Diva seorang siswa yang dikenal Bodoh sehingga sering tidak naik kelas. Dia terpaksa harus pindah sekolah agar bisa naik kelas. Berharap menjadi lebih baik di sekolah yang baru, Diva justru malah berubah menjadi seorang siswa yang tomboi dan garang.
Bersama dua orang berandals di sekolahnya Diva berhasil merubah hidupnya menjadi lebih menyenangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIVA Sixteen
Semua siswa tampak mengikuti upacara bendera dengan khidmat. Namun ada yang berbeda pada upacara bendera kali ini, bila biasanya kepala sekolah hanya memberikan sambutan singkat saat namun kepala sekolah yang baru seolah memberikan pidatonya begitu panjang dan lama membuat semua siswa tampak kehilangan konsentrasi mereka.
Ada yang sengaja menutupi wajahnya karena takut terkena panas matahari, beberapa siswa bahkan berpura-pura sakit agar bisa beristirahat di UKS.
Siswa laki-laki lebih memilih mengobrol tentang game sehingga mulai terdengar gaduh dibelakang.
Barisan yang seharusnya lurus kini sudah berubah gak jelas. Para guru tak bisa memberikan teguran karena sudah terbiasanya memanjakan mereka.
"Berapa lama lagi sih pidatonya, pegel nih," celetuk salah seorang siswa membuat sang kepala sekolah mulai berhenti membaca teks pidatonya dan memperhatikan para siswa yang mulai tak konsentrasi lagi mendengarkan pidatonya.
"Tidak bisakah kalian diam dan berdiri tegak!" seru pria itu dengan suara tinggi
Ia menatap lekat satu persatu siswa yang tampak mengabaikannya.
"Tolong para guru tertibkan mereka dan jangan biarkan mereka untuk izin ke UKS, aku paling tidak suka melihat siswa yang manja dan tidak disiplin seperti mereka. Jika mereka tak mau mendengarkan pidato sampai habis maka jangan harap aku akan mengijinkannya untuk masuk kelas!" ancamnya
Seketika semua guru mulai bergerak untuk menertibkan semua siswa. Sementara itu Diva tampak berdiri sambil mengunyah permen. Gadis itu terlihat tak masalah dengan pidato sang presiden.
"Div, aku sudah gak kuat lagi, kita ke UKS yok?" ajak Dru
Diva segera merogoh sakunya dan memberikan beberapa permen di sakunya kepadanya.
"Permen??" Dru tampak terkejut saat melihat Diva memberinya permen
"Kunyah saja, itu permen ajaib. Di jamin lo bakal kuat berdiri seharian setelah mengunyahnya," jawab Diva
"Masa sih, emang ini permen apaan?" tanya Dru lagi
"Jangan banyak nanya kunyah saja," seru Diva
Tidak lama seorang pria memasuki lapangan upacara bersama seorang siswa pria.
Diva, Dru, dan Hara seketika terperangah menatap pria itu.
"Bukankah dia pria yang kemarin menyandera mu?" tanya Dru
Diva mengangguk, "Lebih tepatnya menginterogasi ku bukan menyandera," jawab Diva
"Oh gitu," jawab Dru
Sementara itu Diva terus menatap wajah siswa baru yang datang bersama lelaki itu.
Kepala sekolah tampak ramah menyambut keduanya.
"Selamat datang di sekolah kami Pak Hendra," sapa Kepala sekolah
"Maaf mengganggu, apa kita bisa bicara sebentar," jawab pria itu
"Tentu saja, mari silakan ke ruangan saya," jawab Kepala Sekolah kemudian mengajaknya masuk ke ruangannya
Semua siswa tampak senang saat kepala sekolah meninggalkan lapangan upacara.
"Akhirnya selesai juga upacara terlama di sepanjang sejarah sekolah kita," ucap Dru kemudian merebahkan tubuhnya di kursi belakang
Sementara itu Diva dan Hara kompak langsung mendengkur di bangkunya.
"Ish, kalian berdua ini nyebelin!" seru Dru saat melihat Hara yang sudah mendengkur begitupun dengan Diva.
