NovelToon NovelToon
TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 3

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Y. Septra

[UPDATE 2 - 3 CHP PERHARI]

"Aku bukanlah siapa-siapa, aku hanyalah manusia biasa yang menginginkan kebebasan, tapi...

Ketika keluarga dan orang-orang yang aku sayangi di sakiti, maka aku akan menjelma menjadi dewa kematian!"

"Kau berani menghina ku? Mungkin aku akan diam....

Tapi jika kau berani menghina keluargaku, maka kau akan berakhir di lautan darah!"

Season 1 =

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS

Season 2 =

TOWARDS THE PEAK OF MARTIAL ARTS 2

Jangan lupa dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Y. Septra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch- 15. Kultivasi Qiao Ning Meningkat.

Ch- 15. Kultivasi Qiao Ning Meningkat.

Dewa petir terlihat sangat marah, namun kemarahannya langsung berubah menjadi khawatir ketika mengingat Qiao Ning yang berada di penjara bawah tanah, meski ia sangat marah dan sangat kesal karena Qiao Ning menolak keinginannya, tapi ia tetap merasa khawatir jika terjadi sesuatu kepada Qiao Ning.

Dewa petir kemudian bergegas pergi ke penjara bawah tanah untuk melihat Qiao Ning, namun setelah sampai di sana, amarahnya justru malah semakin memuncak, karena tidak hanya Qiao Ning yang tidak ada di sana, bahkan para prajurit yang menjaganya juga telah dibunuh dengan cara yang sangat keji, padahal mereka termasuk prajurit kuat yang menjaga istananya.

"Aku pasti akan menghancurkan kalian!" ujar dewa petir.

Wushh!

Aura yang sangat besar keluar dari tubuh dewa petir, bersamaan dengan itu, energi kekuatan petir yang sangat besar juga keluar dari tubuhnya dan menyambar apapun yang ada di sana, jika hanya istananya saja yang hancur, mungkin kemarahan dewa petir tidak terlalu besar, karena istana tersebut masih bisa dibangun, tapi setelah mengetahui Qiao Ning sudah tidak ada lagi, ia benar-benar tidak bisa lagi menahan amarahnya tersebut.

***

Beberapa Minggu kemudian.

Setelah berkultivasi dan menyerap energi dari sumberdaya yang diberikan oleh Ming Xuan selama beberapa minggu, kultivasi Qiao Ning akhirnya mencapai ranah Supreme God tingkat sembilan dan tidak akan lama lagi, ia akan menerobos ke ranah selanjutnya, yaitu Supreme Immortal.

Selama tujuh hari ini, Ming Xuan selalu membantu Qiao Ning untuk melakukan penyerapan dengan menggunakan segel petir surga di tangannya, agar waktu yang ia butuhkan untuk menyerap semua sumberdaya tersebut tidak terlalu lama, jika Ming Xuan tidak membantunya melakukan penyerapan, setidaknya dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk menghabiskan energi yang terkandung dalam semua sumberdaya tersebut.

Sekalipun Qiao Ning menggunakan kekuatan petir surga untuk membantunya menyerap semua sumberdaya tersebut, tapi proses yang ia butuhkan juga masih sangat lama, karena selama ini, ia belum pernah mencoba menggunakan kekuatan petir surga untuk membantunya berkultivasi, bisa dikatakan bahwa ini adalah pertama kalinya bagi Qiao Ning menggunakan kekuatan petir surga.

Wushh!

Tidak lama kemudian, aura yang sangat besar keluar dari tubuh Qiao Ning, yang menandakan bahwa ia akan segera naik ke ranah Supreme Immortal. Dan pada saat yang bersamaan, di langit muncul awan gelap yang sangat besar, serta muncul kilatan cahaya petir yang menyambar kemana-mana.

Ming Xuan yang menyadari bahwa Qiao Ning akan segera naik ke ranah selanjutnya, langsung mempercepat proses penyerapannya, ia juga meminta ketiga bawahannya untuk menjaga tempat tersebut, karena aura yang muncul dari awan gelap itu akan memancing kehadiran para monster yang ada di hutan.

"Qiao Ning, fokuslah melakukan penyerapan, biarkan aku yang mengatasi sambaran petir ini" ucap Ming Xuan, kemudian mengangkat tangan kanannya ke atas.

Sementara itu, awan gelap yang ada di langit tiba-tiba saja mengeluarkan suara gemuruh yang sangat kencang, yang menandakan bahwa sambaran pertama akan segera datang untuk menghantam tubuh Qiao Ning. Dan benar saja, beberapa saat kemudian, dari awan gelap tersebut benar-benar muncul petir yang sangat besar dan langsung menyambar ke bawah.

Boom!

Dhuaaar!

Ledakan yang sangat besar terjadi ketika petir tersebut menghantam ke arah Qiao Ning, namun Ming Xuan berhasil menahan sambaran petir tersebut dengan menggunakan segel petir surga, tidak hanya itu saja, petir yang baru saja menyambar itu tidak langsung menghilang, melainkan diserap oleh segel petir surga dan energinya juga langsung masuk kedalam tubuh Ming Xuan.

