Moren memiliki wajah yang cantik dan postur tubuh yang tinggi sempurna.
Moren bersahabat dengan Elsa dan juga Moza dan itu sebelum Moren mengetahui kebusukan Elsa, dan Elsa yang telah berhianat dengan Moren dengan iya menjalin hubungan dengan Papaku.
SAHABATKU ISTRIMUDA PAPAKU.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dheandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15
Siang itu hari sangat cuaca sangat terik menyinari bumi tapi lain dengan pria yang berwajah tampan kerap di sapa ilham dia di jam siang biasa selalu melakukan rutinitasnya mengajar para santriwati.
"Assalamu'Alaikum.." Saut Umi Siti
"Wa'Alaikumsalam..,Umi." jawab ilham.
"Nak Ilham apa bisa ke rumah Umi sebentar?"
"Bisa Umi"
ilham mengikuti Umi dari belakang menuju kediamannya namun ilham sepertinya menatap jelas di wajah Umi Siti begitu berat melepas kepergian Morena yang sudah di anggap nya sebagai anak oleh Umi Siti namun sayangnya Morena masih memiliki keluarga yang masih menunggu kedatangannya itu yang membuat Morena mengharuskan kembali ke kelurganya.
"Nak, kamu sudah siap mangantar Morena?." tanya Siti.
"Insyaallah, sudah Umi." jawab ilham.
"Baik lah, Nak Ilham biar umi yang menggantikannya."
Ilham menganggukkan kepalanya
Umi Siti melangkah kan kakinya ke dalam nya, kemudian Umi kembali menyerahkan kunci mobilnya kepada Ilham. Morena begitu siap untuk kembali ke rumahnya.
"Kamu sudah siap sayang?." tanya Umi Siti
Morena menganggukkan kepalanya.
"Mari kakak antar kembali ke keluarga kamu" Siti membawa kan bekal makanan untuk di perjalan, pak Kiai dan juga siti berdiri di teras mengiring kepulangan Morena.
"Umi...Abi, terima kasih atas semua baikan dan pertolongan Umi dan abi selama Morena disini Umi sudah merawat aku dengan baik." Ucap Morena.
Mendengar Morena air mata Kiai dan Siti ke dua pasangan ini menitikkan air matanya lalu Siti merangkul tubuh ramping Morena lalu Morena cium tangan Siti dan juga Kiai Qodir.
"Kamu hati-hati ya sayang di jalan" kata Siti.
Kemudian Morena masuk ke dalam mobil, ia duduk bersanding dengan pengemudi.
"Sudah siap?."tanya ilham.
"Sidah kak"
ilham melajukan kendaraanya dengan kecepatan sedang, antara serang dan jakarta menempuh tiga jam kurang lebih.
Keduanya saling diam tak ada percakapan.
Morena begitu canggung tehadap ilham dengan berat untuk berucap Morena pun membuka suara pertanyaan, dengan ilham.
"Kak, apa boleh saya bertanya sesuatu?"
"Boleh selagi masih bisa ku jawab, akan aku jawab"ucap ilham.
"Kakak, dimana kakak menemukan aku pada waktu itu?"
ilham pun terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Morena.
"Apa masih perlu di bahas?, intinya sekarang kamu sudah baik-baik saja, dan sekarang kamu bisa kumpul lagi bersama keluarga mu itu saja"
"Bukan jawaban itu, yang ingin aku dengar dari kakak masalah nya, aku tidak memiliki musuh." Morena sedikit emosi.
"Ada atau tidak nya hanya mereka yang tau, jika kamu tau apa yang ingin kamu lakukan?, balas dendam?" tanya ilham.
Morena menggelengkan kepalanya.
"Berdoa lah, saat kamu sujud, siapa yang melakukan ini semua, nanti kamu suatu saat pasti mendapatkan jawabannya jika nanti kamu tau siapa dalang dari semua nya, cukup kamu doa kan mereka agar mereka tobat dan kembali ke jalan yang benar, dan tidak akan melakukan hal ini lagi terhadap kamu atau ke orang lain, jika kamu membalasnya sama halnya kamu dengan mereka tau dia." Kata ilham memberi pengetahuan sama Morena.
Morena pun tidak bisa berkata apa-apa lagi karena semua pertanyaan sudah di jawab oleh ilham.
"Ada yang masih di pertanyakan?."
"Tidak ada kak, terima kasih."
Morena pun menyandar kan kepalnya di sandaran jok mobil, lalu tertidur ilham menengok ke samping, melihat Morena sudah tidur, dengan posisi kepala miring dan hampir jatuh di bahu ilham, dan ilham menahan kepala Morena agar tidak bersandar di bahunya.
Masuk Area jakarta. Morena mengucek matanya.
"Maaf kak, aku tertidur"
ilham hanya senyum, dan tak berkata apa pun.
"Tunjukan alamatnya?" perintah ilham.
"Masuk komplek Blok M. kak" kata Morena
"Ternyata dia bukan gadis biasa, pantas saja ada yang menculiknya." batin ilham.
Morena menunjukkan pagar hitam menjulang tinggi, ilham terkejut melihat rumah begitu mewah dan megah.
ilham menyamping kan kendaraanya.
"Klakson aja kak"ujar Morena.
ilham menuruti perintah Morena dan memencet Klakson nya.