Bel pergantian jam berdering, semua siswa segera duduk di mejanya masing-masing.
Seorang guru masuk ke ruangan kelas, membuat Dru buru-buru membangunkan Diva.
"Bangun Div, guru udah datang," bisik Dru
Diva mengerjapkan matanya dan segera duduk dengan benar.
"Selamat pagi anak-anak?"
"Pagi Pak,"
"Hari ini kalian kedatangan seorang teman baru pindahan dari Surabaya," ucap sang guru kemudian mempersilakan siswa baru itu untuk memperkenalkan dirinya.
"Kenalkan namaku Ricky," ucap pria itu dingin
"Ricky apaan panjangnya, atau Ricky doang?" celetuk salah seorang siswa lainnya
"Udah punya pacar atau masih jomblo!" sahut yang lainnya
"Kalau boleh tahu rumahnya dimana dan berapa nomor WhatsApp mu,"
"Gimana Ricky mau dijawab?" tanya sang guru
"Sepertinya tidak perlu," jawab Ricky kemudian segera duduk mencari tempat duduk
"Wah sombong sekali dia, masih baru aja udah gitu gimana kalau dia udah lama di sini, serasa jadi raja kali," ucap beberapa siswa menggunjingkannya
Ricky sengaja duduk di samping Diva. Diva terlihat acuh dan tak menoleh sedikitpun kepada Pria itu. Hingga membuat Ricky marah dan menyuruhnya pindah.
Tanpa berdebat Diva pun segera pindah ke bangku kosong di belakangnya.
Dru terlihat begitu marah saat mengetahui pria itu mengusir Diva. Saat ia bangun dari hendak bangun dari kursinya, Diva malah memberinya isyarat agar duduk kembali.
"Jangan cari gara-gara," bisik Hara kemudian kembali tidur lagi.
Saat jam istirahat, semua siswa perempuan langsung menghampiri Ricky. Namun dengan ia langsung meninggalkan Mereka tanpa menoleh sedikitpun padanya membuat semua siswa perempuan semakin tergila-gila dengannya.
Beberapa orang menghampirinya saat Ricky sedang menikmati makanannya di kantin.
*Brakkk!!
Ricky tak bergeming saat seseorang menggebrak mejanya dan terus menikmati makan siangnya.
Salah seorang dari mereka duduk di sampingnya dan mencoba merogoh saku bajunya.
Ricky langsung menyingkirkan tangan pemuda itu hingga membuatnya marah.
"Berani juga dia!" celetuk yang lainnya
"Beritahu dia siapa kita," ucap pemuda yang duduk di sampingnya
"Oi anak baru, denger baik-baik!"
"Kalau lo mau nyaman sekolah di sini lo harus memberikan uang jajan buat kita setiap hari sebesar dua puluh ribu rupiah, tapi karena lo seperti anak bos maka kau harus membayar lebih mahal yaitu toga puluh ribu,"
"Kalau gue gak mau bayar gimana?" jawab Ricky dengan santainya
"Kalau gitu, siap-siap aja untuk jadi jongos tiap harinya,"
Ricky tersenyum sinis menatap satu persatu dari mereka.
"Maaf, gimana kalau gue juga gak mau," ucap Ricky kemudian beranjak dari duduknya
Salah seorang dari mereka berusaha memasang kakinya berharap Ricky terjatuh, namun sayangnya Ricky justru menginjak kaki pria itu hingga membuatnya menjerit kesakitan.
Salah seorang dari Mereka menarik bahunya dan mencoba melepaskan pukulannya, namu Ricky lebih dulu menghajarnya hingga ia nyaris terjungkal.
Melihat Ricky melawan para siswa lainnya segera mengeroyoknya, namun dengan gesit Ricky mampu menjatuhkan mereka satu persatu hingga semuanya babak belur.
"Wah sepertinya ada jagoan baru!" seru Dru
Hara segera menarik Dru dan memilih pergi dari kantin.
