Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.
Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?
Selamat membaca.... 🥰😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Waktu menunjukkan tengah malam, raut wajah lelah dan mengantuk terlihat jelas dari diri Inka. Beberapa kali ia terlihat menguap.Rutinitas pekerjaan membuat pundi-pundi uangnya semakin tebal namun ia harus merelakan waktu yang lebih ditempat kerja.
" Lelah ya mba? "Tanya sopir itu dari cermin.
" Iya. "Jawab Inka dengan setengah mengantuk, kesadarannya menurun saat menyandarkan kepala di sofa kursi. Seperti biasa dia bisa tidur dimana saja namun dengan sisa sisa tenaga ia mencoba untuk tetap sadar .
" Klo mba mengantuk tidur saja mba, nanti saya bangunin setelah sampai rumah. "Ujar sopir itu lagi.
" Ya. " Inka hanya menjawab dengan lirih, mata nya seolah sangat lengket tak ingin terbuka.
Senyuman licik dan tatapan penuh minat terlihat dari sopir itu bahkan dengan sengaja melihat lekuk tubuh Inka dari spion depan. Siapa yang tidak tertarik dengan gadis cantik nan putih dengan rambut hitam legam. Wanita dengan mata indah dan tubuh yang proposional menambah sempurna ciptaan Tuhan.
Dengan sengaja ia memutar arah yang berbeda dengan tujuan . Ia mencari tempat sepi untuk melancarkan aksinya.
Inka mendengar ada yang membuka pintu mobil bagian tengah, di sela-sela kesadaran nya ia melihat sopir itu bersikap kurang aja, menyentuh wajah putihnya.
"Apa yang kau lakukan? " Tanya nya dengan ketakutan. Melihat kearah kanan dan kiri, tempat yang bukan ia lalui.
"Dimana ini? " Tanya nya dengan keras. Ia begitu takut karena sopir itu kian mendekat dan berusaha mencium bibir nya.
"Mari kita senang-senang sayang. " Ujar nya dengan senyuman menjijikkan
"Tolong aku...!!!! " Teriak Inka. Hanya inilah yang ia bisa lakukan karena tubuh nya hampir saja ditindih dengan tangan terkunci. Ia tidak bisa bela diri seperti Inha. Dan tenaga nya sudah habis Inka hanya bisa berteriak.
"Tolong....!!! "
"Diam...!!! " Bentak pria itu dengan keras. "Malam ini kau milikku. " Ucapnya sembari menyeringai dan menyobek kaos Inka hingga terlihat lengan mulusnya.
"Tidak...!!! Tolong aku....!!! " Teriaknya lagi dengan keras.
"Jangan menyentuhku....!!! "Lagi-lagi Inka berusaha mengebor kaca mobil, berharap ada seseorang yang menolong nya.
Tak disangka saat sopir itu hampir merobek pakaian Inka lagi, terdengar handle pintu dibuka dengan kasar.
"Kakak...!!! " Teriak Inka dengan kerasnya. Ia menangis melihat Antoni ,bersyukur datang tepat waktu. Jika saja pria itu terlambat sedikit. Entah apa yang terjadi padanya.
"Inka.. " Lirihnya dan sedetik kemudian ia menarik pakaian pria itu dari belakang.
"Brengs*k!! " Umpat Antoni dengan keras. Ia melihat Inka yang hampir saja dirudapaksa.Ia dengan cepat memukul pria itu dan tanpa ampun . Sorot mata penuh kemarahan dan kebencian terlihat darinya. Seperti orang yang sedang kerasukan setan, ia menghajar sopir itu dengan membabi buta.
"Berhenti.... Berhenti... Cukup!!! " Teriak beberapa orang yang melintas. Mereka melerai keduanya agar tak berkelahi lg. Entah apa yang akan terjadi jika mereka tidak memisahkan nya. Si sopir pasti mati ditangan Antoni.
"Jangan ikut campur! " Antoni berkata dengan keras seolah tidak terima ada orang yg membantu melerai mereka.
"Sabar bang, klo abang pukul dia terus yang ada pria itu meninggal bang. " Ujar seorang pria
"Biarkan saja dia mati!! " Antoni seperti hilang akal ia berteriak keras dan berusaha menendangnya lagi.
"Kakak... " Lirih Inka yang keluar dari mobil. Antoni tersadar bahwa masih ada Inka di mobil itu. Dengan cepat ia memeluk Inka dan mencoba menenangkan gadis itu yang masih terisak.
" Jangan khawatir, ada kakak. "Ujarnya sembari memeluk erat gadis itu.
"Aku takut...." Inka gemetaran, syok dan ketakutan
"Tenanglah.... "
Tak beberapa lama mobil patroli melintas dan bertanya tentang apa yang terjadi. Antoni berbicara sebentar dan menjelaskan kronologi kejadian.
" Terima kasih pak, saya akan menyusul segera ke kantor polisi. "Antoni menjabat tangan petugas kepolisian dan pergi bersama Inka.
Sepanjang perjalanan Inka terus memeluk Antoni. Sorot matanya masih terlihat ketakutan, ia diam seribu bahasa dan tangan nya masih menggenggam erat kaos Antoni. Ia terlihat syok.
" Tidak apa -apa, jangan khawatir ada aku disini. " Lagi-lagi Antoni harus menenangkan Inka karena gadis itu terlihat sangat ketakutan. Antoni begitu marah dan bersumpah dalam hatinya akan menjebloskan pria yang mencoba berbuat tidak senonoh pada Inka. Pria itu harus mendapat pelajaran yang berat, bila perlu masuk penjara.
wkwkkwkw
🤭🤭