pada kehidupan pertamanya, Amira adalah seorang prajurit wanita yang kejam dan bar-bar, dia dibenci oleh para pembesar di negaranya karena tindakannya yang selalu seenaknya dalam memberantas kejahatan.
kehidupan Amira berakhir, saat pesawat yang dinaiki meledak dalam perjalan misinya.
Jiwanya, masuk dalam raga permaisuri yang lemah dan buruk rupa di jaman kuno, yang membuat dirinya bingung dan prustasi.
-Apakah dia sanggup mejalani kehidupan keduanya disana?!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nolis Tiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 15
Wu Minghao belum tahu saja, jika saat ini si 'Naga betina' sedang ngengincar dirinya.
bahkan dengan santainya melangkah ke arah Aula kekaisaran dengan di temani empat orang pelayan setianya, sambil menghirup udara segar di kekaisarannya.
"YANG MULIA PERMAISURI LIEN HUA MEMASUKI RUANGAN!" Teriak salah seorang prajurit yang berjaga di depan pintu Aula.
Semua kepala orang yang ada di dalam Aula langsung melihat ke arah pintu Aula yang terbuka lebar.
"Tsk! Apa yang ingin permaisuri itu lakukan disini.? Gumam ibu suri pelan.
Walau pun pelan, namun masih terdengar jelas oleh semua orang yang ada di dalam Aula tersebut.
Lien Hua melangkahkan kakinya dengan anggun ke dalam Aula tersebut, walau pun dia menyadari bahwa banyak pasang mata yang melihat kepadanya dengan tatapan tajam.
Salah satunya adalah tatapan mata Wu Minghao dan ibu suri Zhao Qiolin.
"Mereka sangat menggemaskan! Ingin sekali aku colok matanya dan mencubit jantung mereka sekarang...hehehe.." monolog Lien Hua dalam hati.
Tanpa memperdulikan tatapan tidak suka mereka, Lien Hua dengan anggun berjalan dan membungkuk memberi salam kepada kaisar Zhang Liqin.
"Permaisuri Lien Hua menyapa kaisar...'' ucapan Lien Hua dengan suara yang menenangkan.
"Bangkitlah! Salam anda Zhen terima.." sahut kaisar Zhang Liqin dengan suara yang berwibawa.
"Apa yang kamu lakukan disini, Permaisuri Lien Hua.? Tanya ibu suri dengan nada kesal.
"Tentu saja untuk menemani suami saya. Apa yang ada di dalam pikiran ibu suri.? Bukankah kewajiban seorang istri untuk menemani suaminya, ya..?" jawab Lien Hua dengan suara yang mengalun merdu.
Glek.....
Ibu suri Zhao Qiolin hanya bisa menelan slavinanya dengan kasar.
Permaisuri Lien Hua ini benar-benar tidak tahu malu, entah bagaimana penampakan wajah di balik cadarnya, itu sekarang, membayangkan hal tersebut membuat badan ibu suri bergidik ngeri.
"Silahkan duduk, permaisuri.." ujar kaisar Zhang Liqin pada Lien Hua.
"Terima kasih, yang mulia kaisar.." jawab Lien Hua sambil menyeringai.
Ibu suri Zhao Qiolin seperti mendapat peringatan untuk waspada pada wanita yang saat ini sedang menyeringai ke arahnya.
"Wanita ini sekarang benar-benar berani membangkang! Sepertinya aku harus lebih waspada terhadapnya." monolog ibu suri dalam hati.
Sedangkan Wu Minghao, dia membelalakkan matanya karena marah, dia emosi, karena wanita jelek dan tidak berguna itu hadir saat semua orang sedang membicarakan kerja sama dengan cara menikah dengan kaisar Zhang Liqin.
Suasana di dalam Aula itu menegang..sampai...
Ekhem.....Ekhem....!!"
Kaisar Zhang Liqin berdehem untuk mengembalikan suasana di dalam Aula tersebut. Dia tidak ingin perdebatan antara ibu suri dan permaisuri Lien Hua ini menganggu pembicaraan antara dirinya dan kaisar Wu Honghui.
"Mari kita lanjutkan pembicaraan ini.." ujar kaisar Zhang Liqin.
"Zhen menerima kerja sama yang ini, namun untuk menikah dengan putri Wu Minghao, Zhen tidak bisa memenuhinya!" ujar kaisar Zhang Liqin dengan nada tegas.
"Sejak menikah dengan permaisuri Lien Hua beberapa tahun lalu, Zhen pernah berjanji. Jika permaisuri Lien Hua masih hidup Zhen tidak akan pernah mengisi istana Zhen dengan Hareemm! Lien Hua akan menjadi istri Zhen satu-satunya, sekaligus permaisuri di kekaisaran Naga Sejati ini!!" tambah kaisar Zhang Liqin dengan nada tegas.
