Pengasuh Si Pewaris Nakal

Pengasuh Si Pewaris Nakal

Malam Pertempuran

Segerombolan remaja yang terlihat masih sekolah, berkumpul di suatu titik jalan pusat kota perbelanjaan. Mereka begitu serius mendengarkan arahan dari seorang pemuda blasteran yang disinyalir sebagai ketua.

Bola mata dengan lensa biru yang mengintimidasi, membuat pemuda lain di hadapannya seakan terhipnotis. Apalagi badannya yang tinggi dan cukup atletis, membuatnya begitu pantas menjadi orang yang di segani.

”Jadi malam ini kita hanya bawa benda tumpul, dilarang membawa senjata tajam. Rio, kamu beritahu semua pemilik warung daerah ini untuk tutup sekitar pukul delapan malam. Kita harus mencegah geng Bojes agar tak menjarah mereka,” suara lantang keluar dari mulut pemuda itu. Anak buahnya yang bernama Rio pun dengan sigap menjalankan tugas dari ketuanya.

Pemuda blasteran itu segera mengemudikan kendaraan roda duanya, berjenis motor sport berwarna merah yang pasti berharga mahal. Di ikuti oleh anggota gengnya, yang kemudian berpencar menuju rumah masing-masing dan bersiap untuk pertempuran di malam hari.

...~~~...

Suasana malam itu terasa sepi, warung yang biasa buka 24 jam tiba-tiba tutup secara kompak. Seorang gadis cantik terlihat sedang berlari menghindari sesuatu yang membahayakan dirinya. Dia merasa kesepian di jalanan yang harusnya masih banyak hiruk pikuk kendaraan. Namun keadaan malam ini, rasanya sulit untuk meminta tolong.

Kakinya terluka, karena sepatu hak tahu setinggi 5 cm dia jinjing agar mudah berlari. Tak peduli jika batu tajam melukai telapak kakinya, yang penting sekarang dia bisa menghindari atasannya yang hendak merudapaksanya di tempat kerja.

Namun langkahnya terhenti saat gadis itu melihat pertempuran di jalan yang harus dia lewati untuk bisa sampai ke rumahnya.

”Ya ampun, apakah hari ini kesialan bagiku? Tidak, setiap hari memang aku selalu sial. Tapi ini—”

Gadis itu mulai melangkah pelan, agar dirinya tak menarik perhatian para pemuda yang sedang tawuran di hadapannya. Sialnya, sebuah batu berhasil membuatnya tersandung dan menarik perhatian beberapa orang disana.

”Eh, ada mangsa tuh. Mantap banget kan habis berantem, bisa langsung enak-enak.”

Gadis itu segera berdiri dan melempari orang yang mendekatinya dengan batu-batu kecil. Lalu berusaha mengancam mereka dengan sepatu hak tahunya.

”Berani kalian mendekat, atau sepatuku melayang di atas kepala kalian,” ancam gadis itu yang sama sekali tak menakutkan.

Dirinya makin tersudut, tak ada cara lain untuk selamat kecuali, lari!

Untuk kedua kalinya dia berlari dari pria brengsek berotak mesum, sampai dirinya ditarik oleh seorang pemuda menuju gang sempit di samping toko kelontong.

”Mau apa kamu, lepaskan atau sepatu ini akan membocorkan otakmu,” ancam gadis itu pada seorang pemuda bermata indah. Lensa matanya yang biru dan cantik membuat gadis itu seolah terhipnotis.

”Sst, tante diam dulu disini. Saya cuma mau melindungi tante dari pria-pria brengsek itu. Setelah tawuran ini selesai, saya yang akan mengantar tante pulang ke rumah,” ucap pemuda itu yang kembali menuju arena tawuran.

”Apa, tante? Aku di panggil tante?”

...~~~...

Suara sirine mobil polisi membubarkan para pemuda itu dari pertempuran liar mereka. Ada yang berlari morat marit, dan juga beberapa yang berhasil kabur. Sementara pemuda blasteran itu nampak kebingungan karena motornya terparkir jauh. Dia pun ingat pada gadis yang di selamatkannya dan ikut bersembunyi agar tak di tangkap pihak berwajib.

Melihat gadis yang dia selamatkan sedang bermain ponsel, pemuda itu pun curiga jika polisi datang karena panggilannya.

”Tante lapor polisi kan?”

Gadis itu sontak terkejut mendengar suara pemuda yang sedang marah di hadapannya, ponselnya di ambil paksa dan di non aktifkan.

”Kamu mau apa dengan ponsel—”

Pemuda itu segera menutup mulut gadis yang hampir saja memancing kedatangan polisi ke tempat persembunyiannya.

”Jangan berisik, kalau polisi itu menangkap saya, tante gak akan bisa pulang," ucapnya yang masih membekap mulut gadis itu.

