Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir
Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.
Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.
Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.
Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.
"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.
Dan semuanya dimulai dari sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15: Pesta Perayaan
Malam perlahan menggulingkan cahaya di langit kota Silvaren, lampu-lampu ajaib segera menyala menghiasi kota bagaikan lautan bintang, Caelum yang telah selesai bersiap kini pamit untuk meninggalkan rumah.
"Nina aku akan pergi ke rumah Velwen dia mengundangku untuk merayakan tahun baru"
Setelah berjalan beberapa langkah Caelum berbalik.
"Selamat tahun baru Nina" Setelah mengucapkan selamat tahun baru Caelum bergegas menuju rumah Velwen.
Melihat Caelum yang semakin jauh Nina hanya mendesah.
"Kau pria pertama yang mengucapkan selamat tahun baru kepadaku" Menurut tradisi elf mengucapkan tahun baru kepada lawan jenis biasanya merupakan ungkapan kasih sayang itulah kenapa Velwen tidak mengucapkan hal tersebut kepada Caelum dan bagi sesama jenis seperti Caelum dan Thaleon itu merupakan ungkapan untuk orang terdekat seperti sahabat.
Caelum berjalan perlahan sambil menikmati suasana keramaian kota, banyak elf yang berlalu lalang sembari tersenyum, seorang anak yang memegang dua tusuk makanan di kedua tangannya, seorang elf tua yang sedang duduk santai di teras dengan kursi goyangnya, pemuda elf yang sedang berjalan bersama pasangan wanitanya dan banyak lagi, di momen perayaan ini mereka semua menunjukkan ekspresi bahagia.
Menikmati alunan musik yang dimainkan beberapa elf serta percakapan penuh bahagia dari para pejalan kaki Caelum sekali lagi merasakan kerinduan terhadap rumah.
"Apakah di bumi juga sudah tahun baru?" Sebelum dia tersadar di dunia ini Caelum sedang melakukan penelitian di pertengahan bulan November, dia sedikit tersenyum saat membayangkan kalau tahun baru di dunia ini sama dengan di Bumi.
Caelum singgih di salah satu toko dan membeli beberapa camilan dan melanjutkan perjalanannya kerumah Velwen.
ketika dia sampai ke bagian kota dengan banyak pohon raksasa dan rumah yang berdiri pada batang-batang pohon Caelum segera menaiki tangga di salah satu pohon dan melewati jembatan gantung yang mengarah ke rumah Velwen, rumah rumah pohon ini saling dihubungkan dengan beberapa jembatan gantung untuk memudahkan para elf yang tinggal di atas pohon berkunjung ke rumah lainnya tanpa perlu turun terlebih dahulu.
Saat melewati salah satu rumah dia melihat ada sepasang elf yang sedang berpelukan, Caelum yang kaget hanya bisa terdiam melihat itu dan buru-buru berjalan ke jembatan yang menghubungkan pohon ini ke pohon tempat rumah Velwen berada. mendengar suara tergesa-gesa pasangan elf tersebut saling memandang dan tersipu malu.
"Sial-sial, kenapa mereka melakukan itu di tempat terbuka" Wajah Caelum tanpa sadar memerah saat dia tiba di depan pintu rumah Velwen, meskipun dia sudah dewasa di bumi namun dia tidak memiliki satupun pengalaman romantis.
Setelah memenangkan pikirannya Caelum mengetuk pintu rumah Velwen.
Tok... tok... tok.. suara langkah kaki terdengar berjalan mendekat ke arah pintu beberapa saat setelah Caelum mengetuknya. Pintu rumah perlahan terbuka dan Velwen yang mengenakan gaun tipis berwarna putih yang menonjolkan fitur kedewasaannya muncul dan menyambutnya.
"Cael akhirnya kamu datang, ayo masuk"
Sambil mengeluarkan kotak berisi kue Caelum menyerahkan kepada Velwen.
"Aku membawa beberapa camilan" Velwen tersenyum dan meraih tangan Caelum menariknya kedalam rumah. Aroma harum dari tubuh Velwen mengalihkan pikirannya sekejap sebelum dia menggelengkan kepala dan mendesah
para elf memang sangat menawan, jika bukan karena tujuan utamaku untuk belajar sihir dan menemukan cara untuk pulang mungkin hidup damai bersama para elf ini sudah cukup bagiku
Saat tiba di ruang utama, Caelum melihat beberapa sosok yang dikenalnya seperti Thaleon, Owen, Thelon, dan 3 orang lainnya dua di antaranya adalah gadis yang tidak dikenal oleh Caelum dan seorang pria yang pernah dia lihat sekilas di lapangan latihan.
"Caelkamu telah mengenal Thaleon, Thelon, dan Owen sebelumnya jadi aku akan melewatkan perkenalan mereka, teman teman perkenalkan ini Caelum manusia satu-satunya di kota elf saat ini, dan Caelum ini Eryan, dan ini Silly dan di sebelahnya adalah Elina" Eryan adalah pemuda elf dengan muka datar sedangkan Silly adalah elf berambut pendek dengan senyum lebar dan nampak dia adalah tipe gadis yang energic, sedangkan Elina adalah tipe pemalu dia memiliki rambut biru dan mata biru, sesekali dia melirik ke arah Caelum dengan senyum malu-malu.
