NovelToon NovelToon
Istri Siri Tuan Dokter

Istri Siri Tuan Dokter

Status: tamat
Genre:Romantis / Nikahkontrak / Dokter / Tamat
Popularitas:38.9M
Nilai: 4.7
Nama Author: AmiRas

Kinar menerima tawaran menikah dari sang dokter untuk melunasi hutangnya pada pihak Bank. Sedangkan, dr. Raditya Putra Al-Ghifari, Sp. B menikahinya secara siri hanya untuk mendapatkan keturunan.

Awalnya Kinar menjalaninya sesuai tujuan mereka, tapi lambat laun ia mulai merasa aneh dengan kedekatan mereka selama masa pernikahan. Belum lagi kelahiran anak yang ia kandung, membuatnya tak ingin pergi dari sisi sang dokter.

Kemanakah kisah Kinar akan bermuara?

Ikuti Kisahnya di sini!

follow ig author @amii.ras

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perhatian Sang Dokter

"Hari ini saya lebih awal berangkat. Kamu tidak apa-apa diantar Pak Beni?" ucap Dokter Radit ketika mereka menyantap sarapan.

Kinar yang sedang menyiapkan kotak bekal makan siang mengangguk singkat.

"Jangan lupa bawa vitaminmu!" pesan lelaki itu.

Kinar mengangguk lagi. Ia tak mood bicara hari ini sejak lamunannya tentang perasaan tadi. Kenapa sih dia baperan sekali, padahal biasanya juga tidak. Rasanya begitu kesal dan memuakkan untuk Kinar hadapi.

"Sudah diminum susunya?" tanya Dokter Radi lagi masih dengan nada datar.

"Sudah, Mas!" sahut Kinar singkat.

Radit mengangguk. Ia tahu sepertinya mood perempuan ini sedang tak baik, untuk itu ia tak bersuara lagi. Setelah menghabiskan sarapannya, Radit berpamitan untuk berangkat lebih dulu dan menerima kotak bekal yang diserahkan oleh Kinar.

Sedangkan, Kinar baru berangkat ketika jam setengah delapan, diantar oleh Pak Beni. Hari ini moodnya jelek sekali. Meski tadi pagi ia sudah tak lagi merasakan mual muntah itu, sekarang diganti moodnya yang berubah jelek. Bawaannya kok pengen ngocehin orang.

...*****...

Lelaki bersneli putih itu menatap mobil sedan hitam yang baru saja terparkir di halaman rumah sakit. Lelaki itu berdiri bersandar di depann mobilnya sendiri. Memperhatikan ketika pintu mobil penumpang bagian belakang terbuka dan seorang perempuan dengan seragam perawatnya itu keluar. Lelaki itu terus memperhatikan hingga punggung sang perempuan menghilang di balik pintu masuk gedung rumah sakit.

"Apakah karena itu kamu menolak saya, Suster Kinar?" gumam lelaki itu getir.

Sesak itu ia rasakan kembali. Kemarin, saat ia berbelanja di supermarket untuk memberi keperluan dapur apartemennya, ia melihat Kinar bersama dengan Dokter Radit berbelanja dengan beriringan. Dokter Ardi, melihat ketika Dokter Radit memasulkan beberapa kotak susu hamil ke dalam troli. Netranya memperhatikan itu di balik rak tanpa kedua orang itu sadari.

"Semoga kamu bahagia dengan pilihanmu, Suster Kinar!" doa lelaki itu menunduk menatap sepatu pentofelnya.

............

Kinar baru saja menyelesaikan tugasnya di ruang Melati, dan memilih duduk di bangku taman rumah sakit, mencari angin segar. Lalu dari arah kanan, ia lihat rekannya--Suster Lina berjalan mendekatinya.

Suster yang usianya lebih tua dua tahun darinya itu duduk di bangku besi samping Kinar. Oh, dan Kinar tahu kalau rekannya ini akan mengajaknya bergosip. Kinar sih suka saja ya kalau yang diangkat dalam topik pergosipan mereka adalah Dokter Radit, sang suami.

"Kin, tadi aku gak sengaja lihat Dokter Radit sama Dokter Ririn pelukan di koridor mau menuju ruang UGD. Menurut kamu mereka ada hubungan apa ya?" ucap Suster Lina memulai obrolan.

"Pelukan? Dokter Radit sama Dokter Ririn?" Kinar sudah memutar posisi duduknya menyamping berhadapan dengan Suster Lina.

