus berhati-hati, karena sekarang kau akan tinggal bersama orang-orang seperti kamu!” balas Sarai tersenyum hingga kedua wanita tadi saling memandang.
...***...
“Apa itu penting Chris? Aku melihat kau terganggu dengan keberadaan nya? Atau kau ingin aku selalu menjadi bujang?!” sindir Dom menatap santai ke ayah tirinya saat ini.
Sementara Christian nampak kesal, bukan karena Dom memanggil nya dengan sebutan nama, itu sudah biasa. Namun karena sikap pria itu yang benar-benar ingin berubah seolah ingin melawannya, tak seperti dulu.
“Dom! Aku selalu mengawasi mu, dan aku juga yang membesarkan mu— ”
“Dan menjadikan ku seorang mafia yang kau inginkan.” Potong pria itu yang kini menatap lekat ke Christian.
“Aku sudah menurutimu selama hidupku, menjadi seperti yang kau inginkan. Dan sekarang aku membutuhkan kebebasan ku.” Jelas Dom yang masih menatap lekat dan tajam ke ayahnya, kamu melangkah dia langkah ke depan sehingga jarak antara dia dan Christian hampir dekat.
“Jangan khawatir, aku masih ingat dengan balas budi ku. Tapi jangan pernah mengusik kehidupan pribadiku lagi kali ini, atau aku tidak akan segan denganmu. Bukankah seperti itu yang kau ajarkan kepadaku, Ayah.”
Tak bisa berkata-kata, Christian hanya diam menatap tajam dengan mata terbuka lebar ke arah Dom.
...°°°...
Hai Guyssss!!!!! Kalian pasti bingung kan soal keluarga Dom. Saya kasih tahu biar tidak bingung 😅
Dom anak tirinya Christian dan Amor (istri pertama) Dom lebih sayang sama Amor daripada ibu kandungnya sendiri yang sudah menjualnya pembunuh. Ada Vesper (istri kedua Christian) yang memiliki dua anak, Sarai dan Jones. Sedangkan Jesse suami Sarai dan Dustin, anaknya Sarai dan Jesse.
Semoga kalian tidak bingung lagi ya 😁
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!
Thanks and See Ya ^•^