Yang Ming Xuan lakukan saat ini, bisa dikatakan hampir sama persis dengan yang ia lakukan saat kekuatan petir surga menyambar mereka berdua, tapi yang membedakannya adalah, energi dari kekuatan petir kali ini tidak terbagi dua, atau tidak masuk kedalam tubuhnya, melainkan hanya masuk kedalam tubuh Qiao Ning dengan Ming Xuan sebagai perantaranya.

Akan tetapi, Ming Xuan hanya bisa melakukan hal ini kepada Qiao Ning saja, karena mereka berdua terhubung oleh kekuatan petir surga, jika hanya salah satu dari mereka saja yang memiliki kekuatan petir surga, maka hal tersebut tidak akan pernah bisa dilakukan, dengan kata lain, mereka berdua ibaratkan dua tubuh dengan satu jiwa.

Kalaupun ada kultivator lain yang memiliki kekuatan yang sama, mereka juga tidak akan pernah bisa melakukan seperti yang Ming Xuan lakukan, karena mereka tidak akan pernah bisa menahan kekuatan sambaran petir tersebut, bahkan melakukan hal itu sangatlah berbahaya, karena resikonya adalah kematian, berbeda dengan Ming Xuan yang memiliki segel petir surga di tangannya.

Boom!

Setelah sembilan sambaran petir berlalu, dari dalam tubuh Qiao Ning terdengar suara ledakan teredam, yang menandakan jika kultivasinya telah berhasil naik ke ranah Supreme Immortal, namun Qiao Ning masih belum berhenti menyerap energi spiritual serta energi dari sumberdaya di sekelilingnya, karena ia masih harus menstabilkan pondasi kultivasinya tersebut.

"Akhirnya selesai juga, melakukan semua ini benar-benar sangat melelahkan" gumam Ming Xuan, lalu beranjak dari tempat duduknya.

Setelah itu, Ming Xuan menghampiri pohon yang letaknya tidak terlalu jauh dari Qiao Ning, lalu duduk bersandar di pohon tersebut sambil menunggu Qiao Ning selesai berkultivasi, namun karena sudah sangat kelelahan, Ming Xuan akhirnya tertidur di sana.

Setengah jam kemudian, Qiao Ning akhirnya menyelesaikan kultivasinya, senyuman indah nampak terukir di bibirnya ketika ia merasakan energi yang sangat besar di tubuhnya, ia benar-benar sangat senang karena telah berhasil mencapai ranah Supreme Immortal, tapi di sisi lain, ia juga tidak pernah menyangka akan bisa naik ke ranah Supreme Immortal hanya dalam kurun waktu beberapa Minggu saja.

"Jika bukan karena bantuannya, mungkin akan sangat sulit bagiku untuk bisa mencapai ranah ini, tapi dimana dia sekarang?" gumam Qiao Ning sambil mencari keberadaan Ming Xuan.

"Ternyata di sana" ucapnya, kemudian menghampiri Ming Xuan yang sedang tertidur di bawah pohon.

Qiao Ning kemudian duduk di samping Ming Xuan, lalu menyandarkan kepalanya di bahu Ming Xuan. "Kau pasti sangat kelelahan karena membantuku, terima kasih" ucap Qiao Ning di dalam hatinya, lalu memejamkan matanya dan tertidur di samping Ming Xuan.

Waktu berlalu dengan cepat, tidak terasa matahari di daratan suci sudah tenggelam dan telah digantikan oleh sang rembulan, serta bintang-bintang yang menghiasi gelapnya langit malam, suasananya yang tenang dan sunyi, mampu membuat siapa saja terhanyut dalam tidurnya, begitu juga dengan dua insan yang sedang tertidur lelap di bawah pohon.

Tapi kenyamanan dan ketenangan itu tidak bertahan lama untuk mereka berdua, karena keduanya berhasil dibangunkan oleh suara gemuruh yang berasal dari perut mereka, suara gemuruh itu tidak hanya membangunkan mereka, tapi juga menghancurkan alam mimpi mereka yang sangat indah.

"Tuan, makanan sudah kami siapkan" ucap Yufei yang telah menunggu mereka sejak tadi.

"Yufei, sudah berapa lama aku tertidur?" tanya Ming Xuan.

"Entahlah tuan, karena saat kami kembali tadi, tuan dan nona sudah tertidur di sini" jawab Yufei.

"Baiklah, kalau begitu mari kita makan sekarang" ucap Ming Xuan, kemudian mereka makan bersama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Nanik S
Alur cerita yang bagus
Nanik S
Seru dan seru Tor 🙏🙏, 💪💪💪
Nanik S
Gaaaas Pooool
Nanik S
Laaaanjuuut Tor 🙏🙏
Nanik S
Mantaaaaap 👍👍👍
Nanik S
Ganggu saja....
Nanik S
Lanjutkan
Nanik S
semoga Ming Xuan tidak jdi baru
😂😂😂😂
Makin seru Tor
Bodoh... 😂😂😂😂😂
Lanjutkan
Habisi para pengawalnya
Wios Ning... lemah lembut sekali pada Ming Xuan
Bertarung Harga 👍👍👍👍
Bersaing demi Calon Istri masing masing 😂😂😂
Laaanjut
Qiao Ning begitu polosnya
Ndra Yoha
di tunggu ya thorr up nya
Laaaaaanjuuuuut
Jaga kesehatan Tor 🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!