NovelToon NovelToon
Lihat Aku Sekali Saja

Lihat Aku Sekali Saja

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga / Trauma masa lalu
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ummu Umar

Rere seorang Gadis yang berasal dari keluarga Sederhana dan cukup tapi takdir berpihak kepadanya, dia Yang anak kandung diperlakukan seolah dirinya orang lain, sedangkan orang yang seharusnya tidak menggantikan tempatnya menjadi kesayangan semua keluarganya.

Bagaimanakah kisah hidupnya, akankah dia mendapatkan kebahagian yang dia cari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ummu Umar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

Laras menatap sinis Aska kemudian menggelengkan kepalanya tidak habis pikir bagaimana bisa ada manusia sekejam itu pada adiknya sendiri.

Tidak hanya dirinya tapi juga seluruh keluarganya memperlakukan Rere dengan tidak adil padahal dia anak kandung sedangkan Marsya hanya anak pungut tapi dia lebih disayang.

"Kau pikir, hanya karena kau adalah kakak dan juga keluargamu membuat Rere lahir didunia ini, kalian bisa berbuat seenaknya??, kau pikir dia patung yang tidak punya nyawa dan perasaan sehingga kalian bisa menyakitinya terus menerus?? ". Laras tertawa sumbang mengingat betapa menderita nya sahabatnya itu.

Setiap kali mendengar cerita Rere tentang keluarganya, darahnya langsung mendidih ingin membuat perhitungan tapi Rere selalu menahannya agar tidak datang ke rumahnya membuat keributan.

Aska semakin menunduk mendengar kalimat tajam dan penuh dengan rasa sakit dari sahabat adiknya itu. Setiap kata yang dikeluarkan Laras bagai cambuk yang memukulnya

"Kamu jangan ikut campur urusan saya dengan adik saya laras, ini bukan urusanmu ". Aska mengangkat kepalanya berusaha mengontrol emosinya yang siap meledak.

Dia kesal pada dirinya sendiri, itu sebabnya dia menahan emosinya yang kadang tidak bisa dia kontrol, apalagi Laras seperti menginjak harga dirinya, sekejam itu kah dia kepada sang adik.

"Aku akan ikut campur karena kau dan keluargamu keterlaluan padanya, kalian tidak punya hak merampas kebahagiaannya sekalipun kalian keluarga kandungnya ". Jerit Laras tidak terima dengan perkataan Aska.

Dia tidak tega dengan penderitaan yang dialami sahabatnya itu oleh keluarganya sendiri

karena jeritan itu, mereka menjadi pusat perhatian pengunjung yang lain, mereka penasaran dengan pertengkaran yang terjadi di meja mereka.

"Saya datang untuk bertemu dan bicara dengan adik saya bukan dengan kamu, jadi stop ikut campur, kau juga Re, kenapa kau bawah temanmu untuk bertemu dengan kakak ". Aska menatap tajam Laras yang tengah diliputi emosi dan juga sang adik yang hanya diam saja sejak tadi

"Hahahah adik kamu??, sejak kapan kau mengakuinya adik Aska??, sejak kapan?? ". Laras tertawa sumbang penuh kesakitan.

Perkataan Laras membuat jantungnya berhenti sejenak, benar, selama ini dia tidak pernah mengakui Rere sebagai adiknya hanya Marsya yang dia akui, dan sekarang adiknya juga seakan menutup diri darinya.

"Aku tekankan sekali lagi Laras kamu tidak usah ikut campur!! ". Ucap Aska penuh penekanan.

Dia berusaha menghilangkan perasaan gamang dan juga frustasi nya saat ini, dia ingin adiknya hadir di pernikahannya agar keluarganya tetap lengkap.

"Jangan jadi manusia tidak punya perasaan Aska, Rere itu manusia, tidak Cukuplah kalian membuatnya menderita??, tidak Cukuplah selama ini kalian mengorbankannya demi orang yang harusnya bukan kalian bela??, kalian mau membuatnya mati agar kalian puas!! ". Laras menggebrak meja dengan kasar sambil menunjuk wajah Aska dengan penuh emosi.

Rere meneteskan air matanya mendengar perkataan dan pembelaan sahabatnya ini sedangkan Aska menunduk karena bentakan keras itu.

Aska merasa dia dipukul dengan palu ghodam besar dan rasanya tak bisa dia jelaskan pakai kata-kata, benar, semua yang dikatakan Laras padanya benar tanpa ada yang salah sama sekali.

Tapi egonya melarangnya untuk lemah, adiknya harus datang ke pernikahannya karena dia adalah kakaknya

Mata Laras berkaca-kaca, dia memandang Aska dengan tatapan sengit sekaligus geram.