"Teman-teman Cael membawakan kita beberapa camilan tambahan" Velwen meletakkan kotak kue yang dibawa oleh Caelum ke atas meja.
"Cael kau tidak perlu repot-repot membawa bingkisan untuk kami Velwen dan Elina memasak banyak makanan untukmu" Thaleon yang bersemangat berseru sebelum mulutnya segera ditutup menggunakan makanan oleh Silly.
"Kami membuat perayaan ini sekaligus untuk menyambutmu Cael, ini pertama kalinya kami bisa dekat dan berteman dengan manusia jadi agak terlambat membuat perayaan sambutan namun Elina menyarankan untuk merayakannya bersamaan dengan tahun baru, semua ini adalah idenya" Elina hanya tersenyum malu-malu mendengar penjelasan Velwen.
"Cael kalau kau datang sedikit lebih lama mungkin Thaleon sudah menghabiskan semua makanan" Mendengar perkataan Owen mereka semua tertawa Thaleon hanya bisa pasrah karna mulutnya di tutup Oleh Silly.
"Terimakasih semuanya aku merasa sangat senang dan terimakasih banyak" Caelum tidak bisa berbohong dengan perasannya, bagaimanapun perasaan di terima di tempat yang asing serta dibuatkan perayaan adalah hal yang sangat membahagiakan baginya.
"Baiklah karena semuanya sudah berkumpul bagaimana kalau kita bermain games" Silly menyarankan permainan dan semua orang setuju, melihat Caelum yang tampak agak canggung Silly kemudian memberitahukan aturan permainan dimana mereka akan bermain mengoper lilin secara melingkar di antara mereka dan selama prosesnya jika lilin mati saat di pegang seseorang maka orang tersebut harus menerima tantangan dari pemain di sebelahnya. Lilin ini adalah lilin yang sangat mudah padam dan karenanya sering di jadikan alat permainan yang dinamakan penjaga lilin.
Setelah menjelaskan aturan permainan Velwen sebagai tuan rumah memulai, dan selama permaian Caelum kalah sebanyak tiga kali, disusul Eryan dua kali dan sisanya sekali kecuali Thaleon, rupanya dia sangat pandai dalam permainan ini. setelah menghabiskan waktu untuk bermain dan menyantap makanan mereka mulai menceritakan pengalaman karena Caelum mengaku tidak ingat apapun selain saat dia sadar di hutan dia hanya menceritakan bagaimana dia dan Lira bertarung melawan binatang magis di hutan.
Saat menceritakan kembali kisah tersebut meskipun mereka mendengarkan dengan serius dan sesekali tertawa meskipun Caelum tidak pandai bercerita tetapi mereka tetap merasa terhibur dengan pengalamannya.
Lalu cerita berlanjut dengan Thaleon yang menceritakan pengalamannya saat menjelajahi hutan kabut yang segera di bantah oleh Thelon dan mengatakan kalau Thaleon hanya tersesat, ruangan kembali di hidupi dengan suara tawa.
Velwen juga menceritakan kisahnya saat menjelajahi reruntuhan bersama para peneliti dan Silly tentang pengalamannya dalam memasak, Thelon menceritakan tentang kisah sewaktu dia masih kecil dimana dia pernah membakar kasurnya saat belajar sihir, Eryan menceritakan secara singkat pengalamannya saat pertama kali menjadi peserta pelatihan di lapangan dan mengikuti tradisi aneh, dia mengaku pingsan setelah tiga serangan, sedangkan Owen menceritakan bagaimana dia bisa bertahan dari satu pukulan lebih lama dibanding Caelum yang langsung pingsan, mereka kembali tertawa mendengar hal tersebut, terkahir Elina menceritakan pengalamannya dalam menciptakan sihir cahaya berwarna-warni yang seketika membuat Caelum tertawa namun hanya dia yang tertawa dan segera meminta maaf dia mengatakan kalau dia baru membayangkan pengalamannya yang pingsan dengan sekali pukulan dan terlambat untuk tertawa jadi bukan bermaksud menertawakan Elina meskipun alasan dia tertawa adalah karena menganggap sihir yang Elina ciptakan dapat digunakan sebagai lampu disco.
Percakapan kembali berlanjut menjadi kisah-kisah sejarah dimana Thaleon yang memulai topik tersebut.
"Kau tahu Cael, menurut catatan sejarah Raja elf yang pertama dan juga orang yang menerima berkat langsung dari sang roh agung bersama empat keluarga adalah seorang penyihir yang dikatakan memiliki kemampuan setara dengan seorang Archon dan bahkan mendekati tingkat Demigod"
"Yah berdasarkan penilaian sekarang sudah pasti dia berada di tingkat Archon dan untuk mendapat tingkat Demigod seperti tidak karena dikatakan bahwa mereka yang mencapai tingkat Demigod dapat hidup abadi" Velwen membantah dan menceritakan sebagian dari hasil penelitiannya.
Waktu terus berlalu saat mereka bercerita, Caelum hanya mendengarkan mereka berdebat dalam diam.