Cerita berisi Transmigrasi seorang perempuan yang memiliki sifat sabar yang setipis tisu, yang tiba-tiba saja bertransmigrasi kepada tubuh seorang gadis yang menjadi peran antagonis dan sedikit bodoh.
Tapi di dalam tubuh barunya dia di bingungkan dengan dua pilihan antara berondong atau seorang duda yang kaya raya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuniar Febriyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Hari hari pun berlalu, dan Glory sudah mulai terbiasa dengan kehidupannya yang sekarang ini para penggemarnya makin bertambah dan para pembencinya semakin berkurang. Tapi jangan lupakan Anggun yang sangat gencar membuat dirinya sebal.
Sama seperti sekarang, Glory yang sedang santai makan bakso di kantin tiba-tiba saja kedatangan mahluk kasar seperti Anggun.
BRAK!!
Anggun mengebrak meja dengan keras, dan Glory memutar bola matanya malas. Memang menyebalkan sekali ya manusia satu ini yang sudah merusak ketenangan Glory.
"Lo lagi lo lagi! lo gak capek apa tiap hari bikin masalah mulu sama gue?" tanya Glory yang mulai jengkel dengan tingkah laku caper Anggun.
"Enggak, makanya gue selalu gangguin lo! lagian kan ya niat gue itu baik biar lo gak kesepian," ucap Anggun dan Glory memutar bola matanya malas.
"Halah cocot lo itu ya, udah deh lo pergi sana. Tumben banget lo nyamperin gue gak sama dayang-dayang lo?" tanya Glory dengan melirik ke sana kemari kemana dayang-dayang Anggun itu pergi.
"Apaan banget sih lo nyari-nyari temen gue, lagian mereka juga bukan babu-babu gue jadi ya udah lah terserah mereka," ucap Anggun dan dia malah menyeruput es jeruk punya Glory.
Glory yang melihat hal itu menatap tidak percaya kepada Anggun, bisa-bisanya dia meminum minumannya tanpa meminta izin terlebih dahulu.
"Si anjir, ngapain lo minum minuman gue aih. Gue gak mau tahu lo harus gantiin minuman gue!" ucap Glory yang marah kepada Anggun yang meminum minumannya tanpa izin.
Anggun yang melihat Glory kesal hanya memutar bola matanya malas, sejak kapan seorang Glory mempermasalahkan minuman?
"Sejak kapan lo mempermasalah hal sepele seperti ini? bukannya tunangan lo yang direbut sama Manda lo biasa-biasa aja tuh sekarang, terus kenapa lo malah marah pas minuman lo di ambil?" tanya Anggun yang heran kepada Glory.
"Ya gue males aja lah gila, kalo Xavieer mau sama tuh lonte ya udah sih terserah dia aja. Lagian ya cowok cuman bukan dia doang," ucap Glory dan Anggun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Alah bacot lo, dulu aja lo ngajakin gue buat buli Amanda dengan alasan lo takut Xavieer berpaling dari lo," ucap Anggun dan membuat Glory sedikit terdiam.
"Kalo gue mah sih ya terserah mereka aja, gue udah males ribet deh sumpah," ucap Glory yang malah lanjut memakan bakso kesukaannya.
"Ya udah deh kalo lo emang gitu, lagian gue rasa lo juga gak pantes ada di samping Xavieer," ucap Anggun membuat Glory menghela nafas pelan.
"Aelah lagian siapa juga sih yang mau di sampingnya? orang gue mau di atasnya, mau di bawahnya, terus mau di pangku juga!" kata Glory membuat Anggun terdiam.
Memang ya, orang yang terlihat polos kalo sudah terbongkar, malah membuat mereka menjadi suhu.
"Omongan lo kaya gak disekolahin aja," ucap Anggun yang menatap Glory tidak percaya.
"Ya lagian omongan lo aneh bener, kalo gue sama Xavieer menurut lo gak cocok ya udah sih gak usah di lihat. Terus gue juga gak ada tuh minta lo kasih saran soal kecocokan gue sama Xavieer," ucap Glory yang lagi-lagi membuat Anggun terdiam.
"Bukannya gitu ya Glory, gue cuman heran aja kenapa si Xavieer deket sama Manda padahalkan lo itu tunangan dia," ucap Anggun yang sudah tidak habis pikir lagi dengan jalan pemikiran Xavieer.
"Yakin lo mau ngomongin dia? bukannya lo sendiri tahu kalo dia itu ketua geng yang cukup disegani di sini?" tanya Glory dan Anggun menganggukan kepalanya.
"Iya gue tahu kalo Xavieer itu emang orang yang cukup disegani, tapi emangnya boleh ya cowok yang punya segalanya jadi seenaknya sama cewek?" tanya Anggun yang ada benarnya juga.
"Ya mana gue tahu Anggun, sekarang juga gue emang udah mau udah sama dia. Gue udah ngebatalin acara tunangannya gue sama dia, tapi gak tahu kenapa dia malah maksa buat pertahanin hubungan ini padahal dulu dia loh yang ngotot mau akhiri hubungan ini," ucap Glory yang sama-sama tidak mengerti dengan jalan pemikiran Xavieer.
"Kalo lo emang gak pernah sejalan sama Xavieer kenapa lo malah lanjutin hubungan ini sama dia," ucap Anggun yang tidak paham.
"Gue jelasin juga lo gak bakalan paham juga, btw kita gak saling kenal dan deket loh. Masa iya kita saling curhat soal Masalah pribadi?" tanya Glory yang mulai aneh dengan pembicaraan sekarang.
"Iya sih bener juga apa kata lo, gue cuman mau ngasih tahu aja. Lo hati-hati aja deh sama Manda karena gue juga yakin kalo dia itu enggak sepolos itu," ucap Anggun membuat Glory memutar bola matanya malas.
"Udah ya kalo misalnya lo datang ke sini cuman bikin kompor antara gue sama Xavieer mendingan lo pergi aja deh sono, karena gue gak bakalan kena hasutan sama lo," ucap Glory dan dia pergi meninggalkan Anggun yang masih saja terdiam.
Sebelum Glory pergi, dia menyimpan uang yang berwarna merah di bawah mangkuk baso tadi sebagai bayar atau tip bagi pemilik kantin.
Anggun yang ditinggalkan begitu saja oleh Glory menghela nafas pelan, rasanya Anggun takut tapi apa boleh buat jika keadaannya yang terus memaksa.
🌹🌹🌹🌹🌹
Glory yang sudah tidak mood lagi untuk belajar memutuskan untuk bolos ke roproop sekolah yang memang itu sudah menjadi tempat favoritnya.
Tapi belum juga Glory masuk dia sudah dihadapkan dengan orang yang tidak ingin dia temui sekarang ini.
"Lo ngapain sih ada di sini hah?gue lagi sebel sama seseorang jadi gue harap lo gak bakalan ganggu gue!"
🌹🌹🌹🌹🌹