Gadis itupun menganggukan kepalanya, dia merasa jika pemuda di hadapannya bisa di percaya.

Terdengar kembali sirine mobil polisi yang meninggalkan tempat kejadian. Pemuda itu pun segera keluar untuk mengambil motor yang sengaja di sembunyikan di warteg langganannya.

Sampai di gang persembunyian, suara klakson di bunyikan agar gadis itu keluar. Dengan lutut yang masih terluka, dan pakaiannya yang rusak, gadis itu terlihat menyedihkan.

Pemuda itu baru sadar jika gadis yang di selamatkannya masih muda dan sangat cantik. Hanya gaya make up nya yang sedikit menor, mungkin karena gadis itu bekerja sebagai SPG kecantikan jika dilihat dari seragamnya.

”Cepat naik," ketus pemuda itu yang masih kesal. Gadis itu pun naik dengan posisi menyamping, karna rok span yang dipakai membuatnya sulit melebarkan kakinya.

”Di mana rumah kakak?” Tanya pemuda itu yang mengganti panggilannya.

Gadis itu menunjuk arah jalan mana yang harus di tuju oleh pemuda yang mengantarnya. Dengan kecepatan tinggi, pemuda itu akhirnya berhenti di depan gang kecil sesuai arahan gadis di belakangnya.

”Terima kasih,” hanya itulah yang terucap di bibir gadis cantik itu. Dan segera berlalu ke dalam gang rumahnya yang sempit.

Pemuda itu pun segera membawa motornya melaju dengan kecepatan tinggi, agar sang ayah tak mendahuluinya pulang ke rumah.

...~~~...

Gadis itu masuk ke dalam sebuah rumah kecil, tak lupa mengucap salam pada anggota keluarganya yang ada di rumah.

”Ariana, apa yang terjadi sama kamu?”

Ibunya terkejut mendapati keadaan sang putri yang terlihat kacau. Rambut berantakan, pipinya yang lebam dan sudut bibirnya yang berdarah. Juga kancing baju atas yang terlepas pada seragamnya, serta lutut yang terluka.

Ariana hanya tersenyum, lalu segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan segala kekacauan di tubuhnya.

”Bu, makan malam sama apa?” Tanya Ariana yang baru keluar dari kamar mandi.

”Ada sayur sop sama ayam goreng, makanlah nak. Tadi ibu sudah hangatkan.”

Ariana pun duduk di meja makan kayu yang sudah terlihat lapuk. Dengan lahap dia menyantap makan malamnya karena rasa lapar yang menyerangnya.

”Ario mana bu?” Tanya gadis itu yang tak melihat adik laki-lakinya.

”Dia lagi belajar di kamarnya, tadi dia telepon kamu tapi ponsel kamu gak aktif."

”Ponsel?” Gumam Ariana yang teringat pada ponsel miliknya yang di rebut paksa oleh pemuda tadi.

Ariana segera masuk ke kamarnya, merogoh tas yang dia bawa tadi. Dan benar saja, ponselnya terbawa oleh pemuda yang mengantarnya pulang.

Sementara itu, si pemuda blasteran baru sampai di rumahnya. Sebuah rumah mewah di kawasan elit yang pastinya di huni oleh keluarga kaya. Pemuda itu melangkah pelan, melirik ke dalam rumah dan menjamin jika sang ayah belum pulang.

Melihat keadaan aman, dia segera masuk dengan santai. Tas yang berisi tongkat baseball miliknya dia lempar ke atas meja.

”Bi Ipeh, minta air minum dong.”

Pemuda itu berteriak memanggil pembantu di rumahnya. Yang tentu saja segera dilaksanakan oleh pembantu setianya.

Namun saat meraih gelas berisi air itu, tangan yang kekar dengan cepat mengambilnya dan mencipratkan seluruh air di dalam gelas itu pada wajah si pemuda.

"Dari mana saja kamu Arkana? Pulang malam, wajah babak belur. Usia kamu sudah 18 tahun dan sebentar lagi ujian akhir sekolah. Kamu masih saja bermain-main seperti ini," murka seorang pria yang bertubuh kekar, dengan wajah bule sangar namun tampan.

"Papa gak perlu tahu, urus saja pekerjaan papa," ketus Arkana yang langsung berlari meninggalkan sang ayah ke kamarnya di lantai dua.

Dengan kesal, pemuda itu melempar jaketnya ke lantai. Namun suara keras dari lemparannya membuat Arkana terkejut. Arkana merogoh saku jaket miliknya dan menemukan sebuah ponsel yang tak dikenal.

”Jangan-jangan ponsel ini?”

Terpopuler

Comments

Fitri Widia

Fitri Widia

Tolong beri dukungan bagi karya baru saya, selamat membaca readers! /Rose/

2025-06-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!