Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XV
Malam yang terasa sunyi dan begitu dingin, di bawah lampu remang dan disinari bulan dari luar jendela Agatha hanya terdiam dalam waktu yang lama.
Hatinya begitu sakit melihat sang ibu tiri yang masih sampai saat ini tega pada sang daddy juga adek tirinya yang telah merebut mantan pacarnya dulu.
Tess..
Air mata yang mengalir dalam diamnya tak mampu menghilangkan sakit di hatinya.
“Mommy..”
“Apa aku akan kuat?” Batin Agatha
“Ya sayang, kamu harus kuat”
Seolah mendengar seseorang berbicara Agatha meyakini bahwa sang ibu memberikan kekuatan padanya.
“Yah, aku harus bisa membuktikan pada daddy siapa mereka sebenarnya” tekad Agatha
Ia pun mulai melakukan rencananya, ia mengingat bahwa nomor asing itu pernah mengirimi dirinya bukti kotor kepala sekolah, ia berniat bertanya lebih jauh.
• Negara Q •
Tring..
Tring..
Arslan yang baru saja selesai mandi dan keluar dari dalam walk-in closetnya menggunakan kaos hitam dengan celana pendek putih bergegas mengambil smartphonenya.
Saat melihat panggilan itu smartphone miliknya hampir saja terjatuh, ia begitu kaget dengan panggilan itu.
“Halo..” suara dari seberang telepon
“..” Arslan hanya diam membeku mendengar suara itu
“Maaf mengganggu, ada hal yang ingin aku bicarakan apakah kamu punya waktu?” Tanya dari seberang lagi
“..” Arslan masih tetap diam
“Kalau kamu sibuk tidak apa mungkin lain kali saja, kalau begitu aku tutup teleponnya saja”
“Ekhhem..” suara deep Arslan
Deheman Arslan membuat orang diseberang telepon terdiam sejenak.
“Aku tidak sedang sibuk” ucap Arslan
“Baiklah apakah kita bisa bertemu, karena ku rasa lebih sopan untuk berbicara depan muka”
“Baik, besok jam makan siang di hotel Sky” ucap Arslan
“Emm.. kita belum berkenalan, namaku Agatha”
Ya Agatha menghubungi nomor yang memberikan pesan tentang bukti kepala sekolah waktu itu.
Arslan tersenyum menampilkan lesung pipinya tapi tidak ada yang bisa melihatnya.
“Namaku Arslan”
“Baik kalau begitu sampai bertemu besok siang Tuan Arslan”
“Hem..”
“Dingin sekali” batin Agatha
\~
Agatha masing terngiang mendengar suara pria itu, ia begitu penasaran dengan sosok yang membantunya.
“Aku merasa tidak mengenalnya dan mengapa ia membantuku?” Gumam Agatha
Tak mendapatkan jawaban dari pertanyaannya sendiri ia pun memutuskan tidur dan besok ia bisa tanyakan pada orangnya sendiri.
• Negara Q •
Mentari kembali menyapa penghuni bumi, semua orang sudah beraktivitas untuk memulai hari, seperti pagi ini Arslan sudah bersiap ke kantor dengan kemeja putih yang di padukan dengan jas hitam juga dasi hitam serta celana hitam.
Memakai jam dengan logo Louise Moinet, jam tersebut dinamakan meteoris. Tampilan dial skeleton dan case berwarna emas mendominasi jam tangan ini. Jam tangan ini cukup merogoh kantong dengan harga 64 miliar rupiah.
Material yang membuat jam tangan itu mahal adalah batu meteor yang terdapat pada dial jam dan merupakan batu meteor langka yang pernah di temukan dibumi.
Tok..
Tok..
“Tuan sudah waktunya berangkat”
Arslan pun keluar diikuti oleh Grith dan berjalan ke mobil dimana sang supir Nando standby membuka pintu mobil, mereka pun menuju Swaftgard Company.
“Syutt.. kenapa bos kamu tuh?” Bisik Nando
“Bos kamu juga tuh” balas Grith
“Mana aku tau dia kenapa” lanjutnya
“Kayak orang gila aja” bisik Nando sambil terkekeh
“Fokus” tegur Arslan
Seketika suasana menjadi dingin bagaimana tidak Arslan dikenal dengan CEO yang dingin dan tak kenal ampun, sekali salah harus bersih sampai akar.
“Atur penerbangan ke negara X setelah rapat jam 9” perintah Arslan
“Tapi Tuan kita ada pertemuan dengan Nona Lisa Santoso di jam makan siang”
“Tunda”
“Baik Tuan”
Mau tidak mau Grith menghubungi Lisa untuk menunda pertemuan mereka.
• Negara X •
Di kantin sekolah semua siswa sibuk dengan aktivitas makan minum mereka sambil bercerita dan bercanda.
“Mau aku temenin gak Tha?”
“Gak usah biar aku sendiri aja Nin”
“Yah padahal aku juga penasaran sama orangnya”
Agatha hanya tersenyum melihat tingkah Nina.
