NovelToon NovelToon
PUTRI BERHARGA

PUTRI BERHARGA

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Tamat
Popularitas:9.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: chiccacaaa

Xuan Lan adalah seorang gadis tomboy, judes dan cerdas ditambah parasnya yang elok membuat ia terkenal di sekolahnya. Meskipun tomboy ia tetap menjaga kecantikan dan penampilannya agar enak dipandang saja. Dia ahli dalam beladiri dan memanipulasi orang lain sehingga semua orang tunduk padanya.

Pada suatu hari ia meninggal karena diracuni kakaknya yang sangat iri atas semua kemampuan yang dimiliki Xuan Lan.
"Akhirnya kau berhasil membunuhku, kak. Jika ada kehidupan selanjutnya aku akan membalasmu." ia akhirnya menutup matanya dengan senyum evilnya.
~
Sementara itu disebuah gubuk terdapat seseorang yang sangat lemah, dan tubuhnya memucat ia sudah tidak tahan dengan apa yang terjadi saat ini.
~
Xuan Lan membuka matanya, ia merasa sangat lemah "Ugh, ini di surga atau di neraka kenapa jelek sekali?!" ternyata ia bertransmigrasi ke tubuh seorang yang lemah tadi.


cover and pict by pinterest

~~~
follow ig: @chiccacaaa
~~~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chiccacaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LIMA BELAS

"Dasar tidak tau diuntung!"

•••

Saat Xiao Lan akan mengangkat tubuh tabib Bao langkahnya terhenti oleh seseorang,

"Tunggu nona, biarkan kami membantumu"

"Sudahlah kalian itu manusia kerajaan yang egois, mana mau menolong seorang anak kecil sepertiku" ucap Xiao Lan memandang mereka semua remeh,

"Nona, kami mohon. Kami juga butuh tempat singgah sementara untuk mengobati tuan kami" kata orang itu lagi,

"Aku tidak peduli! Carilah tempatmu sendiri jika junjunganmu itu mati itu juga bukan urusanku" kata Xiao Lan acuh masih mencoba mengangkat tubuh kaku tabib Bao,

"Apa yang kau katakan gadis kecil! Junjungan kami adalah seorang kaisar kenapa kau tidak menghormatinya!" suara orang yang berbicara sembarangan tadi semakin terdengar sedangkan Xiao Lan tidak peduli dan tetap berusaha mengangkat tubuh tabib Bao,

Setelah perdebatan yang panjang akhirnya mereka membantu Xiao Lan untuk mengangkat tubuh tabib Bao dan kembali ke gubuknya. Saat mereka sampai di gubuk itu ada tiga orang yang terkejut karena Xiao Lan membawa banyak sekali orang serta mata Xiao Lan yang terlihat sembab. Bibi Fu bergegas memeluk Xiao Lan,

"Mereka siapa, Lan'er? Dimana gegemu?" tanya bibi Fu lembut, Xiao Lan menangis sejadi-jadinya di pelukan bibi Fu,

"Maafkan aku" ucapnya sambil terisak, bibi Fu mendongakkan kepala Xiao Lan agar bisa menatap matanya,

"Kenapa kau menangis, hm?" ucapnya masih lembut dan menghapus air mata yang terus mengalir di pipi Xiao Lan,

"Bao gege hiks, Bao gege sudah meninggal" ucap Xiao Lan sambil terisak, bagai disambar petir di siang hari bibi Fu jatuh lemas untungnya paman Tao segera menangkapnya,

"Apa maksudmu Lan'er?" tanya paman Tae memastikan,

"Maafkan aku" ucap Xiao Lan menggeleng-gelengkan kepalanya,

Paman Tae menahan air matanya untuk tidak jatuh, setidaknya harus ada satu orang di antara mereka yang tidak terpuruk ya jika ia ia terpuruk apa yang akan menenangkan mereka semua,

"Dimana jenazahnya?" tanya paman Tae, Xiao Lan hanya menunjuk ke arah sebelah kiri bagian belakangnya paman Tae segera menghampirinya. Betapa terkejutnya ia ada mayat yang wajahnya sudah tidak terbentuk lagi, ia menangis dalam diam,

"Apakah ini benar-benar kau Bao?" ucapnya lirih bahkan hampir tak terdengar, paman Tae segera menyiapkan proses kremasi untuk mayat tabib Bao. Ia tak memperbolehkan bibi Fu untuk melihat jenazah Bao yang terbujur kaku itu. Setelah proses kremasi selesai mereka hanya menatap kosong abu yang ada di depannya, air mata mereka bahkan sudah terasa kering dan tidak bisa keluar lagi,

"Maaf mengganggu waktu berkabung kalian, tapi bolehkah kami meminta beberapa herbal untuk mengobati tuan kami?" tanya seseorang yang ternyata adalah wakil jenderal,