"Iya. Aku lihat Dokter Ririnnya nangis terus dia meluk Dokter Radit, mereka berdua bikin penasaran aja. Sejak kedatangan pertama Dokter Ririn ke sini mereka sudah menunjukkan kedekatan. Kalau memang mereka berjodoh, aku rela deh karena Dokter Ririn orangnya cantik dan juga baik," ujar Suster Lina lagi, kali ini lebih menggebu dengan semangat.

"Tahu darimana kamu kalau dia orang yang baik, Sus?" tanya Kinar dingin. Tak suka akan fakta jika dua orang yang dibicarakan oleh Suster Lina itu berpelukan.

"Ya, dari sikapnya yang murah senyum, terus aku pernah lihat dia bantuin papah pasien ke ruangan, menurutku dia orang yang baik." Suster Lina menyampaikan penilaiannya.

"Jangan cuma menilai dari luarnya saja, Sus. Hati manusia siapa yang tahu!" sahut Kinar sewot.

Suster Lina yang mendapati wajah kesal rekannya pun kebingungan.

"Lah, Kin kok kamu malah sensian sih? Lagi PMS ya?" ujar Suster Lina menelisik wajah Kinar.

Kinar baru sadar jika ia menanggapinya berlebihan. Ia pun segera mengubah ekspresi kembali seperti biasa.

"Ah, gak lupakan aja, Sus!" ucapnya mengibaskan tangan.

Suster Lina mengangguk. Lalu keduanya kembali memulai obrolan dengan pembahasan tentang pasien yang rewel saat disuruh minum obat dan berbagai hal tentang pekerjaan mereka.

...*****...

"Radit!"

Radit yang baru saja keluar dari ruang UGD langsung tersentak mundur ke belakang karena seseorang tiba-tiba menerjang tubuhnya dengan sebuah pelukan.

"Hiks! Dit, sebentar saja, kumohon!"

Radit ingin melepaskan pelukan dari perempuan yang menggunakan sneli yang sama dengannya, tapi lengan perempuan itu melingkari pinggangnya erat.

"Dokter Ririn, tolong lepaskan!" ucap Radit dingin.

Dokter Ririn tak bergeming, dan Radit dengan terpaksa mendorong agak keras tubuh perempuan dalam pelukannya hingga pelukan itu terlepas.

Perempuan di depannya tampak bersimbah air mata. Radit hanya menatap datar, mengepalkan tangan menahan diri agar tak mengusap cairan yang membasahi wajah perempuan di depannya.

"Ada apa kamu menangis?" tanya Radit datar, menyembunyikan kedua tangannya dalam kantong celana dasarnya.

"Papa, Dit! Papa kritis," jawab Dokter Ririn dengan terisak menunduk.

"Sudah diperiksa Dokter, kan? Berdoa saja semoga beliau segera melewati masa kritisnya," sahut Radit datar.

Dokter Radit hendak melangkahkan kakinnya pergi, tapi kembali Dokter Ririn memeluknya dan kini dari belakang. Radit dapat merasakan basah di punggungnya. Ia masih mencoba menahan diri, mendiamkan untuk beberapa detik perempuan itu memeluknya, sebelum kembali melepaskan belitan tangan itu dan berbalik menatap perempuan di hadapannya.

"Jaga sikapmu, Dokter Ririn! Kita sudah tidak punya hubungan apapun lagi, selain rekan kerja. Jadi, jangan menunjukkan sikapmu yang seperti ini," ucap Radit dingin dan berlalu pergi dengan langkah lebar meninggalkan Dokter Ririn yang masih tergugu di tempatnya berdiri.

"Dit, kenapa sulit sekali menggapai hatimu kembali!" isaknya menatap punggung Dokter Radit yang semakin berjalan menjauh.

Sedangkan, di sisi Radit sendiri lelaki itu tampak tak terbaca. Ekspresinya datar dan dingin, tak menampakakkan emosi perasaan yang melingkupi hatinya. Perasaan seperti ini sungguh menyiksa bagi Radit. Ia ingin lepas dari bayang-bayang kenangan bersama perempuan itu, dan jujur saja sejak perniakahan sirinya dengan Kinar ia sudah mulai mengubur kenangan itu. Namun, kedatangan kembali perempuan masa lalunya mengacaukan semua usaha Radit selama ini. Ia tak ingin jadi pengecut, tapi tanpa sadar sudah bersikap seperti lelaki pengecut.