"Aku saja yang orang lain tidak tega padanya, tapi kenapa orang-orang yang harus melindungi dan mencintainya seperti kalian membuatnya menderita seperti ini??, Apa salah Rere pada kalian sialan!! ". Laras Betul-betul mengamuk dan langsung dipeluk Rere dari samping.

Dia bahkan menghempaskan minuman dan makanan Aska sehingga semuanya berhamburan, Aska mengepalkan tangannya antara marah, sedih, kecewa tapi juga tak bisa berbuat apa-apa.

Dia juga Malu karena menjadi pusat perhatian karena keributan yang dibuat oleh Laras.

"Sudah Ras, sudah!! ". Rere berusaha menenangkan sahabatnya yang dilanda emosi.

Dia tidak mau sahabatnya mendapatkan masalah karena membuat keributan di Cafe seperti ini.

"Tapi dia dan keluarganya sudah keterlaluan sama kamu Re". Laras menatap sahabatnya dengan mata berkaca-kaca.

Rere menggelengkan kepalanya memeluk sahabatnya dan membawanya pergi dari sana. Tapi sebelum jauh Rere berbalik dan menetap tajam sang kakak dan memberi peringatan

" Saat aku keluar dari rumah itu, aku sudah bukan bagian dari kalian lagi, apapun yang terjadi disana, jangan pernah mencari ku, kalianlah yang membuatku seperti ini, jadi maaf aku tidak akan bisa datang, dan masalah bulanan, tenang saja aku akan tetap mengirimkannya walau tidak seperti dulu karena aku lahir dari rahim ibumu. Itu kulakukan sebagai rasa terima kasih karena telah melahirkan ku didunia ini, walau tak pernah menganggap ku anak". Ucap Rere menusuk dan juga penuh penekanan.

Rere mengajak sahabatnya pergi dan meninggalkan Aska yang kini tengah meneteskan air matanya karena menyesal.

Dadanya terasa terhimpit batu besar dan tidak bisa dia lepaskan, dia sungguh-sungguh menyesal memperlakukan adiknya tidak baik selama ini.

Sekarang semuanya sudah terlambat, hati Rere sudah beku menerima mereka kembali menjadi keluarganya.

"Maafin kakak dek, maafin kakak". Hatinya menjerit pilu mendapatkan penolakan sang adik.

Kata-kata Laras padanya tadi bagai pisau yang menusuk jantungnya, dia tahu jika ke depannya tak akan mudah apalagi Rere sudah menganggap mereka orang asing.

Dia meninggalkan uang untuk mengganti semua kekacauan uang dibuat Sahabat adiknya itu, dia akan mencari tahu adiknya tinggal dimana

Dia bangkit kemudiaan berlari mengejar sang adik, dia tidak ingin kehilangan jejak adiknya itu, bagaimanapun dia harus tahu dimana dia tinggal.

"Dasar menyebalkan ". Umpat Laras begitu mereka sampai diparkiran Cafe.

"Sudahlah Ras, tidak usah mengurusi orang itu, toh tidak ada gunanya". Ajaknya kepada sahabatnya itu menggunakan motor.

Aska yang sudah sampai diparkiran melihat adiknya itu, dia mencari tukang ojek untuk mengikuti sang adik karena jika dia memakai mobilnya, dia pasti akan ketahuan.

"Aku pulang dulu yah, besok kamu baik-baik kerja sendirian". Rere mengelus tangan sahabatnya itu dengan penuh perhatian.

Mereka telah sampai di depan rumah Laras, dan akan berpamitan untuk pulang ke kontrakannya.

"Kamu istirahat dirumah saja Besok Rere, mumpung kamu dapat libur, kamu perlu banyak istirahat". Laras mengingatkan sahabatnya itu.

Dia tahu kalau sahabatnya itu libur, bukannya istirahat malah kerja tambahan agar mendapatkan uang yang lebih banyak.

"Iya nenek bawel, aku akan istirahat tenang saja, Kabari aku jika ada masalah disana!! ". Ucapnya lagi dengan senang.

"Iya kamu hati-hati dijalan, jangan terlalu ngebut". Ucap Laras sambil melambaikan tangannya kepada sahabatnya itu.

Rere mengangguk memeluk sahabatnya itu kemudian menjalankan motornya ketempat kontrakan yang dia tempati, rumah mungil, berisi 2 kamar itu menjadi tempat tinggalnya sekarang.

"Ternyata dia tinggal disini ". Aska melihat adiknya dari jauh memasukkan motornya.

1
Riska Ananda
novel terfav
Aisyah Putri Angel
jgn2 Marsya anak hasil selingkuh pak Rauff
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!