"Kenapa harus pergi sih?" tanya Dru
"Sebaiknya kita jangan cari masalah dengan anak itu," pungkas Hara
"Kenapa emangnya, apa lukamu belum sembuh?" tanya Dru lagi
"Kau tahu sendiri kan kalau ayahnya seorang gengster, jadi sebaiknya kita cari aman saja,"
"Oh gitu,"
Keduanya kemudian memilih membungkus makanan dan memakannya di dalam kelas.
Selesai membuat keributan di kantin, Ricky bergegas menuju lapangan basket. Namun saat ia hendak bergabung bermain bersama tim basket sekolah, mereka mengusirnya dengan alasan sedang latihan untuk lomba.
Ricky yang kesal kemudian menantang tim basket untuk melawannya seorang diri.
Dengan kekuatannya ia berhasil mengalahkan tim basket. Bukan hanya bermain curang, Ricky bahkan membuat mereka babak belur hingga guru olahraga marah-marah kepadanya dan melaporkannya kepada kepala sekolah.
Bukannya memberikan hukuman kepala sekolah malah meminta guru olah raga untuk menjadikan Ricky sebagai pemain inti tim basket sekolah.
"Asal Pak Didi tahu kalau Ricky ini jago sekali main basket, jadi saya jamin tim basket kita akan menjadi juara jika ia bergabung menjadi tim inti," ucap kepala sekolah
"Baiklah kalau itu keinginan Bapak,"
Sikap kepala sekolah dan guru-guru yang selalu membelanya lambat laun membuat Ricky menjadi siswa paling di takuti di sekolah. Semua preman berhasil dikalahkan olehnya hingga ia menjadi ketua geng yang baru di sekolah. Bukan hanya itu saja, ia bahkan kerap membully para pecundang di sekolah lebih bengis dan kejam daripada para preman sebelumnya.
Pagi itu semua siswa kelas XI IPS berkumpul di lapangan untuk berolahraga.
Seorang ketua kelas memimpin teman-temannya melakukan pemanasan.
Selesai pemanasan guru membagi siswa menjadi 6 tim untuk bermain volly.
Semua siswa sengaja di campur antara lelaki dan perempuan dengan tujuan agar mereka bisa bekerjasama dengan baik untuk mendapatkan nilai terbaik.
Diva satu tim dengan Ricky, sedangkan Dru satu tim dengan Hara.
Ricky, tampak kesal saat di timnya ada seorang wanita. Ia kemudian meminta kepada guru olahraga untuk mengganti Diva dengan siswa pria.
Diva tak masalah dan hanya menurut saat harus pindah tim. Lagi-lagi Dru marah saat Ricky memperlakukan Diva dengan kasar.
Namun lagi-lagi Diva melarangnya untuk membalas Ricky.
"Kenapa sih lo sama Hara kompak soal si brengsek itu?" tanya Dru dengan wajah kesal
"Tentu saja karena kita sehati, iya kan Har?" tanya Diva
"Yoi," jawab Hara kemudian menepuk telapak tangan Diva
Tentu saja hal itu membuat Dru semakin kesal.
"Ih nyebelin!" sahutnya geregetan
Pertandingan pertama di mulai, kali ini tim Diva melawan tim Ricky.
Dengan sombong Ricky sesumbar akan mengalahkan tim Diva hanya dalam waktu 10 menit.
Lomba di mulai. Diva yang di dapuk menjadi kapten tim mengatur timnya.
Suara peluit panjang dibunyikan pertanda pertandingan di mulai, servis pertama dilakukan oleh Diva langsung dibalas smash keras Ricky.
Bola melambung tinggi kearah Diva membuat Dru ketakutan, ia mengira jika Ricky sengaja mengarahkan bola itu Kearah Diva.
"Diva awas!" seru Dru mencoba memperingatkannya
Diva segera memberikan isyarat kepada teman-temannya untuk minggir. Ia melompat tinggi dan menghantam bola itu dengan pukulan smash keras hingga menghantam wajah Ricky.
*Buugghhh!!
Seketika Ricky terhempas dan jatuh keluar lapangan.
hara kemana ya 🤔🤔🤔