Mayor Arsenio yang bertugas sebagai pasukan kontingen Garuda telah mengalami patah hati sebelum dirinya pergi satgas ke Lebanon. Sang tunangan tidak mau menunggunya dalam jangka waktu lima tahun, Mayor Arsenio sempat trauma untuk kembali menjalin kasih dengan seorang wanita.
Setelah lima tahun bertugas di Lebanon, sang Mayor kembali ke Indonesia dan dipertemukan dengan seorang wanita bernama Ainun. Ainun sendiri telah mengalami kehidupan yang pahit ketika suaminya ditembak mati secara misterius oleh seseorang yang tidak dikenal.
Ainun meminta bantuan Mayor Arsenio untuk mengusut tuntas kematian suaminya. Sang Mayor yang masih trauma dengan pengalaman masa lalunya, awalnya ragu-ragu untuk terlibat dalam kasus ini. Namun, setelah mengetahui Ainun dan kasus yang dialaminya, Mayor Arsenio mulai merasa tertarik dan ingin membantu.
mampukah Sang Mayor mengusut kasus ini?
akankah ia kembali menemukan cintanya bersama dengan Ainun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Peristiwa tak terduga
Kayla kembali meninggalkan Ainun seorang diri di dapur, ia masih marah dan belum bisa menerima kenyataan pahit ini.
Sedangkan Ainun, ia terlihat pasrah dan akan mencoba untuk menjauhi Mayor Arsenio demi persahabatannya dengan Kayla, ia tak mau sampai terjadi perselisihan cuma hanya gara-gara satu pria.
Ainun lebih memilih kembali ke kamar tidurnya, merebahkan tubuhnya di atas sana dan berusaha menutup kedua bola matanya. Namun entah kenapa ia masih teringat akan perkataan dari Mayor Arsenio tadi siang.
"Sebenarnya apa maksud dan tujuan Mayor Arsenio ingin menikahi ku? Apakah ini semua demi bisa melindungi ku seperti yang ia katakan atau apa yang dikatakan oleh Kayla adalah benar adanya jika Mayor Arsen menyukaiku? Ini sangat mustahil, pria yang memiliki pangkat Mayor mau-maunya menikah dengan wanita rendahan sepertiku, aku tidaklah sepadan dengannya, dan semua ini benar-benar konyol!" Ainun berusaha menyangkalnya, ia pikir Mayor Arsen hanya bercanda mengatakan hal seperti itu padanya.
Keesokan harinya, Ainun dibuat tercengang karena Kayla memaksa nya untuk ikut ke Batalyon mengantarkan pesanan lontong sayur, kali ini Ainun diminta untuk mengganti menu sarapan pagi untuk para prajurit, ternyata itu semua atas usul dari Mayor Arsen, agar Ainun tidak begitu kerepotan memasak nasi uduk dengan berbagai macam bahan di dalamnya, di tambah harus ada kondimen segala macam, sungguh sangat merepotkan.
Ainun sendiri tak merasa keberatan karena Kayla memaksa untuk ikut, hanya saja sikapnya masih terlihat marah padanya, tak ada lagi sikap Kayla yang baik dan juga menyenangkan, semuanya seolah sirna setelah kejadian kemarin.
Hampir tiga puluh menit lebih beberapa detik, akhirnya Ainun dan Kayla tiba di Batalyon, sedangkan Kayla, saat ia turun dari atas sepeda motor, ia justru malah mencari keberadaan seseorang, tidak lain orang tersebut adalah Mayor Arsenio.
"Kamu ngapai berdiri di depan situ Kay?" tegur Ainun.
"Bukan urusanmu, sebaiknya kau diam saja!" jawabnya dengan nada ketus.
Saat ini Kayla berdiri tepat di depan pintu masuk menuju ruangan Mayor Arsenio yang posisinya tidak jauh dari pintu masuk gerbang.
Namun sayangnya ia tak menemukan sang Mayor disana, dan hanya Sertu Jaka yang datang menghampiri untuk membantu Ainun membawa kotak berisi lontong sayur tersebut ke ruangan khusus menyimpan makanan para prajurit.
Sedangkan Kayla, dengan aksi nekatnya ia malah menerobos masuk kedalam, Ainun sendiri tak menyadari hal itu.
Akhirnya Kayla berhasil menemukan ruangan Mayor Arsenio berdasarkan informasi yang ia dapat dari petugas yang berada di dalam ruangan tersebut, dan ia malah menempatkan telinganya di depan pintu, namum tak di sangka-sangka Kayla mendengar percakapan Antara Mayor Arsen dengan seseorang dari dalam
"Apa, Ditolak? Pria seperti mu di tolak oleh seorang wanita penjual nasi uduk dan berstatus janda? Come on lah Mayor Arsenio, masih banyak wanita di luaran sana yang lebih menarik dari wanita yang kau sebutkan barusan!" jawab Serda Raka yang kebetulan mengunjungi tempat Mayor Arsen bertugas.
"Aku tidak bisa Raka, entah kenapa aku begitu tertarik padanya, aku ingin selalu berada di sisinya dan menjadi pelindung untuknya!" Mayor Arsen tetap bersikukuh atas keputusannya itu.
Kayla yang sedari tadi menguping percakapan sang Mayor dengan temannya, ia sampai menutup mulut tak percaya.
