NovelToon NovelToon
Agen Ganda Jadi Bocil

Agen Ganda Jadi Bocil

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Bullying dan Balas Dendam / Menjadi bayi
Popularitas:3.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: Yulianti Azis

‼️Warning‼️

Cerita ini hanya ada di Noveltoon. Kalau ada cerita di tempat lain, segera laporkan!! Itu Plagiarisme‼️

Seorang gadis cantik, jenius dan berbakat yang bernama Kara Danvers bekerja sebagai agen ganda harus mati karena dikhianati oleh rekannya.

Namun, alih-alih ke alam baka. Kara malah bertransmigrasi ke tubuh bocah perempuan cantik dan imut berusia 3 tahun, dimana keluarga bocah itu sedang di landa kehancuran karena kedatangan orang ketiga bersama dengan putrinya.

"Aku bertransmigrasi ke raga bocil?" Kara Danvers terkejut bukan main.

"Wah! Ada pelakor nih! Sepertinya bagus diberi pelajaran!" ucap Kara Danvers menyeringai dalam tubuh bocah cilik itu.

Apa yang yang akan dilakukan sang agen ganda saat di tubuh gadis cilik itu dan menggemaskan itu. Yuk mari baca!

Jangan lupa follow Ig author @Yuliantiaz

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta Yang Kacau

Malam ini, mansion megah keluarga Arvin penuh dengan suara musik klasik yang mengalun lembut, bercampur tawa para tamu yang memenuhi aula utama.

Pesta ulang tahun Lunaira kini digelar meriah. Dekorasi serba pink dan emas, lengkap dengan balon unicorn, membuat ruangan terlihat seperti kerajaan peri.

Namun di tengah kemegahan itu, Selvira, istri pertama Arvin, dan putri kecilnya, Vara, menjadi pusat perhatian tersembunyi.

Selvira, wanita anggun bergaun biru sederhana namun elegan berjalan turun dari lantai tiga dengan putrinya, Vara, yang mengenakan gaun biru mungil dengan pita biru.

Meski baru berusia tiga tahun, Vara memiliki pembawaan yang membuat orang sulit mengalihkan pandangan.

Terlihat Arvin dan Amara yang sedang berbincang dengan para tamu, seketika menoleh ke arah ibu dan anak itu.

Hubungan Arvin dan Selvira memang semakin renggang, bahkan keduanya sangat jarang bertemu.

Awalnya Vara ingin mengajaknya keluar dari rumah itu, setelah insiden malam itu. Namun, Selvira menolaknya dengan lembut dan mengatakan akan menyelesaikan masalahnya.

Saat tiba di aula utama, Amara mendekati Selvira dengan senyum yang tampak terlalu lebar, diikuti oleh Lunaira yang melangkah anggun dengan gaun penuh payet.

"Mbak Selvira, akhirnya kau datang juga. Aku hampir khawatir kau terlalu sibuk untuk menghadiri acara sebesar ini," kata Amara dengan nada yang jelas bermaksud menyindir.

"Tentu saja, Mbak Amara. Aku tidak akan melewatkan ulang tahun Lunaira. Vara juga sangat bersemangat untuk hadir, bukan begitu, sayang?" Selvira menoleh ke Vara.

Vara mengangguk polos, menatap Lunaira dengan senyum manis. Tapi dalam hatinya mengomel.

Males banget hadiri pesta yang diisi para manusia bermuka dua! batin Vara.

"Celamat ulang tahun, Kak Lunaila! Pecta ini indah sekali. Apa Kak Lunaila yang mendecain cemua ini?" tanya Vara polos.

Lunaira terkejut, tidak menyangka pertanyaan seperti itu dari anak sekecil Vara.

"Eh, tidak. Mama yang mengurus semuanya," jawab Lunaira sinis.

Beberapa tamu berdecak kagum melihat penampilan Vara yang sangat cantik. Mereka bahkan memuji Vara dan bertanya siapa gerangan anak itu..

Lunaira, merasa terganggu dengan perhatian yang mulai beralih ke Vara, mencoba mengembalikan sorotan pada dirinya sendiri.

"Mama, tadi aku menunjukkan pada teman-teman kalau aku bisa membaca cerita dengan lancar. Semua orang bilang aku sangat pintar!" katanya bangga.

Cih! Mau pamer nih! batin Vara.

Amara tersenyum lebar merasa punya kesempatan. "Tentu saja, sayang. Kau memang anak yang luar biasa. Vara pasti tidak tahu apa-apa soal membaca, kan? Padahal di usia Lunaira saat tiga tahu, dia sudah pintar mengenal huruf," sahutnya sombong.

Dih! Emak-emak kayak gini nih suka membanding-bandingkan anak orang! Perlu diberi pelajaran ini! batin Vara.

