Sang Pemilik Cinta

Didalam mobil, Rey melajukan kendaraan dengan tidak santai dan juga tidak terburu-buru. Rey masih senyum-senyum sendiri membayangkan kejadian dirumah Ferdi tadi, dimana ada sosok bidadari cantik nan sexy menjadi mood boosternya pagi ini.

"Kenapa senyum-senyum?" ucap Cinta cemberut menolehkan wajahnya kearah Rey, memecahkan keheningan mereka berdua didalam mobil.

"Ngga, ngga apa apa." Jawab Rey sambil terus menyunggingkan bibirnya.

"Ganteng-ganteng stres." Gerutu Cinta memalingkan wajahnya kejendela, namun tetap masih terdengar oleh Rey.

"Ganteng sih yes, stres no," jawab Rey.

"Ih narsis." Kata Cinta.

"Biarin.. by the way kapan kapan aku mampir lagi ah pagi-pagi kerumah om Ferdi," canda Rey.

"Ngapain?" tanya ketus Cinta.

"Ya.. mau liat bidadari cantik dan sex...." Terputus ucapan Rey yang langsung dibungkam oleh tangan Cinta.

"Cukup, bisa diem ga? kalau ngomong terus, aku turun disini aja." Ancam Cinta dan melepaskan tangannya dari mulut Rey. Sungguh melihat Cinta yang kesal seperti ini sangat menggemaskan.

"Iya iya maaf," ucap Rey yang tetap dengan senyum jahilnya.

****

"Okeh, sekian dulu koordinasi kita kali ini. Untuk bagian promosi tolong siapkan persentasi kalian pada produk baru kita." Ditekankan bagian promosi karena disana telah hadir Aletha sebagai direktur promosi menggantikan direktur sebelumnya yang sudah pensiun.

"Minggu depan kita meet lagi, terimakasih." Ucap Rey lagi diakhir meetingnya.

Semua orang meninggalkan ruang meeting dan menyisakan Rey, Andre, Aletha dan Cinta.

"Rey, lusa kita berangkat ke Bali. Akomodasi udah aku urus." Kata Andre ditengah-tengah kesibukan mereka membereskan berkas setelah meeting.

Cinta yang mendengarkan percakapan itu hanya diam.

"Oh iya lupa gw, besok nikahannya Gio ya." Sahut Rey yang diangguki Andre.

"Waw.. Gio udah nikah aja," celetuk Aletha "berarti kalian bertiga, berangkat bareng ya." Bertiga yang dimaksud Aletha satunya adalah Mario.

"Lo berangkat bareng kita?" tanya Andre ke Aletha.

"Nggalah, gw udah janjian sama seseorang," jawab Aletha.

Gio salah satu orang terdekat mereka ketika kuliah di LN. Asli Amrik tapi punya pacar orang Indonesia, membuatnya dekat dengan Rey dan sahabat-sahabatnya termasuk Aletha.

"Eh... ngapain ini bocah ada disini," Ucap Aletha kesal melihat adiknya yang manja itu tiba-tiba sudah ada diruangan Rey.

"Ih suka suka aku lagi kak," jawab Alisha ketus ke kakaknya.

"Aku tuh janjian sama kak Cinta. Iya kak.." Imbuhnya lagi langsung menggandeng lengan Cinta minta pembelaan.

"Emang kamu mau janjian kemana Ta?" tanya Rey.

"Oh ini, aku mau nonton sheila di stasiun TV," jawab Cinta.

"Sheila on 7 Ta?" tanya Andre.

"Iya," jawab bareng Cinta dan Alisha.

"Apaan sih sheila on 7?" kata Aletha mencibir, secara dia lama tinggal di LN jadi kurang faham band Indonesia.

"Emang kamu tau Al, itu kan grup band tahun 90an" terang Rey.

"Tau koq, suka juga sama lagu-lagunya," jawab Alisha manja.

"Kapan acaranya Ta?" tanya Andre yang langsung dijawab Cinta "nanti malem jam 9, selesai dari sini kita langsung kesana. temenku udah beliin tiketnya."

"Kalau gitu aku ikut." Sahut Rey yang juga disambut Andre "ikut juga donk."

"Cih, norak." Aletha langsung pergi meninggalkan ruangan itu.

"Huu.. biarin." Ledek Alisha ketika sang kakak sudah menjauh pergi.

"Tapi kak, tiketnya cuma bisa beli online dan kayanya sekarang udah ditutup deh," ucap Cinta kepada Rey dan Andre.

"Ga masalah," jawab Rey dan Andre bersamaan.

Inka, Mely dan Jessy sudah menduduki kursi mereka di acara tersebut. Kemudian Rey, Andre, Alisha dan Cinta datang dan langsung duduk menghampiri mereka.

"Kok, ada kak Rey sama kak Andre?" tanya Mely bingung.

"Iya, kan kita kita cuma beli 5 tiket," sahut Inka.

"Sultan mah bebas keles," celetuk Jessy yang hanya disertai sunggingan dibibir Rey dan Andre.

Rey dan Cinta duduk dihalangi Alisha. Disamping kiri Cinta terdapat ketiga sahabatnya berjejer. Sesekali Rey agak duduk condong kedepan atau kebelakang hanya untuk melihat ekspresi Cinta.

Cinta terlihat lepas ketika bersama sahabatnya. Tertawa, bernyanyi dan bercanda, tidak seperti ketika bersama Rey yang agak jaim. Cinta juga sesekali menoleh ke kanan tapi tidak untuk melihat Rey melainkan mengajak Alisha bercanda dan bernyanyi bersama sahabatnya berangkulan.

Tak terasa hampir satu jam berlalu dan sang vocalis berkata "guys ini lagu terakhir dan terindah buat gue"

Melihat tawamu

Mendengar senandungmu

Terlihat jelas dimataku

Warna - warna indahmu

Menatap langkahmu

Meratapi kisah hidupmu

Terlihat jelas bahwa hatimu

"*H*ayo nyanyi sama sama." Teriak sang vocalis.

"*A*nugerah terindah yang pernah kumiliki." Teriak semua yang hadir disana begitupun Cinta, para sahabatnya dan Alisha.

Cinta sangat menikmati acara itu, terlihat Andrepun begitu namun tidak dengan Rey. Rey hanya menikmati indahnya Cinta.

Selesai acara, Andre mengantarkan Cinta terlebih dahulu.

"Daagggg..." Ucap Cinta setelah cipika cipiki dengan Alisha.

"Aku ngga?" Celetuk Rey membuka jendela dari bangku depan dan dibalas dengan monyongan oleh Cinta.

Lalu tepukan dari belakang oleh Alisha, "nakal, ga bisa liat bening dikit." Kemudian merekapun berlalu dari hadapan Cinta.

"Kak Cinta asyik ya." Celetuk Alisha di dalam mobil dan diangguki oleh Rey sambil berkata "hmm.."

"Dia berhijab tapi gaul banget ya, bisa menempatkan diri dan ga kaku," ucap Andre.

"Hari ini aku melihat sisi berbeda dirimu." Batin Rey tersenyum sambil membayang kejadian bersama Cinta dari pagi hingga malam ini.