NovelToon NovelToon
Pengasuh Si Pewaris Nakal

Pengasuh Si Pewaris Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Pengasuh / Bad Boy
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Apakah pengasuh hanya berlaku untuk bayi dan anak-anak?
Ariana, gadis berusia 22 tahun di janjikan upah cukup besar hanya untuk mengasuh putra dari seorang duda kaya raya.
Kenakalannya sudah tak bisa di tolerir, namun sang ayah yakin jika Ariana mampu mengubah sifat anak remajanya itu.
Akankah Ariana berhasil menaklukkan anak remaja itu? Atau justru timbul konflik yang rumit di antara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Singkat

^^^'Hari ini kita bertemu di taman'^^^

^^^'Mama mau memberikan sesuatu padamu'^^^

Arkana yang sedang berolahraga, mendapat pesan dari ibunya. Sudah beberapa bulan ini, ibunya selalu mengajak bertemu setelah menghilang 10 tahun lalu. Pertama kali medapat pesan dari ibunya, Arkana berbicara pada sang ayah. Namun ayahnya meminta Arkana untuk menemuinya.

Ini ke empat kalinya pertemuan mereka setelah 10 tahun tak berjumpa. Rasanya canggung, seperti orang asing. Kali ini Arkana tak sendiri, dia meminta Ariana menemaninya. Apalagi motor nya masih di sita ayahnya, yang tentu saja dia harus di antar oleh Beni.

”Mama ada sesuatu untukmu, ini terima lah,” wanita cantik bak sosialita itu memberikan sebuah kunci motor matic vespa untuk Arkana.

”Kenapa mama tidak antar saja ke rumah, ya sekaligus bertemu dengan papa,” ucap Arkana yang ingin melihat ekspresi ibunya menyebut sang ayah.

”Mama antarkan motornya ke rumahmu, tapi kuncinya ingin mama serahkan langsung. Mama tak sanggup jika harus melihat papamu.”

Arkana hanya tersenyum, dia tahu jika ibunya masih merasa bersalah atas kejadian itu. Namun, dia tetap tak bisa membenci ibunya, dia hanya membenci perbuatannya.

”Sebenarnya aku sudah punya motor, papa membeli motor sport impianku. Tapi terima kasih, ini hadiah pertama dari mama untukku,” jelas Arkana pada ibunya. Dia ingin menunjukkan jika semua yang dia butuhkan telah di penuhi oleh sang ayah.

”Mama tahu itu, papamu sangat menyayangimu. Ah, bagaimana kalau hari ini kita makan siang. Kita makan di restoran favorit saat kamu kecil,” ajak ibunya yang ingin berlama-lama bersama putranya. Namun Arkana menolaknya, dia mengingat Ariana yang di tinggalkan bersama Beni supirnya.

Sementara itu, Beni mengajak Ariana berjalan-jalan sebentar di taman. Diam-diam pria itu mengambil foto Ariana yang sedang melihat area kebun mawar.

”Cantik,” gumamnya saat melihat hasil jepretannya. Ariana pun datang dengan rasa penasaran, dia ingin tahu hal yang membuat Beni tersenyum.

”Kebun mawar ini cantik,” ucap Beni sambil menyembunyikan ponselnya.

”Iya kak, melihat ini rasanya tenang. Apa aku harus menanam mawar di rumah ibu? Taman belakang rumah Tuan Arga pun kosong. Mungkin di tanam bunga mawar akan lebih indah kan?”

Beni menganggukan kepalanya mendengar perkataan Ariana, baru kali ini dia melihat gadis cantik di hadapannya berbicara cukup panjang.

”Tuan Muda kirim pesan, katanya dia sudah di tempat parkir,” panik Beni yang menerima pesan dari majikannya. Kedua pekerja rumah itu pun segera pergi ke tempat parkir, tak ingin majikannya akan memarahi mereka seperti terkena darah tinggi.

Dari kejauhan, Arkana merasa kesal melihat kedua pelayannya yang berjalan bersama. Di matanya visual mereka berdua cocok, apalagi Beni cukup tampan. Namun baginya Ariana tak cocok dengan siapapun, gadis seperti itu tak pantas mendapatkan Beni yang cukup baik.

”Darimana? Aku tak menyuruh kalian meninggalkan mobil,” kesal Arkana pada dua pelayannya.

”Maafkan saya tuan, saya yang mengajak nona Ariana masuk ke taman,” jelas Beni yang tak ingin Ariana terkena amarah majikannya.

”Tak boleh ada hubungan asmara di antara para pelayan. Ayo kita pulang.”