Vara memiringkan kepala, tersenyum kecil. "Aku juga cudah bica membaca celita tapi aku lebih cuka mendengalkan celita mama cebelum tidul, Kak Lunaila, celita favolit Kakak apa?" tanyanya.

"Um ... aku suka Putri Salju. Kau tahu cerita itu, kan? Pasti tidak!" Lunaira menjawab sombong.

"Tentu aja aku tahu. Tapi apakah Kakak tahu kalau celita Putli Calju peltama kali belasal dali Jelman? Nama aslinya Schneewittchen. Altinya 'putli dengan kulit ceputih calju." Vara berbicara seperti orang dewasa.

Lunaira melongo, tidak tahu harus berkata apa. Para tamu yang sebelumnya meremehkan Vara mulai memandangnya dengan takjub.

Ibu bergaun merah berceletuk, "Anak ini luar biasa. Bagaimana bisa dia tahu hal seperti itu di usia tiga tahun?"

Bisik-bisik kagum mulia terdengar, bahkan Arvin merasa takjub dengan putrinya Vara. Tapi dia tak berani mendekat, apalagi dia memiliki kolega bisnis yang datang.

Amara, yang merasa posisi Lunaira terancam, mencoba mengalihkan perhatian.

"Yah, semua anak punya bakat masing-masing. Tapi Lunaira jelas lebih unggul dalam hal seni. Sayang, kenapa tidak tunjukkan tarian yang kau pelajari?"

Dih! Baru segitu udah merasa sombong! batin Vara

Namun sebelum Lunaira sempat bergerak, Vara melangkah maju.

"Ibu Amala, aku juga cuka ceni. Apakah Kak Lunaila tahu cala melukis dengan cat ail? Aku balu caja menyelecaikan lukican bunga untukmu cebagai kado dali aku!"

Amara terdiam. Ia tahu bahwa Lunaira hampir tidak pernah memegang kuas. Bahkan Lunaira juga ikut terdiam.

Amara segera mengalihkan perhatian, dia tak ingin kalah. Jadi, dia masih berusaha untuk menjatuhkan Selvira bersama anaknya.

"Selvira, aku selalu kagum dengan caramu menjaga kedudukan di rumah ini meskipun … ya, keadaan sudah berbeda. Rasanya sulit, bukan, tinggal sebagai bagian kecil dalam rumah tangga yang besar ini?!" suara Amara terdengar merendahkan.

Beberapa tamu di sekitar mereka tertawa kecil, ikut menambah rasa tidak nyaman. Mereka tidak menyangka jika Selvira dan putrinya orang ketiga dalam hubungan Amara bersama sang suami, Arvin.

Mereka juga berpikiran jika Selvira dan anaknya hanya menumpang disini. Apalagi Arvin terlihat sangat memanjakan Amara.

Seorang tamu, wanita bergaun merah dengan anting berlian besar, mendekati mereka.

"Oh, jadi ini Selvira dan putrinya? Kupikir mereka lebih suka tinggal di tempat yang lebih ... sederhana." Wanita itu menutup mulutnya sambil terkekeh kecil.

"Tentu saja. Maksudku, tidak mudah menjadi tamu permanen di rumah milik orang lain, 'kan?" sahut wanita bergaun hijau.

"Seharusnya dia dan putrinya merasa segan, apalagi dia hanyalah orang ketiga dalam rumah tangga, nyonya Amara dan tuan Arvin!" sahut yang lain sinis.

Wah! Nih orang perlu di lem mulutnya! batin Vara geram.

Para tamu tertawa lagi, sementara Amara tersenyum puas. Selvira tetap tenang, tapi Vara memandang para tamu itu dengan mata tajam yang penuh kecerdasan.

"Tante, kalau ceceolang tinggal di lumahnya cendili, apakah itu belalti meleka tamu?" tanya Vara dengan nada polos.

Tamu bergaun merah terdiam, tidak tahu harus menjawab apa.

Vara kembali melanjutkan ucapannya, "Aku dengal dali oma Lena Mahaldika, lumah ini dibangun atas nama Mama Celvila cebelum aku lahil. Jadi cebenalnya, ciapa yang menumpang?"

"Apalagi, Mama cebagai istli peltama tentu mendapatkan kedudukan yang lebih baik. Dibandingkan istli kedua yang hanya numpang belsama anaknya!" ucap Vara pedas.

Keheningan tiba-tiba menyelimuti kelompok itu. Selvira menahan senyum, sementara Amara tampak tidak nyaman dan juga sangat geram.

