Murid Dewa Dan Iblis

Dia tahu tujuan Lingga Maheswara pergi ke kediaman Gubernur, tetapi dari hatinya, sebenarnya dia tidak begitu yakin dengan Lingga Maheswara!

Bagaimanapun juga, kekuatan Gubernur jauh melampaui kemampuan keluarga Dermawan, seorang pemuda, seorang diri, berusaha menghancurkan kantor Gubernur dengan tenaga sendiri, hampir mirip dengan orang gila yang bermimpi!

Namun, Lingga Maheswara benar-benar berhasil melakukannya!

"Tidak baik!"

Tiba-tiba, seolah-olah dia teringat sesuatu, wajahnya menjadi serius, dan dengan suara rendah dia berkata, "Segera atur semua orang, pergi untuk melindungi adik dari Lingga!"

Meskipun Lingga Maheswara telah menghancurkan kediaman Gubernur, itu tidak berarti bahwa masalah ini sudah selesai. Seperti yang dikatakan oleh Handy Demian Glo, selama bertahun-tahun di Nordu, dia telah membesarkan begitu banyak orang!

Ini mengisyaratkan bahwa meskipun Lingga Maheswara telah mengambil langkah tegas, masih ada kemungkinan bahwa orang-orang yang didukung atau dipengaruhi oleh Handy Demian Glo tidak akan berhenti di situ. Kemungkinan akan ada upaya untuk melanjutkan agenda yang ditinggalkan oleh Handy Demian Glo, dan ini bisa membawa risiko baru bagi keamanan Avena Freya Floris. Dengan demikian, tantangan yang dihadapi oleh Sarah Putri Patrania dan Lingga Maheswara tidak akan berakhir begitu saja, dan mereka perlu tetap waspada terhadap ancaman yang mungkin muncul dari pihak yang terkait dengan Handy Demian Glo.

Di antara orang-orang ini, sulit untuk menjamin bahwa tidak ada pengikut setia yang ingin membalas dendam untuknya, lalu mengarahkan tujuan mereka ke Avena Freya Florist!

Selain itu, Shara Putri Patrania juga menyadari bahwa asal usul Handy Demian Glo tidaklah sederhana. Menjadi Gubernur Provinsi bukanlah pencapaian yang kecil, dan pasti ada dukungan dari orang-orang berpengaruh di belakangnya.

Dengan pemikiran ini, Shara menyadari bahwa jika orang-orang penting di balik layar memiliki dendam terhadap Handy Demian Glo, mereka juga mungkin akan mengincar Avena Freya Florist. Dalam situasi yang semakin rumit dan berbahaya ini, menjaga keamanan dan keamanan Avena Freya Florist menjadi prioritas utama bagi Shara Putri Patricia.

Memikirkan hal ini, ia tidak berani menunda lagi, tergesa-gesa datang ke halaman dimana Avena Freya Florist berada, dia ingin mengawasi Avena Freya Florist sendiri, setidaknya sebelum Lingga Maheswara kembali, tidak boleh ada kejadian tak terduga!

……

Waktu berlalu begitu cepat, dalam sekejap saja sudah berlalu satu setengah jam.

"Di sini saja!"

Suara dingin terdengar, belasan orang berpakaian hitam tiba-tiba muncul di luar halaman, pemimpin mereka dengan wajah yang dingin berkata, "Pergi, bawa Avena Freya Floris keluar!"

"Ya!"

Begitu suaranya mereda, sisa orang-orang berpakaian hitam itu mulai bergerak maju, aura kuat meluas, semuanya berada di kelas Kendor!

Di hadapan mereka, para penjaga dari Pavilion Calixto sama sekali tidak memiliki kekuatan untuk melawan, hanya dalam dua nafas, mereka telah terbunuh seluruhnya. Lalu, sekelompok orang berpakaian hitam langsung menerobos masuk ke dalam halaman.

"Akhirnya datang juga!"

