NovelToon NovelToon
RAHASIA CINTA SANG DOSEN

RAHASIA CINTA SANG DOSEN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Nikahmuda / Poligami / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Qireikharisma

"Aku tidak bisa mencintainya, karena sejak awal hatiku tidak memilihnya. Semua berjalan karena paksaan, surat wasiat ayah, janji ayah yang harus aku penuhi."

"Semua yang terjadi bukan atas kemaunku sendiri!"

"Dengarkan aku, Roselyn... hanya kamu yang mampu membuatku merasakan cinta."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qireikharisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Jangan sentuh Roselyn.

Di pagi hari kelas belum dimulai, Roselyn sudah terlihat pucat. Ia menunduk berkali-kali, tangannya menekan perut. Rasa nyeri itu semakin tajam, sehingga membuat keringat dingin bercucuran di pelipisnya.

“Lyn, kamu gak apa-apa?” bisik Clara khawatir, ia baru saja tiba di kelas.

Roselyn hanya menggeleng, tersenyum paksa. Namun beberapa detik kemudian, tubuhnya ambruk tak sadarkan diri. Clara panik dan menyandarkan kepala Roselyn di pangkuannya.

Beberapa mahasiswa kaget dan langsung menghampiri Roselyn sambil berteriak. “Roselyn pingsan!”

Dan salah seorang mahasiswa hendak mengangkat tubuh Roselyn. Namun sebelum sempat menyentuhnya, suara Jayden menggema di ruangan.

“Lepaskan. Jangan ada yang menyentuh dia!.”

Mahasiswa yang berada di kelas menoleh ke arahnya, Jayden berdiri di depan kelas dengan sorot mata tajam. langkahnya tegap menghampiri mereka dengan aura dinginnya membuat semua mahasiswa terdiam.

Tanpa berkata panjang, Jayden menunduk, mengangkat Roselyn ke dalam gendongannya. Semua para mahasiswa memperhatikan Jayden, termasuk Clara.

“Pak, bukannya lebih baik biar kami saja,” salah satu mahasiswa memberanikan diri berbicara.

Jayden menghentikan langkahnya lalu menatap dingin. “Saya dosennya!” Suaranya tegas, menolak bantahan.

Suasana hening. Semua hanya bisa menatap punggung tegap Jayden yang membawa Roselyn keluar kelas menuju klinik.

Beberapa mahasiswi saling berbisik. “Ya ampun, Roselyn digendong Pak Jayden."

"Seriusan? Itu beneran romantis gak sih, padahal kan ada mahasiswa lain yang mampu menggendong Roselyn ke klinik," timpal seorang mahasiswi di luar kelas.

“Tatapan Pak Jayden barusan bikin aku merinding, tidak seperti biasanya, seperti marah."

Sementara itu, Jayden melangkah cepat menuju klinik kampus. Wajahnya tetap tenang, tapi rahangnya mengeras. Tatapannya hanya tertuju pada Roselyn yang terpejam di pelukannya, seketika kemarahan yang ada dihatinya berganti dengan rasa takut terjadi sesuatu pada Roselyn.

--------

Kabar soal Jayden menggendong Roselyn menyebar cepat di telinga mahasiswa. Belum sehari, hampir semua mahasiswa sudah membicarakannya.

“Eh, kamu tahu gak? Pak Jayden gendong Roselyn ke klinik! Tadi dia pingsan."

“Ya, aku juga lihat Roselyn tampak kaya seorang putri yang berada di pangkuan pangeran," ucap mereka saling pandang lalu tertawa.

"Kamu ada-ada aja," timpal mahasiswi lain.

“Ah, tapi cara Pak Jayden ngomong tuh dingin banget. Kayak gak boleh ada yang sentuh Roselyn."

“Kayanya Pak Jayden suka deh sama Roselyn, kayanya ada sesuatu di antara mereka," ujar mahasiswa lain saling memperhatikan curiga.

Roselyn yang baru saja keluar dari klinik, wajahnya masih pucat, langsung jadi pusat perhatian. Beberapa pasang mata menatapnya penuh rasa ingin tahu, sebagian lainnya sedang berbisik-bisik.

Fifi, Clara dan teman yang lainnya langsung menghampiri Roselyn. “Lyn, kamu oke? Seisi kampus udah heboh ngomongin kamu sama Pak Jayden."

Roselyn terkejut. “Hah? Ngomongin apa?” Hatinya sungguh tak tenang, ia takut kebersamaannya waktu lalu dengan Pak Jayden terbongkar di kampus.

“Ya jelas lah! Kamu digendong sama Dia, di depan kelas, semua orang lihat. Sekarang gosipnya udah kemana-mana,” sambung Clara, setengah geli, setengah khawatir.

"Nyesel aku datang terlambat, jadi gak lihat Roselyn di gendong Pak Jayden," timpal fifi menahan tawa.

"Tapi ko, tiba-tiba Pak Jayden datang ke kampus ya? Bukankah dia kemarin masih di Singapore? Ko bisa, pas gitu ya momennya," ucap Alisya dengan polos.

"Ya bagus dong, Alisya, Sekarang ada Pak Jayden lagi. Asik,"timpal Reina, berseru girang. Sedangkan Roselyn menahan dadanya yang berdebar tak karuan. Ia benar-benar pasrah di posisinya saat ini.

Roselyn terdiam, wajahnya makin panas. Rupanya, gosip memang dapat dengan mudah menyebar jika berkenaan dengan Jayden. Ia berdiri di hadapan teman-temannya, mencoba menenangkan situasi.

