NovelToon NovelToon
Kami Yang Kau Buang

Kami Yang Kau Buang

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Single Mom / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Wanita Karir / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:622k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Maya memiliki 3 orang anak saat dirinya diusir oleh suaminya karena pengaruh dari keluarganya, dia berjuang untuk membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak yang hebat dan berprestasi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebencian Anak Terbuang

Keesokan harinya saat mereka sarapan, datanglah keluarga Rasya menghampiri mereka saat sedang sarapan. Marsya dan ketiga anaknya hanya memandang mereka sekilas tanpa menyapa. Berbeda dari mereka Rasya menghampiri sang ibu kemudian menyalaminya.

"Kalian tidak mau salim sama nenek dan tante kalian?? Tanya Bu Rana kepada ketiga cucunya itu.

Mereka hanya bergerak kemudian menyaliminya sang nenek dan duduk kembali tanpa bersuara. Sedangkan Marsya hanya diam saja dan menikmati makanannya tanpa menghiraukan mereka.

"Ibu sudah sarapan?? ". Tanya Rasya dengan lembut.

Semarah dan sekesal apapun dia terhadap ibunya dia tak pernah bisa lama marah kepadanya.

" Kami sudah sarapan nak, kami kesini ada perlu denganmu dan juga Marsya". Ucap Bu Rana memandang anaknya dengan penuh perhatian.

Marsya kemudian berdiri dan mengajak ketiga anaknya untuk berangkat sekolah karena dia yang akan mengantar sendiri mereka ke sekolah.

"Mau kemana kamu Marsya, kamu tidak dengar yang ibu katakan?? Tanya dengan geram.

Marsya menarik nafasnya dalam kemudian menatap sang mertua dengan tatapan kesal.

" Maaf tapi saya banyak urusan dan harus mengantarkan anak-anak ke sekolah". Ucapnya berusaha tenang dan mengontrol emosinya karena biar bagaimana pun dihadapannya adalah ibu dari suaminya.

"Tapi biasanya sopir mengantar mereka, tumben sekali kau mau melakukan hal itu?? Ejek sang mertua kepada menantunya itu. Karena dia tahu persis jika menantunya tidak pernah mengantar anaknya ke sekolah.

" Ya itu benar, dan mulai sekarang tidak lagi, saya sudah menyadari jika perhatian pada anak-anak ku jauh lebih penting dari sekedar mencari pelarian dan saya mulai dengan mengantar jemput mereka ke sekolah". Marsya memandang sendu anak-anak nya.

"Biarkan mereka sama sopir, toh mereka semua biasa diantar oleh sopir, kamu tinggal disini karena ibu mau bicara dan tidak bisa diganggu". Ibu Rasya Kekeh pada pendiriannya untuk membuat menantunya tinggal.

" Maaf, tapi saya lebih memilih untuk mengantar anak-anak saya ke sekolah daripada berbicara dengan ibu, ibu bisa berbicara dengan anak lelaki ibu sendiri dan tak perlu libatkan saya dengan masalah kalian".

"Jangan kurang ajar Marsya, aku ini ibu mertuamu, kau tak pantas bicara seperti itu padaku". Hardiknya dengan keras.

Marsya tidak menjawab perkataan mertuanya dan lebih memilih untuk memanggil anak-anak nya untuk berjalan bersama menuju sekolah mereka.

Sebelum terlalu jauh Marsya berbalik menatap mereka dengan tajam dan tatapan merendahkan.

"Jika pembicaraan kalian tentang Kartu Kredit maka, maaf saya tidak bisa mengembalikan nya, keputusan saya sudah final, silahkan mengurus dengan anak ibu. Permisi!! ".

Dia pun berbalik menyusul sang anak yang telah lebih dulu berada didalam mobil.

" Istri dan anakmu sangat kurang ajar pada ibu!! ". Sungutnya dengan jengkel. Dia tidak terima jika di hina oleh orang lain apalagi itu menantunya yang hanya bisa melahirkan anak perempuan saja.

