Laura gadis berparas cantik, manis dan polos namun sayangnya dia sangat tak percaya diri dengan wajah nya itu. karena memiliki mata biru laut yang indah.
selama ini laura selalu berpikir hidupnya sangat kosong dan hampa meski ayah nya selalu memberikan cinta padanya, namun yang dia inginkan kasih sayang seorang ibu yang sudah lama dia tak merasakan.
tiba-tiba hidupnya berubah seperti tersambar petir setelah bertemu dengan laki-laki tampan. namun sifatnya yang membuat laura sangat kesal.
"ck, dasar jelek! minggir lo" ucapnya dengan mendorong tubuh laura yang mungil.
"yang seharusnya minggir itu lo, gak punya mata emangnya? padahal lo sendiri berdiri ditengah jalan dasar bigfoot!" sahut laura yang sedang membawa tumpukan penuh buku ditangannya.
kayden merigoh ponselnya disaku ia menekan aplikasi browser dan mencari nama bigfoot yang disebutkan laura.
telinga kayden memerah dia menatap tajam kearah laura. "hahaha, lo bilang gue apa tadi?"
"gue bilang bigfoot, lo tuli emang!" cetus laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon love_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biang onar tertangkap
"Lo emang gak marah sama gue?"
Laura menoleh menatap clara dengan bingung. "Mawrah kewnapa?" Ucap laura mulut nya penuh dengan makanan seperti tupai.
Clara membersihkan sisa makanan dipipi laura yang tembam. "Gue ngatain lo dan bentak-bentak lo kemarin."
Laura yang tersipu malu atas tindakan clara seperti seorang pasangan kekasih, ia memalingkan wajah seperti tomat berwarna merah.
"Gue gak marah sama lo kak, justru gue lebih marah sama diri gue sendiri." Lirih laura menundukan kepala.
"Marah sama diri lo sendiri?" Clara bingung dengan perkataan laura.
Laura mengangguk. "Iya, seharusnya gue bisa lebih kasih tau kaila supaya gak bertindak jauh. Atas nama kaila gue minta maaf sama lo kak."
Clara mengelus kepala laura memberikan senyuman manisnya, clara tahu jika laira gadis yang sangat baik dan tulus pada teman nya itu.
Namun, kaila yang sudah dianggap sahabat oleh laura hanya bisa memanfaatkan gadis kecil itu.
"Gue mau tau satu hal, kenapa lo membela jal*ng itu?"
"Kaila satu satunya teman gue kak, dia mau berteman sama cewe jelek kaya gue." Laura sangat amat tak percaya diri dengan penampilannya.
Clara memperhatikan wajah laura dan menatap lekat gadis mungil itu, clara menangkup wajah polos laura dan membuka kacamata nya.
"Kak jangan dilepas." Pinta laura sambil menutupi wajah nya.
Clara melepaskan tangan laura dari wajah cantik selama ini, laura memejamkan matanya dia tak ingin clara melihat mata coklat terang nya itu.
"Buka mata lo.." pinta clara.
Laura menggelengkan kepala seraya dia tak mau membuka matanya, clara terus mencoba memaksa laura untuk membuka matanya.
"Gue bilang buka atau gue hajar lo!" Ancam clara.
Laura dengan berat hati membuka matanya dengan perlahan, dia sangat takut jika clara akan menghina matanya yang sangat jelek.
Clara menaikan poni laura yang menghalangi mata coklat terang itu, untuk kedua kali dia terpesona dengan mata yang indah. Jika kayden memiliki warna mata biru laut maka laura memiliki warna coklat terang.
"Mata lo cantik kutu buku.." satu kalimat yang keluar dari mulut clara.
Deg
Jantung clara terasa berdetak, pertama kali mendengar jika mata nya itu cantik. "Ka-kak clara sepertinya salah."
Laura memalingkan wajahnya namun clara memegang kedua pipi laura, agar mereka bisa saling bertatapan satu sama lain.
"Gue gak salah, tapi mata lo emang cantik san wajah lo juga cantik. Kenapa lo tutupi semuanya ini laura?" Tanya clara yang heran bagaimana mungkin laura berkata jika dia memiliki wajah jelek.
"Dulu waktu SD semua murid bilang gue itu jelek, apa lagi mata ini sama percis kaya mama. Dan kaila satu satunya orang yang melindungi gue kak, dia suruh gue pakai kacamata dan rambut kaya gini." Jawab clara menunduk.
Clara yang mendengarnya semakin benci dengan gadis itu, bagaimana mungkin wajah secantik laura harus disembunyikan.
"Mulai sekarang lo jangan dengerin ucapan temen sialan itu, lo harus percaya diri laura. Sayang banget lo harus sembunyiin wajah cantik lo dan polos lo itu." Clara mencoba memberikan rasa percaya diri pada laura.
Clara merogoh ponselnya, ia langsung menghubungi kedua teman nya karina dan juga chika.
