Perjuangan Seorang Ibu Single Parent

   Lisa dan Dani sangat bersyukur atas kelahiran putra mereka. Dani tidak lupa juga mengazani putranya. Dan mengabari orang tuanya dan orang tua Lisa. Rencana orang tua Lisa akan datang sore ini. Kalau orang tua Dani besok baru bisa datang. Setelah orang tua Lisa datang, Dani pamit pulang untuk mengubur ari-ari anaknya. Dani dibimbing oleh ayah mertuanya untuk mengubur ari-ari karena ini pengalaman pertamanya.

   Selesai mengubur ari-ari, Dani kembali lagi ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Lisa sedang menyusui anaknya.

"Assalamu'alaikum. Wah, jagoan ayah lagi mimi ya. Ganteng sekali jagoan ayah." , ucap Dani.

"Iya ayah. Aku lebih ganteng dari ayah dong." , jawab Lisa pura-pura menjadi anaknya.

"O ya, nak Dani, kapan mama dan ayahmu datang?" , tanya ayah Lisa.

"Rencana besok pagi yah." , jawab Dani.

"O iya, ngomong-ngomong kalian sudah siapkan nama belum untuk cucu ayah?" , tanyanya lagi.

"Sudah sih yah, tinggal dicocokin aja, bagus atau tidak? Sandi yah....gabungan dari Lisa dan Dani." , jawab Dani.

"Wah, bagus itu. Ibu setuju. Iya kan yah?" , jawab ibunya Lisa.

"Iya iya, ayah setuju saja." , jawab ayah Lisa lagi.

Keesokkan harinya, orang tua Dani datang berkunjung. Mereka sangat senang melihat cucu mereka lahir dengan selamat.

"Wah, besan baru datang ini." , ucap ayah Lisa.

"Iya, maaf kemarin saya ada kesibukan jadi baru bisa datang sekarang. Padahal mamanya Dani sudah pingin datang dari kemarin, tapi nggak berani sendiri." , jawab syah Dani.

"Wah, cucu ayah ganteng sekali. Siapa namanya? Sini ayah mau gendong." , ucap ayah Lisa.

"Namyanya Sandi ayah." , jawab Lisa sambil menyerahkan sandi pada ayah mertuanya.

" Bagus sekali namanya." , jawab ayah Dani lagi.

Setelah dirawat selama 3 hari, akhir nya Lisa diperbolehkan pulang. Kedua orang tua Dani pamit pulang dulu karena ayah Dani ijinnya terbatas. Sedangkan ibunya Lisa ikut pulang ke rumah Lisa untuk membantu Lisa merawat Sandi selama beberapa hari ini. Sedangkan ayah Lisa pulang.

Sesampainya di rumah, banyak tetangga Lisa yang datang berkunjung untuk melihat Sandi. Mereka membawa bermacam-macam, ada baju bayi, pampers, perlengkapan mandi bayi dan lain sebagainya. Lisa dan Dani sangat bahagia.

"Lisa, kapan rencana mau do'a syukuran Sandi?" , tanya ibunya Lisa suatu pagi.

"Mungkin pas usia Sandi 35 hari bu." , jawab Lisa.

"Kamu nggak aqiqah anakmu?" , tanya nya lagi.

"Nanti aja bu, kami belum ada uang. Apalagi baru pindah rumah jadi beli perabotan." , jawab Lisa.

"Ya sudah tidak papa, yang penting do'a syukuran aja dulu."

"Iya ma."

Ibunya Lisa sudah sekitar semingguan di rumah Lisa. Dan rencananya besok mau pamit pulang.

"Lisa, besok ibu pulang ya nak, kasihan ayahmu di rumah, nggak ada yang ngurusin makan nya." , ucap ibunya Lisa malam itu.

"Iya bu nggak papa, Lisa masih ada bu Sri yang bantu-bantu." , jawab Lisa.

"Iya, ibu lihat bu Sri orang nya rajin juga pekerjaannya rapi, bersih. Berapa kamu gaji dia nak?" , tanya ibunya Lisa.

"Kemarin sebelum ada bayi 500 ribu bu, tapi karena sekarang ada bayi, nambah kerjaannya, mau Lisa tambah jadi 800 ribu bu. Bagaimana bu, pantas nggak ya?" , tanya Lisa pada ibunya.

"Pantas banget nak, kan rumah kamu juga nggak terlalu besar kok." , jawab ibunya Lisa lagi.

"Iya bu, semoga aja bu Sri betah. Biar Sandi ada yang jagain." , jawab Lisa.