Orang-orang mulai berbisik tentang kebenaran itu, mereka terkejut setelah tahu jika teman mereka Amara adalah istri kedua

"Ayo sayang! Sepertinya acara tiup lilin dimulai!" Amara lebih menghindar dan mencoba mengalihkan perhatian.

Kedua ibu dan anak itu naik ke panggung diikuti oleh Arvin. Tapi yang membuat mereka panas, karena Amara diam-diam di cibir oleh tamu.

Mereka tidak menyangka jika Amara lah yang istri kedua, dan menjadi benalu di rumah tangga Selvira dan Arvin.

Belum acara inti masuk, mereka tiba-tiba pulang semua sambil mengajak anak-anak mereka. Tentu membuat Amara dan putrinya syok. Sedangkan Arvin tidak tahu harus berkata apa.

Amara langsung menghalangi mereka semua, membuat para tamu mendelik sinis.

"Nyonya-nyonya dan Tuan-tuan! Acara belum selesai, kenapa kalian ingin pulang?" tanya Amara lembut.

"Maaf Nyonya Amara! Kami tidak ingin anak kami berteman dengan anak seorang pelakor! Takut anak kamu juga sama sifatnya seperti ibunya!" ucap wanita bergaun merah.

Amara mencoba menahan amarahnya. "Lho, tunggu —"

Mereka segera melangkah keluar, tanpa mendengar ucapan dari Amara. Membuat wanita itu merasa frustasi. Lunaira kini sudah menangis.

1
Rom Romana
terhibur banget aq bacanya thor👍👍👍😃😃
Noona Nina
Luar biasa
Noona Nina
keren
𝘐𝘤𝘩𝘢𝘢𝘢𝘫𝘢
ya Tuhannnn.. 🫣🫣 tongkat bisbol.!
𝘐𝘤𝘩𝘢𝘢𝘢𝘫𝘢
mbak apa ade nihh..jd bingung aing.! 😁 mulutnya itu lho.. filter dikit napa ya, 😂🙏
𝘐𝘤𝘩𝘢𝘢𝘢𝘫𝘢
makanya om.. kayak Yoongi dong, hbis yungsep smpe skrang gaada kbar.. saking setia nya dia ama kata²nya.. lah om bini 2,tp si tante malah cosplay topeng monyed kbanyakan atraksi..😤😤 kesel aku tu
𝘐𝘤𝘩𝘢𝘢𝘢𝘫𝘢
𝘸𝘶𝘢𝘯𝘫𝘢𝘺𝘺𝘺𝘺.. 𝘯𝘨𝘦𝘥𝘰𝘵 𝘷𝘢𝘳.!? 😭🤣🤣
𝘐𝘤𝘩𝘢𝘢𝘢𝘫𝘢
𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘣𝘢𝘤𝘢, 𝘯𝘪𝘩 𝘪𝘣𝘶² 𝘬𝘯𝘱𝘢 𝘴𝘪𝘩.. 𝘨𝘦𝘥𝘦𝘨𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘶..😤 𝘬𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘭𝘰 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘯𝘢𝘪𝘬𝘪𝘯 𝘦𝘮𝘰𝘴𝘪 𝘱𝘦𝘯𝘰𝘯𝘵𝘰𝘯/𝘱𝘦𝘮𝘣𝘢𝘤𝘢, 𝘪𝘵 𝘵𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘶𝘬𝘴𝘦𝘴..😁
Mayakhair Razkia
sumpah deg degan thour
ovi Putriminang
unik karya mu thor love deh
Yolia Agustina
Luar biasa
llovees°•♡
He loves his daughter with all his sincere heart, even though she is not his biological daughter.
llovees°•♡
Memang harus masuk Rumah Sakit Jiwa ini anak
llovees°•♡
Dejavu wkwkwkw
llovees°•♡
THORRR!! Kurangajar bangett anjoy lu, si Vara masih cadel di situasi kayak begini, bukannya keren malah ngakakk aku 🤣🤣😭
llovees°•♡
aduh Vala, kalau sekarang Dominic nya emang masih piyik kinyis kinyis tapi kan ga tau kalau udah besal gimana 😌🤣
Dilaaaa❤️
kenapa harus talak thor? kan ini cerita fantasi, Talak itu untuk org islam dan di islam gk ada istilah reinkarnasi atau transmigrasi
LENY
DASAR ORANG TUA GILA LIVIA & GERARD
LENY
BAGUS DOMINIC VARA DAN TANIA KALIAN ORANG2 YG TEGAS DAN BENAR. SDH BENAR SIKAP KALIAN NGAPAIN PURA2 JD SUAMI JGN2 ITU CUMA AKAL2 LAN LIVIA & GERARD😡
LENY
DOMINIX BENAR JGN SAMPE ALEX MSH MENARUH HARAPAN SAMA ISTRI ORANG
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!