Beda dengan Radit, beda juga dengan Kinar. Suster satu itu tampak uring-uringan selama hari itu. Makanan tak ia habiskan, terus emosi tak terkontrol sehingga ia marah-marah pada salah seorang pasien remaja karena menolak makan dan minum obat dengan menjatuhakn piring berisi makanan yang ia bawa. Untungnya Suster Lina segera membawanya keluar dari ruangan pasien itu hingga Kinar bisa menenangkan emosinya. Pokoknya hari itu, hari yang begitu tak enak bagi Kinar. Belum lagi ketika ia berpapasan dengan Dokter Radit yang hanya melewatinya tanpa menyapa. Oh, Kinar memang berlebihan dengan berharap mendapatkan sedikit sapaan atau pertanyaan dari lelaki es itu. Kacau. Pokoknya hari itu kacau buat Kinar. Rasanya bukan cuma Kinar, tapi juga Dokter Radit dan dua dokter lainnya yang mungkin meratapi hati.

...Bersambung.......

1
Tamirah
Waduh raja tega benar ya mertuamu ngerjain kamu Kinar,....tapi gak papa toh habis gelap terbitlah terang...😄😄😄
Tamirah
Kalau readers sih mau nya jual mahal dulu tunggu Si Radit termehek-mehek.Wes gak sesuai ekspektasi..... Payah kamuu Kinar .
Tamirah
waduh Kinar kamu kok gampang banget meleleh' , apa Kamu kangen sama sentuhannya.Gak usah gengsi sama sama menahan hasrat wesss angelllll.
Tamirah
Cuek aja Kinar, anjing' menggonggong kapilah berlalu.
Tamirah
Kinar buat Radit bertekuk lutut,Kamu bisa balas sakit hatimu dimulai dari rumah mertua mu.
Tamirah
Tunggu aja kamu Radit seorang wanita kalau sudah disakiti sampai ketingkat paling bawah dia akan berubah menjadi monster 😂😂😂😂
Tamirah
Setelah ada kelahiran anak mereka tentu akan ada konflik sesuai kesepakatan awal. Bisa di tebak mereka gak akan berpisah.
Tamirah
Radit memberikan 🏡 sebagai kompensasi,lak sistim Barter Kinar dapat 🏡 Radit dapat anak.Aduh kasihan Kamu Kinar.
Tapi gak papa suster Kinar kamu sudah ditunggu jandanya sama dr Ardi.....!
Tamirah
Tuh mertua yg luar biasa,gak sekedar nuduh tapi dia cari tahu dan menyimpulkan bahwa putra nya sudah.......?????
Tamirah
Ternyata dr Ririn sdh tahu kalau Kinar dan dr Radit ada hubungan,Betul ada kata kata bijak,sepandai pandai nya bangkai ditutupi akan tercium juga.
Tamirah
Resiko kalau ada yg nyinyir padamu' Kinar ,orang orang tahu nya kamu blm nikah tapi perutmu sdh blenduk.
Tamirah
Sekilas Kinar udah dapat Restu dari Kanjeng Ratu alias mertua...🤭🤭🤭
Tamirah
Yang baca juga gregetan sama Radit,enak aja perhatian yg belebih tapi demi anak yg dikandung nya saja . Gak perduli dgn perasaan istri sirinya yg memendam rasa kecewa.
Tamirah
Nih mulai ada konflik.Judul Novel nya diganti aja Thor menjadi** Meminjam Rahim Suster Cantik**. atau kontrak rahim perawat Cantik. Kan hanya butuh anak saja tanpa ibunya ,setelah lahir anaknya,ibunya dibuang .
Tamirah
Biasa nya novel yg awal nya pernikahan karena kesepakatan ujung ujung gak jadi pisah alias cerai.Yang terjadi justru sang laki termehek mehek sama sama istri nya.....!!!!
Tamirah
Nah tahu kalau Kinar hamil bingung sendiri gimana mau menutupi sekandal mereka walau sdh halal.
Tamirah
Ya nama saja sdh beristri walau istri siri,tapi kalau ada orang yg menyukai istrinya tentu sang suami berubah jadi singa garang alias cemburu makanya diresmikan dan dipublikasikan.wes angelllll....!
Tamirah
salah ngetik harus nya dr Radit gak peka...🤭🤭🤭
Tamirah
Kalau lihat gejalanya Kinar itu hamil.Hanya saja Dr Radit yg peka.yg nama wanita kalau sudah nikah tahu tahu sering mual,entah itu bau parfum bau keringat bau masakan itulah pemicunya, beda mual nya sama penyakit asam lambung,,,!!
Tamirah
Gampang banget punya hutang lunas,tapi syarat nya mau dinikahi.Dari pada ribet mikir diterima aja gitu aja repot....! Apa lagi nikah nya sama dosen ,di dunia nyata juga para wanita gak mungkin nolak brooo...😄😄😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!