NovelToon NovelToon
When The Webtoon Comes Alive

When The Webtoon Comes Alive

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Percintaan Konglomerat / Teen School/College / Fantasi Wanita / Transmigrasi / Cewek Gendut
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Evelyn, penulis webtoon yang tertutup dan kesepian, tiba-tiba terjebak dalam dunia ciptaannya sendiri yang berjudul Kesatria Cinta. Tapi alih-alih menjadi tokoh utama yang memesona, ia justru bangun sebagai Olivia, karakter pendukung yang dilupakan: gadis gemuk berbobot 90kg, berkacamata bulat, dan wajah penuh bintik.

Saat membuka mata, Olivia berdiri di atas atap sekolah dengan wajah berantakan, baju basah oleh susu, dan tatapan penuh ejekan dari siswa di bawah. Evelyn kini harus bertahan dalam naskahnya sendiri, menghindari tragedi yang ia tulis, dan mungkin… menemukan cinta yang bahkan tak pernah ia harapkan.

Apakah ia bisa mengubah akhir cerita sebagai Olivia? Atau justru terjebak dalam kisah yang ia ciptakan sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 15.Menulis ulang.

Kehidupan Oliv berubah dalam satu malam.

Kemewahan yang dulu ia anggap biasa, kini hanya menjadi kenangan yang terasa jauh dan menyakitkan. Rumah besar keluarga Morgan disegel oleh pengadilan, mobil-mobil mewah mereka ditarik satu per satu, dan perusahaan minyak kebanggaan keluarganya resmi dinyatakan pailit.

Ayahnya, yang selama ini dipandang sebagai sosok kuat dan penuh kharisma, ditangkap dan diborgol di depan rumah mereka sendiri. Berita itu menghiasi halaman depan media nasional: "Skandal Korupsi Keluarga Morgan: Harta Disita, CEO Ditahan."

Oliv hanya bisa berdiri diam di samping ibunya yang menangis, menatap pasrah rumah besar mereka yang kini dipenuhi aparat dan kamera wartawan. Hidupnya, yang selama ini berjalan seperti cerita dalam majalah fashion dan webtoon romansa, kini berubah menjadi mimpi buruk yang tak kunjung usai.

Dan akhirnya mereka pindah ke sebuah apartemen kecil dua kamar di sudut kota yang suram. Tidak ada pelayan. Tidak ada pengawal. Tidak ada dapur mewah atau balkon dengan pemandangan laut. Yang tersisa hanyalah satu koper pakaian, satu kotak buku, dan sisa-sisa kepercayaan diri keluarga Morgan yang mulai pudar, tapi tidak bagi Evelyn.Ia merasakan kehidupannya di dunia asalnya seperti kehidupan Oliv, entah ia harus senang atau sedih tapi ia tidak punya waktu untuk itu sekarang.

Duduk di atas kasur tipis yang berderit, Oliv memandang seragam Red High miliknya. Sekolah elit yang dulu jadi kebanggaan, tempat di mana anak-anak dari keluarga terpandang berkumpul. Tapi ia tahu, ia tidak bisa kembali ke sana.

“Ma… aku mau pindah sekolah,” ucapnya lirih, menatap nyonya Morgan yang duduk di ruang tamu kecil sambil memandangi surat tagihan yang menumpuk.

Nyonya Morgan hanya mengangguk. Tidak ada tenaga untuk berdebat."Apa tidak masalah untuk mu Liv?. "

"Tidak ma, aku rasa sekolah disana aku kurang nyaman. " Jawabnya dengan lembut.

"Tapi nak.. "

"Oliv tidak mau beban biaya sekolah di sana membebani keuangan keluarga kita. Bagi Oliv sekolah dimanapun sama saja. "

Oliv lalu memeluk nyonya Morgan yang merasa, dirinya tidak bisa berbuat banyak sampai-sampai putrinya mengorbankan pendidikan nya.

Dalam pelukan Oliv, nyonya Morgan menangis tersedu-sedu dengan dewasanya Oliv mengucapkan kata lembut yang menghibur dirinya.

"Aku keluar dari sana bukan salah mama, aku juga mulai bosan hidup sebagai murid orang kaya. "

"Maafkan mama liv.., mama seperti orang yang tidak berguna. "

"Kita tidak ada waktu untuk menangis ma, jika mama seperti ini bisa melemahkan kami. "

Dengan lembut Oliv membelai rambut nyonya Morgan, dari kejauhan kedua kakak Oliv memperhatikan mereka.

Mereka sudah kehilangan segalanya harta, reputasi, dan rasa aman.Melihat sikap Oliv setegar itu membuat mereka berdua malu, dan mereka bertekad mengantikan posisi ayah mereka melindungi kedua wanita yang mereka cintai.

Beberapa hari kemudian, Oliv resmi mengundurkan diri dari Red High.

Kepindahan Oliv menjadi buah bibir. Kabar itu menyebar seperti virus, mengisi ruang-ruang obrolan di grup pertemanan hingga menjadi gosip panas di kantin.

“Kamu denger? Oliv keluar dari Red High!”

“Iyalah, bokapnya ditahan, kan? Mana bisa bayar SPP mahal di sini.”

