Menjadi gadis yang bernasab pada ibunya membuat Violet ragu menerima lamaran sahabat kecilnya, bukan karna tak memiliki perasaan yang sama, hanya saja keluarga pria itu adalah Shaka Rahardian Wijaya.
Mampukah mereka bersama diatas bayang masa lalu kelam orang tua Violet?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Little Bride 15
🍂🍂🍂🍂🍂🍂
"Tanganmu anget, Vi."
Violet yang baru masuk toko Furnitur sontak menoleh lalu melihat kearah tanganya yang digenggam oleh Shaka.
"Anget gimana?" tanya wanita itu bingung, ia kadang masih saja tak peka dengan rayuan pria yang punya cinta luar biasa.
"Iya, jadinya pengen pegang terus," jawab Shaka sambil terkekeh.
Drama pengantin baru benar-benar masih terasa bagi mereka berdua, mungkin ini juga yang di namakan indahnya pacaran Halal, sebab selama 13 tahun tak ada yang mereka lakukan. Saatnya jalan ya jalan, saatnya makan ya makan cukup sekian dan Terima kasih saat pamit untuk pulang.
Dan kini, ketika menyandang status suami istri tentu keduanya merasa dunia hanya milik mereka atau tepatnya milik Shaka Baratha Rahardian Wijaya seorang yang lain anggap saja kuman kuman kecil yang tak terlihat.
Satu persatu yang ada di toko itu di lihat oleh Violet yang memang ingin menambah beberapa barang dan hiasan untuk di Apartmennya sekarang. Dan bukan wanita jika tak galau saat memilih satu di antara dua barang yang sedang ia pegang.
"Ini atau ini, Kha?" tanya Violet meminta saran.
"Beli aja dua-duanya," jawab Shaka enteng di sertai kekehan kecil juga.
"Salah satu aja."
"Meski pun kamu beli salah satu, besok juga balik lagi, iya kan?" ledek Shaka yang tahu bagaimana wanita itu selama ini jika sedang berbelanja karna sama saja dengan wanita lain di luaran sana, mengingat ia juga adalah putri tunggal dari keluarga berada jadi tak heran jika seleranya pun di atas rata-rata.
"Kalau aku mau beli semua bagaimana?" tantang Vioelet.
"Kamu tinggal tunggu di Apartemen, dan barang pun akan diantar kesana."
Rona pipi Violet langsung merah merona, ini bukan rayuan atau gombalan semata karna Shaka akan benar-benar melakukannya jika Sang istri mengatakan ingin semua yang ada di toko tersebut.
.
.
.
Puas berbelanja, kini saatnya mereka pulang, tapi tentunya bukan ke Apartemen melainkan ke kediaman Rahardian. Akan ada makan malam pertama di rumah mewah itu setelah mereka kini sudah resmi sebagai sepasang suami-istri.
"Kha, kita gak beli apa apa?" tanya Violet saat di perjalanan.
"Sudah banyak yang di siapkan Mommy dan Nenek. Takutnya mubazir, Vi."
"Tapi akunya malu kalau datang dengan tangan kosong begini," kata wanita cantik itu lagi.
Shaka hanya terkekeh, ia paham jika posisi Violet tentu berbeda dengan yang dulu. Jika kemarin kemarin hanya teman rasa anak angkat bagi Mommy lain hal mulai hari ini yang benar-benar sudah jadi bagian keluarga Rahardian Wijaya yang tak lain jika Vioelet adalah Sang Nona muda.
"Yang penting kita datang, Vi. Orang tua tak butuh apapun sekarang, cukup melihat kita bahagia mereka akan ikut bahagia karena itu artinya doa mereka tak sia-sia selama ini untuk anak anaknya," jawab Shaka yang sekilas juga mengusap pipi istrinya.
Perjalanan pun tetap di lanjutkan dengan berbagai obrolan hingga tak terasa mobil mewah yang di kemudikan Shaka sudah masuk kedalam garasi rumah.
"Yuk, turun," ajak Shaka yang lebih dulu sebab ia akan membuka pintu bagian kiri.
Keduanya yang bergandengan tangan langsung di cegat oleh orang yang tak di sangka ada juga di kediaman Rahardian.
"Ngapain Lin?" tanya Shaka.
"Ikut makan," jawab Lintang sambil cekikan.
.
.
.
Kalau udah kenyang pulang ya....