Tin...tin...tin.
ke empat berbunyi gerbang pun terbuka lebar oleh joko.
Morena menurunkan kaca mobilnya.
"Pak joko..," teriak Morena.
Joko diam mematung heran siapa yang teriak karena Morena kembali dengan pakaian Muslimah.
ilham berhenti tepat depan pintu utama.
"Kakak, parkir di sana saja."
"Kakak, langsung kembali ke desa saja ya?"
"Masuk dulu kak, aku perkenalkan dengan Mama ku"
ilham pun tak bisa menolak permintaan morena, ia memarkirkan kendaraanya tak jauh dari halaman.
"Assalamu'Alaikum.."saut Morena.
"Mbok membuka pintu, Waalaikumsalam.., Mbok bingung"
Morena melambai-lambai di wajah mbok.
"Mbok, ini Morena..,"
"Non Morena!, Alhamdulillah sudah pulang..mbok Menatap Morena dari atas ke bawah, melihat perubahan penampilan Morena.
"Mama mana mbok?, aku sudah rindu sekali dengan mama."
"Nyonya di kamar non, Ayo nak masuk," mbok mempersilahkan ilham masuk ke dalam.
"Silahkan duduk dulu kakak"ujar more.
Mbok buat kan minum untuk ilham
Morena naik anak tangga menemui Susi di kamar.
Tok...tok tok, Morena mengetuk pintu kamar Susi.
"Masuk...," saut Susi dari dalam mempersilahkan masuk, pikir Susi mbok atau Wati yang mengetuknya.
Morena memutar handle pintu terbuka.
Susi menengok ke arah pintu, nampak gadis berhijab sangat cantik.
"Mama...!" teriak Moren.
"Moren....? apa itu kamu nak?"
Moren melebarkan tangannya memberi ruang untuk Susi merangkulnya.
Mendengar panggilan Mama, susi dengan cepat bangkit dari tempat tidur merangkul Morena.
"Morena....!, tangisan pun pecah, mendekat erat tubuh Morena.
"Kamu baik-baik saja nak..?. Susi meriksa tubuh Morena dari atas sampai bawah.
"Iya Mam aku baik-baik saja.., ada manusia berhati malaikat menolongku" ujar Morena.
"Alhamdulillah, ya allah" Susi sujud shukur atas kembalinya putri semata wayangnya.
Morena mengajak Susi menemu ilham yang mengantar Morena sampai rumah kemudian Morena dan Susi melangkah pergi dari kamar menuju ruangan tamu menuruni tangga rumah nya..
Setelah melewati tangga rumah Morena dan Susi, jumpa dengan ilham..sedang duduk di ruang tamu.
ilham melipatkan kaki nya setelah melihat Morena dan Susi, ilham menurunkan kakinya.
"Assalamu'Alaikum..."Ucap Susi.
"Wa'Alaikumsalam.." jawab ilham sambil berdiri.
"Silahkan duduk nak"kata Susi.
Susi berbincang-bincang dengan ilham, cukup lama, Susi juga mengucapkan rasa terima kasih nya kepada ilham dan ilham pamit undur diri kembali ke desanya Morena dan Susi mengantar ilham sampai depan pintu setelah mobil ilham tak nampak lagi Morena dan dan Susi kembali ke dalam rumahnya, melepas rindu bersama Morena.
Di ruang tamu Morena banyak cerita tentang keberadaanya selama Morena di pondok.
Susi dan mbok mendengarkan cerita Morena ikut tersayat hatinya.
"Siapa yang berani tega melakukan semua ini sama anakku,"kata Susi.
"Entah lah Mam, yang jelas ini ada dendam di balik semua ini, tapi entah siapa, Morena tidak merasa memiliki musuh Mam" ucap Morena.
"Ya sudah sekarang, kita bersyukur saja kamu Selamat, dan berkumpul kembali, saat kejadian kehilangan mu semua Cctv-nya mati, jadi tak bisa di lacak, suatu saat pasti akan terbongkar, siapa dalang semua ini, dan maksud apa dia menculik kamu" kata Susi.
"iya mam" kata Morena masih dalam pelukan Susi.
Seluruh pengawal terkumpul di ruang tamu mendengar kan cerita Morena.
"Lain kali Joko kamu lebih waspada lagi jangan. teledor dalam penjagaan!"
"Ia bu siap maafkan saya Non Morena."
"Tidak apa-apa pak joko, Alhamdulilah saya masih selamat."ujar Morena.
Joko,merasa sangat bersalah, atas keteledoran dirinya, malam itu joko merasa sangat lelah dan tertidur dengan pulas.
"Ya sudah sekarang kamu makan nak, lalu istirahat"
"Morena sudah makan mam, hanya butuh istirahat."ujar Morena.
Semua kembali bekerja,Morena dan Susi kembali ke kamar.
...----------------...
Terimakasih ya All, like Rate end komen nya.
Khusus episode paska penculikan.
Apakah tidak ada polisi dilibatkan?
Apakah tidak ada telpon? Kalau tidak ada, bisa kan Moren kirim surat untuk ibunya. Mengabarkan keadaannya dan dimana dan dengan siapa dia tinggal. Kasus penculikan harus diusut. Jangan pasrah
apik ceritane..
lanjuut thoor
pelakor mulai muncul
bakal ad yg jadian nih