Gairah di Balik Ranjang CEO

Waktu berlalu, siang menuju sore. Bahkan suasana sudah mulai gelap, di parkiran mobil itu Dean masih duduk di dalam mobil, dia menunggu istri nya karena pria itu meminta istri nya untuk pulang bersama nya kali ini.

Ting…

*Sayang, apakah kau sudah kembali. Aku akan kembali lebih lama karena teman teman kantor mengajak ku untuk acara makan malam dan berkumpul dengan koordinator perusahaan dan divisi lain, mereka mengatakan ini adalah kesempatan bagus bagi ku untuk mengenal orang orang seperti mereka*

Isi pesan itu, Dean yang dari tadi menunggu langsung mengecek ponsel nya. Dia melirik pesan itu, sialan bagaiman dia bisa di buat menunggu oleh gadis itu padahal mantan pacar nya saja tidak pernah melakukan itu pada nya.

“Mathew, apakah ada acara makan malam perusahaan malam ini?”tanya Dean tiba tiba.

“Ada tuan, acara makan non formal. Hanya untuk menjaga hubungan antar divisi dan atasan yang lain seperti koordinator perusahaan, kenapa? Anda tidak pernah bertanya soal ini biasanya,”jawab Mathew dengan bingung.

“Kita kesana, istri ku di sana.”jawab Dean dengan santai.

“Anda yakin? Mereka pasti kaget CEO perusahaan Alferoz bahkan datang ke acara non formal, bahkan acara formal saja anda jarang hadir.”ungkap Mathew melirik Dean dari kaca mobil.

“Jika kau tau aku CEO perusahaan Alferoz, maka jawaban nya sudah kau dapat kan bukan?”tanya Dean kembali.

Yap tidak ada jawaban lagi dari seorang Mathew, jika sudah berdebat dengan tuan nya itu bahkan Mathew bukan lah apa-apa. Mathew hanya selalu mengikuti kemana tuan nya itu pergi, dia tidak bisa menolak bukan.

Sedangkan di sisi lain, satu restoran itu di sewa oleh para karyawan Alferoz ya tidak semua nya datang ke acara seperti ini sih karena mereka tau para atasan pasti akan memaksa mereka untuk minum, begitu pula Keira yang menikmati makan malam.

Ternyata semua karyawan di sana bahkan tidak sampai setengah baru seperempat tapi restoran yang luas itu sudah sangat penuh, suara berisik dan tawa serta musik okestra mengalun lembut beriringan dengan berisik di sana.

“Apakah kita harus membayar untuk makanan ini?”tanya Keira kepada Nichole yang terlihat makan dengan lahap.

“Tidak aku datang untuk makan gratis Kei haha,”tawa Nichole dengan puas makan dengan lahap.

“Ya sebagian besar alasan nya sih itu, beberapa orang masih mau datang karena makan gratis,”sambung Welly kepada dua gadis itu.

Terlihat meja divisi pemasaran yang hanya beranggotakan 12 orang bergabung dengan divisi enggenring yang mayoritas nya adalah pria di sana, memang meja panjang itu di sediakan untuk 2 divisi.

Dan divisi marketing kebagian dengan divisi tersebut, Keira menikmati acara makan malam itu. Saat mereka sudah selesai makan manajer tim kedua divisi mengetuk gelas membuat perhatian teralihkan kepada mereka.

“Baiklah, karena di divisi kami ada anggota baru. Apa kalian ingin mengenal nya?”tanya manajer divisi pemasaran dengan keras.

“YAAAA!!”terlihat divisi enggenring yang khusus dominan pria itu sangat semangat menjawab.

“Kei sepertinya itu kau, semoga sukses. Jika dia menyuruh mu minum tolak saja, bilang kau tidak pernah minum karena budaya kalian,”bisik Welly berusaha menjaga gadis itu.

“Hah aku kak?”tanya Keira dengan kaget.

