NovelToon NovelToon
Diantara Pelukan Dan Peluru

Diantara Pelukan Dan Peluru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Persahabatan / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Inka

Antara cinta dan peluru, yang manakah yang akan dipilih Arabella maupun Marcello? Akankah mereka berpisah dan saling membenci?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Markas tersembunyi Nyx yang hanya diketahui oleh orang tertentu saja.

William berdiri di depan layar holo grafik besar menatap peta, lokasi terakhir keberadaan Arabella dan Jacob.

Dibelakangnya ada 3 orang pria berpakaian serba hitam dengan wajah ditutupi topeng.

"Temukan mereka dalam keadaan hidup atau mati!" perintah William tanpa mengalihkan pandangannya dari peta.

#

#

#

Swiss

Di sebuah penginapan tua, Arabella dan Jacob duduk dengan kegiatan dan pikiran masing-masing.

Arabella melangkah ke kamar mandi dan masuk ke dalam. Ia melepas pakaiannya dan berdiri di bawah shower dengan tubuh bergetar. Ia merasa tertekan dengan konsekuensi yang harus dia hadapi setelah memilih keluar dari dunia bawah tanah.

Air shower bercampur dengan tetesan air mata yang menyatu menjadi satu.

10 menit kemudian, Ia berdiri di depan cermin sembari menatap wajahnya. Ia melihat pantulan bayangan gadis kecil yang dulu dipaksa dipisahkan dari orang tuanya. Gadis yang dididik menjadi boneka dan pembunuh bayaran tanpa perasaan.

Tok

Tok

Tok

"Kita tidak memiliki banyak waktu bersembunyi disini. Waktunya pergi, mereka sudah semakin dekat." kata Jacob dari luar pintu kamar mandi.

"Aku tidak bisa kabur lagi. Aku harus menghancurkan mereka sampai ke akar-akar nya." gumamnya pada dirinya sendiri.

Arabella keluar dari kamar mandi dan mengikuti langkah Jacob keluar dari penginapan.

Disisi lain

Marcello mempersiapkan langkah besar untuk membalas dendam atas kematian ayah kandungnya. Ia memutuskan tidak hanya bertahan dan menunggu, tapi melawan untuk menghentikan semuanya.

#

#

#

Di hutan perbatasan Swiss

Arabella dan Jacob merasa udara pagi terasa menusuk tulang setelah berlari cukup jauh. Kabut bahkan menutupi jalur setapak yang dipenuhi dengan batu.

Arabella berlari di belakang Jacob, nafasnya terdengar berat. Bahkan tangannya masih terasa sakit setelah mematahkan borgol menggunakan alat yang diberikan Jacob.

"Kita mau kemana sebenarnya?" tanya Arabella mengelap keringat yang membasahi dahinya.

"Kita harus pergi menjauh dari negara ini. Karena aku yakin William sudah mengetahui keberadaan mu."

Jacob menoleh kearah Arabella dan menatapnya dengan tajam.

"Dan Marcello..., dia tidak akan tinggal diam setelah kau berhasil kabur dari sandarannya."

Arabella terdiam. Nama itu mampu mengubah suasana hatinya. Ia ingin Marcello memihak nya. Tapi, tatapan terakhir Marcello membuat Arabella ragu. Tatapannya dingin, penuh luka dan dendam.

#

#

#

Ruang penahanan

Marcello menatap sel kosong dengan aura kemarahan yang kental. Ia mengambil borgol yang sudah putus tergeletak di atas lantai.

Tangannya mengepal kuat, dan perasaan menggebu-gebu menyerang batinnya.

"Apa kami harus mengejar mereka, Tuan?" tanya anak buah Marcello.

"Biarkan mereka lari sejauh mungkin, aku ingin tahu kemana mereka pergi." jawabnya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Arabella... Kali ini kau berhasil kabur dariku. Tapi aku bersumpah, aku akan menjadi orang pertama yang menemukan mu!" gumamnya dalam hati sebelum keluar dari ruangan gelap itu.

#

#

Disisi lain

William berdiri dengan jas hitam yang melekat pada tubuh kekarnya. Di hadapannya terdapat ruangan gelap yang dipenuhi layar.

Tiga orang terlihat berdiri di belakang pria itu sembari mengenakan topeng logam, dengan tubuh tegap tanpa suara.

William tiba-tiba berkata sembari tersenyum menyeringai.

"Arabella sudah masuk ke dalam perangkap, Jacob membawanya menuju perbatasan Swiss. Itu artinya mereka berniat melawan tanpa persiapan apapun. Jika mereka melawan, maka kita hanya punya satu pilihan, yaitu membunuh mereka agar dunia tahu, tidak ada yang bisa menghancurkan Nyx."

Salah satu dari tiga pria itu tiba-tiba membungkuk dan menghilang dari kegelapan.

#

#

#

Di tengah hutan

Arabella dan Jacob berhenti di sebuah pondok tak berpenghuni. Nafas Arabella terdengar memburu, peluh keringat ikut membasahi wajah dan tubuhnya.

"Jacob, aku tidak bisa terus berlari. Cepat atau lambat, William pasti menemukan ku. Kalau aku terus lari dan bersembunyi, Marcello akan ikut memburu ku. Kalau aku melawan, William akan mengirim anggota Nyx yang paling kejam membunuh kita. Aku tidak ingin kehilangan seseorang yang berharga untuk kesekian kalinya."

