NovelToon NovelToon
Scandal Terlarang Sang Mafia

Scandal Terlarang Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Irene Larasati seorang polisi wanita yang ditugaskan menyamar sebagai karyawan di perusahaan ekspor impor guna mengumpulkan informasi dan bukti sindikat penyeludupan barang-barang mewah seperti emas, berlian dan barang lainnya yang bernilai miliaran. Namun, bukannya menangkap sindikat tersebut, ia malah jatuh cinta kepada pria bernama Alex William, mafia yang biasa menyeludupkan barang-barang mewah dari luar negri dan menyebabkan kerugian negara. Alex memiliki perusahaan ekspor impor bernama PT Mandiri Global Trade (MGT) yang ia gunakan sebagai kedok guna menutupi bisnis ilegalnya juga mengelabui petugas kepolisian.

Antara tugas dan perasaan, Irene terjerat cinta sang Mafia yang mematikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Baik, Tuan. Saya akan melakukan sesuai dengan perintah yang Anda berikan," jawab David dengan patuh. "Tapi, apa tidak sebaiknya saya langsung singkirin dia aja, Tuan? Kalau nanti dia berulah lagi, gimana?"

"Nggak, pokoknya kamu bawa dia ke hadapan saya. Ada yang mau saya tanyakan sama dia, David. Ingat, jangan sampai dia lolos, paham?"

David mengangguk patuh. "Baik, Tuan."

"Tidak, Tuan. Saya gak akan membiarkan Anda ketemu sama wanita sialan itu. Saya gak mau Anda tergoda dan terkena tipu muslihatnya lagi," batin David, berbeda dengan apa yang baru saja ia ucapkan.

David tidak ingin Alex jatuh dan usahanya bangkrut karena ia pun akan turut terseret apabila sang mafia berakhir dibalik jeruji besi. Ya, meskipun hal tersebut mustahil terjadi karena ada orang penting yang berdiri di belakang Alex William. Alex tidak segan menggelontorkan uang miliaran untuk memuluskan bisnisnya guna menyogok pejabat terkait, tapi tetap saja, jika pria itu bertemu kembali dengan wanita bernama Irene Larasati, ia takut Alex kembali tergoda dan membiarkan wanita itu lolos begitu saja.

"Hubungi si Burhan sekarang juga," titah Alex dengan tegas, seiringan dengan itu, pintu pun diketuk dan dibuka.

Baik Alex maupun David sontak menoleh dan memandang ke arah pintu di mana Edwin bersama dua petugas polisi melangkah memasuki ruangan dengan membawa surat penangkapan.

"Alex William, saya membawa surat penangkapan untuk Anda atas dugaan penyelundupan barang-barang ilegal. Silahkan ikut kami ke kantor polisi!" pinta Edwin dengan penuh rasa percaya diri, berjalan mendekati Alex William lalu melingkarkan borgol di kedua tangannya.

***

Keesokan harinya, Irene memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya, mencoba melupakan malam panas yang pernah ia lewati bersama Alex William, malam yang tidak akan pernah ia lupakan. Dinner bersama pria tampan di atas kapas pesiar, menikmati makanan lezat dengan ditemanai segelas anggur, adalah pengalaman yang sangat berkesan, tapi berakhir dengan kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupnya, yaitu kesucian.

Dengan menarik koper berukuran sedang, Irene melangkah keluar dari rumah kontarakan miliknya, menutup pintu lalu menguncinya kemudian berbalik dan hendak melangkah. Namun, langkah seorang Irene Larasati seketika terhenti saat melihat mobil Pajero berwarna hitam berhenti tepat di depan pagar.

"Mobil siapa itu? Kayaknya aku kenal sama mobil itu," gumamnya dengan kening dikerutkan.

Tubuh Irene seketika gemetar saat melihat David, asisten pribadi Alex William keluar dari dalam mobil. Pria berjas tanpa dasi dengan kulit wajah sawo matang itu melangkah memasuki halaman.

"Da-David? Mau ngapain dia ke sini? Kenapa dia masih bebas berkeliaran? Kenapa dia gak ikut dipenjara sama Pak Alex?" batin Irene, sontak memundurkan langkahnya seraya memegangi perutnya sendiri.

Sementara David, menghentikan langkahnya tidak jauh dari wanita itu. Tersenyum menyeringai seraya memandang wajahnya lalu beralih kepada koper yang berada tepat di samping Irene Larasati. "Wah ... wah ... wah, mau kabur ke mana kamu, Briptu Irene Larasati?" tanyanya.

Irene tersenyum sinis. "Aku bukan briptu, aku udah bukan polisi lagi, David," jawab Irene dengan sinis.

"Hmm ... o ya? Sayangnya saya gak percaya sama kamu, Irene."

"Terserah kamu mau percaya atau tidak, aku gak peduli," ketus Irene penuh penekanan. "Lagian, mau apa kau jauh-jauh dateng ke mari, hah?"

"Sepertinya, takdir masih berpihak sama saha, Tuhan memberi saya kesempatan buat ketemu sama kamu sebelum kamu kabur."

Irene teraenyum menyeringai. "Langsung aja ke intinya. Apa kamu diutus sama Tuanmu buat ketemu sama aku, atau kamu ditugaskan buat ngehabisi nyawaku?"

"Silahkan ikut sama saya, Briptu Irene. Tuan Alex pengen ketemu sama Anda."

Irene mengerutkan kening. "Nggak, aku gak percaya. Bukannya Tuanmu itu dipenjara, ya?"

