NovelToon NovelToon
Promiscuity After

Promiscuity After

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Tamat
Popularitas:310.7k
Nilai: 5
Nama Author: Virus

Cassie, seorang remaja yang beranjak dewasa masuk kedalam pergaulan bebas para anak konglomerat, disaat kedua orang tuanya bercerai. Ketika etika dan sopan santun mulai menghilang. Kehidupannya terus mengalami konflik besar.

Ditengah masalah perceraian orang tuanya, Cassie jatuh cinta dengan seorang Duda Perjaka. Tetapi cintanya tak direstui. Cassie pun dijodohkan dengan seseorang yang pernah membuatnya kesakitan karena sakau.

Dapatkah ia menjaga mahkota kewanitaannya, atau terus terjerumus dengan pergaulan bebas? Dan dapatkah Cassie bersama dengan cintanya Om Duda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Virus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Ketiga

Sebelum Cassie pergi untuk mandi Barra berkata, "Cass jangan lama-lama ya, Saya musti kerja lagi,"

"Ahh yaudah sana pulang, sama aja sama Mama ma Papa, selalu mentingin kerjaan. Padahal ulang tahunku cuma setahun sekali,"

Dan Barra pun sedikit kasihan dengan Cassie, dia pun membatalkan meeting pentingnya agar bisa menemani bocil.

"Yaudah saya batalin meeting hari ini buat nemenin kamu,"

Bruuk

Cassie tiba-tiba memeluk Barra sambil berkata, "Makasih ya, Om Barra emang yang terbaik," dan diakhiri dengan kecupan di pipi.

"Aku mandi dulu," gadis itu beranjak dan berlari kecil meninggalkan Barra di ruang tamu.

Sementara Barra masih mematung dengan tingkah Cassie.

Astaga kenapa sih aku, mau-maunya nurutin anak kecil. Pake cium pipi segala lagi. Barra gak boleh GeEr dia pasti anggap kamu cuma sebatas Omnya. Om ketemu gede, batin Barra

Beberapa menit kemudian, Cassie keluar dengan penampilan yang lebih fresh. Dia memakai kaos putih dan celana tiga perempat dengan banyak kantong, berwarna hijau army.

"Om, aku udah kepikiran,"

"Hmm?"

"Permintaan kedua aku adalah, kita main Arung jeram yuk,"

"Hah? Panas-panas gini?"

Meskipun Barra enggan, pria itu pun menuruti keinginan Cassie juga.

Barra selalu sedia baju cadangan di bagasi mobilnya. Sehingga sebelum ke arena Arung jeram, ia mengganti pakaiannya terlebih dahulu dengan pakaian yang lebih sporty.

"Untung saja Saya sedia baju di bagasi,"

"Hehe sekali-kali Om,"

Di tempat permainan Arung jeram, Cassie sangat bersemangat ketika memasuki arena itu. Melihatnya tertawa bahagia, Barra merasa tidak sia-sia dia meluangkan waktu meetingnya.

Ketika masuk di lokasi, Barra dan Cassie ditemani satu pemandu dan juga ada satu pasangan yang ikut naik ke perahunya.

Medan jeram-jeram sungai yang memiliki arus deras dan rawan memacu adrenalin mereka. Karena takut jatuh membuat Cassie mencengkeram lengan Barra dengan erat. Sementara Barra memegang dayung dan mendayungnya saat ada seruan mendayung.

Tiba-tiba cuaca yang terang menjadi mendung dan angin kencang pun datang bersamaan dengan ombak. Air sungai yang deras ditambah ada ombak susulan membuat Cassie terjatuh.

Barra tak sempat menangkapnya, ia pun ikut menjatuhkan diri karena khawatir jika Cassie terluka.

Cassie terseret ombak yang cukup deras. Tim penyelamat dari perahu lain segera datang.

Barra berhasil menangkap Cassie agar tidak terseret lebih jauh.

"Pegang pundak aku Cass, atau leher atau apapun. Pegang yang erat," ujar Barra, Cassie menurut dan memegang dengan kedua tangannya.

Kemudian ia membawa Cassie ke arus sungai yang tenang. Barra dan Cassie terlihat ngos-ngosan.

"Kamu gak papa kan Cass? Ada yang luka gak? Ada yang kebentur gak?"

Cassie hanya menggeleng sambil menatap Barra dengan ketakutan.

"Kamu kenapa lihatin saya seperti itu?" Barra baru menyadari jika posisi keduanya saling berhadap-hadapan, dan itu sedikit membuat Cassie canggung.

"Aku takut, untung Om Barra bisa cepet nangkap aku,"

"Ya, untung kamu belum jauh terbawa arus. Tunggu perahu tim kedua ya,"

"Om,"

"Hemm,"

"Kiss Me,"

"Apa?" Barra sampai sedikit menaikkan suaranya

"Permintaan ketiga aku,"

"Ci-cium kenapa harus cium? Kalau saya tidak mau?"

"Ini mirip banget sama adegan drakor om, kapan lagi coba aku ngerasa kayak gini. Cepet om Kiss," ucap Cassie sambil memejamkan matanya

"Cassie ini gak lucu ya,"

Barra enggan, namun dia juga sebenarnya ingin. Akhirnya diapun memilih diam saja sampai akhirnya membuat Cassie membuka matanya dengan sedikit malu.

Aku ditolak, batin Cassie

Barra melihatnya Cassie, ada semburat malu di wajah polosnya. Dia juga gak habis pikir dengan permintaan ketiganya yang mengatakan jika posisi mereka berdua seperti film drakor.