" Maaf Bu, ada apa kalian kesini sebenarnya??". Rasya merasa akan terjadi sesuatu yang dasyat pada pernikahan mereka.

"Kami sedang berjalan sekitaran ini, kami juga memiliki banyak keinginan jadi pastikan kamu sudah mengisi rekening kami". Ucapnya pada anaknya itu.

" Ibu berhentilah membeli barang-barang yang sia-sia karena itu tidak akan ada gunanya seberapa mahal pun itu".

Rasya tidak terlalu memperhatikan ibu dan kakaknya karena mengawasi keponakannya untuk berjaga-jaga karena keponakannya itu sangat nakal.

"Saya sudah mentransfer semua ke rekening kalian, jadi silahkan kalian cek sendiri dan itu harus cukup sebulan. Saya tidak mau kalian selalu belanja seenaknya".

Rania dan juga ibu Rana membulatkan matanya melihat nominal yang adiknya berikan kepada mereka.

"Kamu keterlaluan sya, apa maksud kamu melakukan itu kepada kami??".

Bu Rana tidak senang dengan jumlah uang yang Rasya berikan karena untuk membuat mereka berdua sangat senang itu sangat sedikit.

" Maaf Bu, itulah yang ibu inginkan, ibu bahkan tidak bisa menyayangi istriku tapi selalu memerasnya, bahkan ATM kalian istriku mengisi dengan sangat banyak.

"Kalian sudah aku beritahu kemaren dan sudah ku tegaskan, jadi jika mau uang itu urus saja sendiri, yang penting aku sudah menafkahi ibu tapi tidak dengan kak Rania dan adik-adikku, kalian sudah dewasa dan bisa bekerja. ". Rasya berucap dengan tegas karena dia sudah lelah dimanfaatkan oleh keluarganya dan juga sang ibu.

"Tapi sayang nominal yang kamu kirimkan itu bahkan tidak cukup selama sebulan, itu terlalu sedikit untuk ibu dan juga kakakmu". Ucap Bu Rana dengan muka kesal dan melasnya

Rasya menarik nafasnya dalam kemudian menghembuskan nya dengan pelan. Keluarganya betul-betul menguras emosinya.

" Sudahlah Bu, mulai hari ini, itu akan jadi jatah bulanan ibu dan juga semuanya dari perusahaan, dan yang mau memiliki uang lebih silahkan bekerja di perusahaan dan mendapatkan gaji karena saya tidak akan lagi mengurus kalian!! ". Rasya meninggalkan mereka yang kebingungan.

" Bagaimana ini Bu, Rasya bahkan tak mau mendengar kan kita lagi, ibu pun juga pasti sadar jika anak ibu itu mulai berubah?? ". Rania menatap kepergian sang adik dengan gusar tidak jauh berbeda dengan ibunya yang tidak menyangka jika anaknya bisa melakukan itu padanya.

" Ayo kita pulang Bu, seperti nya kita harus mencari cara lain agar mereka kembali tunduk pada kita seperti dulu".

Mereka kemudian langsung pulang kerumah dengan perasaan marah dan kesal.

Sedangkan dirumah tepatnya kediaman Maya mereka tengah berbincang dan tengah berdebat karena sang ibu yang tidak suka dengan sikap anaknya.

"Nak bunda tidak suka dengan sikap kalian kepada ayah kalian biar bagaimanapun, sebenci apapun kalian padanya, dia tetap ayah kalian". Maya tengah menasehati anak-anaknya dengan lembut.

" Maaf bunda, bukan aku mau kurang ajar pada bunda, tapi aku tidak akan pernah mau mengenal lelaki yang tengah membuang anak dan istrinya demi untuk menyenangkan ibunya dengan menikahi wanita kaya agar bisa mendapatkan anak laki-laki ". Sonya menggelengkan kepalanya tanda dia tidak menerima perkataan yang bunda.

" Tapi nak, apapun yang terjadi darahnya mengalir pada diri kalian bahkan wajah kalian bahkan lebih mirip dengan ayah kalian".

