NovelToon NovelToon
Spring Song For You

Spring Song For You

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Romansa
Popularitas:879
Nilai: 5
Nama Author: Violetta

cerita tentang seorang serigala penyendiri yang hanya memiliki ketenangan tapi musik menuntun nya pada hal-hal yang terduga... apakah itu musim semi...

aku hanya bermain musik untuk mencari ketenangan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 - Adik Kecil

Suara derap kaki kecil terdengar dari arah tangga, diiringi aroma sabun yang segar. Tissa muncul di ambang pintu dapur dengan rambut setengah basah yang digulung handuk kecil.

“Kak Vio, aku udah selesai mandinya,” serunya sambil menepuk pipi dengan handuk.

Dari depan kompor, Vio menoleh sebentar, lalu menjawab sambil tetap mengaduk wajan. “Tunggu sebentar. Aku lagi nyiapin makan malam dulu.”

“Okeee,” sahut Tissa sambil berjalan ke ruang makan dan duduk di salah satu kursi, mengayun-ayunkan kakinya dengan santai.

Aroma bawang putih dan kecap yang karamalisasi memenuhi dapur. Vio menuangkan sayur ke dalam mangkuk besar dan mulai mempersiapkan nasi dari rice cooker. Tangannya bergerak cepat dan teratur, namun pikirannya masih membayang-bayangi perbincangan mereka sore tadi.

Sesekali, ia mencuri pandang ke arah Tissa, yang kini sibuk memainkan ujung handuknya, menunggu dengan sabar.

Setelah beberapa menit, Vio mematikan kompor, menyeka tangan, lalu berbalik.

“Sudah. Yuk, kita makan,” ucapnya sambil tersenyum tipis.

Tissa langsung berdiri dan membantu membawakan mangkuk kecil ke meja. Meskipun masih muda, ia selalu berusaha ikut ambil bagian dalam rutinitas kecil seperti ini. Bagi mereka, makan malam bukan hanya soal mengisi perut—melainkan momen sunyi yang dipenuhi rasa cukup dan sedikit kehangatan.

---

Selesai makan malam, mereka duduk sejenak di meja, menghabiskan sisa teh hangat dalam gelas. Tissa menghela napas puas sambil menyandarkan punggung ke kursi, sementara Vio mulai merapikan piring-piring kotor ke wastafel.

“Lain kali, langsung pakai pengering rambut sesaat setelah mandi, ya,” ujar Vio sambil mencuci piring, nada suaranya ringan namun mengandung sedikit teguran.

Tissa hanya tersenyum lebar, seakan itu bukan hal besar. “Iya, iya, Kak Vio cerewet.”

Vio mendengus pelan, tapi tidak membalas. Ia tahu Tissa hanya menggoda. Setelah selesai mencuci, Vio menyeka tangannya dengan lap, lalu berjalan melewati Tissa.

“Aku mandi dulu. Jangan tidur duluan, ya.”

“Enggak, aku tungguin,” balas Tissa, mengayun pelan kakinya di kursi, kini sibuk memeluk bantal kecil sambil menatap langit-langit.

Vio hanya melambaikan tangan tanpa menoleh lagi, melangkah menuju kamar mandi. Suara pintu yang tertutup pelan menyusul keheningan malam yang mulai melingkupi rumah mereka.

Setelah mandi, Vio keluar dari kamar dengan rambut masih setengah basah, dan matanya langsung tertuju pada sosok kecil yang terlelap di sofa ruang tamu. Tissa sudah tertidur pulas, dengan napasnya yang tenang dan wajah polos yang membuat Vio tersenyum tipis.

Vio menghela napas pelan, merasakan campuran lelah dan kehangatan di hatinya. Dengan hati-hati, dia mendekat, mengangkat Tissa ke pelukannya, merasakan tubuh kecil itu yang ringan tapi penuh kehangatan.

“Sudah capek ya, Tissa,” bisik Vio lembut.

Dia berjalan perlahan menuju kamar, setiap langkah penuh kehati-hatian agar tidak membangunkan adiknya. Setelah meletakkan Tissa di ranjang, Vio menutup selimutnya dengan lembut, lalu duduk di tepi ranjang, menatap wajah kecil itu sejenak.

“Tidurlah dengan nyenyak,” ucap Vio lirih sebelum akhirnya berdiri dan pergi ke kamarnya sendiri, membiarkan keheningan malam menyelimuti rumah kecil itu.

Vio melangkah kembali ke kamarnya dengan langkah pelan, niatnya ingin mulai siaran malam seperti biasa. Namun saat melihat jadwal siaran di layar laptopnya, ia teringat bahwa hari ini memang tidak ada jadwal siaran.

Dengan sedikit rasa kecewa, Vio menutup aplikasi siaran dan membuka halaman komunitas penggemarnya. Ia mulai menggulir satu per satu postingan, membaca komentar dan pesan yang ditinggalkan para penggemar. Suasana hatinya sedikit terangkat melihat dukungan yang datang dari mereka.

Tiba-tiba, matanya berhenti pada satu postingan yang menarik perhatiannya. Postingan itu dari Zeo — salah satu penggemarnya yang sering mengaguminya. Dalam gambar itu, Zeo sedang menggambar Vio sedang memainkan gitar, dengan detail dan ekspresi yang penuh perhatian.

Vio tersenyum kecil, merasa hangat melihat karya itu. Rasanya seperti Zeo ingin mengirimkan pesan tanpa kata, sebuah pengingat bahwa musik dan kehadirannya berarti bagi seseorang di luar sana, bahkan tanpa mereka bertemu langsung.

1
Finn
ahhhhh..... lagunya bagusss kak /Cry/
_Graceメ: makasih (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)
total 1 replies
Finn
ohhh!!! 😲
Finn
ohh!!! ada lagu original nya /Drool/
_Graceメ: ada dong ヾ⁠(⁠・⁠ω⁠・⁠*⁠)⁠ノ
total 1 replies
Finn
main dobrak aja ya /Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!