NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.

FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?

BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Fania berdiri dari duduk nya dan keluar dari ruangan kerja Baskara. Fania dan Baskara saat ini sudah berada didalam mobil. Baskara menyalakan mesin mobilnya dan melajukannya.

Baskara membawa mobilnya dengan pelan dan hati-hati. Baskara kini akan langsung mengantarkan Fania pulang. Beberapa menit kemudian, Baskara sudah sampai didepan rumah Fania.

Disana dia menurunkan Fania. Baskara kembali mengemudikan mobilnya. Baskara langsung pulang, dia tidak mampir kerumah Fania dulu.

Didalam mobil Baskara terus kepikiran kata-kata Fania tadi. Baskara berfikir apakah Fania benar-benar tidak akan mencintainya.

Baskara sedikit menyerah. Tapi dia tetap berusaha untuk mendapatkan hati Fania. Baskara takkan menyerah sekarang.

Baskara akan berusaha sekali. Baskara masih mencoba untuk mendapatkan hati Fania. Walaupun Fania hari demi hari masih mengatakan jika dia tak mencintai nya.

"Aku tidak akan menyerah Fania! Aku akan tetap berusaha" ucap Baskara didalam mobil.

Baskara melajukan mobilnya. Sesampainya Baskara dirumah. Disana ada banyak orang di depan rumahnya. Baskara melihat disana juga ada banyak wartawan.

Kini Baskara masuk kedalam gerbang rumahnya. Tiba-tiba saja, mobil Baskara dikerumunin oleh orang-orang itu.

Baskara turun dari mobilnya. Ada banyak kamera disana, Baskara tidak tahu ada apa dirumahnya itu.

Orang tua Baskara kini mendekat kearahnya. Tatapan mereka sangat tajam kepada Baskara.

Plak!

Satu tamparan mendarat tepat dipipi Baskara. Baskara bingung kenapa Ayahnya itu menampar nya.

"Papa! Kenapa Papa menamparku?" tanya Baskara.

"Kenapa kamu membunuh Arabella? Dimana otak kamu itu. Apa kamu sudah tidak waras, Baskara?" bentak Ayahnya.

"Sabar, Pah! Baskara itu juga anak kita, jangan terlalu kasar terhadapnya" perintah Mama Baskara.

"Sabar? Saya disuruh sabar? Anak sendiri udah membunuh orang masa disuruh sabar"

Ada beberapa polisi yang mendekat kearah mereka. Polisi itu akan menangkap Baskara. Ternyata perbuatan Baskara itu sudah diketahui.

"Tangkap anak saya Pak!"

Kini Baskara ditangkap oleh polisi itu. Baskara dibawa kedalam mobil polisi.

"Pah! Ma! Tolong Baskara. Baskara mohon" ucap Baskara.

"Aku bukan Papa mu lagi Baskara" ucapnya.

Baskara sudah dibawa ke kantor polisi. Dia disana diwawancarai oleh polisi itu. Baskara hanya menunduk tak menjawab.

Baskara hanya bisa pasrah.

"Apa benar kamu yang sudah membunuh Arabella anak dari CEO itu?" Baskara tak menjawab.

"Katakan kepada kami! Apa kamu sudah membunuh Arabella dengan menembakkan pistol ke kepala nya?" tanyanya lagi.

Kini Baskara hanya diam, "Katakan kepada kami! Jika tidak kami terpaksa akan menembak mu" ancam nya.

"Ya! Aku yang sudah membunuhnya. Memang aku pelakunya" jelas Baskara.

"Apa alasan kamu melakukan hal seperti itu? Katakan!"

"Karena dia sudah berani menyentuhku, siapapun yang menyentuhku akan ku habiskan" ucap Baskara.

"Kamu akan saya tahan"

Polisi itu memasukkan Baskara kedalam jeruji besi. Ya, tepatnya dipenjara. Disana Baskara tak bisa berbuat apa-apa. Baskara hanya bisa pasrah dan diam.

Baskara tidak akan melakukan perlawanan. Karena ini juga salahnya sendiri. Baskara tahu nanti pastinya Fania akan membencinya setelah dia tahu dirinya seorang pembunuh.

Baskara tidak tahu jika dirinya akan menikah dengan wanita yang ia cintai atau tidak.

Disisi lain..

Pov Fania..

Fania saat ini sedang berada didalam kamarnya, disana dia terus memainkan ponselnya. Fania kini melihat beberapa berita yang sedang viral saat ini.

Fania melihat salah satu berita itu. Fania melihat jika ada Baskara disana. Fania tahu jika Baskara seorang pembunuh setelah melihat video itu.

Fania tahu siapa wanita itu. Ya, wanita itu yang kemaren mencelakainya didalam toilet wanita.

"B-baskara, se-seorang pembunuh? Kenapa dia tega melakukan itu. Aku kira Baskara laki-laki yang baik" ucap Fania.

"A-aku akan membatalkan pernikahan ku dengan Baskara. Aku takut jika nantinya aku juga ikut dibunuh seperti perempuan itu" sambungnya.

"Nasib perempuan itu sangat menyedihkan. Aku tidak akan buat diriku juga seperti itu. Ya, aku benar-benar akan membatalkan pernikahan ini"

Fania langsung bersiap-siap untuk pergi ke kantor polisi. Dimana tempat Baskara ditahan. Setelah Fania sampai disana. Dia melihat Baskara didalam jeruji besi yang sangat kuat dan kokoh.

Disana Fania juga melihat Baskara yang sedang duduk merenung. Fania mendekat kearah Baskara.

"Baskara!" panggil Fania.

Baskara menoleh kearah sumber suara. Dia melihat disana ada sosok Fania dihadapannya. Dia tahu pasti Fania tidak akan mau bersamanya lagi.

Sekarang perasaan Fania dibuat bingung oleh dirinya sendiri. Dia akan membatalkan pernikahan itu tetapi hati dia kini tidak bisa melepaskan Baskara begitu saja. Fania merasa jika dirinya sudah mulai mencinta Baskara.

Dan pada akhirnya Fania tidak jadi membatalkan pernikahan itu. Dia kini akan membebaskan Baskara dengan cara apapun. Fania kini benar-benar sudah mencintai Baskara.

"Fania kamu ada disini?" tanya Baskara.

Fania hanya mengangguk. Yang tadinya Baskara sedang duduk sekarang dia sudah berdiri di depan Fania. Walaupun mereka terhalang jeruji besi.

"Aku mencintaimu, Baskara! Aku akan membebaskan mu dari sini. Apa yang bisa aku lakukan agar aku bisa membebaskan mu? "

Baskara mencoba mencerna semua perkataan Fania baru saja. Baskara mendengar perkataan itu dengan jelas, bahwa Fania mencintainya.

"Apa kamu yakin? Kamu yakin jika kamu mencintaiku Fania?" tanya Baskara.

"Ya, aku sangat mencintaimu Baskara! Aku tidak rela jika kamu berada di penjara. Sedangkan pernikahan kita akan dilaksanakan sebentar lagi" ucap Fania.

Baskara menjelaskan bagaimana caranya agar bisa membebaskan dirinya sendiri. Dan akhirnya cara itu dipahami oleh Fania. Fania akan segera melaksanakan semua nya.

"Aku akan melakukannya, Sayang! Sekarang aku akan kerumahmu. Aku akan meminta tolong kepada pengacaramu itu"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!