Transmigrasi Eka

"pesan" ucap dzaky menyodorkan uang kepada bhisma.

Bhisma yang paham langsung berdiri karena ia akan di teraktir oleh temannya ini.

Echa tidak perduli dengan keadaan sekitarnya. ia kembali fokus dengan makanannya, saat ingin menambahkan sambal ke dalam baksonya ada tangan yang menghalanginya sontak Echa menatap pemilik tangan tersebut.

"minggir" kata Echa . dzaky menggelengkan kepalanya.

Ya.. orang yang menghalangi Echa ialah dzaky.

"gak usah nambah lagi. lu gak liat di mangkok lu sudah warna merah hem" ucap lembut dzaky. hal tersebut membuat teman nya melongo, karena dzaky tidak pernah berbicara lembut dengan seorang wanita.

"itu bukan urusan lu" geram Echa. siapa dia mau ngatur ngatur.

Dzaky yang dibantah ucapannya menatap dingin Echa. hal itu membuat Echa merinding

"mau bantah hem" suara dingin dan rendah dzaky terdengar di telinga Echa

Dengan spontan Echa menggelengkan kepalanya, ia langsung menjauhkan sambal tersebut. Dzaky sendiri tersenyum kecil karena Echa mendengar perkataannya. lalu ia mengacak rambut Echa dengan gemas. Dan kalian tahu bagaimana posisi Echa. dia di buat menegang dengan kelakuan dzaky.

Deg deg deg

"sialan.. ternyata gua punya jantung yang lemah, bisa bisanya berdetak lebih kencang di saat posisi seperti ini" batin Echa merutuki dirinya sendiri

"mmmm sosweet jadi pengen deh" kata lala melihat pemandangan di depan matanya

"lu pengen sini sama gua aja " kata Aksa menggerlingkan sebelah matanya

"ihh ogah.. gak mau" tolak lala sambil bergedik ngeri

"bwahhha" tawa bhisma yang sudah berada di samping Aksa sambil membawa nampan diikuti oleh penjual yang mengantarkan makanannya. ia mendengar lala menolak nya.

"diam lu " ucap sinis Aksa

"argghh sial.. kenapa jadi gini sih. kok gua kayak di asingkan gini. " batin layla yang berada di sana tapi tidak terlihat.

layla menatap tidak suka kepada Echa , lalu ia merencakan sesuatu kepada Echa agar dia dimarahin seperti biasa.

"bang. layla beli minuman dulu ya" kata layla kepada kevin

"biar abang saja dek yang beli" ucap kevin

"jangan bang. abang makan saja, layla cuman beli minuman doang kok" ucap lembut layla.

Layla pergi menuju stand minum. setelah mendapatkan apa yang dia mau, dia berjalan ke arah bangkunya . sedangkan Echa di posisi duduk paling ujung melihat layla akan melewati nya mengkerut keningnya.

"kenapa tuh wanita jadi jadian mau lewat sini, kenapa gak lewat di sebelah sono... ooo gua tahu lu mau main main sama gua" batin Echa tersenyum miring melihat layla

Semakin mendekat layla akan berpura pura tersandung dan akan menumpahkan minuman itu ke echa..

Bruk.. byurr....

Namun naas apa yang di rencanakan oleh layla gagal bukannya dia yang tersiram malah dzaky yang duduk di sebelah Echa. Layla terkejut dengan apa yang terjadi barusan ia langsung merubah ekspresi nya dan mengeluarkan tangisan buaya betina nya.

"dzaky.. " pekik para temannya. Dzaky sendiri diam dengan tatapan datarnya membuat suasana kantin jadi merinding.

"hikss hikss layla kenapa kamu jahat banget sih.." tangis layla

"lah.. kok gua.. lu kan yang nyiram kak dzaky, kok nyalahin gua. gila lu.. " ucap santai Echa

"tau tuh.. gak waras banget lu lay... " timpal lala dengan ekspresi muak

"hikss hiks tapi itu kan karena kaki kamu. jadinya aku tersandung hiks. kamu kok tega banget sama aku" layla masih dengan aktingnya

"Echa.. lu memang gak berubah ya.. lu selalu nyakitin adek gua. lu belum puas apa hah! " bentak bang kevin menatap tajam Echa. layla diam diam tersenyum melihat kevin membelanya.

Bersambung...