Astaga apa apaan ini? Apakah memang ada acara seperti ini, pantes saja beberapa botol alkohol ada di meja kalau bilang tidak pernah minum alkohol sih itu juga berbohong sedangkan diri nya pernah minum waktu itu.

“Baiklah Keira perkenalkan diri mu, ayo.”perintah manajer pemasaran itu.

“Ba baik pak,”jawab Kei dengan gugup.

Gadis itu langsung berdiri, semua pusat perhatian tentu teralihkan pada nya. Wanita di sana memang cantik tapi Keira yang memang gadi asli Asia memiliki daya tarik kecantikan sendiri yang mampu membuat semua orang terhipnotis di sana.

Keira benar benar gugup, karena semua orang menatap nya ke arah diri nya. Bahkan semua karyawan terlihat berbisik seolah mengatakan sesuatu tentang  diri nya yang tidak bisa dia dengarkan sama sekali.

“Wah cantik sekali,”

“Lihat body nya,”

“Kenapa baru lihat yang seperti ini di divisi marketing,”

“Ba ba baiklah semua nya perkenalkan nama saya Keira Adelina, saya berumur 22 tahun, salam kenal semua nya kalian bisa memanggil saya Kei. Dan semoga kita semua bisa bekerjasama dengan baik,”jawab Keira dengan kaku di sana.

Semua orang bertepuk tangan atas perkataan Keira, ah ternyata perkenalan diri tidak seburuk itu. Saat Keira ingin duduk di kursi nya kembali, suara manajer nya membuat Keira mengurungkan niat nya.

“Keira, ayo minum satu gelas,”ucap manajer nya mengangkat gelas bir.

“Jangan memaksa nya pak manajer, kalau dia tidak mau minum satu gelas biar saya yang gantikan. Tapi Kei apa kau bisa mengganti nya dengan nomor ponsel mu?”tanya pria yang ada di sana.

Keira seketika terdiam bukan kah pria itu adalah manajer divisi enggenring kenapa dia berkata seolah menggoda nya, nomor ponsel? Bukan kah itu adalah hal privasi? Bagaimana jika Dean tau, pria itu pasti tidak akan suka.

“Sa saya akan minum saja pak.”jawab Keira dengan cepat.

“Haha pak Sean. Sepertinya anda di tolak oleh karyawan saya ya,”tawa pria tua manajer divisi marketing itu tertawa mengajak Sean.

Ya Sean manajer eng itu masih muda sepertinya umur nya sama dengan Dean, dia juga terlihat tampan tapi tidak setampan Dean di benak Keira. Gadis itu dengan kaget mengambil gelas dengan tangan gemetar.

“Aku sudah tau mereka akan selalu mempermainkan karyawan baru, terutama Sean dia pasti akan menggoda gadis polos seperti nya,”gumam Welly memegang kepala.

Di sisi lain saat Dean sudah sampai di depan restoran di sana, pria itu harus sedikit mengobrol dengan kolega nya lewat ponsel telah selesai dia masuk ke dalam ruangan restoran yang sangat ramai itu.

Bahkan semua orang terlihat di sana Mathew juga terus ikut, semua orang yang melihat kedatangan Dean di sana kaget. Para karyawan yang sadar langsung menyapa dan menunduk hormat, Dean menatap gadis yang berdiri di meja berbeda dari tempat dia berdiri.

“Ketemu.”gumam Dean berjalan santai melewati para karyawan.

Dean berjalan mendekat, dia mendengar obrolan Keira dan pria yang berdiri di sana. Dean berjalan, saat Welly ingin berdiri dan menggantikan Keira minum minuman nya. Tiba tiba ada orang lain yang mengambil gelas Keira dan langsung meminum nya hingga tandas.

Bruk…

“Sudah habis. Aku menggantikan nya untuk dia,”jawab Dean santai.

“PAK CEO?!”

...----------------...

Jangan lupa pencet tombol jempol ya. Dukungan itu gratis tapi sangat membantu author.