Di dalam halaman, hati Sarah Putri Patrania tenggelam dalam kegelapan kekhawatiran. Dia telah menduga bahwa akan ada orang yang datang ke sini, namun dia tidak menyangka bahwa kedatangan mereka begitu cepat dan begitu tak terduga!

Tidak hanya itu, yang lebih membuatnya tercengang adalah kekuatan mereka yang melebihi perkiraannya. Mereka membawa belasan pejuang kuat dari kelas Lendor, yang hampir tak terkalahkan di kota kecil seperti Kota Sanford! Ini adalah ancaman yang lebih serius dari yang pernah dia antisipasi sebelumnya, dan menunjukkan bahwa situasinya lebih berbahaya daripada yang pernah dia bayangkan. Dengan demikian, Shara Patrania sadar bahwa dia akan menghadapi tantangan yang besar dalam upayanya untuk melindungi halaman dan orang-orang yang berada di dalamnya.

"Berhenti!"

Pada detik berikutnya, dia melangkah maju, berkata dingin, "Aku adalah pemilik cabang Pavilion Calixto di Sanford, tempat ini adalah tempat asal Pavilion Calixto, tidak boleh kalian berbuat sembarangan!"

"Pemilik Paviliun Calixto?"

Pemimpin orang berbaju hitam juga masuk, ia mengerutkan keningnya, kemudian menggelengkan kepala, "Jangan lukai orang ini, namun, juga tidak perlu ragu, pingsanlah dia, bawa target pergi!"

"Jangan berharap!"

Wajah Shara Putri Patrania menjadi suram, cincin penyimpanan di tangannya menyala, dan segera, dua boneka prajurit tingkat Pypar muncul di sampingnya.

"Bagaimana mungkin!"

Ekspresi pemimpin orang berbaju hitam berubah, bagaimana mungkin seorang pemimpin cabang kota kecil bisa memiliki dua boneka prajurit spiritual tahap Pypar untuk melindungi dirinya?

"Bunuh!"

Shara Putri Patrania tetapi tampak serius dan dingin, dia melambaikan tangannya, dua boneka prajurit Harves, langsung membunuh sekelompok orang berbaju hitam di depannya!

……

"Hmm?"

Sementara itu, Lingga Maheswara yang sedang dalam perjalanan pulang ke Kota Sanford, tiba-tiba merasa panas di antara alisnya, dan wajahnya seketika menjadi suram!

"Adik perempuan, ada masalah!"

Cahaya dingin memancar dari matanya, menyirami sekitarnya dengan keangkuhan dan kemarahan yang meluap seperti letusan gunung berapi. Niat membunuh yang luar biasa segera menyebar ke segala arah, menciptakan aura yang menakutkan dan mengintimidasi.

Untuk memastikan keamanan adik perempuannya, selain memerintahkan Shara Putri Patrania untuk melindunginya dengan setia, dia juga telah meninggalkan langkah-langkah cadangan yang cermat dan teliti. Tindakan bijaksana ini menegaskan bahwa dia tidak akan menoleransi ancaman apa pun terhadap orang yang dicintainya, dan dia siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi mereka dari bahaya. Dengan demikian, keputusannya mencerminkan tekad yang kuat dan tekad yang tak tergoyahkan untuk melindungi orang-orang yang dia cintai.

Sebelum pergi, dia dengan bijaksana menanamkan sebuah tanda pada Avena Freya Floris. Tanda tersebut dirancang untuk bertindak secara otomatis jika orang lain berada dalam bahaya, memberikan peringatan yang diperlukan untuk melindungi keamanan mereka.

Selain itu, jika situasi benar-benar mencapai titik krisis yang mengancam Avena Freya Florist, tanda tersebut juga akan aktif secara otomatis. Ini akan menghasilkan pemindahan Avena Freya Floris ke lokasi yang aman, terpencil, dan jauh dari ancaman potensial, hingga seratus mil dari titik keberadaannya saat itu. Dengan demikian, tindakan bijaksana ini memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi Avena Freya Floris, memastikan keselamatan dan keamanannya dalam situasi yang genting.

Namun, itu adalah situasi terburuk!

