Kesucian Yang Diragukan

Aira pun menatap aneh ke arah William karena dia merasa bahwa lelaki di depannya ini sangat aneh.

''Oh baiklah kalau begitu aku pergi dulu.'' jawab Aira dan dia pun langsung berniat untuk pergi dari sini.

''Hey, kenapa kau sangat terburu buru seperti itu. Padahal aku masih ingin berkenalan sama kamu.'' ucap William dengan menahan Aira agar dia tidak pergi.

''Aku masih ada urusan dan aku benar benar tidak memiliki waktu untuk berkenalan sama kamu. Lagian maaf, aku sudah menikah.'' ucap Aira sambil menunjukkan cincin pernikahannya kepada William.

Entah mengapa di dalam hati William dia cukup kecewa saat mengetahui bahwa ternyata Aira sudah menikah.

''Oh, baiklah kalau begitu. Aku tidak akan mengganggu kamu lagi.'' kini William pun membiarkan Aira untuk pergi karena William sama sekali tidak pernah berniat untuk mengganggu wanita yang sudah menikah.

Dan setelah itu, Aira pun langsung berjalan ke arah rumahnya tanpa melihat ke belakang. Dan kini William hanya bisa merasakan rasa kecewa karena ternyata Aira sudah menikah.

''Ah William, ternyata kau sudah kalah satu langkah. Dia sudah menikah.'' ucap William lalu berjalan kembali ke mobilnya.

Sedangkan saat ini Aira pun baru saja masuk ke dalam rumahnya, dan kini Aira pun langsung membereskan rumahnya. Setelah itu kini Aira pun langsung membersihkan tubuhnya dan setelah selesai mandi kini Aira pun langsung berjalan keluar untuk memasak karena dia merasa sangat lapar. Setelah itu dia pun langsung makan siang seperti biasa.

Setelah selesai makan siang kini Aira pun sedang membaca sebuah koran dan dia tidak sengaja membaca sebuah lowongan pekerjaan di sebuah perusahaan.

''Lowongan pekerjaan??'' Aira tampak langsung sangat tertarik dengan lowongan pekerjaan tersebut. Aira membaca persyaratan tersebut dengan seksama dan entah mengapa Aira malah sedikit tertarik dengan pekerjaan tersebut dan dia berniat untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.

''Sebuah pekerjaan??. Bagaimana jika aku bekerja saja untuk menyibukkan diriku dan mungkin saja dengan aku yang sibuk jadi aku tidak terlalu memikirkan tentang sikap Mas Saif yang begitu kejam padaku. Benar, sebaiknya aku harus mencari kesibukan dengan bekerja.'' ucap Aira dengan semangat untuk melamar pekerjaan tersebut.

Dan malam hari pun kembali menyapa, saat ini Saif pun baru saja datang bekerja dan saat itu Aira sedang berada di sofa sedang duduk dengan santai sambil menunggu kedatangan Saif.

''kamu sudah pulang Mas??'' tanya Aira dengan nada malasnya karena sebenarnya saat ini perasaan Aira kepada Saif.

Saat dimana Saif tidak pernah mengijinkan Aira untuk bertemu dengan kedua orang tuanya. Saat itu juga Aira merasa sangat kesal kepada Saif.

Saif mengernyitkan dahinya saat melihat bagaimana sikap Aira saat ini yang sangat ramah padanya.

''Kenapa sikap mu aneh malam ini??, kau tidak salah minum bukan??'' ucap Saif dengan nada anehnya saat dia melihat bahwa Aira menyambut dirinya.

''Baiklah karena kamu sudah mengetahui tentang perilaku aku yang aneh, maka sebaiknya aku akan berterus terang padamu tanpa basa basi. Aku ingin bekerja dan mulai besok aku akan melamar pekerjaan.'' ucap Aira dengan mengatakan tentang tujuan dia kepada Saif.

Saif cukup terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Aira dan dia langsung menatap kearah Aira dengan tatapan terkejut.

''Tidak!!. Kau sama sekali tidak akan pernah bekerja, kau harus selalu berada di rumah ini.'' Saif langsung menolak keras tentang keinginan Aira yang ingin bekerja.

Aira pun hanya tersenyum sinis saat dia mendengar jawaban dari Saif, sebenarnya Aira sudah menduga bahwa Saif tidak akan pernah mengijinkan dia untuk bekerja.

''Maaf Mas, sebenarnya aku tidak meminta persetujuan dari kamu. Aku hanya ingin mengatakan bahwa aku akan bekerja, dan kau sama sekali tidak berhak mengaturku karena sudah cukup selama ini sikap semanah menah kamu padaku.'' jawab Aira dengan menjawab sinis kepada Saif dan saat itu juga Aira langsung meninggalkan Saif.

Sikap Aira saat ini sama seperti Saif yang selalu meninggalkan Aira di saat mereka bertengkar.