"Maaf om, kalo permintaan Cassie terlalu berat," ucap Cassie menundukkan wajahnya. Karena malunya, Cassie pun melepaskan tangannya dari pundak Barra. Dia merasa masih bisa berdiri di air yang tenang.

Barra meraih tengkuk Cassie dan mulai mendekat. Dengan ragu dan keduanya saling bertatapan.

Cassie bisa mencium aroma napas Barra yang wangi, lalu gadis itu mulai memejamkan matanya.

Bibir Barra mulai menyentuh bibirnya, mengecupnya dengan pelan. Cassie membuka mulutnya, dia tidak pernah berciuman sebelumnya namun insting yang mengantarkannya. Bibir keduanya saling beradu dan bertautan.

Debaran jantung Barra terus bertabuh, yang bisa diartikan dia telah jatuh cinta pada seorang bocil. Tapi, Barra tidak ingin mengungkapkannya. Karena umur mereka yang terpaut jauh.

Barra melepaskan cumbuan beberapa detik itu, meskipun singkat namun terasa hingga ke hatinya. Begitu juga dengan Cassie, dia belum pernah jatuh cinta dan belum tahu apa itu cinta.

Tetapi Cassie merasakan debaran dihatinya yang sangat aneh dan rasanya, dia tidak ingin kehilangan momen-momen bersama pria di depannya ini.

"Permintaan ketiga kamu, sudah saya penuhi. Jangan pernah meminta orang lain untuk mencium kamu," ucap Barra yang dia maksudkan adalah, cukup dirinya yang mencium.

"Hemm makasih Om," Cassie masih menelaah ucapan Barra.

Perahu tim penyelamat datang, membantu keduanya naik dan berbalik ke pos utama.

Selama perjalanan pulang, keduanya diam. Cassie yang biasanya memulai percakapan dengan ceria pun terlihat diam sejak permintaan ketiganya terpenuhi.

"Sudah sampai rumah, Saya pulang dulu ya," pamit Barra saat mobilnya berhenti di depan rumah Cassie

"Iya, Makasih ya om, udah....udah ....udah,"

"Iya, yang penting hari ini kamu bahagia,"

"Hehe, iya bahagia banget. Om...ma-maaf soal tadi," ucap Cassie menatap Barra dengan malu-malu.

Barra juga menatap Cassie dengan curi-curi pandang. Pipi Cassie merona merah dan itu membuat Barra gemas.

Kalau aku bilang soal perasaanku, apa dia akan menerimanya? batin Barra yang ragu.

Tentu saja dia ragu, karena takut jika cintanya hanya dijadikan permainan mengingat Cassie yang masih muda dan belum mengerti cinta sejati.

Karena terlalu lama berpikir akhirnya Cassie sudah turun dari mobilnya. Dan kesempatan itu hilang.

"Cassie bilang dia akan kuliah di luar negri. Biarlah kesempatan ini hilang. Jika dia jodoh ku, suatu saat kita akan bertemu lagi bagaimanapun caranya. Cassie jaga hatimu ya," gumam Barra sendirian di dalam mobil itu.

"Kok terasa dingin ya?" Barra baru sadar karena biasanya pipinya tertutup dengan bulu-bulu brewok. Tetapi sekarang brewok itu sudah tercukur habis akibat ulah Cassie.

.

.

.

"Astaga malunya aku, ihhh Cassie astaga. Itu ciuman pertama aku. Hehe, kok aku seneng ya," gumam Cassie tertawa-tawa sendiri.

Kemudian dia melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah enam. Cassie pun bersiap mandi lagi untuk pergi ke party di salah satu bar Jakarta. Sudah berapa kali dia mandi. Yang jelas hari ini dia merasa bahagia.

1
Rini Handayani
Luar biasa
Renesme
Baguss 👍👍
Renesme
wkwkwk bajunya minimalis ya mama Joy...tapi harganya maximalis 🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
wah.. ada si reporter indigo jg nongol
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
eh.. nongol di sini si Agus, untung ga jd tumbal di wahana pesugihan
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
hahhahaha.. kamu telat lagi Za aku udah duluan ngakak 🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
hahhahaahahaa... sejak zaman merdeka 🤣🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
hahahhaha.. jd inget pas ngidam anak pertama, hrus nyium ketek suami baru bisa tdur🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
uuuuuh... aku biasanya kalau bgtu, kadang jd sariawan
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
ooo ternyata novel ini dlu bru detektif wasabi, aku malah baca wasabi duluan 😁😁😁
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ: eh iya ya.. 🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
ooo. bodyguard yg dia tembak di kelas itu
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
Luar biasa
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
astgaaa.... bsa2 si Bram terobsesi sma Cassie
ˢ⍣⃟ₛFhan🦐⧗⃟ᷢʷ§𝆺𝅥⃝©ꪻ꛰͜⃟ዛ༉☆⃝𝗧ꋬ
melipir ke sini sambil nunggu Dalton up😁
Lia Kiftia Usman
saat awal pdkt ... paksu lah laki2 yg bisa melihat kekurangan saya dan mengingatkan dgn cara yg bisa saya terima....ternyata selama perjalanan berumah tangga yg dgn lancar diutarakan yg kekurangan sayaaa 😁😁😁
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: wkwkkw🤣
total 1 replies
Lia Kiftia Usman
setuju.... g beda mom's karyamu juga bikin candu... 👍😘
Lia Kiftia Usman
mampir nih karena iklan dari mom's septira 🤭
Ersa
Luar biasa
virus💜💜ᴅ͜͡ ๓: terimakasih
total 1 replies
Hanachi
terima kasih banyak kk author
Hanachi: ah ga kok kk .. 🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!