"Tidak, carilah sendiri herbal itu. Kalian sudah kutolong sampai gegeku meninggal, jangan pernah merepotkan orang lain" ucap Xiao Lan datar dan tetap memandang lurus ke depan bekas kremasi tabib Bao,

Wakil jenderal itu hanya bisa menghela nafasnya, jika bukan karena sifat angkuh jenderal yang berbicara sembarangan tadi mungkin ia sudah mendapatkan berbagai herbal yang ia sempat lihat saat Xiao Lan dan tabib Bao menolongnya tadi,

"Hei bocah kecil! Kau yang ingin menolong kami sendiri, kami bahkan tidak meminta bantuanmu. Bukankah kau memiliki banyak herbal kenapa kau tidak mau memberikannya pada kami" ucap jendral tadi tetap angkuh,

Xiao Lan mengeluarkan aura membunuhnya, ia menatap jenderal tadi dengan tatapan haus akan membunuh. Semua orang disana bergidik ngeri melihat Xiao Lan tetapi sebuah suara menyadarkan mereka,

"Lan'er bantulah mereka, berikanlah herbalmu itu sedikit pada mereka. Apa kau tidak ingat apa yang diucapkan Bao pada waktu itu?" ucap paman Tao menatap Xiao Lan dalam,

Xiao Lan ingat, tabib Bao pernah mengatakan

"Jika seseorang memerlukan bantuanmu, maka bantulah mereka sebisamu." kata-kata itu seperti berputar-putar di otak Xiao Lan

"Baiklah, aku akan memberikan sedikit herbal kepada kalian dan mengobati junjungan kalian itu" ucap Xiao Lan masih datar lalu masuk ke dalam gubuknya, jendral, wakil jendral dan dua prajurit yang tersisa sangat senang mendengat ucapan Xiao Lan karena tabib mereka juga ikut terbunuh dalam penyerangan tadi mereka juga tidak bisa menggunakan ilmu obat. Xiao Lan kembali dengan membawa beberapa herbal untuk mereka. Ia lalu menumbuk dan mengoleskan serta memasukkan herbal tadi ke tubuh orang yang mereka sebut sebagai raja dan pangeran mahkota kemudian ia beralih ke dua prajurit dan wakil jendral sedangkan jendral yang dari tadi menunggu giliran tidak digubrisnya sama sekali,

"Oh ya aku baru belajar menggunakan herbal, jika kalian mati aku tidak bertanggung jawab" ucapnya datar, kakinya melangkah menuju ke dalam gubuk,

Jenderal yang merasa tidak diperhatikan dan ulah Xiao Lan yang sembrono darahnya serasa mendidih, ia sudah terluka parah tetapi Xiao Lan tidak mengobatinya malah ia mengobati dua prajurit rendahan.

"Hei kau belum selesai bocah kecil!" teriak jendral itu, Xiao Lan menghentikan langkahnya, berbalik kemudian menatap jenderal itu dengan tatapan meremehkan,

•••

JANGAN LUPA VOTE KOMEN RATE DAN LIKE

TERIMAKASIH

chiccacaaa

1
Jumiati Jumiati
Luar biasa
Me Ta
tabibnya jangan mati dooong
tudehun
/Drool/
Arya Al-Qomari@AJK
betul kan dugaan ku. pinter kamu lan'er
Arya Al-Qomari@AJK
kebanyakan iklan
Arya Al-Qomari@AJK
Qing qong apaan sih thorrr??? q sampai browsing loh ini tapi ketemunya malah Qing gong
nunu
suka kaarakter xuan lan
Ibuk'e Denia
makasih thor, karyamu emang terbaik 👍👍👍
Ibuk'e Denia
terus kapan Xiolan balas dendam
Ibuk'e Denia
aq mampir thor ke karyamu
Salmah Buhari
terbaik..end season pertama sedih....but season 2 happy ending...terbaik author...
murniati cls
kalung dimensi anggrek mana,kok tak pernah dksih tau
murniati cls
masak xiao LAN bodoh
murniati cls
apa dia tak tau xiao berniat jht SM dia,sdgkn dia udah besar kekuatannya
Siti Norsham
Bab-bab ceritanya tidak meleret, ringkas, tidak bosan kerna satu isu cuma paling2 3 bab. Emosinya sesuai pada tokoh2, ada sedih ya nusuk hati, semangat berjuangnya ya berkobar2, tapi yang tidak tahannya ya sindiran2 tokoh utama wow pedas bangat tu. Tahniah thor...terus lah berkarya asah bakat anda 👍😘
desy meytha sumbayak
mantap
syh 03
bagus novelnya
Phepheng Why
jgn" kakek gayung🤔😒🤣🤭
shinta safira alvira
mantap x kak author ceritamu tak tertebak... mantes adik s tabibnya gk diceritain nasib nya. ternyata kakanya msih hidup... mantaaapp..
Yani Suharyani
sadis
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!