"Maaf bunda, aku setuju dengan Sonya, kami tidak akan bisa memaafkan lelaki yang mengusir anak dan istrinya ditengah malam gulita dan juga hujan dan petir ditambah lagi dengan kondisi anak yang baru berusia 1 bulan".

" Nak, jangan seperti ini, dia ayah kalian dan selama ini dia seperti itu karena desakan sang ibunya".

"Kalau begitu biarkan mereka bunda, jangan biarkan kami berurusan dengan mereka, apalagi jika lelakinya hanya bisa berlindung di ketiak ibunya". Sasya berkata dengan nada sarkas dan penuh amarah.

" Nak, jangan berbicara seperti itu". Tegur Maya

"Jangan pernah mengatakan jika lelaki biadab itu adalah ayah kami karena mereka memang melakukannya dengan sengaja tanpa perduli bagaimana sakitnya kami waktu itu".

"Nak". Ucap Maya dengan sendu.

" Maaf bunda, aku tak akan pernah bisa memaafkannya, begitu lihat wajahnya seakan kebencian mendalam yang tak terkira muncul saat kami menatapnya apalagi jika kami berinteraksi".

1
Soraya
seru lanjut thor
Soraya
kok berempat thor harusnya bertiga kn klo Fahmi dh pergi
Soraya
sudah biasa yang namanya warisan membawa petaka
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
Sulfia Nuriawati
wooow keren d byr tunai y, mk jya jgn serakah jd rugi sendiri kan
yunita
lnjuttt
Mbah dun3
wow karma dibayar tunai /Tongue/
Sri Astuti Rusli
cerita nya bagus...
Nancy Nurwezia
ada apakah ini?
yunita
lnjutttt
Rikarico
aku suka mirip cerita grup sebelah yg iklan di FB Rp ga pnya aplikasinya
Nisa Nisa
kan baru pindah sdh punya tetangga yg bisa dititipin anak, awal cerita pas terusir katanya gk ada yg kenal di sekitar situ padahal 8 th menikah
Nisa Nisa
keterangan anak berubah rubah seenaknya..
keterangan saat pergi jg gk jelas anak 3 tp pergi bertiga, harusnya berempat. sekarang jd berlima, anak angkat 1 katanya. baru nemu dijalan kayanya gampang banget jual perhiasan malam2 dan lsg juga dpt rumah. Hebat euy
Ummu Umar: kan sudah ada keterangannya jika dia bertemu dengan paman Rara dijalan dan diundang ke rumahnya baca lagi yah😁😁
Nisa Nisa: ralat tdk ada keterangan malam atau siang ya, tp tetap aja hebat bisa dpt lsg dapat rumah murah berhalaman luas lg
total 2 replies
Nisa Nisa
kalaupun benci sama orang stru tp jika msh punya hati tentu tak bakal membiarkan anak-anak mu apalagi msh bayi diusir malam saat hujan petir. lengkap banget dramatisasi author
Nisa Nisa
8 th menikah tp tak mengenal siapapun?? apakah selama ini kamu disekap dirumah?? gk masuk akal
Nisa Nisa
perempuan yg kamu sebut ibu itulah yg matrei.. yg melahirkan lelaki dungu dan tdk berguna spt kamu itu Rasya
Nisa Nisa
memang kamu jg bodoh sdh terus-menerus dihina. msh bertahan sampai 8 tahun dan dpt 3 anak.
Nisa Nisa
apalagi yg jadi tuduhab hanya krn org miskin yg matre
Nisa Nisa
awal yg benar-benar menyebalkan. suami bodoh yg gak punya akhlak. seburuknya istri tetap ada aturan menceraikannya. Dan anak-anak itu tetaplah tanggungjawab ayahnya. Lelaki bodoh yg tak punya akhlak begitu yg mudah dipengaruhi keluarga gk layak dpt kesempatan kedua. kalau akhir cerita msh membuat dia diterima kembali maka aku malas baca
슈가
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!