*****
Di tengah lapangan Astoria Heights Academy yang sangat panas karena terik matahari, 1 orang siswa dan 1 orang guru sedang berlarian yang ditonton hampir seluruh siswa siswi disana.
"Pak botak udah dong, mau sampai kapan terus ngejar saya?" Keluh kayden yang terus berlari menghindar gurunya.
"Berhenti kamu kayden jangan lari, setiap hari bikin onar mulu." Ucap pak budi tega.
Kayden tak mendengarkan ucapan budi dia terus berlarian kesan kemari tak ada habisnya, budi sang guru tak kalah energik dengan kayden.
Daniel yang merupakan anak pemilik sekolah tersebut, tak menghiraukan tindakan kayden. Alton memanfaatkan situasi disana dengan cepat melepaskan blazer sekolahnya.
"Semuanya mohon perhatian, karena ini tontonan seru dan disana adalah the most wanted. berhungan didunia ini tak ada namanya gratis, jadi mohon keluarkan uang kalian semua untuk membayar." Ucap alton yang sudah menyodorkan blazernya menjadi wadah uang.
"Ah gak asyik lo, masa kita harus bayar."
"Kalau keberatan mending pergi kekelas sana." Usir alton dengan kesal.
"Oke, nih kita bayar."
Bibir alton tersenyum senang ia berkeliling untuk meminta biaya tontonan yang sedang berlangsung. Daniel yang masih memerani perannya dia terus berkomentar, yang membuat suasan disana semakin ramai.
Siswa siswi disana berteriak heboh dengan tindakan kayden dan juga budi, kepala sekolah yang melihat situasinya semakin tak kondusif.
Bel masuk sudah bunyi 15 menit yang lalu, siswa siswi tak ada yang masuk kekelas. Mereka malah menikmati tontonan yang menurut mereka sangat seru.
Keane selaku ketua osis segera membantu budi untuk menangkap kayden, dengan usaha dan kerja sama mereka berdua akhirnya kayden bisa tertangkap.
Anggota osis lainnya segera membubarkan siswa siswi disana, alton dan daniel mereka berdua langsung pergi takut terkena imbasnya.
Saat mereka hendak pergi, salah satu anggota osis menghadang mereka berdua. "Mau kemana kalian?" Tanyanya dengan berdecak pinggang.
"Kita mau ke kelas, lo gak denger bel masuk dari tadi bunyi." Jawab daniel sambil cengengesan.
Anggota osis yang bername tag mona adriane v. Langsung menyeret daniel dan juga alton ketengah lapangan.
"Cewe-cewe tenaganya udah kaya gorila!" Cetus alton yang ditarik seragam nya.
Mona melirik tajam kearah alton, dia tak memperdulikan dengan cetusan alton tadi.
Kayden yang melihat kedua teman nya berlari langsung memeluk daniel dan juga alton.
"Lo berdua kemana aja sih..." kayden memeluk mereka seperti anak kecil.
Daniel dan alton hanya diam mengelus pundak kayden agar tenang. "Tadi gue sama alton lagi dikantin." Sahut daniel.
"Lo tau gak? Pak botak sama pak kumis ngejar gue dan mereka KDRT juga. Kita harus bales masa 1 lawan 2 gak adilkan? Ditambah si kunyuk keane juga malah bantuin mereka." Keluh kayden sambil mengadu.
Daniel dan alton hanya tersenyum canggung mendengar keluhan teman nya itu, semua orang yang berada dilapangan hanya diam dan menggelengkan kepala.
"Kalian bertiga benar-benar selalu menjadi biang onar, membuat satu sekolah heboh. Dan meminta biaya tontonan! Kalian sudah kelas 3 mau sampai kapan berbuat onar daniel, alton kayden?" Ucap pak hendra dengan kesal dan juga lelah.
"Tuh pak kumis malah marah-marah gak jelas, kalau lagi berantem sama istri jangan melimpahkan ke kita dong!" Protes kayden yang sangat bodoh.
Daniel, alton menggeser menjauh dari kayden, mereka tak mau mendapatkan hukuman lebih meski belum tahu.
Plak
Budi selaku guru BK memukul kepala kayden yang terus mengoceh. "Diam kamu, anak bandel." Titah pak budi.
"Ini lagi si botak segala KDRT, ada masalah apa sih pak botak?" Celetuk kayden sambil mengelus kepalanya.
"Diam kayden!"
Akhirnya drama yang dibuat kayden berakhir, mereka bertiga mendapatkan hukuman berdiri ditengah lapangan panas terik.
Berbeda dengan kayden, orang tuanya akan dihubungi karena tindakan nya selalu membuat onar.
"Akh, panas banget lagi!" Keluh alton membuka seragam sekolah hanya menyisakan kaos putih.
"Gara-gara lo kay, gue jadi kena hukuman!" Celetuk daniel.
Apa tak lebih kurangnya sakit mental ya begitu? 🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️