My enemy My husband

Kimmy menghembuskan napas nya secara kasar mendengar perkataan Razel.

inget aja lagi nih orang, engga tau gue lagi pusing apa mikirin perjodohan gue sama dia. Eh, sebenernya dia udah tau belom ya dijodohin sama gue. kok dia santai aja sih kaya ga terjadi apa-apa. batin kimmy.

" Woy kimchi, loe ngelamun? loe denger ga gue ngomong apa? " tanya Razel sambil mengibaskan tangan nya didepan wajah kimmy.

Kimmy tersentak "Iya.iya gue denger, emang apa yang loe mau dari gue."

" Kita bicara di tempat lain gue engga mau ada yang tau tentang pembicaraan kita. ucap Razel melirik Tia yang duduk disamping Kimmy.

" Yaelah ka, mulut gue juga ga ember kali." celetuk Tia tidak terima dengan sindiran Razel.

" Sorry ya Ti, tapi kali ini gue butuh ngomong berdua dulu sama Razel ada hal penting yang harus gue bahas sama dia. nanti pasti gue cerita sama loe kok." kata kimmy sambil tersenyum pada sahabatnya.

" Yaudah gue balik duluan ya kim, nanti kabarin gue kalo ada apa-apa." Tia berkata sambil beranjak dari duduk nya .

" Siap Ti , Hati-hati ya." ucap kimmy melambaikan tangan nya pada dia yang hendak berjalan ke parkiran.

" Yaudah yuuk, kita ke cafe deket sini aja." Razel beranjak dari duduk nya dan mengulurkan tangan nya pada kimmy.

Kimmy mengerutkan alisnya melihat uluran tangan Razel " Ngapain, loe mau gandeng tangan gue?"

" Ga usah kepedean deh kimchi, gue itu mau minta kunci mobil loe, kita ke cafe naik motor gue aja, nanti loe gue anter balik."

Wajah Kimmy merah padam, antara menahan kesal dan malu sekaligus. Kimmy menarik napas dalam sebelum berbicara pada Razel untuk menetralkan perasaan nya saat ini.

" Terus mobil gue gimana?"

" Biar nanti dianter sama dikta dan juna kerumah loe. Udah ayo buruan, gue harus ke perusahaan bokap abis ini."

" Iya. iya bawel banget loe kaya oma gue."Kimmy menyerahkan kunci mobilnya pada Razel dan berjalan lebih dulu meninggalkan Razel dengan perasaan kesal.

" Gue ke juna dulu,Tunggu gue diparkiran." ucap Razel berteriak saat kimmy berjalan meninggalkannya.

Kimmy yang masih dengan mood kesal hanya diam saat Razel datang keparkiran.

" Baju loe tipis, nanti loe bisa masuk angin kalo naik motor."

" Lagian kenapa ga pake mobil gue aja sih zel?" tanya kimmy.

" gue ga suka naik mobil, kecuali kalo harus terpaksa nganterin nyokap." ucap Razel sambil membuka jaket yang ia kenakan.

" loe ngapain kok buka jaket?"

" Loe pake ini, gue ga mau disalahin sama tante monic dan om reza kalo sampai loe masuk angin gara-gara naik motor gue, yang ada nanti nih motor kebanggaan gue dimasukin museum sama nyokap." ucap Razel sambil memakaikan jaket pada kimmy.

deg

jantung kimmy berdebar kencang saat wajah tampan Razel berada di hadapan nya.

duh ganteng banget sih. batin kimmy

" ini helm siapa ?" tanya kimmy sambil terus menatap Razel saat Razel memakaikan helm nya pada kimmy.

" Helm dikta gue pinjem, ga usah diliatin terus, gue tau emang gue tampan." ucap Razel tersenyum dengan bangga sambil mengancingkan helm nya.

kimmy tak mampu berkata apapun, karena apa yang dibilang Razel adalah benar, sejenak dia terpesona dengan ketampanan itu. wajah nya memerah karena malu.

"Ayo cepet naik! " titah Razel dan menarik tangan kimmy untuk memeluk pinggangnya.

" pegangan biar ga jatuh."

Kimmy hanya mengangguk sambil tersenyum, dia merasa posisinya saat ini sangat romantis.

Dia punya kepribadian ganda apa? kadang nyebelin, sekarang bisa manis kaya gini . duh bisa meleleh kalo gue terus diginiin. batin kimmy