'Jadi Mayor Arsenio benar-benar menyukai Ainun? Kenapa harus Ainun? Aku belum bisa terima!' batinnya tak ikhlas.
"Jadi kau menikahi Ainun itu karena cinta atau menjadi pelindungnya?" Serda Raka semakin di buat penasaran, rasanya ia masih belum percaya seratus persen bahwa sahabatnya ini menikah hanya berdasarkan cinta semata.
Mayor Arsenio sempat beranjak dari tempat duduknya, ia menatap ke arah jendela sambil melihat langit di pagi hari yang begitu cerah karena sinar matahari.
"Kau tahu tidak Raka, Ainun itu ibarat kata seperti matahari yang telah menyinari hatiku yang hampa ini, you are my Sunshine!" Arsen sampai merona kala mengingat saat kebersamaan dirinya bersama dengan Ainun.
"Kau benar-benar telah dimabuk cinta!" ucapnya sampai menggeleng.
"Ada satu hal lagi mengapa aku ingin menikahinya!"
"Apa itu, Mayor Arsenio?" tanyanya penasaran.
"Aku ingin melindunginya dari ancaman musuh yang sedang berusaha melenyapkan nyawanya, dan aku begitu mengkhawatirkan dia, aku takut kehilangan wanita yang aku cintai, Raka!" jawabnya sampai menghela napasnya.
Lagi-lagi Kayla dibuat kaget tak percaya atas perkataan dari pria yang ia sukai.
'Apa yang harus aku lakukan? apakah aku harus mengikhlaskan Ainun bersama dengan Mayor Arsenio? Tapi rasanya aku begitu berat!' batinnya seraya ingin menjerit.
Kemudian Kayla memilih untuk pergi dan berlari tanpa arah meskipun kaki kanannya masih merasa sedikit sakit.
Ainun sempat melihat Kayla lari menuju arah pintu gerbang Batalyon, Ainun pun mencoba untuk mengejarnya, dengan cara berlari. Padahal ia bisa menggunakan sepeda motornya agar lebih cepat mengejarnya.
Namun pada saat itu pikirnya sedang kalut sama halnya dengan Kayla.
Tak lama Mayor Arsen datang bersama dengan Serda Raka.
Ia melihat sertu Jaka melintas dengan mimik wajahnya yang terlihat keheranan.
"Kamu habis lihat apa Sertu Jaka?" tanyanya penasaran.
"maaf Mayor, barusan saya melihat Mba Ainun mengejar temannya yang pergi begitu saja sambil berlari ke arah pintu gerbang!" ujarnya sampai menunjuk ke arah pintu gerbang.
Merasa Khawatir terjadi sesuatu terhadap mereka berdua, akhirnya Mayor Arsenio mencoba mengejarnya.
Ainun sampai ngos-ngosan mengejar Kayla yang terus berlari ke arah jalan raya.
"Kayla." panggil Ainun sampai berteriak ke arahnya.
Namun sayangnya Kayla tak menanggapinya, ia terus saja berlari tanpa memperdulikan Ainun mengejarnya dengan susah payah.
"Jangan kejar Aku Nun, aku ingin sendiri!" balasnya menoleh sejenak.
Namun Ainun tidak mau mendengarkan perkataan dari Kayla, ia terus saja mengejarnya sampai bisa meraihnya.
Kini Mayor Arsenio bisa melihat Ainun dan Kayla saling berkejaran di pinggir jalan.
Dan giliran Mayor Arsenio yang memanggil Ainun.
"Ainun, tunggu!" teriaknya sampai menggema.
Ainun menoleh sejenak, dan melihat sosok sang Mayor melambaikan tangan ke arahnya.
tiba-tiba datanglah mobil jeep berwarna hitam tanpa memiliki plat nomer, mobil tersebut berhenti di sebelah Ainun.
Dua pria bertubuh kekar turun dari dalam mobil tersebut dan langsung membekap Ainun.
"Tolong....!" teriaknya sembari berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkraman dua pria yang berusaha membawanya masuk ke dalam mobil tersebut.
Mayor Arsenio dan juga Kayla menatap tak percaya atas apa yang sudah mereka lihat, sang Mayor berlari sekencang mungkin agar bisa menyelamatkan Ainun, namum naas, Ainun berhasil di bawa oleh dua orang pria bertubuh kekar.
"Ainun...!" panggil Kayla sampai berteriak sekencang mungkin.
Saat Mayor Arsen berusaha mengejar mobil para penjahat tersebut yang telah membawa Ainun pergi.
Tak lama Serda Raka datang menghampiri sambil membawa sepeda motor.
"Ayo Mayor cepat naik, kita kejar para penjahat itu!" ajaknya yang langsung diangguki olehnya.
Dan akhirnya Mayor Arsenio dan juga serda Raka mengejar mobil jeep yang telah membawa Ainun pergi.
Apakah sang Mayor mampu mengejar para pelaku dan menyelamatkan Ainun? Ikuti kisahnya di bab berikutnya 🤗🤗
Menjelang bab 20 nih, yuk baca sampai bab ini, jangan sampai menabung Bab ya...karena bisa mempengaruhi retensi karyanya Author 😁
Terimakasih 🙏🙏🙏
Bersambung...
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Semangat terus kak othor 💪💪❤️