Pernyataan kaisar Zhang Liqin tersebut, membuat kaisar Wu Honghui sekeluarga merasa terhina. Tangan mereka terkepal dengan wajah memerah karena marah.
"Apa kurangnya saya, di bandingkan dengan perempuan jelek dan tidak berguna itu, yang mulia kaisar!? Saya bahkan lebih segalanya dari dia! Kenapa yang mulia kaisar lebih memilih dia dari pada saya?! Teriak Wu Minghao menggila.
"APA KELEBIHAN DIA DARI PADA SAYA? Dia hanyalah anak jendral yang sudah "MATI" sedangkan saya! Saya adalah seorang putri dari kaisar! Bedanya sangat jauh sekali dengan wanita itu, dan tidak bisa di bandingkan.! Tambah Wu Minghao yang semakin menggila karena marah.
Wu Minghao menatap Lien Hua dengan tatapan yang penuh dengan aura permusuhan, sedangkan Lien Hua hanya menanggapinya dengan senyuman setipis rambut di belah tujuh.
Lien Hua merasa sedikit senang dengan ucapan sang kaisar tadi, walau pun selama ini kaisar tidak pernah memperhatikan dirinya ternyata pria ini masih memiliki hati yang setia kepada permaisuri Lien Hua.
Sedangkan ibu suri Zhao Qiolin murka, saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut anak kesayangannya itu. Lalu dia bangkit dari duduknya dan menunjuk ke arah wajah Lien Hua dengan kejam.
"Apa yang kamu banggakan dari wanita jelek ini dan tidak berguna ini, yang mulia kaisar? Lihatlah putri Wu Minghao lebih memiliki segalanya di bandingkan Lien Hua! Kecantikan yang sempurna dan martabat yang jauh lebih tinggi dari pada permaisuri anda sekarang?!" seru ibu suri dengan nada sangat setinggi langit.
Kaisar Zhang Liqin hanya bisa menggelengkan kepalanya saat mendengar hal itu.
"Zhen hanya menikah satu kali dengan wanita yang benar-benar Zhen cintai, bukan menikah karena politik! Hanya wanita yang pantas, yang bisa menjadi pendamping hidup Zhen.!" ujar kaisar Zhang Liqin dengan nada tegas.
Pernyataan terakhir Kaisar Zhang Liqin membuat kaisar Wu Honghui menjadi murka.
BRAK.....
"BERANI SEKALI ANDA MEMBANDINGKAN PUTRI CANTIK SAYA DENGAN WANITA JELEK TIDAK BERGUNA SEPERTINYA! ANDA MEMERCIKAN API PEPERANGAN ANTARA KITA! JANGAN SALAHKAN SAYA JIKA KEKAISARAN SERIGALA PERAK INU MENYERANG KEKAUSARAN ANDA.!" teriak kaisar Wu Honghui sambil berdiri menunjukan kekuasaannya.
Permaisuri Han Mayleen juga menunjukan taringnya, demi membela anaknya yang di permalukan.
"Putri saya adalah kecantikan yang berharga di seluruh ke kaisaran, dan hari ini .....hari ini anda telah menghina keagungan putri saya ini! Apakah ini cara anda membalas "berkat" yang di berikan oleh kekaisaran kami terhadap kekaisaran anda yang kecil ini, hah?!" ujar permaisuri Han Mayleen dengan nada kecewa.
"Dan... Apa yang anda katakan tadi? Tidak pantas dialah yang tidak pantas untuk menjadi seorang permaisuri.?" lanjut permaisuri Han Mayleen sambil menunjuk-nunjuk wajah Lien Hua.
Mendengar perkataan dari ketiga orang tersebut kaisar Zhang Liqin pun ikut emosi. Apalagi ucapan ketiganya yang jelas-jelas menghina dan merendahkan permaisuri Lien Hua.
Kaisar Zhang Liqin langsung bangkit dari duduknya, dan menunjuk ke arah Wu Minghao dengan tegas.
BRAK.....
"Apa yang anda banggakan dari putri kalian Wu Minghao ini? Dia sendiri bahkan tidak tahu bagaimana cara berpakaian yang sopan! Lihatlah cara berpakaiannya seperti seorang JALANG yang sedang memamerkan seluruh bagian tubuhnya! " ujar kaisar Zhang Liqin menohok.
"sedangkan permaisuri Zhen, dia selalu memakai pakaian yang tertutup. Dia menutupi tubuhnya dari pandangan orang lain, hanya agar Zhen yang bisa melihat keindahannya! Perempuan yang bisa menjaga dan menutup tubuhnya adalah perempuan yang hebat bagi Zhen.!" tambah kaisar Zhang Liqin, membela permaisuri Lien Hua.
-------------------Bersambung-------------