David seketika tertawa nyaring. "Hah? Dipenjara? Hahahaha! Kamu pikir mudah memenjarakan Tuan Alex , hah? Tak semudah itu Irene. Tuan Alex gak bisa masuk penjara segampang itu," jawabnya dengan senang. "Asal kamu tau aja, ya. Dia itu dilindungi sama pejabat penting di negara ini. Sebanyak apapun dan sekuat apapun bukti yang kamu berikan sama polisi, gak akan pernah bisa menjebloskan kami ke penjara. Paham?"

Irene mengepalkan kedua tangannya dengan perasaan kesal, jika apa yang dikatakan oleh David benar, maka usahanya selama ini sia-sia. Ia telah mengorbankan kesuciannya, menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan bukti kejahatan mereka bahkan kehilangan pekerjaanya sebagai polisi. Irene mengusap perut datarnya dengan perasaan hancur, memandang wajah David dengan tajam.

"Dasar, Brengsek!" umpatnya dengan tegas. "Kalian emang pantas disebut mafia. Pantas aja bisnis ilegal kalian gak pernah tersentuh hukum. Ternyata itu alasannya, tapi aku yakin suatu saat nanti kalian pasti akan masuk penjara."

"Hahahaha! Gak akan, Irene. Gak akan!" sahut David dengan suara lantang, diiringi dengan tawa nyaring. "Kamu gak tau ada banyak pejabat korup di negara kita ini, mereka yang haus uang dan kekuasaan akan melakukan apapun untuk memperkaya diri mereka. Mereka mana peduli sama kerugian negara, yang ada di otak mereka itu cuma duit, duit, duit!"

"Dasar bajingan, kalian semua--" Irene menahan ucapannya, kembali mengusap perut datarnya dengan dada naik turun menahan sesak.

David tersenyum sinis. "Dari pada kamu marah-marah sama saya, mendingan kamu ikut saya. Bicara langsung sama Tuan Alex, kamu bisa memaki dia sesuka hati kamu, Irene. Saya yakin dia gak akan marah!"

"Nggak aku gak mau."

"Kenapa? Apa kamu takut akan bernasib sama seperti sekretaris Tuan Alex yang lain?"

Irene mamalingkan wajahnya ke arah lain? Ya, rasa takut itu memang ada, Alex William yang terkenal kejam masih menjadi momok yang menakutkan baginya. Meskipun sang mafia tidak pernah menunjukkan sisi kejam di hadapannya, tapi tetap saja, ia sudah mengkhianati kepercayaan sang mafia. Perasaan cinta yang dimiliki oleh Alex bisa saja berubah menjadi benci setelah pria itu mengetahui siapa ia sebenarnya. Irene sejenak larut dalam lamunan.

"Kenapa kamu diem aja, Irene?" tanya David, memandang perut datar Irene yang berkali-kali dielus oleh wanita itu. "Tuan Alex pengen ketemu sama kamu untuk yang terkahir kalinya. Berilah dia kesempatan buat ngucapin salam perpisahan sama kamu, Irene. Walau bagaimanapun, kalian pernah menghabiskan malam bersama. Saya yakin, malam itu menjadi malam yang sangat indah buat kamu dan dia. Iya, 'kan?"

"Rasanya ada yang aneh sama wanita sialan ini. Kenapa dia megangin perutnya terus? Apa mungkin--" David menahan ucapan di dalam hatinya, tatapan matanya masih terfokus kepada perut Irene Larasati.

"Di mana Tuan kamu sekarang?" tanya Irene dengan datar.

"Beliau ada di rumahnya. Kalau kamu mau, saya bisa antar kamu buat ketemu sama dia. Setelah itu, kamu bebas pergi ke mana pun, sesuka hati kamu, Irene."

Bersambung ....

1
Jamayah Tambi
Betuah punya anak
Jamayah Tambi
Davidcyg salah dan cemburu
Jamayah Tambi
Selepas 8 tahun baru jumpa
Jamayah Tambi
Anak degil
Jamayah Tambi
Dah masik kandang singa memang tak boleh keluar dah
Jamayah Tambi
Mesti Irinevdah mengandung anak mafia tu
Jamayah Tambi
Kau peduli Akex
Jamayah Tambi
Alex dah tau kau polisi,tp buat2 tak tau kerana cintanya.Dia ingin kamu berhenti jd polis dan menjadi isterinya Itu taktik Alex.
🤩😘wiexelsvan😘🤩
akhirnya bang alex ma irene ketemu lg,kaget ya bang tiba" menjadi daddy si kembar willi & willo 🤩🤩
mampus kau david,habis ni kau akan liat kemurkaan dan kemarahan bang alex 🤭😅😅
Jamayah Tambi
David cukup hati2
Jamayah Tambi
David pulak mcm ketua mafia.
Jamayah Tambi
Kaya raya memang,tp klu suaminya tidak setia dan kaki selingkuh macam mana.Mana ada perempuan yg sanggup diduakan./Tongue//Tongue/
Jamayah Tambi
Masuk kandang singa kamu Ren/Toasted//Toasted/
Jamayah Tambi
Belum apa2 dah kantoi /Sob//Sob/
Jamayah Tambi
Kamu berani sangat Irine.
Jamayah Tambi
Biar betul 2 vs 12.Macam tak logik.
Jamayah Tambi
Ah sudah,bahaya ni Airine
Jamayah Tambi
Mcm man nk jadi sekretaris klu tidak ada latihan.
Sri Astuti
lanjut
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
begitulah wanita ketika merasa kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!