Sebuah kisah tentang seorang yang telah dikutuk menjadi Tua sejak lahir. Dimana segala yang melekat dalam dirinya mengandung misteri di balik apa yang membuatnya berbeda.....
Novel Doris Hart 2 ini merupakan kelanjutan kisah dari Doris Hart yang pertama.
Kutukan, Sihir dan Cinta selalu berkecimpung di dalam kehidupannya.....
Dapatkah Doris hidup dengan Uzda Masson seorang yang telah membuatnya berubah menjadi sosok manusia yang sesuai dengan usianya seperti sekarang ini?
Uzda yang di cintai nya belum pernah dapat bersama dengan Doris karena banyak hal yang menghalangi keduanya. Apakah itu? dan bagaimana kah Doris menghadapi nya?
Baca kisahnya sampai tamat! tinggalkan jejak kalian yang membaca kisah ini dengan cara dukung author melalui vote, nilai, like, subscribe, follow dan komentar.
Disarankan untuk membaca Doris Hart yang pertama dulu ya 😊
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keinginan Josef
Suasana begitu mencemaskan, angin seolah tak bergerak, menara itu seketika terasa pengap, panas dingin yang kini dia rasakan, jantungnya terasa tak lagi ada di tempatnya, sekujur tubuhnya terasa lemas, saat kedua tatapan mata hanya menatap tajam padanya. Kedua tatapan mata itu merah darah yang begitu menakutkan baginya. Dia benar-benar tak mampu lagi bergerak. Dia hanya mampu menundukkan pandangan.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan?!!" tiba-tiba guru Circle bertanya dengan suara menggelegar nya itu. Yang seketika membuat Josef terkejut dan mengangkat wajahnya, menatap guru Circle. Terlihatlah olehnya mata guru Circle yang tampak biasa. Hingga tanpa sengaja Josef bertanya secara spontan, "Anda tidak marah padaku?"
Dan Circle yang baru menyadari dengan pertanyaan Josef, dia langsung menatap heran pada gurunya.
Sedangkan guru Circle menyungging senyum. "Sudahlah, cepat katakan!!!"
Mendengar bentakan guru Circle, Josef langsung bergidik, dia pun menjawab dengan ragu-ragu. "Aku inginkan.... Kekuatan yang Circle miliki...." saat guru Circle hendak berkata, Josef dengan cepat memotong, "Tapi sekarang aku menginginkan kekuatan yang ...."
Circle dan guru Circle menunggu kelanjutannya. Sambil menunduk, Josef melanjutkan. "Kekuatan yang kau miliki!"
Mendengar ucapan Josef, Circle langsung membelalak tajam, dan dengan sihirnya, dia pun melemparkan Josef ke dalam tempat di kurungnya, tanpa perlu berpindah tempat.
Josef membentur tembok, saat tubuhnya dilemparkan ke tempatnya semula, setelah menyadari, dia langsung berlari mendekati gerbang, namun bersamaan dengan itu gerbang seketika mengunci rapat.
"Keluarkan aku!!!" teriak Josef.
Sedangkan guru Circle saat tahu Circle melakukan hal itu, dia langsung menepis tangan Circle yang mengangkat dan telah menggunakan sihirnya.
"Apa yang kau lakukan, Circle?!!!" bentaknya.
"Dia telah kurang ajar, guru!!" balas Circle.
Mendengarnya, guru Circle langsung terdiam dan menatap tajam pada Circle, kemudian beranjak dari ruangan itu. Saat itu juga terdengar suara yang menggema, yang berarti bahwa guru Circle meninggalkan pesan untuk Circle.
"Jangan pernah keluar dari Menara ini sebelum aku mengizinkan!!!" ucap suara menggema itu.
Circle pun hanya duduk menyandar tembok, dan dalam hati dia berkata, "Kapan aku akan membunuh Doris?!"
...****************...
Ketiganya duduk terdiam di depan persinggahan Raja, menerawang langit, berharap tentang khayalan masing-masing bisa terkabul.
"Lalu apa rencana mu setelah ini?!" Doris membuka pembicaraan dengan pertanyaan yang ditujukan pada Herman.
Herman langsung mengalihkan pandangannya pada Doris, "Aku berharap, kau menemaniku mencari kak Josef sampai ditemukan...."
Mendengar ucapan Herman, seketika raut wajah Doris langsung berubah, sedangkan Herman yang tahu akan hal itu dia cepat-cepat berkata lagi,
"Tapi aku hanya berharap saja.... bila kau tak bisa tidak apa... aku tahu kedudukanmu disini... Dan kau tak bisa...."
"Aku akan menemanimu!!!" potong Doris pada ucapan Herman. Sambil menepuk pundak Herman dan tersenyum padanya.
Cloe yang duduk di samping Herman, hanya menatap sayu dua orang yang duduk di samping kanannya itu. Doris yang tahu arti tatapan Cloe pun dia langsung berkata, "Aku mempercayakan hutan ini padamu lagi.... Dan aku pasti akan segera kembali...
"Insyaallah...." ucapnya, sambil tersenyum pada Cloe.
"Andai aku bisa, aku tidak akan melakukan apa yang Raja minta, sebelum Raja melakukan nya....tapi, aku lebih menuruti apa yang Raja minta dari pada keinginan ku sendiri...." ucap Cloe.
"Andai aku bisa juga... aku akan membuat diriku menjadi tiga... Sehingga tak ada yang aku tinggalkan satu orang pun!" balas Doris.
"Mengapa tiga? Tidak dua saja?!" tiba-tiba Herman bertanya. Cloe mengangguk setuju.
"Satu ada di hutan Montrose, satu menemanimu mencari kakakmu, dan satu lagi ada di Oak Park, Illionis. ... Bila hanya dua saja, berarti aku tidak bisa hidup bersama kekasih ku...."
"Kalau begitu bawa kesini saja, Raja!!!" seru Cloe.
"Itu masalahnya! Dia belum tahu bahwa aku telah menjadi seorang Raja di daerah lain!"
Ketika lama terdiam, kemudian Cloe berkata, "Semoga kekasih Raja bisa memahami Raja...." dalam hati, Doris mengamini.
"Oh, ya... kapan kita bisa memulai pencarian?!"
"Insyaallah, besok pagi...." jawab Doris dari pertanyaan Herman.
...****************...