"Adik, tetap kuat, aku akan segera kembali!"

Dia menunjukkan ekspresi yang menyeramkan, tidak lama sebelumnya, dia baru saja bersumpah, mulai sekarang dia tidak akan pernah membiarkan Avena Freya Florist menerima perlakuan tidak adil lagi.

Dia pasti tidak boleh ingkar janji!

Brak!

Kecepatannya meningkat secara instan beberapa kali lipat, mencapai batas maksimal dari kemampuannya sendiri. Perjalanan yang sebelumnya memerlukan dua jam, dengan tekad yang kuat, dia berhasil memperpendeknya hingga tidak sampai satu jam! Dengan kekuatan dan determinasi yang luar biasa, dia berhasil mengatasi segala rintangan dan hambatan yang ada di jalannya, sehingga bisa mencapai tujuannya dengan lebih cepat dari yang pernah dia bayangkan sebelumnya.

Brak!

Pada detik berikutnya, pintu gerbang halaman pecah berantakan, Lingga Maheswara menerobos masuk, dan melihat Avena Freya Floris yang masih pingsan.

Namun, tidak ada luka sama sekali pada tubuhnya, yang membuat Lingga Maheswara sedikit lega.

Untungnya, adik perempuan tidak apa-apa!

Kemudian, dia melihat Shara Putri Patricia di sampingnya, serta dua boneka prajurit tingkat Pypar.

Namun, kedua boneka prajurit Harves ini memiliki banyak bekas luka, jelas baru saja melewati pertempuran besar yang sengit!

"Tuanku Lingga, beruntung tidak mengecewakan perintah!"

Melihat Lingga Maheswara muncul, Sahara Putri Patrania juga menghela nafas lega, lalu membungkuk dan berkata dengan suara rendah, "Tuan muda, jangan khawatir, nona Avena tidak mengalami cedera sama sekali!"

"Kamu melakukan dengan sangat baik!"

Lingga Maheswara mengangguk sedikit, lalu dengan suara dingin berkata, "Ketua Shara, apa yang sebenarnya terjadi tadi?"

"Beginilah keadaannya......"

Shara Putri Patrania dengan cepat menceritakan seluruh peristiwa kepada Lingga Maheswara dan yang lainnya, berbagi detail tentang pertempuran yang baru saja terjadi.

Meskipun kekuatan orang-orang berbaju hitam itu tidak bisa dianggap remeh, namun, saat mereka dihadapkan dengan dua boneka prajurit yang tangguh, pada akhirnya mereka tidak bisa bersaing. Terluka dan mengalami kekalahan, mereka terpaksa mundur dari medan pertempuran, menyadari bahwa mereka telah menghadapi kekuatan yang jauh lebih besar daripada yang mereka perkirakan sebelumnya.

"Orang berpakaian hitam!"

Mata Lingga Maheswara memancarkan niat membunuh yang mengejutkan, lagi-lagi orang-orang berbaju hitam itu!

Tiga tahun yang lalu, itu adalah orang-orang berpakaian hitam yang membunuh keluarga Maheswara. Sekarang, geng ini, bahkan mencoba menculik Avena Freya Florist!

Meskipun Avena tidak apa-apa, namun masalah ini, tidak mungkin hanya berakhir begitu saja!

"Ada jalan ke surga tapi kamu tidak mau melalui, tidak ada pintu ke neraka namun kamu memilih untuk memasukinya!"

Dia berbicara sendiri dengan dingin, tiga tahun lalu, dia tidak bisa berbuat apa-apa saat keluarga Maheswara dihancurkan, tetapi sekarang, ini bukan tiga tahun lalu lagi!

Ingin menculik adik perempuannya, pikir bisa begitu saja pergi?

Bermimpi!

Saat berikutnya, alis Lingga Maheswara tiba-tiba retak dan dari retakan tersebut muncul sebuah mata vertikal yang misterius. Mata itu seolah-olah adalah sebuah kompas gaib yang berputar dengan kecepatan tinggi, memancarkan aura kekuatan yang tak terduga.