\~
“Aku duluan yah Nina”
“Hati-hati Tha”
Agatha mengangguk dan berlalu saat mobil jemputannya sudah datang. Agatha pun menuju tempat janjian.
Setelah berjalan 20 menit ia pun sampai di hotel Sky. Pagi tadi ia mendapat pesan dari Arslan ketika sampai di hotel untuk menyebut namanya pada resepsionis.
“Halo, selamat siang dek ada yang bisa saya bantu?”
“Siang kak, saya ada janjian dengan seseorang atas nama Tuan Arslan”
Resepsionis itu tampak ragu ketika anak berseragam sekolah menyebut nama tamu penting pemilik hotel.
“Mungkin bukan dia” batin kepala resepsionis
“Saya cek dulu yah dek”
Kurang dari 5 menit setelah mengecek kepala resepsionis itu kembali berbicara.
“Maaf dek, reservasi atas nama Tuan Arslan tidak terdaftar, mungkin diinfokan kembali pada orangnya terlebih dahulu”
“Baik kak” ucap Agatha
Ia pun mengecek kembali pesan dari Arslan dan memang sudah sesuai instruksi Arslan. Ia kembali berbicara pada resepsionis itu.
“Kak boleh tolong di cek kembali soalnya orangnya bilang janjian disini”
“Aduh dek mau dek berapa kali pun tetap sama, jangan-jangan kamu mau masuk untuk mencuri yah”
“Tolong jangan sembarang bicara yah” ucap marah Agatha
“Hallah sudah banyak anak-anak kayak kamu datang alasan ini itu padahal mau mencuri” ucap resepsionis itu
“Apakah seperti ini pelayanan restoran bintang lima?” Tanya remeh Agatha
“Kamu.. sekuriti..” teriak resepsionis
“Pak bawa keluar anak ini, dia mau mencuri”
“Jika kamu menuduh saya tanpa bukti saya tidak akan segan meskipun kamu tua dari saya”
Setelah itu amarah Linda sang resepsionis itu pun meletus bagai gunung berapi mendengar kata tua.
Plakk..
Linda pun menampar Agatha tanpa ragu.
“Apa kamu tidak diajarkan sopan santun oleh ibumu, atau kamu tidak tau sopan santun seperti ibumu”
Plakk..
“Itu balasan karena kamu menuduh tanpa bukti” ucap Agatha tanpa takut sambil kembali menampar Linda.
Plakk..
“Dan ini karena kamu menamparku” lanjutnya
Agatha mengambil ancang-ancang sekuat tenaga dan kembali melayangkan tamparan dengan kekuatan penuh.
Plaaakkk…
Suara tamparan terakhir menggema di lobby hotel itu, seketika Linda pun terduduk dilantai karena Agatha dengan cepat menamparnya.
“Yang terakhir karena kamu menyebut ibuku sembarangan” ucap Agatha dengan mata tajam
Setelah itu Linda kembali mendidih bagai Tekko yang berisik saat air didalamnya sudah masak.
“Ada apa ini?”
Sang manajer hotel Rudi datang karena mendengar keributan, ia takut jika saat pemilik hotel tiba ia melihat itu.
“Pak, anak ini janjian dengan seseorang di sini tapi saya cek tidak ada terdaftar nama yang dia katakan” ucap Linda dengan suara yang manja
“Lalu kenapa dia masih disini?” Balas Rudi
“Dia memaksa pak, saya curiga dia hanya ingin mencuri” ucap Linda
“Apa..cepat usir anak itu dari sini”
“Biar saya yang tangani pak, dia juga sudah tampar saya 3 kali” dengan nada sedih sambil memegang pipinya
“Dia berani tampar kamu?” Ucap marah Rudi
Linda pun mengangguk dengan memasang wajah sedihnya.
“Bawa dia ke gudang samping” ucap Rudi
Mereka pun menyeret Agatha sampai ke dalam gudang. Sesampainya di sana sekuriti kembali ke tempatnya dan tinggallah Agatha yang sudah terikat tali dikursi, sedangkan Rudi dan Linda berdiri di depannya.
“Sayang kamu gak apa-apa kan” ucap Rudi pada Linda
“Sakit sayang..” balas Linda dengan manja
“Lepaskan, atau kalian akan menyesal” ucap Agatha
“Memangnya kamu siapa sampai saya akan menyesal, asal kamu tau om saya asisten general manager disini” Tanya remeh Rudi
“Pantas saja kamu menyalahgunakan jabatan” ucap Agatha
Plakk..
“Berani kamu mendikte saya” ucap Rudi
“Saya anak dari Jhon Lorenzo jadi jangan harap kalian akan lolos”
Seketika mata mereka membulat, tapi seketika tertawa dengan nyaring.
“Aduh perutku sakit tertawa terus..” ucap Linda
“Kamu anak Jhon Lorenzo dan aku adalah anak Presiden” lanjut Linda lalu mereka kembali tertawa
Agatha mengepalkan tangannya melihat dua orang di depannya yang begitu jahat.
To be continued..
Hay hay semua
Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa like dan komennya yah biar othor semangat buat lanjut lagi 🫰🏻