"Kalau begitu jangan memilih Bella! Biarkan mereka yang memilih mu!"

Air mata Arabella tiba-tiba terjatuh. Dan sekilas bayangan kebersamaannya bersama Marcello kembali menghantui pikirannya.

Tanpa mereka sadari di luar kabur hutan, tiga bayangan bergerak tanpa suara.

Di dalam gubuk, Arabella tiba-tiba menarik pistol dari pinggangnya saat mendengar suara ranting patah. Bahkan Jacob berdiri dengan posisi siap menyerang jika saja ada orang yang ingin menyerang mereka dari luar pondok.

"Mereka di sini." ujar Jacob dengan suara pelan.

"Insting anggota Nyx tidak pernah salah." sahut Arabella menatap lurus ke arah pintu.

Di luar pondok

Dari balik kabut, muncul tiga orang manusia menggunakan topeng logam dan seragam serba hitam tanpa ekspresi. Gerakan mereka cukup cepat dan gesit. Mereka adalah pemburu yang dilatih untuk menghapus jejak dengan rapi dan bersih.

Salah satu dari ketiganya tiba-tiba angkat bicara.

"Target terdeteksi berada di dalam pondok itu. Kode eliminasi penuh telah aktif."

Arabella dan Jacob bisa mendengar suara itu dengan jelas. Wanita itu menggeretakkan giginya dan berucap dengan penuh keyakinan.

"Kalau hari ini adalah hari kematian ku. Aku akan membuat mereka mengingat wajahku seumur hidup mereka."

Jacob melemparkan sebuah granat asap kecil hingga membuat kabut semakin pekat. Seketika pintu pondok terlepas disertai dengan suara tembakan.

Arabella menembak dua kali, namun pelurunya meleset karena serangan pisau logam dari anggota Nyx.

Anggota Nyx yang lain berusaha menyerang Jacob, tapi pria itu dengan cepat melindungi tubuhnya dengan meja.

Mereka terus saling menyerang dilingkungan yang dipenuhi oleh kabut.

Arabella berlari semakin masuk ke dalam hutan, namun salah satu dari tiga anggota Nyx mengejarnya dengan kecepatan di atas rata-rata manusia pada umumnya.

Arabella berputar dan memuntahkan sebuah peluru hingga mengenai topeng logam yang dikenakan anggota Nyx.

Anggota Nyx berhenti sejenak dengan suara mekanisme yang sedikit aneh.

"Arabella masih segesit dan selincah dulu."

Arabella terkejut saat mendengar suara itu. Anggota Nyx yang memburunya ternyata mengenalnya.

Anggota Nyx kembali menyerang Arabella menggunakan pisau logam yang sangat tajam. Pisau tajam itu hampir saja menebas leher Arabella. Namun, dari arah belakang anggota Nyx, Jacob menebas lengannya hingga mengeluarkan darah segar.

Bukan hanya mesin, tapi mereka dimodifikasi seperti robot. Mereka hanya bisa menjadi penurut tanpa bisa membantah perintah atau menolak misi.

Arabella mengambil sebuah kesempatan untuk melumpuhkan anggota Nyx yang hampir membunuhnya.

Ia menembak lutut anggota Nyx hingga membuatnya jatuh ke tanah. Anggota Nyx yang lain tiba-tiba datang menyerang Jacob dari belakang. Ia membanting tubuh pria itu ke batang pohon dengan kuat.

Nyx yang lain ikut menyerang Arabella menggunakan pisau dari kejauhan. Namun, wanita itu dengan cepat menangkis serangannya dengan pistol tanpa peluru.

Suara pertarungan itu terlihat semakin mencekam. Darah, kabut dan denting logam memenuhi udara. Arabella dan Jacob tidak bisa mundur. Mereka harus melumpuhkan anggota Nyx.

Dengan sisa sisa tenaganya, Arabella menusuk pisau ke topeng yang dikenakan anggota Nyx. Darah hitam kemerahan mengalir membasahi topeng dan wajahnya.

Pria itu berbisik pelan, suaranya terdengar seperti peringatan.

"William tidak akan pernah melepaskan mu sebelum kau pergi dari dunia ini, Bella."

Dua anggota Nyx masih berdiri dengan tegap tanpa rasa takut menyaksikan kejadian itu.

Sementara Jacob sudah terengah-engah dan berkata. " Kita tidak bisa membunuh mereka malam ini. Kita harus keluar dari hutan sekarang."

Arabella menatap anggota Nyx yang tersisa dengan wajah penuh dendam dan amarah yang berapi-api.

"Malam ini aku tidak akan lari!. Aku harus mengakhiri pelarian ini!"

Suara pertarungan sengit kembali terdengar. Di antar pohon-pohon yang berdiri lebat, suara peluru dan pisau terdengar saling bersahutan.

Dari jarak 1 km. Marcello mendengar suara tembakan dengan jelas. Ia datang bersama dengan puluhan anak buahnya.

1
Meylin
Dari awal baca novelnya bagus banget dan seru juga ceritanya 😍
Ditunggu judul barunya dan lanjutannya ya🙏👍
ani
Kpn update?😄
ani
Apa Arabella mati?
ani
Kereennn makin serusuh 😍
ani
🤣🤣🤣 apa kau tidak dengar perkataan mantan mu barusan? 🤩🤩
ani
Kerennnn
Dimas Ferdiansyah
ok kk saya siap ikutin karya kk yg paling bagus dan debes semangat selalu ya ka 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!