NovelToon NovelToon
Di Nikahi Ayahnya Di Cintai Anaknya

Di Nikahi Ayahnya Di Cintai Anaknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Poligami / Selingkuh / Obsesi / Beda Usia
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ncess Iren

Seorang gadis yang berasal dari keluarga sederhana, baru saja lulus SMA. Namun tiba-tiba Ayahnya yang pemabok dan suka main judol, memaksanya untuk menikah dengan saudagar kaya yang memiliki 3 istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ncess Iren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan

Sasa dan Sandy menjalin hubungan terlarang di dalam rumah Pak Yudi, tak mengenal waktu namun Pak Yudi tidak pernah tau bahkan hingga saat ini. Entah sampai kapan ini akan terjadi, ingin menyudahi namun batin sangat berat jika harus kehilangan kenikmatan ini.

Memang di usia kehamilan Sasa sekarang ini, gairahnya sangat meningkat. Setiap kali ada kesempatan, ia melakukannya bersama anak tirinya.

Pada malam harinya sekitar pukul 21.00 malam, Sandy datang ke kamarnya. Dia menghampiri nya, yang saat itu sedang bermain handphone.

"Belum tidur?" tanya Sandy, sembari duduk di tepi ranjang.

"Belum San." sahut Sasa

Kemudian Sandy meraba-raba kakinya, ia diam dan tetap sibuk dengan handphone nya.

"Sayang ayo." ajak Sandy

Kemudian Sasa menaruh hp nya di atas meja dekat tempat tidur.

"Kamu ngga capek?" tanya Sasa, sembari menatap Sandy yang duduk di sampingnya.

"Ini demi kebaikan kamu." sahut Sandy

"Kebaikan?" tanya Sasa heran

"Iya kebaikan mu bukannya jika sering melakukan saat hamil, akan memperlancar persalinan." jelas Sandy menatapnya

"Kata siapa San? tanya Sasa sambil tersenyum

"Aku lihat dari goggle." sahut Sandy sambil tersenyum

"Ooh gitu?"

"Iya."

"Masa sih." tanya Sasa sambil meledek

"Tapi kamu gak cape hampir tiap hari sama aku?" tanya Sasa

"Engga lah, kan aku suka berolah raga. Jadi staminaku tetap terjaga." sahut Sandy

"Oh gitu ya."

"Iya sayang, apalagi hujan begini." sahut Sandy

Memang malam ini hujan sangat lebat, mereka hening sejenak Sasa masih terdiam. Kemudian Sandy menggeser duduknya, dan merapat di dekatnya.

Kemudian Sandy mengecup keningnya dan Sasa merasakan, telapak tangan Sandy mulai bergerak. Membelai pelan hingga yang ada hanya kesunyian, sesekali suara petir yang mengisi kekosongan.

Sandy berbaring di sampingnya, kini mereka tidur saling berhadapan. Tangan kirinya membelai pipi Sasa, sesekali menyingkirkan rambut dari lehernya.

Akhirnya Sandy mendekatkan wajahnya dan mencium bibirnya, kemudian mencium lehernya yang membuat nya menggelinjang pasrah.

Dan setelah beberapa saat tanpa ia sadari, Sandy sudah melepaskan dasternya. Ia rasakan tangan yang hangat, menggerayangi seluruh tubuhnya membuat darah berdesir.

"Hemm.." desahnya pelan di sambut ciuman Sandy

Melihatnya yang sudah pasrah tidak berdaya, Sandy melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya.

Kemudian Sandy sudah siap akan memulainya, Sasa memejamkan matanya ketika merasakan kehangatan pada tubuhnya.

Sandy merangsek maju perlahan, membuat jantungnya berdetak sangat kencang. Sasa bangkit dan memeluk tubuh Sandy dengan erat, desahan mereka tidak terdengar karena di luar hujan turun deras.

Sampai pada akhirnya Sandy melakukan gerakan, semakin cepat dan mereka melenguh bersamaan.

Ia pun merebahkan tubuhnya disamping Sandy, mereka berpelukan untuk beberapa saat.

Tiba-tiba terdengar suara disertai dengan ketukan di pintu.

"Tok tok tok Dek.."

Tok tok tok..

Suara itu samar-samar karena diluar hujan lebat sekali.

"Seperti suara Pak Yudi San." ucap Sasa

"Masa sih itu Papa." sahut Sandy tidak percaya

"Dek.. Tok tok tok..

Setelah di dengarkan secara seksama, ternyata benar itu Pak Yudi.

"Iya Bapakmu itu." sahut Sasa

Seketika Sasa segera beranjak dari tempat tidur.

Ia segera merapikan pakaiannya begitu juga dengan Sasa, lalu mereka keluar dari kamar.

