NovelToon NovelToon
JEBAKAN JODOH

JEBAKAN JODOH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: gongju-nim

dapat orderan make up tunangan malah berujung dapat tunangan.Diandra Putri Katrina ditarik secara paksa untuk menggantikan Cliennya yang pingsan satu jam sebelum acara dimulai untuk bertunangan dengan Fandi Gentala Dierja, lelaki tampan dengan kulit sawo matang, tinggi 180. Fandi dan Diandra juga punya kisah masa lalu yang cukup lucu namun juga menyakitkan loh? yakin nggak penasaran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gongju-nim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

015. Jebakan Jodoh

Tolong kamu jelaskan Farhan, ibu pusing." Nenek Fandi berkata sembari melepaskan kacamata, lalu memijit pelan pangkal hidung mancungnya.

Farhan selaku anak kedua nenek Minah, segera mengambil alih situasi. Selaku saudara tertua disini, pak Farhan perlahan menunjukan wibawanya. Lelaki 60 tahun yang sudah dikaruniai 3 cucu itu mengambil air minum yang sudah disediakan diatas meja guna menurunkan emosi yang sempat tersulut akibat perdebatan tadi, sebelum Fandi datang, lalu setelah itu berdeham singkat.

"Fandi, om mau tanya nak. Benar kamu tidak pernah meniduri Hilda nak? Om minta kawan sejujur-jujurnya." Pak Farhan berkata pelan setelah susah payah menyusun kalimat agar tidak menyinggung Fandi.

"Tidak pernah sama sekali om. Mungkin tampilan Fandi sedikit bandel Dimata om dan Tante semua, tapi Fandi bukanlah orang yang seperti itu." Fandi berkata dengan tegas lalu menatap neneknya, meyakinkan. "Fandi tau mana batasan yang boleh dan tidak boleh. Fandi juga diajarkan untuk menghormati perempuan oleh orang tua Fandi sendiri, bahkan om sendiri juga sempat mengajarkan Fandi 'kan?"

"Kamu benar, om sendiri juga sempat mengajarkan kamu hal itu dulu, ketika masuk kamu SMA."

Pak Farhan mengangguk mengingat kembali masa dimana dirinya sempat memberi petuah kepada keponakan kesayangannya itu tentang menghormati perempuan.

"Benar, Fandi masih ingat semua om. Fandi punya mama, ada tante-tante Fandi juga. Ada sepupu-sepupu Fandi yang perempuan, kalo sampe Fandi nyakitin perempuan itu sama aja Fandi nyakitin mereka. Kalo Fandi ngerusak perempuan, berarti Fandi juga ngerusak mereka. Itu yang selalu Fandi ingat, dan itu juga yang ngasi Fandi batasan om." Fandi kembali berkata dengan tegas membuat suasana kembali hening.

"Baik, om percaya nak. Seratus persen percaya sama ucapan kamu. Maka dari itu, om minta kamu mau memaafkan kesalahan sepupu kamu Bayu, yang sudah merusak secara tidak langsung rencana pertunangan kamu dan Hilda." Pak Farhan menatap tepat di kedua bola mata Fandi, membuat Fandi yakin bahwa dirinya tidak salah dengar.

Fandi pun mengalihkan pandangannya kearah sepupunya, Bayu yang tengah menunduk. Bayu duduk berjarak dua sofa di seberangnya. Fandi terkekeh pelan, lalu mengguyar rambut hitamnya kebelakang.

"Jadi elu orangnya?" Fandi menggelengkan kepalanya, lalu kembali terkekeh pelan.

Seketika suasana kembali menegang. Lingga yang melihat Fandi hendak berdiri seketika menahan Abang kandungnya itu.

"Tahan nak, jangan emosi." Kata pak Abidin menenangkan anaknya

Fandi menghembuskan napas pelan agar emosinya reda. Fandi tahu, Bayu ini memang mantan pacar Hilda sebelum dirinya bertemu dengan dirinya. Namun kembali berhubungan dibelakang Fandi, lelaki itu tidak menyangka.

"Dari kapan?" Fandi bertanya pada Bayu tentang hubungannya dengan Hilda.

"Setahun setelah lu jadian sama dia. Gue masih cinta sama dia, tapi papa nggak kasi restu. Akhirnya kita putus. Mungkin elu juga tahu hal itu." Bayu memberanikan diri menegakkan kepala menatap Fandi.

Fandi tahu hal ini, dirinya bertemu dengan Hilda setelah dua tahun putus dengan Bayu. Fandi pikir semuanya telah selesai diantara Hilda dan Bayu.

"Dia mau?" Fandi kembali melontarkan pertanyaan, walaupun tak dapat dipungkiri hatinya terasa sakit.

"Dia yang minta, dia masih sayang juga sama gue. Tapi dia nggak bisa ngelepasin elu."

Fakta lain kembali Fandi dapatkan, membuat hatinya teramat sakit. Setelah beberapa hari membatalkan pertunangan, Fandi merasa baik-baik saja. Namun perkataan yang Bayu lontarkan membuat dirinya remuk. Hari ini Fandi patah hati. Sangat patah hati dengan semua fakta-fakta yang seharusnya dari dulu Fandi ketahui. Termasuk rencana Hilda yang menginginkan dirinya bertanggung jawab atas anak dikandungannya.

