Queensa, seorang gadis yang menjadi dingin karena terlalu banyak tersakiti. Dan Sasa, seorang gadis antik dan penakut yang sudah menjadi bahan bully sejak pertama kali masuk ke sekolahnya.
Dilihat dari segi manapun, tidak ada yang akan menyangka, jika kedua sosok itu adalah orang yang sama.
Berawal dari benci, dia menyadari jika perbedaab antara cinta dan benci hanya setipis kertas tisu. Dia jatuh cinta pada pria yang membullynya.
Lalu akankah kisah cinta mereka berjalan mulus, atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosemarry_21, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Queensa "15"
...Seperti biasa ya bestie......
...Tinggalkan like, komen, vote dan juga masukkan ke favorit! Jangan lupa🤭😘...
...***** Happy Reading Bestie *****...
Untung saja tempat Varo berada itu, tidak terlalu jauh. Dan bagi Queen yang sudah terbiasa mengemudi dengan kecepatan di atas rata-rata, hal itu sangatlah mudah.
Dengan tergesa-gesa, Queen keluar dari rumahnya dan melajukan motor sport kesayangannya menuju sebuah restoran cepat saji.
Tak lupa dia sudah memesan lebih dulu melalui ponselnya, karena dia adalah pelanggan VIP di sana.
Jadi dia hanya tinggal mengambilnya saja, tanpa harus menunggu pelayan menyiapkan pesanannya.
Hanya butuh 5 menit bagi Queen untuk sampai di restoran itu dan mengambil pesanannya yang sudah siap.
Tapi sialnya di justru bertemu dengan Rebecca, di biang keringet.
"Sial! Ngapain itu cewek resek pake ada di sini segala sih?!" umpat Queen lirih, "Pait! Pait! Pait! Jangan liat gue, gue buru-buru!" batinnya.
Namun sialnya, harapan tak sesuai kenyataan.
"Re, itu bukannya si Cupu yah?" salah satu teman Rebecca justru menunjuk ke arahnya.
Queen menghela nafas panjang, saat Rebecca berjalan menghampirinya. Dan Queen juga bergegas pergi dari sana.
Tapi Rebecca menghentikan langkahnya, dengan sengaja menabrak bahu Queensa.
"Heh, lo! Mata lo udah empat, tapi masih aja buta!"
"Hellow...! Sorry dorry strawberry nih ya...! Yang buta itu elo, Sialan!" umpat Queen namun hanya dalam hati, "Sorry, aku nggak sengaja."
"Cih! Enteng banget lo ngomong sorry, buat apa ada polisi kalo kata maaf bisa selesaiin masalah!?"
"Terus mau lo apa, Nenek lampir!?" umpat Queen dalam hati, dengan darah yang serasa mendidih karena menahan amarah.
Bahkan saat ini, ingin sekali rasanya, Queen memberikan bogem mentahnya pada cewek rese di hadapannya itu, tapi lagi-lagi rahasia tentang identitasnya berkata lain.
"Dengerin gue ya, Cupu!" Rebecca menusuk-nusukkan jari telunjuknya ke dada Queen dengan cukup keras, "Jauhin Varo!"
"Oke, aku juga nggak pengen kok deket-deket dia." Queensa menggunakan jurus langkah seribu dan berlari secepat kilat keluar dari restoran itu.
Untungnya dia memarkir motornya di seberang jalan, jadi Rebecca and the gank tak akan melihatnya.
"Sial! Sisa 5 menit lagi!" Queen melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
Queen mengendarai motornya dengan gila dan ugal-ugalan, seolah tak menghiraukan kenyataan jika yang saat ini tengah dilewatinya adalah jalan raya dan bukan sirkuit balap.
Bahkan teriakan serta umpatan dari pengendara lainnya, tak dihiraukan sama sekali olehnya.
Asalkan dia selamat sampai tujuan, semua bukanlah masalah. Itulah yang dia pikirkan.
Padahal kalau dia sampai kecelakaan, itu artinya dia bukan selamat sampai tujuan, melainkan selamat datang di kuburan.
Dan itu adalah masalah besar.
Tapi sayangnya, otak Queensa tak sempat berpikir hingga ke sana untuk saat ini.
*
Hingga akhirnya dia pun sampai di tujuan, dan hanya terlambat selama tiga menit saja. Queensa menghela nafas lega, karena mengira jika si biang sial itu tak akan marah hanya karena waktu tiga menit.
...*******...
...Jangan lupa like, komen, vote dan sumbangkan sedikit poin kalian ya guys.🙈...
...Dukungan kalian adalah hal terindah yang selalu membuatku bahagia.🤣...
...Novel yang satu ini novel ringan ya guys, jadi maklumin aja kalau alurnya memang agak lambat....
...Kalau kalian nyari yang konfliknya berat seberat beban hidup author, kalian salah tempat.🙊...
semangat Thor
Ry Benci Pakpol Mampir