“Karma sih. Dulu sombong banget, kayak dia paling hebat, sok jadi pahlawan untuk Luna.Sekarang dia sendiri yang seperti Luna!”

Beberapa dari mereka yang dulu berpura-pura menjadi teman Oliv kini menunjukkan wajah aslinya. Tidak sedikit pula yang diam-diam merasa puas melihat gadis sempurna itu jatuh dari tahtanya.

3T dan Luna mendengar pembicaraan mereka hanya diam, terutama Luna ia merasa sedih.

"Lun, ada apa? Tanya Leo yang khawatir.

" Oliv jahat, ia pergi tanpa berbicara dengan ku. Katanya kita teman, tapi dia tidak berkata satu katapun padaku"ucap Luna kesal.

"Mungkin Luna punya alasan sendiri" Jawab Damian.

"Benar itu"sahut Leo.

Owen yang kesal lalu menghampiri semua orang yang membicarakan Oliv, ia mengambil air di ember air bekas cucian lantai dan disiramkan kearah anak-anak yang membicarakan Oliv.

Byuur..

Mereka semua langsung berhamburan, karena pakaian mereka basah karena air di ember tadi.

Lalu Owen melemparkan ember itu ke lantai dengan keras.

"Dasar rubah kalian semua!, teman lagi susah bukannya prihatin malah menggosipkan nya. "

Saat ada siswa pria mendekati Owen, dan dia ingin menegur Owen. "Kamu jangan seperti itu!, Oliv tidak pantas mendapatkan pembelaan mu seperti ini. "

Owen yang dibakar api amarah, lalu menghajar siswa itu berulang kali. Damian dan Leo berusaha untuk melerai perkelahian Owen, Owen tidak perduli ia memukul siswa itu sampai pingsan dengan wajah penuh luka.

Setelah puas memukul siswa yang menjelekkan Oliv. "Jika aku dengar satu kata yang menjelekkan Oliv maka kalian akan bernasib sama seperti dirinya! " Ucap tegas Owen.

Owen pun langsung berjalan pergi menyusuri lorong kelas, dengan pandangan tertunduk semua siswa yang ada disana.

Leo dan Damian untuk pertama kali melihat sikap Owen seperti itu, mereka tidak mengira sifat iblis Owen keluar hanya karena seseorang menjelekkan Oliv.

Saat berada di kela Owen duduk di bangkunya, ia menatap tempat duduk Oliv.

Owen teringat kenangan yang mereka habiskan diruangan kelas itu. Ia menatap kosong ke arah bangku kosong di kelas yang dulu ditempati Oliv.

Hari pertama di sekolah barunya terasa seperti berjalan di tempat asing tanpa peta. Tidak ada teman menyambut. Tidak ada tatapan kagum. Yang ada hanya rasa canggung, pandangan heran, dan bisik-bisik di belakang punggungnya.

Gedung sekolahnya tua dan usang. Dinding penuh coretan, bangku reyot, dan guru-guru yang sibuk berusaha mengatur puluhan murid yang berisik. Di sinilah Oliv berada sekarang.

Namun ia tidak mengeluh. Ia hanya menarik napas dalam-dalam dan melangkah ke depan kelas.

“Namaku Oliv Morgan,” ucapnya pelan saat diperkenalkan.

Beberapa murid langsung menoleh. Mereka mengenali nama itu.

“Serius? Morgan yang itu?”

“Yang dulu viral di berita itu?”

Oliv pura-pura tidak dengar. Ia tahu ini akan terjadi. Tapi ia sudah siap.

Dengan santainya Oliv menjawab penasaran mereka. "Benar itu keluarga ku!,tapi saat kalian membicarakan keluarga ku sebaiknya kalian juga mengaca apa keluarga kalian juga sempurna" Ucapan Oliv diakhir kalimat seakan menekankan untuk tidak mengganggu ku.

Semua teman sekelas Oliv lalu terdiam, dengan tatapan Oliv seakan mengancam mereka.

Aku tidak tahu ini dimana?, tapi aku tidak mau diam saja sebagai korban pembullyan disekolah, pikir Evelyn.

Dengan percaya diri Evelyn mengambarkan cerita karakter Oliv yang berbeda seperti dulu, bukan cewek pendiam dan mudah diintimidasi oleh teman sekolah nya.

Walaupun ia tidak bis kembali ke dunia lagi, tapi dia tidak mau menjadi korban pembullyan di dunia webtoon.

Sepulang sekolah, Oliv berjalan kaki ke apartemen kecilnya, menggenggam erat tali tasnya. Tidak ada sopir, tidak ada mobil, hanya dirinya sendiri dan langkah yang terasa berat. Sesampainya di rumah, ia membantu ibunya merapikan barang, lalu duduk sendirian di sudut ruangan sambil menatap lampu temaram.

Hidupnya telah hancur. Tapi ia tidak akan membiarkan dirinya tetap jatuh.

Di dalam dirinya, ada api yang perlahan menyala. Mungkin inilah cara dunia menunjukkan siapa teman sejati, siapa keluarga yang kuat, dan siapa dirinya yang sebenarnya.

Ia tidak lagi menjadi Oliv si pewaris kerajaan minyak.

Ia adalah Oliv, gadis yang harus bangkit dari kehancuran dan menulis ulang takdirnya sendiri.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!