"Gue sebenernya dari dulu pengen tanggung jawab, tapi dia nggak mau. Dia maunya elu yang nikah sama dia. Dia ngancam gugurin kandungannya kalo sampe gue kasi tau semuanya ke elu. Gue minta maaf." Bayu yang tadinya duduk di sofa kini berlutut di hadapan seluruh keluarga yang hadir. "Bayu minta maaf nek, om, tante. Bayu tau Bayu salah, tapi Bayu juga takut anak Bayu yang Hilda kandung kenapa-kenapa."

"""""""""

"Makan bang, jangan sampai mati." Lingga meletakan nampan berisi makanan di nangkas samping ranjang Fandi.

Fandi tengah berbaring di ranjang kamarnya. Dirinya sudah berada di rumah sejak pukul 3 sore, sejak itu juga dirinya tidak keluar dari kamar. Kini jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam, Fandi bahkan belum mandi. Lelaki itu sedang melamun menatap plafon kamar.

Tidak ada jawaban dari Fandi, membuat Lingga menghela napas. Lelaki itu akhirnya ikut berbaring di ranjang milik abangnya itu, ikut memandang plafon kamar. Entah apa yang menarik disana.

"Kayaknya gue kena karma."

Setelah beberapa menit terdiam, Fandi akhirnya mengeluarkan suara membuat Lingga mengalihkan pandangannya pada saudara kandungnya yang tengah galau itu.

"Makanya jangan bangsat jadi orang." Lingga menjawab asal membuat dirinya mendapat lemparan bantal dari Fandi.

Meski kesal, Fandi diam-diam menyetujui perkataan Lingga. Dirinya dulu meninggalkan Diandra tanpa penjelasan. Mungkin ini salah satu doa dari sahabat-sahabat Diandra, atau bahkan mungkin doa dari wanita itu sendiri.

"Udahlah, mabar aja kita." Lingga memberikan usul.

Lingga lalu mengeluarkan ponselnya yang juga diikuti Fandi. Keduanya lalu login kesalah satu aplikasi game online yang sedang menjadi trending beberapa tahun kebelakangan ini.

""""""

Kediaman Hilda terasa sedikit menegangkan dengan kedatangan Bayu sekeluarga. Setelah tadi siang mengaku kepada keluarga besar, malamnya ayah Bayu segera membawa sang anak ke kediaman Hilda untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya anaknya.

Meski sempat disambut tatapan tajam Hilda, Bayu tak gentar. Dirinya tidak akan mundur lagi kali ini, masa bodoh dengan ancaman Hilda. Dirinya akan terus maju. Sang ayah sudah memberikan restu, maka tidak ada lagi penghalang untuk dirinya bahagia dengan wanita pujaan hatinya.

"Saya mohon izin bertanggung jawab atas perbuatannya saya pak, bu." Bayu berkata dengan tegas.

"Baik nak Bayu, bapak terima lamaran kamu. Memang sudah sewajarnya kamu bertanggung jawab. Bapak juga mau berterima kasih karena sudah mau bertanggung jawab atas anak saya Hilda. Terkait ancaman Hilda yang kamu sampaikan tadi bapak pastikan itu tidak akan terjadi nak." Ayah Hilda menyampaikan semuanya dengan tenang.

Bayu sendiri sedikit was-was dengan ancaman Hilda tentang dirinya yang akan mencelakai calon buah hati mereka jika Bayu nekat untuk bertanggung jawab. Semuanya sudah Bayu sampaikan kepada keluarga Hilda tanpa terkecuali. Ibu Hilda sendiri sudah menangis tersedu-sedu ketika Bayu memberi penjelasan, diri tak percaya sang anak tega melakukan itu. Kecewa, mungkin itu yang tengah dirasakan oleh ibu Hilda. Sedangkan ayah Hilda tidak merespon banyak, pria paruh baya itu seakan tidak lagi terkejut dengan perkataan Bayu.

Obrolan pun berlanjut tentang rencana pernikahan keduanya. Hilda pun mau tidak mau menyetujui pernikahan antara dirinya dengan Bayu. Toh setidaknya dirinya masih akan bertemu dengan Fandi, perlahan-lahan Hilda akan membuat Fandi mencintainya kembali. Lalu Hilda akan menceraikan Bayu kemudian menikah dengan Fandi. Untuk urusan anak, Hilda akan menyerahkan hak kepada Bayu, diri tidak sudi membesarkan anak ini.

1
Nunuy
semangatttt thor..gk sabar liat Randu kasih bogem ke mantanx Sisilia 🤨
Gongju-nim: Randu : "apa sih yang nggak buat kamu 😉"
total 1 replies
Mas Sigit
diandra bkn hilda thor
Gongju-nim: waduh, bagian mana itu. ngetik udah ngantuk jadi namanya ketukar 🙏🏻
total 1 replies
Haikal Kal
semangat kak
Gongju-nim: terimakasih sayang 🥰
total 1 replies
Ria Mayasari
/Rose/
Gongju-nim: 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Victorfann1dehange
Lanjutkan kisahnya segera ya, thor
Gongju-nim: siap sayang ku 🥰
total 1 replies
Dálvaca
Duh, kalau dikasih pilihan 1 antara jalan-jalan atau baca cerita ini, pasti saya milih ini 😍
Gongju-nim: makasih sayangku 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!