“Kalian dengar ya!. Aku tadi pingsan, aku gak sadar gak tahu siapa yang bawa aku ke klinik. Aku sama sekali tidak memilih siapa pun untuk menggendongku. Jadi, tolong hentikan gosip yang gak perlu.”

Suasana mendadak hening. Beberapa mahasiswa saling pandang, ada yang manggut-manggut, ada juga yang masih menyimpan rasa curiga.

Namun, pernyataan Roselyn itu tidak memadamkan para mahasiswa untuk berhenti menggosipkannya. Justru semakin jadi bahan perbincangan, ada yang percaya, ada yang menganggap Roselyn hanya berusaha menutupi sesuatu.

Dari kejauhan, Jayden berdiri dengan tangan terlipat, wajah dinginnya menatap Roselyn. Sekilas, sudut bibirnya terangkat tipis. Seolah ia menikmati gosip yang beredar di kalangan mahasiswa.

Sejak peristiwa itu, gosip semakin beredar di seluruh kampus. Di kantin, di lorong, bahkan di grup chat mahasiswa, nama Roselyn dan Jayden selalu jadi topik hangat.

“Fix, Pak Jayden pasti ada rasa sama Roselyn.”

“Kayaknya Roselyn juga gak mungkin nolak sih, dia juga pasti suka, siapa coba yang gak klepek-klepek sama Pak Jayden, dosen muda ganteng gitu," ucap salah satu mahasiswi sambil tersenyum genit.

Roselyn merasa tak nyaman, setiap langkahnya di kampus kini disertai tatapan penuh prasangka. Ia mencoba mengabaikan, meski dalam hatinya sungguh resah, tak nyaman.

Namun berbeda dengan dirinya, Jayden terlihat begitu tenang. Bahkan lebih sering menunjukkan keberadaannya di sekitar Roselyn. Ia tidak berusaha membantah gosip, tidak pula memberi klarifikasi. Justru dengan sikap dinginnya, Ia membiarkan kabar itu tumbuh semakin melebar.

"Kamu pingsan, kayanya kecapean pacaran ya Roselyn?. Bagaimana rasanya jadi pusat perhatian?” tanyanya lagi, ia tersenyum sekilas, menggodanya dan berusaha menahan gejolak amarahnya.

Roselyn terperanjat, setelah masuk ruangan dosen. Jayden duduk tenang di kursinya, melipatkan kedua tangannya di dada, mengarahkan matanya dengan menyunggingkan senyum sinis.

"Semua gosip ini bikin saya gak nyaman, semuanya gara-gara bapak!" Roselyn kesal.

Jayden sedikit menyunggingkan senyum tipis seolah ia tak peduli dengan kemarahan Roselyn.

"Ini hukuman kamu, karena kamu telah memyakiti saya, Roselyn!" ucapnya dengan mata yang berkilat tajam dan tersenyum sinis namun tenang.

Roselyn tersentak, tubuhnya menegang. "Menyakiti apa sih pak! Aku gak merasa menyakiti bapak, lagi pula kenapa bapak mendadak pulang dari singapore?"

"Itu karena kamu, Roselyn! Seenaknya kamu matikan ponsel bikin saya cemas, ternyata kamu lagi pacaran, nggak mau di ganggu."

"Pacaran apa bapak? Aku dan Andreas hanya teman biasa!" nada nya tinggi seolah tak terima di tuduh pacaran.

"Seneng ya, nonton bareng pacar, dipeluk, tangannya di genggam jalan-jalan berdua apalagi saat malam," ucap Jayden tenang, namun nadanya menekan dan matanya dingin menatap Roselyn yang kini sedang terdiam, pipinya bersemu merah. Ia memalingkan wajahnya.

"Jadi bapak suruh orang ikutin saya bersama Andreas?" Tanya Roselyn dengan wajah marah sekaligus kesal.

"Ya, karena saya gak mau kamu bersama lelaki lain!" tegasnya dengan menahan emosi jika mengingat video itu.

Roselyn terdiam, entah kenapa ia merasa bersalah, padahal Jayden bukan kekasihnya tapi ucapannya sangat menyudutkannya, seolah ia pacarnya dan Roselyn berselingkuh.

"Kenapa diam?" Jayden berdiri dan berjalan pelan ke arahnya.

Roselyn menegang, hatinya berkecamuk. “Jangan bicara seperti itu Pak, lagi pula apa urusan bapak ngatur-ngatur aku! Aku bukan milik Pak Jayden!" ucapnya dengan nada tinggi.

Jayden menunduk sedikit, mendekatkan wajahnya ke telinganya, suaranya serendah bisikan tapi penuh tekanan sarat obsesi.

"Sejak awal kamu sudah jadi milik saya Roselyn, tanpa kamu sadari. Hatimu tidak bisa menyangkalnya."

Roselyn menggigit bibirnya, tangannya gemetar menahan emosi. Ia ingin membantah, tapi tubuhnya justru kaku tertahan dalam sorotan mata lelaki itu.

“Dan soal gosip itu, tidak usah menyangkal. Biarkan saja mereka berpikir apa yang mereka pikirkan. Pada akhirnya, mereka hanya semakin yakin kalau kamu memiliki hubungan dengan saya," ucapnya dengan tenang, sebelum meninggalkan Roselyn di ruangannya.

Roselyn kesal dan marah, dadanya masih berdebar cepat. Ia hanya menatap punggung Jayden keluar ruangan meninggalkannya tanpa rasa peduli.

Lanjut Part 16 》

1
KP - YUSUP IKBAL
Suka alur ceritanya.
Azure
Ceritanya keren, bahasanya juga mudah dimengerti!
KP - YUSUP IKBAL
Menarik
Black Jack
Membuat saya terharu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!