Hal yang dia tinggalkan pada Avena Freya Florist, selain sebagai peringatan akan kekuatannya, juga memiliki kemampuan yang menakjubkan. Itu adalah sebuah simbol kekuatan yang mengunci setiap musuh yang pernah berani menyerangnya, sebagai pengingat bahwa mereka harus berhadapan dengan konsekuensi yang serius jika mereka berani menantangnya lagi.

Dengan keberadaan mata vertikal ini, Lingga Maheswara memberikan pesan yang jelas kepada semua yang berani menantangnya, bahwa dia adalah kekuatan yang harus dihormati dan bahwa tindakan mereka tidak akan pernah luput dari perhatiannya.

Tidak peduli ke mana pihak lain melarikan diri, berkat hal ini, dia selalu bisa menemukan mereka!

"Ditemukan!"

Tiba-tiba, mata kompas di antara alis Lingga Maheswara berhenti berputar, mengunci arah ke tenggara.

Sebuah kilatan dingin melintas di matanya, dan dia langsung bersiap untuk berangkat. Tepat pada saat itu, Shara Putri Patrania tergesa-gesa berkata, "Tuan Lingga, tunggu sebentar!"

"Di dalam Paviliun Calixto, ada satu kapal awan, kecepatannya setara dengan para penguasa dalam kelas Infortel. Aku bisa membantu mengendarai kapal awan, memberimu bantuan!"

"Dan juga, dengan cara ini kita dapat membawa nona Avena, untuk menghindari serangan terselubung lagi!"

"Baiklah!"

Lingga Maheswara mengangguk, menyadari bahwa apa yang dikatakan oleh Sarah Putri Patrania memang masuk akal, dan dia tidak memiliki alasan untuk menolak saran tersebut. Dengan langkah mantap dan tekad yang kuat, mereka segera naik ke kapal awan, bersiap untuk menghadapi tantangan selanjutnya.

Tak lama kemudian, Lingga Maheswara dan dua orang lainnya berteriak dengan keras, memacu kapal awan mereka dengan kecepatan tertinggi. Mereka menuju posisi orang-orang berbaju hitam dengan tujuan untuk menemukan keberadaan mereka dan menghadapi mereka dalam pertempuran yang akan datang.

Dalam momen yang tegang ini, ketiganya siap untuk menghadapi apa pun yang mungkin terjadi, dengan tekad yang kuat dan keyakinan bahwa mereka akan berhasil mengatasi setiap rintangan yang menghalangi mereka.

"Sampai!"

Setengah jam kemudian, Lingga Maheswara tiba-tiba membuka matanya, dia merasakan tanda itu, hanya tersisa kurang dari lima mil dari posisinya!

"Kepala Paviliun Shara, aku pergi terlebih dahulu!"

Matanya dingin dan tajam, tiba-tiba dia melangkah maju, tidak peduli bahwa kapal awan masih berada di ketinggian tiga ratus meter, langsung melompat turun!

"Lingga!"

Shara Putri Patrania menjerit kaget, menyadari bahwa secara normal, hanya praktisi yang telah mencapai level tinggi yang memiliki kemampuan untuk terbang di udara seperti yang dilakukan oleh Lingga Maheswara. Melompat dari ketinggian tiga ratus meter, bahkan bagi para penguasa kuat alam Pypar-Othell, merupakan tindakan yang sangat berbahaya dan berisiko tinggi. Hal tersebut sangat mungkin berakhir dengan cedera parah atau bahkan cacat permanen.

Dalam situasi yang menegangkan ini, Shara Putri Patrania menyadari bahwa Lingga Maheswara telah menunjukkan kemampuan luar biasa yang melebihi batas kemanusiaan. Kemampuannya untuk mengendalikan dan mengatasi hukum fisika dan bahkan mengabaikan risiko besar yang terkait dengan melompat dari ketinggian yang sedemikian tinggi menunjukkan bahwa dia adalah seorang praktisi yang sangat kuat dan berpengalaman dalam seni bela diri yang gaib.