Nicholas Alistair adalah definisi dari bahaya yang memikat. Seorang Boss Mafia kelas kakap dengan kerajaan yang dibangun di atas ketakutan dan baja. la dingin, kejam, dan memiliki segalanya-kecuali hati. Hidupnya sempurna di bawah kendali, hingga ia harus melakukan perjalanan ke pelosok desa terpencil untuk menyelesaikan urusan bisnis yang berdarah.
Di sanalah ia bertemu Rania
Rania, si gadis desa dengan pesona alami yang polos dan lugu, memiliki keindahan yang memabukkan. Postur tubuhnya yang ideal bak gitar spanyol adalah magnet yang tak terhindarkan, membuat mata Sang Don tertuju padanya. la adalah bunga liar yang tumbuh di tempat yang salah, dan Nico, Sang Penguasa Kota, memutuskan ia harus memilikinya.
Apa yang dimulai sebagai obsesi, perlahan berubah menjadi hasrat yang membara. Nico menarik Rania dari kehidupan sederhananya, memaksanya
masuk ke dalam sangkar emas yang penuh intrik, kekayaan, dan bahaya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aretha_Linsey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15 Penculikan Rania
Ancaman Vito membuat Nicholas kembali ke mode Don yang paling paranoid dan kejam. Nicholas segera menggandakan keamanan mansion. Gerbang dilengkapi sensor biometrik baru, pengawal berpatroli dengan senjata otomatis, dan Nicholas memasang sistem alarm canggih di kamar Rania.
Nicholas menolak membiarkan Rania jauh dari pandangannya. Rania mengerti, Nicholas sedang takut.
"Nicholas, kau tidak tidur sejak dua hari lalu, " kata Rania, saat menemukan Nicholas masih bekerja di ruang kerjanya pukul tiga pagi.
Nicholas menarik Rania ke pangkuannya.
"Aku tidak bisa tidur. Aku tahu dia melihat kita bahagia. Itu membuatku gila." Dia mencium bahu Rania.
"Aku mencintaimu, Rania. Dan aku tidak akan membiarkan bajingan itu menyentuhmu!"
Rania merasa aman dalam pelukan Nicholas, tetapi kelelahan Nicholas jelas. Di tengah semua pengamanan, kelemahan terbesar Nicholas adalah kewaspadaannya yang terbagi antara bisnis dan obsesi untuk melindungi Rania.
Vito Carbone, yang cerdik, tidak menyerang gerbang depan. Dia memanfaatkan celah di sistem Nicholas: kelelahan manusia.
Nicholas, setelah 48 jam terjaga, akhirnya pingsan di ruang kerjanya saat fajar. Marco dan Gio, yang juga lelah, menurunkan penjagaan sejenak untuk memastikan Nicholas baik baik saja dan membersihkan sisa pekerjaan
Rania mengambil kesempatan ini untuk pergi ke teras di sayap mansion yang lebih sepi, berharap mendapatkan udara segar. Sayap itu hanya dijaga oleh satu pengawal yang terlalu lelah dan terlalu percaya diri dengan tembok batu mansion.
Saat Rania berdiri di teras, ia merasakan sesuatu yang aneh. Bukan dari depan, tetapi dari atas. Vito menggunakan drone dan tali repelling untuk menjatuhkan tiga anak buahnya yang bersenjata dan terlatih ke atap sayap yang jarang dipakai itu. Mereka memasuki mansion melalui saluran ventilasi yang telah lama direncanakan.
Rania mendengar suara kaca pecah yang teredam dari lorong belakang. Dia berbalik, panik. Pengawal di sayap itu, yang terlambat sadar, ditembak senyap dengan peredam suara.
Tiga pria bertopeng, berpakaian serba hitam, berlari ke arah Rania.
Rania tidak tinggal dima. Dia berteriak, berbalik untuk lari, mencoba mencapai pintu utama. Dia melawan, menendang, dan mencakar. Dia mengingat pelajaran bertahan hidup dari Nicholas untuk berjuang.
Seorang pria menangkapnya, mencekik teriakannya dengan kain kloroform yang di campuri obat bius. Rania melawan sekuat tenaga, tetapi pandangannya mulai kabur. Sebelum kesadarannya hilang total, dia berhasil meraih cincin berlian Nicholas yang berharga di jarinya dan melemparnya dengan keras ke sudut teras, berharap cincin itu menjadi petunjuk.
Kegelapan. Rania diculik dar jantung benteng Nicholas Alistair.
...----------------...
Nicholas bangun satu jam kemudian, segar tetapi cemas. Dia segera mencari Rania.
"Rania?"
Mansion yang tadinya tenang kini dipenuhi jeritan panik Nicholas. Dia berlari ke kamar, ke teras kosong. Dia melihat pengawal di sayap belakang terbaring mati dengan luka tembak senyap.
Nicholas terengah engah, lututnya lemas. Dia telah gagal.
Dia melihat sesuatu berkilauan di sudut teras. Cincin berlian yang ia pakaikan di jari Rania, cincin yang melambangkan janji dan kepemilikannya Itu adalah pesan dari Rania: Aku melawannya. Aku diculik.
Nicholas meledak. Dia menjerit dalam amarah dan keputusasaan yang ekstrim. Dia membalikkan meja besar di teras, lalu meninju dinding marmer hingga darah mengalir dari buku jarinya.
"Marco! Gio! Kumpulkan semua anak buah teriak Nicholas. Suaranya penuh kesakitan dan kemarahan.
"Dia diculik Vito! Vito Carbone Aku akan menghancurkannya! Aku akan mencarinya
...----------------...
Rania sadar. Kepalanya sakit. Dia berada di sebuah gudang yang dingin, diikat di kursi. Di depannya, duduk Vito Carbone, tersenyum lebar.
"Selamat datang, Nyonya Alistair" sapa Vito dengan nada mengejek.
"Atau haruskah saya bilang, kelemahan Nicholas?"
"Kau tidak akan lolos, ” kata Rania, meskipun suaranya gemetar.
"Oh aku sudah lolos Aku mengambil hal yang nilainya berharga dari Sang Don. Dia menghentikan Shadow Harvest yang bernilai jutaan demi kau.Sekarang, dia akan membayar harganya." Vito mendekat.
"Rencanamu sederhana. Aku akan menggunakanmu untuk mendapatkan kembali uangku, dan lebih penting, untuk menghancurkan Nicholas secara emosional. Aku ingin dia putus asa, Rania. Dan kau adalah kuncinya."
Vito mengeluarkan ponselnya.
"Saatnya kirim kartu undangan ke pesta ini." Vito memaksa Rania menatap kamera dan merekam pesan singkat.
"Katakan, Nicholas, aku mencintaimu, tapi aku milik Vito sekarang".
Rania menolak, meludahi lantai. Vito tertawa, lalu memberikan isyarat. Salah satu anak buahnya menampar Rania keras. Rania menjerit kesakitan
Vito merekam jeritan itu, mengirimkan rekaman suara jeritan Rania ke ponsel Nicholas.
Di mansion, Nicholas mendengarkan jeritan Rania. Dia mencengkeram ponselnya hingga retak. Kemarahan murni menguasainya. Dia telah kehilangan Rania, dan sekarang Vito menyiksanya. Nicholas menoleh ke Marco, matanya merah darah.
"Tidak ada negosiasi. Tidak ada tebusan", ' perintah Nicholas, suaranya rendah dan mematikan.
"Aku mau dia dihabisi. Kumpulkan amak buah lebih banyak lagi, bawa senjata yang paling bagus. Kita akan mencari dan kita akan menghancurkan Vito
Carbone. Ini adalah perang."