Mendengar hal itu, raut wajah Beni berubah kecewa. Sementara Ariana tak merespon apapun, karena tak ada keinginan mencari pasangan. Gadis itu hanya ingin bekerja dengan upah yang besar.

”Pengasuh, kau di belakang!” Titah Arkana pada pengasuhnya. Ariana tak banyak bicara, dan langsung ke kursi belakang.

Sepanjang perjalanan Arkana memikirkan wajah ibunya yang kecewa karena dirinya menolak ajakan makan siang. Sakit rasanya, namun lebih sakit ketika 10 tahun di sia-siakan oleh sang ibu. Terabaikan selama itu, dan kembali setelah dia besar dan akan menjadi penerus dari sang ayah.

...~~~...

”Bagaimana pertemuan dengan ibumu? Kenapa hanya sebentar?” Tanya Arga yang sedang memainkan laptopnya di taman belakang. Sementara itu Arkana merogoh sakunya, dan memberikan kunci pada Arga.

”Dia memberikan motor padaku, katanya motornya akan di antar ke rumah.”

Arga hanya mengangguk saja, ada kemajuan dari mantan istrinya yang kini bisa memeberikan hadiah untuk anaknya.

”Ya, simpan saja dulu. Kau belum ku izinkan untuk membawa motor lagi.”

Mendengar perkataan sang ayah, Arkana kembali ke kamarnya. Dia pun menyimpan kunci motor itu dalam laci nakasnya. Pemuda itu membaringkan tubuhnya, lalu mengingat kejadian semalam.

”Apa si pengasuh ingin memelukku lagi? Aku harap dia tak melakukannya lagi. Tapi kenapa aku—”

Rasanya aneh, tak seperti memeluk Bi Ipeh yang bisa dia lupakan pelukannya dalam sedetik. Kali ini pelukan dari Ariana membuatnya terus memikirkan hal itu semalaman. Apalagi mendengar kisah mereka yang senasib, rasanya ingin sekali menjadi akrab dengan gadis itu.

”Tuan Arga, saya sudah menyiapkan makan siang,” Ariana yang sudah selesai masak segera mengabari tuannya. Arga pun mengangguk sembari tersenyum lalu melangkah pergi menuju meja makan.

”Apa kamu mau makan bersama saya?”

Ajakan Arga yang mendadak membuat Ariana terkejut. Dia sama sekali tak bisa dan merasa canggung jika satu meja bersama sang majikan.

”Kebetulan saya sudah makan tuan. Silakan tuan nikmati makan siangnya,” Ariana dengan sadar menolak, dia tak ingin melebihi batas kedekatan antara pelayan dan majikan. Walaupun selama beberapa hari ini mereka seolah dekat karena keadaan.

”Ariana, apa kau sedang dekat dengan seseorang?” Pertanyaan aneh mulai keluar dari mulut Arga, Ariana tentunya menyadari jika ada sesuatu di balik pertanyaannya.

”Saya tidak dekat dengan siapapun tuan,” jawab Ariana jujur.

”Apa kau pernah menjalin hubungan dengan seorang pria?” Pertanyaan kedua semakin aneh, dan Ariana menggelengkan kepalanya.

”Wah, langka sekali jika gadis secantikmu belum pernah berpacaran.”

Mendengar perkataan Arga, Ariana hanya tersenyum manis. Gadis ini memang tak mau menjalin hubungan dengan pria manapun. Baginya, menjalin hubungan asmara sama dengan siap menerima segala penderitaan, seperti yang di alami sang ibu.

”Tuan, bolehkah saya memberi sedikit saran? Saya rasa menanam sedikit bunga mawar di taman belakang mungkin akan memberi kesan segar.”

Sambil mengunyah makanan, Arga pun mendengarkan pendapat pelayannya. Memikirkan bagaimana bunga mawar itu tumbuh pasti akan menambah cantik taman belakang miliknya.

”Ya kau benar. Aku akan memperkerjakan tukang kebun mulai besok. Seperti inilah jika rumah hanya di huni oleh dua pria yang tak mengerti gaya. Terima kasih Ariana, kau selalu memberi masukan yang baik,” puji Arga pada pelayannya.

Ariana menganggukan kepalanya, dia pun pamit pergi menuju dapur untuk mencuci piring bekas makan sang majikan. Kali ini Arga selalu ingin menyantap masakan buatan Ariana setelah ayam mentega yang sukses membuat Arga menyukainya. Dan sekarang, Ariana memasak sambal goreng ati dan capcay kembang tahu dengan resep yang dia lihat di youtube juga.

”Terima kasih, hari ini pun masakannya sangat enak,” puji Arga yang semakin membuat Ariana semangat belajar memasak.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Tolong beri dukungan bagi karya baru saya, selamat membaca readers! /Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!