Sasa segera beranjak ke ruang tamu untuk membuka pintu, tapi Sasa melihat Bi Inah juga akan membukakan pintu untuk Pak Yudi.

Setelah pintu di buka oleh Bi Inah, terlihat Pak Yudi berdiri di depan pintu.

"Bi..." ucap Pak Yudi sambil tersenyum, refleks Bi Inah mengambil barang bawaan Pak Yudi dari tangannya.

"Kok Mas gak ngabari dulu kalo mau pulang." ucap Sasa sambil meraih tangan suaminya

"Hp Mas lowbet sayang, Mas lupa ngga ngecas." sahut Pak Yudi

"Bi tolong rebus air ya buat Pak Yudi, kasihan beliau kedinginan." ucap Sasa, lalu dia menggandeng suaminya naik ke lantai atas.

"Tadi kamu habis ngapain?" tanya Pak Yudi menatapnya curiga

"Adek sudah tidur tadi Mas." jawab Sasa dengan nafas yang masih memburu, akibat pergulatan tadi.

"Kok kamu keringetan gitu sih Dek?" tanya Pak Yudi lagi, yang terus saja menatap Sasa yang bermandikan keringat.

"Dikamar udara sangat panas Mas." sahut Sasa, gelagapan sambil menyembunyikan raut gugupnya.

"Dingin gini kok panas." kata Pak Yudi

"Namanya juga sedang hamil tua Mas, jadi bawaannya gerah mulu." jawab Sasa mencoba tenang

Saat kita sedang mengobrol, tiba-tiba Sandy muncul di ambang pintu dengan bertelanjang dada.

"Pah kok gak bilang kalo mau pulang hari ini, Sandy kan bisa jemput." ucap Sandy basa basi

"Engga usah tadi Papa pulang juga bareng temen, kamu kebangun? kok keringetan?" tanya Pak Yudi menatap curiga

"Kenapa istri dan anakku sama keringetan? kebetulan banget." gumamnya dalam hati

"Iya Pah Sandy belum tidur kok, tadi habis nonton film horor sambil makan keripik pedas. Makanya keringetan gini." jawab Sandy setenang mungkin

"Yaudah Papa juga cape banget mau mandi mau terus langsung tidur." ucap Pak Yudi lalu menutup pintu kamarnya

Setelah menutup pintu kamar Pak Yudi menoleh kearah Sasa, dan mengernyitkan keningnya.

"Kok daster kamu terbalik Dek?" tanya Pak Yudi, heran menatap kearah dasternya.

"Eh iya kok aku ngga sadar ya Mas." sahut Sasa gugup, Pak Yudi hanya tersenyum entahlah mungkin saja beliau sebenarnya curiga.

Belum habis keterkejutannya karena daster yang terbalik, kini Pak Yudi melihat tempat tidur yang berantakan.

"Kamu tidur kaya orang berantem, berantakan banger sepreinya." ucap Pak Yudi

Jantung Sasa berdetak sangat kencang

"Aku sakit perut tadi Mas." sahut Sasa seraya mengelus perutnya

"Sudah berapa bulan Dek." tanya Pak Yudi sambil ikut memegangi perut Sasa

"Tujuh bulan Mas." sahut Sasa

"Kamu rutin cek kandungan kan Dek?" tanya Pak Yudi

"Iya Mas semua normal." sahut Sasa

"Syukurlah Dek." ucap Pak Yudi

Setelah berganti baju Suaminya meminta di bikinin teh manis hangat, tanpa di suruh dua kali Sasa pun segera membuatkan teh sesuai permintaan Pak Yudi.

Pada saat Sasa turun kebawah dan berjalan menuju kedapur, tanpa sengaja ia berpapasan dengan Sandy.

Dan di saat itu mereka pun saling melempar senyum, Sasa segera membuat teh hangat permintaan suaminya. Ia kira Sandy sudah naik keatas ternyata pemuda itu berdiri di belakang nya, bahkan ia memeluknya dari belakang.

"Aku masih tegang nih, tadi kan kita belum selesai." ucap Sandy berbisik di telinga Sasa

"Lain kali saja ya San, aku merasa gak enak dengan Papa kamu." sahut Sasa lembut

Setelah selsai membikin teh, Sasa segera pergi meninggalkan Sandy karena khawatir suaminya menunggu lama.

"Aku gak bisa begini terus, aku harus bisa menjadi istri yang baik buat suamiku." lirih nya dalam hati

Bersambung...

1
🦀🪄𝒏𝒄𝒆𝒔𝒔𝒊𝒓𝒆𝒏 🪄🦀
Hai hai hai ayuk mampir para readers yang cantik" dan ganteng" di cerita baruku.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!