Menikah dengan pria yang membuat hidupnya bagai di Surga membuat Ayu benar-benar bucin dan berjanji untuk tidak akan menikah lagi jika suaminya meninggal dunia duluan atau sebaliknya ia tidak akan membiarkan suaminya menikah lagi jika ia yang meninggal duluan. Namun apa boleh di kata kebahagiaannya tak berlangsung lama, Ayu meninggal setelah melahirkan putri pertamanya. Seperti Janjinya ia pun menjadi arwah penasaran untuk menjaga suaminya dari godaan wanita lain. Namun siapa sangka bayi mungilnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu membuat ia harus merelakan suaminya untuk menikah lagi dengan adiknya Hera. Awalnya ia tidak keberatan karena ia tahu benar Hera, pribadinya yang sangat baik bagai malaikat membuatnya mengikhlaskannya hingga ia rela melepaskan suami tercintanya. Namun kehadiran seorang wanita tua di rumahnya membuatnya sadar jika Heralah penyebab kematiannya???, lalu bagaimana kelanjutan hubungan Hera dan suami Ayu??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Guna-guna
Flashback dua bulan sebelum Ayu meninggal.
"Celana dalam siapa ini??" Ayu membungkuk mengambil sebuah celana dalam berukuran besar yang tergeletak di halaman rumahnya.
Selain ukurannya yang besar, motif celana dalam itu sangat aneh.
"Ini pasti kerjaan orang iseng, buang CD sembarangan, tar kalau di pelet baru tahu!" dengus Ayu
Ia kemudian membuangnya di tempat sampah. Angin semilir berdesir membelai rambutnya yang baru saja di potong bob ala polwan.
Bola matanya bergerak menyusuri halaman rumahnya yang tampak asri setelah ia membersihkan nya.
"Masya Allah Asri dan sejuknya rumah baru gue,"
Ia merentangkan tangannya sambil menghirup udara pagi yang masih segar.
Terdengar suara derit pintu pagar di buka. Ayu menoleh, seorang gadis cantik berjalan masuk bersama seorang pemuda tampan.
"Rajin amat Kak!" seru Hera
"Harus rajin dong Ra biar mas Adi betah di rumah ini," jawab Ayu dengan senyum manisnya
"Tumben kamu datang ke sini pagi-pagi emangnya ada apa??" tanya Ayu
"Jadwal manggung kakak di stasiun tivi gebboy di cancel," wajah Hera tampak manyun
Raut wajah kecewa tergambar jelas di wajahnya saat menyodorkan amplop coklat kepada Ayu.
"Ya mungkin belum rejeki Ra," sahut Ayu santai
"Persaingan sekarang ketat kak, kalau kaka cuma polosan gini mah berat. Kita lama-lama bisa tersisih dan sepi job, terus bangkrut deh, jadi pengangguran lagi!" keluh Hera
Hera bergegas duduk di beranda rumah diikuti Ayu dan tunangannya Hendri.
"Santai Ra, gak usah kebakaran jenggot gitu dong, kalau masalah seperti ini kan udah biasa, anggap aja belum rezeki, besok juga pasti dapat gantinya." Ayu berusaha mencairkan suasana tegang Hera
"Terserah lo deh yang jelas aku tuh ke sini ke rumahmu untuk memberitahu kakak sesuatu."
"Katakan saja, ada berita apalagi," jawab Ayu
Hera mengeluarkan sebuah kotak kecil dan memberikannya kepada Ayu.
Ayu langsung membuka kotak itu. Matanya mata saat melihat isi kotak kecil itu.
"Apaan ini, kembang kantil buat apa??" tanyanya penasaran
"Itu namanya bunga kantil, fungsinya selain sebagai pembuka aura juga bisa menambah kecantikan, memperindah suara dan daya pikat kak Ayu agar tetap eksis di dunia musik dangdut,"
Ayu seketika menutup kotak itu, ia memang tidak tertarik dengan masalah klenik dan hal-hal mistik.
Ayu hanya mengangguk mendengar ucapan Hera yang terus memberikan pemahaman kepadanya.
Hera kemudian menyuruh ke Ayu untuk memakan bunga kantil itu sejumlah 7 buah.
Awalnya Ayu menolak, namun bukan Hera namnya jika ia tak bisa membuat sang kaka menuruti kemauannya. Ayu pun mengikuti perintah adiknya itu tanpa curiga.
Ayu makan satu persatu makan bunga itu meskipun kadang ia merasa mual dan ingin muntah.
"Habiskan kak!" seru Hera
"Iya Ra sabar," sahut Ayu
"Gue jadi berasa kaya Suzana kalau makan kembang kantil kayak gini,"
"Jangan norak deh, semua artis dan menyanyi dangdut itu melakukan ritual ini supaya mereka tetap eksis meskipun penjualan lagu mereka nggak terlalu banyak seperti punya kakak,"
"Oh gitu, tapi ini aman kan buat bumil??" Ayu tiba-tiba Terlihat ragu
"aman kak, aman"
"Ok deh, aku percaya,"
Ayu menghabiskan bunga itu tanpa sisa membuat Hera langsung bertepuk tangan.
"Goof girl, semoga besok ada kabar baik setelah ini,"
******
Malam harinya setelah memakan bunga itu, Ia mulai bermimpi aneh, mimpi yang selalu sama dan berulang setiap hari.
Mimpi itu membuatnya selalu termenung. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menceritakannya kepada Hera .
Saat ia menceritakan mimpinya dengan Hera, Adiknya itu malah menyuruh nya untuk datang ke seorang paranormal langganan nya.
" Itu tanda buruk kak, kata orang kalau mimpi seperti itu berarti ada orang lain yang sedang mengguna-guna kaka,"
Wajah Ayu seketika pucat, ia terlihat begitu takut dan khawatir.
"Bagaimana kamu bisa tahu??"
"Dari cerita beberapa orang artis kak, hal kaya gini mah udah biasa kak. Mungkin kakak baru mengalaminya makanya shock kaya gini. Mulai sekarang kaka harus waspada, inj adalah peringatan keras," jawab Hera
"Tapi siapa yang mau guna-guna gue Ra, emangnya gue salah apa??"
"Mungkin ada yang itu dengan kesuksesan kakak atau Ada yang sakit hati dengan ucapan kakak," Hera tampak serius
"Ya ampun sadis banget caranya, terus gue harus gimana??" tanya Ayu ketakutan
"Itulah Dunia artis, kejam!"
"Besok kakak ikut aku ke rumahnya Nyai Sariti!"
mgkin klo udh nemu yg pas dan ccok agak nya ayu akan tenang dan g gentanyangan lagi
apa setiap kali dpt lwt makanan apa ya jd ceoet kena juga itu si adi
rasuki suster itu
dan bilang jauhi dia serta menarik apa yg sudah di kirimkan sm hera wow keren dehh
jgn biarkan dia sng dan jgn birkan dia mengiasi semuanya
lawan ayuu
hera aq juga g iklas klo sam hera deh
ayu lawan hera aq suka itu apa misteri ya knp ayu ttp gntanyangan gtu